Saat mendengar Daniel lelaki yang sangat di cintainya mengatakan perasaannya pada sahabatnya sendiri membuat hati Dewi seketika hancur berkeping-keping.
Saat itu juga Dewi berlari dengan sangat cepat menjauhi kedua orang yang telah membuat hatinya hancur, Dewi sangat menyadari kalau ini murni bukan kesalahan sahabatnya, tapi hatinya sudah terlanjur hancur sehingga dia butuh waktu untuk menenagkan hatinya.
Saat ini Dewi dan kedua orang tuanya sedang menikmati makan malam mereka dalam keheningan, namun tiba-tiba suara Dewi memecahkan keheningan tersebut.
"Ma... pa.., ada sesuatu yang mau Dewi sampaikan" kata Dewi berusaha tenang.
"Habiskan dulu makanannya sayang, setelah itu baru kamu bicara" kata Rian papa Dewi, dan di angguki oleh Dewi, mereka pun kembali melanjutkan makan malam mereka dengan keheningan dan hanya suara dentingan sendok yang terdengar.
"Kamu mau bilang apa sayang" tanya Rian papa Dewi saat mereka telah menyelesaikan makan malamnya.
"Aku mau lanjutin kuliah aku di luar negeri pa" jawab Dewi langsung pada intinya.
"Kenapa tiba-tiba sayang, bukannya dulu kamu menolak tawaran papa kamu" timpal Ria mamanya.
"Aku tiba-tiba berubah pikiran ma" jawab Dewi.
"Apa kamu ada masalah sayang, cerita sama kami" kata Ria.
"Gak ada kok ma, aku hanya ingin mencoba suasana baru" jawab Dewi dengan tersenyum meyakinkan.
"Baiklah, kalau itu mau kamu sayang, papa akan urus semua keperluan kamu, kamu tinggal siapkan diri aja" kata Rian dengan senyum lembutnya.
"Makasi yaa pa" kata Dewi lalu berdiri dari duduknya kemudian memeluk papanya serta mencium mamanya.
****
Hari ini adalah hari keberangkatan Dewi ke London, sejak kejadian itu Dewi hanya berdiam diri di rumah dan tidak perna ke kampus, karena dia tidak ingin bertemu dengan Daniel, sementara semua surat kepindahannya di urus oleh papanya.
"Kamu sudah siap sayang, ayo kita berangkat nanti kamu ketinggalan pesawat" kata Ria setelah membuka pintu kamar anaknya, sementara Dewi hanya menganggukkan kepalanya.
"Nanti kalau kamu sudah di sana jangan lupa kabari mama yaa, nanti mama kesepian di sini" lanjut Ria lagi.
"Iyaa mamaku sayang, yukk kita berangkat nanti aku mala di tinggal pesawat kalau mama ajak ngobrol terus" kata Dewi bercanda, sedangkan mamanya hanya terkekeh, mereka pun turun kr lantai bawah di mana papanya sudah menunggu, setelah itu mereka langsung menuju bandara.
Sesampainya di bandara, Dewi memeluk erat kedua orang tuanya, setelah itu mencium pipi kedua orang tuanya secara bergantian, kemudian memasuki ruang tunggu sambil melambaikan tangannya, karena sebentar lagi pesawatnya akan take off.
****
Setelah kejadian dimana Daniel mengungkapkan perasaannya padanya, kini Feni hanya berdiam seorang diri di kantin tanpa di temani oleh sahabatnya.
Sejak hari itu dia selalu berusaha menghubungi sahabatnya, tetapi panggilannya itu tidak di respon sama sekali, mengingat kejadian seminggu yang lalu, juga membuat hatinya hancur.
Flasback On
Feni pun berniat untuk mengejar sahabatnya namun di cegah oleh Daniel.
"Kamu ngapain ngejar dia siih" kata Daniel.
"Dia itu sahabat aku, dan dia lebih penting dari pada kamu, dan asal kamu tau, aku gak ada perasaan apa pun sama kamu" kata Feni lalu melepaskan cekalan Daniel.
"Oyaa satu lagi, aku gak ada perasaan apa pun sama kamu, jadi jangan perna menemui atau menghubungiku lagi" kata Feni lalu meninggalkan Daniel yang terdiam.
Setelah mengatakan itu Feni langsung mengejar sahabatnya namun dia kehilangan jejak membuatnya menghela nafas berat, dan mulai saat ini dia sangat membenci Daniel.
Flashback end
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments