Saat ini Dewi sudah bersiap untuk tidur, namun tiba-tiba ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk.
"Hmm ada apa" tanya Dewi langsung.
"Ciee yang habis pulang ngedate kok jutek amat" tanya Feni dari seberang sana.
"Oyaa tadi gimana ngedatenya" lanjut Feni antusias.
"Biasa aja" jawab Dewi cuek.
"Kok biasa aja, emang kalian ngapain aja tadi" Feni mulai kepo.
"Cuma nonton, habis itu pulang, dia juga canggung banget" jawab Dewi mulai bercerita.
"Emang dia gak ngomong apa-apa sama kamu" tanya Feni lagi.
"Gak ada" jawab Dewi mulai sedih.
"Kamu gak usah khawatir mungkin dia juga masih canggung, nanti lama kelamaan dia akan nyaman kalau kalian sering jalan berdua" kata Feni mencoba menenangkan.
"Kalau gitu kamu istrahat gih, udah malam" lanjut Feni lalu menutup telfonnya.
"Kayaknya ada yang gak beres nih, aku harus lakuin sesuatu" batin Feni setelah menutup panggilannya.
****
Seminggu berlalu sejak Dewi dan Daniel jalan berdua, kini Feni dan Daniel sedang berada di kantin menunggu Dewi.
"Minggu lalu, gimana acara nonton kamu dengan Dewi" tanya Feni.
"Biasa aja, habisnya kamu gak pergi" jawab Daniel sambil terkekeh.
"Dan, aku serius nanya sama kamu" kata Feni mulai kesal.
"Aku juga serius Fen" jawab Daniel mulai serius.
"Ayaa ikut aku" kata Daniel dan menarik tangan Feni dengan tiba-tiba dan membawanya keluar dari kantin.
Sementara itu Dewi yang hendak memasuki kantin melihat Daniel membawa Feni dengan langkah besarnya, dia pun mengikuti kedua orang itu karena dia penasaran apa yang akan di lakukan oleh Danial pada sahabatnya.
"Dan kenapa kamu bawah aku ke taman, nanti Dewi nungguin kita di kantin" kata Feni lalu melepas cekalan Daniel pada tangannya.
"Fen, kenapa sih, kamu selalu peduli sama Dewi di banding aku" jawab Daniel mulai kesal.
"Apa maksud kamu Dan, Dewi itu sahabat aku, jadi wajar kalau aku peduli sama dia, emang kamu gak peduli sama Dewi" kata dan tanya Feni.
"Asal kamu tau Fen, aku sama sekali gak peduli sama sahabat kamu, aku cuma peduli sama kamu" jawab Daniel lalu memegang tangan Feni.
"Apa maksud kamu" tanya Feni bingung.
"Sebenarnya selama ini, aku suka sama kamu, aku mendekati Dewi itu supaya aku bisa dekat sama kamu" jawab Daniel akhirnya.
"Apa??" kata Feni kaget.
"Iyaa Fen, aku suka sama kamu, makanya waktu aku jalan cuma berdua dengan dia, aku merasa bosan Fen" kata Daniel.
Namun tanpa mereka sadari seseorang yang mendengar pembicaraan mereka sedang meneteskan air matanya, orang itu pun dengan berani melangkahkan kakinya menghampiri ke dua orang itu.
"Terima kasih atas semuanya Dan"kata Dewi membuat kedua orang itu sangat kaget.
"Dew, ini semua gak seperti yang kamu dengarkan aku bisa jelasin" kata Feni memegang tangan sahabatnya.
"Kamu gak usah jelasin apa-apa Fen, semuanya sudah jelas sekarang, aku pamit yaa semoga kalian bahagia" kata Dewi lalu melepaskan pegangan tangan sahabatnya, dia pun menatap Daniel penuh kebencian, kemudian beranjak dari sana.
Feni pun berniat untuk mengejar sahabatnya namun di cegah oleh Daniel.
"Kamu ngapain ngejar dia siih" kata Daniel.
"Dia itu sahabat aku, dan dia lebih penting dari pada kamu, dan asal kamu tau, aku gak ada perasaan apa pun sama kamu" kata Feni lalu melepaskan cekalan Daniel.
"Oyaa satu lagi, aku gak ada perasaan apa pun sama kamu, jadi jangan perna menemui atau menghubungiku lagi" kata Feni lalu meninggalkan Daniel yang terdiam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments