Episode 07

Pukul 13.56 pm, pesawat yang di tumpangi Dewi kini telah mendarat dengan mulus di London, Dewi pun segera menuju ke apartemen yang telah di sediakan oleh papanya, sesampai dia di kamarnya dia langsung membereskan barang-barangnya, setelah membereskan semua barangnya Dewi pun membaringkan dirinya di kasur sambil memainkan ponselnya berniat untuk mengabari orang tua.

Namun ternyata saat dia membuka ponselnya, dia melihat begitu banyak pangilan tidak terjawab serta chat dari sahabatnya dan Daniel.

Sudah seminggu ini, Feni selalu menghubunginya tetapi dia tidak berniat untuk menjawab serta membalas semua chat dari sahabatnya itu, walaupun dia tau, ini bukan kesalahan Feni, tapi dia belum siap untuk berbicara atau bahkan bertemu dengan sahabatnya.

Sementara Daniel, Dewi merasa bingung, kenapa pria itu menghubunginya, karena sejak kejadian itu, baru kali ini lelaki itu menghubunginya, meskipun dia begitu mencintai Daniel, tapi sekarang dia sangat kecewa pada pria itu, Dewi pun menghembuskan nafasnya kasar, lalu memblokir nomor Daniel dan juga Feni sahabatnya.

*****

Sementara itu, di tempat lain, Daniel merasa dangat bersalah pada Dewi, karena dia merasa gara-gara dia, hubungan persahabatannya dengan Feni menjadi hancur, Daniel ingin meminta maaf padanya, tapi sudah seminggu ini, dia tidak perna melihat Dewi datang di kampus.

Namun pagi ini, Daniel datang lebih awal di kampus dan berharap bisa bertemu Dewi di sana, dia pun menunggu di depan kelas, namun setelah kelasnya Dewi selesai dan semua mahasiswa keluar dari kelas, dia tidak melihat Dewi di sana.

Daniel pun memutuskan untuk ke kantin, dan di sana dia melihat Feni sedang duduk sendiri, dia pun menghampiri sahabat Dewi itu.

"Maafkan aku" kata Daniel lalu duduk di depan Feni, sementara Feni yang kaget dengan kedatangan Daniel hanya menatap pada pria itu tanpa beniat berbicara padanya.

"Maaf, karena aku persahabatan kamu dengan sama Dewi jadi hancur" lanjut Daniel lagi.

"Semua sudah terlamabat, permintaan maaf kamu sudah gak berguna lagi" kata Feni acuh.

"Aku tau aku salah, tapi aku juga suka sama kamu Fen, aku gak bisa nahan perasaan aku" kata Daniel menaikan nada bicaranya satu oktaf.

"Dengar baik-baik yaaa, aku tidak perna suka sama kamu, aku sudah bilang jangan perna temuin aku lagi, aku benci sama kamu, tau gak" kata Feni lalu bangkit berdiri dari duduknya.

"Dan satu lagi, asal kamu tau, Dewi sangat mencintai kamu, tapi kamu justru menyakitinya" lanjut Feni lagi lalu meninggalkan Daniel sendiri di sana.

****

Hari ini adalah hari dimana Dewi di wisuda, dan yang menghadiri wisudanya hanya kedua orang tuanya.

"Feni sahabat kamu, gak kamu kasih tau kalau kamu wisuda sayang" tanya Ria heran.

"Gak ma, aku sudah lama lose kontak sama dia, kayaknya dia mengganti nomor ponselnya deh" jawab Dewi berbohong.

"Kamu gak bohong kan sayang, tiap kamu pulang ke Indo, kamu juga gak perna keluar rumah perasaan" tanya Ria lagi sedikit ragu.

"Yaa ampun ma, gimana aku mau keluar kalau aku gak ada kontak teman aku sama sekali" jawab Dewi cemberut.

"Sudahlah ma, ini kan hari bahagianya anak kita, mending kita foto-foto dulu" kata Rian menghentikan pertengkaran kecil ibu dan anak itu.

Dewi menyetujui perkataan papanya itu, lalu menarik tangan kedua orang tuanya dengan antusias lalu menaiki salah satu stand yang sedang kosong lalu mereka berpose dengan gaya bebas, layaknya keluarga bahagia pada umumnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!