Epidose 14

Flashback On

Setelah Daniel melihat Dewi dan Erwin berpelukan, dia pun langsung keluar dari tempat persembunyiannya, dia lalu mengambil ponselnya dari dalam saku celananya kemudian menghubungi Feni dan mengajaknya untuk bertemu.

"Kenapa kamu mengajakku bertemu di jam kerja seperti ini, aku harus mengawasi para pekerja" tanya Feni.

"Ada hal yang mau aku bicarakan sama kamu" Daniel berkata lesu.

"Emang ada apa, cepat katakan, aku banyak kerjaan" kata Feni tidak sabaran.

"Fen sepertinya aku sudah gak punya kesempatan lagi" jawab Daniel.

"Apa maksus kamu Dan, aku tidak paham, cepat katakan jangan membuat teka teki seperti ini" todong Feni lagi.

"Tadi aku melihat, Dewi dan Pak Erwin berpelukan, dan mereka juga sudah resmi berpacaran" setelah mengatakan itu Daniel meremas rambutnya kasar, sementara Feni hanya terdiam.

Flashback end.

****

Setelah mendapat jawaban dari Feni, Jeni menyuruh anaknya itu untuk membersihkan diri dan segera beristrahat, setelah Feni menghilang di balik tangga, Jeni mengambil ponselnya yang terletak di atas meja kemudian menghubungi Hera.

Pada deringan kedua, suara seseorang terdengar dari sana.

"Haloo....,, kamu tau gak Jen, anak aku sudah setuju buat ketemu sama anak kamu" jawab Hera dari seberang.

"Sama Her, Feni juga sudah mau ketemu sama anak kamu, tapi aku gak mau maksa dia siih, kalau memang mereka gak saling suka nantinya, aku gak bisa berbuat apa-apa" kata Jeni.

"Iyaa juga siih Jen, benar apa kata kamu, tapi gak apa-apa, yang penting mereka ketemu dulu" jawab Hera.

"Iyaa Her, gimana kalau misalnya kita ketemuin mereka, lebih cepat lebih baik kan, biar kita tau keputusan mereka" usul Jeni.

"Iyaa nanti aku kasih tau anak aku yaa, nanti aku kabari kamu lagi" kata Hera lalu mematikan sambungan telfonnya.

****

Keesokan harinya kedua perempuan paru baya itu kini sedang menunggu anak mereka di sebuah restoran ternama sambil memainkan ponsel mereka karena mereka sudah jenuh menunggu.

"Kok mereka lama sekali yaa Her" tanya Jeni.

"Mungkin mereka masih sibuk, kita tunggu aja, paling bentar lagi mereka sampai" jawab Hera yang sebenarnya juga sudah jenuh.

Sementara itu, seseorang di luar restauran berlari terburu-buru, karena dari tadi mamanya mengirim pesan padanya, dan tanpa sengaja dia menabrak seorang perempuan yang dikenalnya.

"Kamu ngapain di sini Fen" tanya Erwin.

"Saya ada janji dengan ibu saya di sini pak, bapak sendiri ngapain di sini" jawab dan tanya Feni.

"Saya juga ada janji dengan mama saya, kalau gitu kita masuk bareng aja yuk" kata Erwin dan mereka pun memasuki restoran itu dan mulai mencari keberadaan orang tua mereka.

"Maaf,, saya datang terlambat" kata Erwin dan Feni bersamaan membuat kedua perempuan paru baya itu menoleh pada mereka.

"Kamu datang sama siapa Win" tanya Hera membuat Erwin dan Feni saling bertatapan dan mereka pun mulai memahami situasi apa yang mereka hadapi.

"Dia anak aku Her" kata Jeni menyelah.

"Jadi kalian sudah saling kenal" tanya Hera.

"Iyaa ma, Feni arsitek aku di kantor" jawab Erwin membuat kedua perempuan paru baya itu tersenyum penuh arti.

"Kalian duduk dulu" kata Hera, lalu mereka pun memanggil pelayan dan mulai memesan makanan, dan tidak lama kemudian, pesanan mereka pun sudah terhidang di atas meja, mereka pun mulai menikmati makan malam mereka hingga tandas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!