Karena mimpinya semalam Veronica menjadi merasa canggung saat berhadapan dengan pria tampan itu. ketampanan Axton membuat semua wanita tidak bisa untuk tidak meliriknya. wajah tampannya selalu saja membuat semua wanita tergila-gila padanya.
"Hari ini biarkan aku yang traktir kalian, sebagai tanda perkenalan," ucap Axton yang bersikap sopan dan berniat ingin mendekati Veronica.
"Wah...ada pria tampan yang mentraktir kita, aku pasti akan makan sepuasnya," ujar Mimi dengan senyum.
"Mimi, jangan bercanda terus!" kata Sasa yang menepuk pelan tangan sahabatnya.
"Kalian datang dari australia?" tanya Axton.
"Iya, kami sedang liburan dan memilih tempat ini sebagai tempat hiburan kami," jawab Sasa.
"Nona cantik, siapa namamu? namaku adalah Luiz. dan panggil saja aku Luiz."
"Senang berkenalan denganmu, namaku adalah Sasa."
"Sasa, apa kabar? kita bisa berteman selama kita berada di sini."
"Mohon bantuannya untuk membawa kami keliling kota indah ini," ucap Sasa dengan senyum.
Dengan senang hati!" jawab Luiz dengan senyum.
"Nona Mimi, namaku adalah Julio. kita bisa berteman,"ucap Julio yang bersalaman dengan Mimi.
"Senang berkenalan denganmu, aku adalah wanita tercantik di antara Sasa dan Veronica, kamu beruntung bisa kenal denganku," jawab Mimi dengan merasa bangga.
"Benarkah, kita bisa berjalan-jalan sambil melihat semua tempat yang belum pernah kalian kunjungi," ujar Julio dengan senyum.
"Baiklah, dengan senang hati," jawab Mimi dengan senyum.
"Dasar wanita yang bangga pada diri sendiri, malam ini aku pasti akan membuat mu pasrah denganku," batin Julio.
"Veronica, apa kamu ingin pergi ke suatu tempat?" tanya Axton yang menatap mesra pada gadis itu.
"Kami ingin berjalan-jalan sambil mengunjungi tempat-tempat yang ada pemandangan indah," jawab Veronica.
"Setelah makan aku akan membawa kalian pergi," ujar Axton sambil minum minumannya.
"Kami bertiga saja yang pergi," jawab Veronica yang menolak tawaran pria itu.
"Veronica, kita tidak tahu jalan di sini. jadi, kita butuh mereka untuk menunjuk jalan," kata Mimi.
"Kita memiliki peta, kita bisa jalan sendiri, jangan menyulitkan orang lain!" ucap Veronica.
"Tidak apa-apa, hanya menemani kalian berjalan-jalan tidak menyulitkan kami sama sekali," kata Axton dengan senyum ramah.
"Dua wanita ini memang sudah lupa diri ketika melihat pria yang tampan, siapa mereka saja kita tidak tahu. kenapa harus ikut mereka," batin Veronica.
Setelah selesai makan mereka berjalan sambil menikmati keindahan kota bangkok.
Veronica sambil melakukan hobinya memotret semua pemandangan di sekitarnya, sepanjang jalan Axton hanya memerhatikan gadis itu yang fokus pada kemera.
Sementara Mimi berusaha masih ingin mendekati Axton, ia lalu mengandeng tangan pria itu dan ingin berjalan bersamanya. akan tetapi Axton tidak ragu langsung menepis dengan kasar tangan wanita itu.
"Jaga sikapmu!" ketus Axton dengan kasar.
"Kenapa kau menolakku? apa aku tidak cukup cantik atau tidak cukup seksi? aku yakin kau pasti akan tergiur saat melihat tubuhku. tidak ada pria yang bisa terlepas dariku," ujar Mimi yang mengikuti langkah Axton.
"Mereka yang bisa tergoda oleh mu hanya menganggapmu sebagai boneka yang memberi mereka kepuasan, untuk apa kau membanggakan diri," ketus Axton yang menghentikan langkahnya.
"Kenapa kau mengatakan seperti itu padaku? aku mencintaimu. walau kau menolak ku kau juga tidak boleh bicara kasar padaku," ucap Mimi yang merasa kecewa.
"Kalau aku menerimamu maka kau akan mengajakku bermain diranjang? dan aku beritahu padamu. aku tidak berminat dengan tubuhmu, karena tubuhmu itu hanya cocok untuk pria murahan yang sama denganmu," ujar Axton yang kemudian melangkah pergi.
Saat mereka sedang bertengkar Veronica tidak mendengar sama sekali, ia hanya fokus memotret lokasi yang dia lewati. sementara Sasa dan Luiz sedang melihat pemandangan. walau sejalan mereka fokus pada diri sendiri
Julio yang melihat Mimi sedang bersedih ia pun mengambil kesempatan mendekati wanita itu.
"Mimi, jangan bersedih! bos kami memang begitu sangat dingin dan berterus terang. hanya saja dia tidak suka memainkan perasaan orang. jadi, kamu jangan menangis lagi!" bujuk Julio yang memberikan tisu padanya.
"Julio, apa kau akan menjadi pacarku?".
"Pacarmu?"
"Iya, setelah aku perhatikan kau memiliki wajah yang cukup tampan. bagaimana kalau malam ini kita melakukan itu...?" ujar Mimi yang mengoda Julio.
"Baiklah, wanita secantik dirimu aku juga sudah tidak sabar ingin mendapatkan tubuhmu. bagaimana kalau kita melakukannya sekarang?"
"Kau sangat tidak sabar," jawab Mimi yang merasa malu.
"Apa kau ingin merasakannya?" tanya Julio yang memegang tangan Mimi menyentuh bagian bawahnya yang sudah mengeras.
"Belum apa-apa barangmu itu sudah..."
"Karena kecantikan mu yang membuatnya tidak sabar," ucap Julio.
"Mari kita pergi!" ajak Mimi yang mengandeng pria itu ke arah lain.
Mereka menuju ke sebuah penginapan, setelah masuk ke dalam kamar itu tanpa menunggu mereka langsung melepaskan semua pakaiannya. Julio semakin tidak sabar melihat tubuh wanita cantik itu.
"Ternyata tubuh manusia begitu indah, aku tidak sabar lagi," batin Julio.
"Milikmu sangat panjang, bahkan lebih panjang dari yang lain," ucap Mimi yang merasa kagum dengan ukuran milik pria itu.
"Ini adalah milikmu dan milikmu ini adalah milikku," kata Julio yang sambil mengunakan dasi mengikat tangan Mimi ke tiang ranjang.
"Kenapa ikat tanganku?"
"Aku lebih suka bermain seperti ini, dan kau hanya cukup berbaring menikmati saja," jawab Julio yang membuka lebar kaki wanita itu.
"Aku tidak sabar bagaimana dengan permainanmu," kata Mimi yang sedang berbaring pasrah. karena memang hobinya melakukan hubungan diatas ranjang.
Julio menutup mata Mimi dengan mengunakan kemejanya, wanita itu dengan polosnya tanpa merasa curiga dengan pria yang baru dia kenal selama beberapa menit. dan hanya ikuti permainan pria itu.
"Luar biasa indahnya tubuh manusia, selama ini kami hanya melakukan dengan sesama dari kalangan kami dan tidak ada pemandangan seindah seperti ini," batin Julio.
Julio memasukan pusakanya ke dalam bagian inti wanita itu dan terus mengesek sambil merasa nikmat.
"Aarrghhg....," rintihan Mimi yang merasakan gesekana dibagian bawah.
"Bagaimana rasanya?"tanya Julio yang sedang bergerak maju mundur di atas tubuh wanita itu.
"Ukuranmu beda dengan pria lain,"kata Mimi yang mengerang nikmat.
"Dan kau beruntung bisa merasakannya," ucap Julio yang bola matanya berubah berwarna hijau.
Gerakannya semakin cepat dan semakin nikmat yang dia rasakan. tidak lama kemudian ia mencapai puncak kenikmatan.
Sementara Veronica dan lainnya sedang mengunjungi tempat hiburan yang terdapat para masyarakat sedang berkumpul dan bernyanyi.
Veronica merasa terhibur saat mendengar lagu khusus dari negara itu dan juga melihat keramaian serta keramahan mereka yang menyambut pendatang dari luar negeri.
"Bagaimana, apa kamu merasa terhibur?" tanya Axton yang berdiri disamping Veronica.
"Iya, mereka sangat ramah," jawab Veronica yang sedang fokus memotret aksi mereka yang sedang menyanyi dan menari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
lily
duh ngeriii
2025-01-05
0
Rasyid Ramadhan
bagus sekali
2024-09-07
0
Inara 💖💖
3 cwe.. 3 cwo.. 3 psang jdi'a.. tp silumn apa cwo b'3 tu y??
2022-10-28
2