pagi hari telah tiba di ibukota hexion, setelah kazuto membuat sarapan untuk dirinya dan leon, kazuto pergi menuju rumah ren untuk menceritakan apa yang terjadi pada ujiannya.
"kazuto oi," kata katia yang bertemu dan menyapa kazuto di tengah jalan dengan menggunakan pakaian santai.
"katia, apa kau dari tadi menunggu disini, ?" tanya kazuto yang mendapatkan jawaban dari suara perut katia yang keroncongan.
"a-a-ah i-i-ini tidak s-seperti itu," kata katia yang menyembunyikan wajahnya dengan menutupnya dengan kedua tangannya.
"tunggu sebentar, ya," kata kazuto yang pergi ke sebuah rumah makan lalu memesan beberapa roti isi kepada katia, "ini masih belum waktunya untuk pertemuan kita dengan ren, jadi apa kau mau membantuku menghabiskannya," kata kazuto yang setelah itu membawa katia ke sebuah taman dan makan roti itu bersama.
"aaahhhh, lebih baik," kata katia yang telah memakan rotinya sambil memegang perutnya yang sudah terisi, yang ketika itu didatangi oleh kazuto yang membawa jus dingin untuk mereka minum.
"ini, minumlah," kata kazuto yang menyerahkannya kepada katia.
"hm, terima kasih kazuto," kata katia yang dengan senang hati menerima minuman yang ditawarkan kazuto kepadanya, tidak menghiraukan tatapan yang mereka dapatkan dari beberapa orang.
"jadi kenapa, ?" tanya kazuto.
"a-apa m-maksudmu," kata katia yang berpura-pura tidak tahu.
"katia kita sudah berteman beberapa tahun, aku tahu jika pasti ada sesuatu yang terjadi jika kau sampai melakukan sesuatu seperti tidak sarapan ketika di rumah," kata kazuto yang membuat katia terkejut dengan betapa mengertinya kazuto mengenai dirinya, hal itu membuatnya memerah karena malu sehingga membuatnya menutupi mukanya.
"ya, kau tahu aku cuma sedikit lelah dengan apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu di rumahku," kata katia yang mengingat kejadian merepotkan yang terjadi di rumahnya.
"jangan bilang jika redith melakukan hal bodoh lagi, ?" tanya kazuto yang merasa jika ada masalah maka redith mungkin penyebabnya, setelah dia kalah dari kazuto sikapnya berubah menjadi lebih tenang dan dia menjadi lebih bersahabat, tapi tetap saja dia memiliki sikap buruknya ketika setiap kali kazuto mengunjungi kediaman elinstein dia menantang kazuto ketika dia bertemu dengannya, tapi meski begitu dia tetap orang yang baik.
"bukan soal itu, ayahku akan pergi menuju medan perang," kata katia yang menunjukkan wajah serius.
"perang kau bilang, dengan pasukan apa, ?" tanya kazuto yang terkejut.
"dengan pasukan iblis," kata katia.
"jadi kau bilang jika iblis akan kembali menyerang kita," kata kazuto yang mendapatkan anggukan dari katia.
"ini mungkin juga asalan kenapa permintaan untuk membunuh monster menjadi semakin banyak," kata katia.
"benar, aku bertemu dengan mereka beberapa waktu yang lalu dan mereka dalam kondisi yang cukup buruk," kata kazuto yang menkonfirmasi perkataan katia.
"lalu bagaimana pendapat ayahmu soal ini, ?" tanya kazuto.
"aku tidak tahu, tapi aku sempat mendengar sebelum pergi jika mereka akan melakukan ritual untuk memanggil pahlawan," kata katia.
"pahlawan kau bilang," kata kazuto yang terkejut dengan informasi yang dia dapatkan.
"benar, mereka akan melakukan ritual untuk memanggil pahlawan, hanya saja mereka membutuhkan banyak waktu untuk mempersiapkannya," kata katia.
"begitu yah," kata kazuto.
"yup, sudahlah ayo cepat kita pergi ke tempat ren, aku yakin dia sudah pasti menunggu," jelas katia dengan wajahnya yang terkekeh tidak sabar untuk melihat wajah kesal ren.
"tunggu, apa jangan-jangan dia tidak sarapan hanya untuk membuat ren kesal," gumam kazuto yang ketika itu berjalan di samping katia lalu pergi menuju rumah ren.
"oi kalian aku sudah menunggu lebih dari 1 jam kau tahu," teriak ren yang kesal dengan kedua temannya karena telat selama 1 jam dari waktu yang mereka telah tentukan.
"maaf ren, tapi kami mengalami sedikit masalah ketika dalam perjalanan," kata kazuto yang mengharapkan jika ren dapat menenangkan diri.
"baiklah, silakan masuk," kata ren yang membawa kazuto dan kati menuju ruang tamu untuk melakukan diskusi mereka.
"jadi sebenarnya apa yang terjadi padamu sampai kau mendapatkan luka sebanyak itu, ?" tanya ren yang menunjuk ke tubuh kazuto yang masih diperban.
"aku rasa aku harus menjelaskannya ya," kata kazuto yang mulai menjelaskan mengenai apa yang terjadi setelah mereka berpisah, lalu dirinya yang mengikuti 2 tes yaitu yaitu tes jumlah sihir lalu tes pertarungan, dan bagaimana dia hajar habis-habisan oleh petualang rank A, sampai dia berhasil mendapatkan kesempatan dan menyerangnya membuat kazuto berhasil mengalahkannya.
"wow, dan aku pikir ujian kami sulit, tapi ujian milikmu lebih mengerikan dibandingkan dengan milik kami," kara ren yang mengingat tes tulisnya yang benar-benar membosankan.
"itu benar, apa tidak ada yang memberitahu soal seperti apa tesnya kepadamu kazuto, ?" tanya katia kepada kazuto.
"tidak ada yang memberitahuku, ya itu sudah tidak penting lagi, lagipula aku lulus dan mendapatkan peringkat pertama," kata kazuto yang bernafas lega dan bersantai di sofa di rumah ren.
"ya, coba saja jika kau ada disana, banyak orang yang terkejut jika kau mendapatkan peringkat pertama daripada astra," kata ren yang mengingat bagaimana astra menanyakan kepada kepala sekolah mengenai orang yang mengalahkannya.
"dia adalah anak salah seorang bangsawan di kerajaan ini, astra winddum, dia dikenal sebagai jenius karena kemampuannya dalam mengendalikan sihir angin," kata katia yang menjelaskan mengenai profil astra kepada kazuto.
"lagipula apa yang kau lakukan setelah pertarunganmu melawan pria itu, ?" tanya ren yang penasaran dengan apa yang dilakukan kazuto setelah pertarungannya.
"oh, aku beristirahat sepanjang waktu di ruang farmasi sekolah, ketika itu aku sempat diberitahu oleh kepala sekolah jika aku lulus ujian mereka, dan diterima di akademi hexion dimana ketika upacara penerimaan murid baru, aku akan ditunjuk sebagai wakil dari para murid untuk membacakan pidato," kata kazuto kepada yang lain, dan bernafas berat jika semuanya mulai sekarang akan menjadi semakin merepotkan.
"hm, ya sebaiknya kau bersiap untuk membuat teks pidatomu kazuto, jangan khawatir kami akan mengambil tempat depan untuk mendukungmu," kata katia.
"lagipula kau tidak perlu khawatir, kau ditunjuk oleh para profesor untuk membacakan pidato sebagai siswa terbaik di angkatan kita, aku yakin banyak dari mereka akan menatapmu dengan tatapan iri, khususnya mereka," kata ren yang merujuk ke orang-orang yang menanyakan identitas kazuto.
"hah, kau benar," kata kazuto yang hanya bisa bernafas berat, dia sudah mendapatkan tempat pertama di ujian, dan sudah pasti cepat / lambat orang-orang akan tahu mengenai keberadaannya, jadi hanya ada satu hal yang perlu dia lakukan, menjadi yang terbaik agar tempatnya sebagai yang pertama tidak akan tergoyah.
"tapi meski begitu, apa yang akan kita lakukan selama 1 bulan liburan ini, ?" tanya katia yang tidak tahu harus dia apakan 1 bulan liburannya, sebelum memasuki akademi.
"aku sudah memiliki rencana untuk melatih kemampuanku dalam serangan jarak jauh," kata ren yang berniat untuk meningkatkan kemampuannya, "bagaimana denganmu kazuto, apa kau juga berniat untuk berlatih, ?" tanya ren.
"aku rasa begitu, aku perlu mempelajari beberapa sihir tambahan," kata kazuto.
"kalau begitu aku juga akan berlatih, lagipula aku tidak berniat untuk tertinggal dari kalian, kalian tunggu saja ketika akademi dimulai kalian akan melihat karnatia elinstein yang baru," kata katia yang lalu setelah itu mereka kembali ke rumah mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments