setelah kazuto dibawah oleh penjaga untuk melakukan tesnya, ren dan katia masuk ke dalam ruangan dimana mereka akan mengerjakan ujian tertulis, mereka pun mengerjakan ujian itu dengan mudah walaupun mereka berdua mengalami sedikit kesulitan pada beberapa soal, tapi karena edukasi yang mereka terima ketika kecil mereka entah bagaimana berhasil mengatasi apalagi katia yang mendapatkan pelajaran tambahan dari ayahnya selama 6 bulan terakhir ini.
"baik, ujian tertulis telah selesai, silakan kalian pergi menuju lapangan untuk ujian praktek kalian," kata pengawas yang keluar dari ruang kelas dan menyuruh semua peserta untuk menuju lapangan, dan menembak target menggunakan sihir mereka.
"3 poin selanjutnya," kata instruktur yang memanggil peserta selanjutnya untuk mendemostrasikan sihir.
"baik," kata peserta selanjutnya lalu dia pun membuat pola sihir dan menembakkan bola api ke arah sasaran.
"bagus, 7 poin, selanjutnya," kata instruktur.
"baik," kata ren yang membuat bola api yang lebih besar dari peserta sebelumnya dan membakar targetnya.
"bagus, 8 poin, selanjutnya," kata instruktur.
"baik," kata katia yang dengan santai maju bersiap untuk menembakkan sihirnya ketika dia mendapatkan sebuah ide, "apa kami boleh menggunakan sihir lain selain sihir bola api, ?" tanya katia kepada instruktur.
"tidak ada peraturan yang melarang peserta untuk menggunakan sihir lain, tapi karena sihir bola api adalah salah satu sihir paling dasar, sihir itu dijadikan sebagai standar," kata instruktur kepada katia yang dijawabnya dengan anggukan.
"fire spear," kata katia yang membuat tombak yang terbuat dari api dan menembus target dan mengenai target di belakangnya.
"b-bagus, 10 poin," kata instruktur.
"wow, kau lihat itu dia hebat sekali,"
"seperti yang diharapkan dari keluarga elinstein, mereka berada di kelas yang berbeda,"
"apa kau melihat dia tidak hanya menggunakan sihir api tombak api tapi dia juga tidak membuat lingkaran sihir ketika membuatnya,"
Bisik-bisik dari para peserta lain terdengar sepanjang lapangan, banyak dari mereka menunjukkan rasa kagum dan iri pada kemampuan katia, katia sendiri merasa tidak nyaman dan berharap jika semua ini sudah selesai.
"kau tidak apa-apa," kata ren yang melihat katia yang merasa tidak nyaman.
"aku tidak apa-apa," kata katia yang merasakan angin kencang dari lapangan, lalu mereka melihat seorang pria berambur perak menghancurkan target menggunakan sihir angin.
"bagus 10 poin, selanjutnya," kata instruktur.
"hei siapa dia, ?"
"dasar bodoh dia adalah anak dari earl winddum,"
"maksudmu tuan muda jenius keluarga winddum, astra winddum,"
"kau lihat tadi, dia sangat tampan,"
"ya, aku tahu, tidak hanya kuat dan tampan tapi dia juga berasal dari keluarga bangsawan, dia benar-benar paket lengkap.
pujian dan sorakan terdengar disepanjang lapangan kepada astra karena performanya yang hebat.
"apa hebatnya itu, aku yakin jika kazuto bisa lebih baik," kata katia yang bergumam mengatakan jika kazuto lebih baik dari astra.
"heh, apa kau sudah rindu dengan kazutomu tersayang, imut sekali," kata ren yang tidak melewatkan kesempatan untuk meledek katia dengan menggunakan kazuto.
"d-diam a-aku cuma bicara jujur, kazuto itu orang yang hebat," kata katia yang memerah.
"ya, ya, aku mengerti tsun-tsun," kata ren yang terus menyindir katia, yang membuat katia melotot ke arahnya.
lalu satu demi satu peserta melakukan sihir dan menandakan akhir dari tes sihir.
"baik, ujian sihir pada hari ini telah selesai," kata instruktur yang setelah itu kepala sekolah maju dan memberikan selamat dan pengumuman dari para peserta.
"selamat siang calon murid akademi hexion, perkenalkan namaku miliena arkemis, kepala sekolah akademi ini, aku ingin mengucapkan selamat dan terima kasih atas partisipasi kalian dalam ujian pada tahun ini, dan setelah saya lihat ada begitu banyak bakat yang muncul tahun ini, aku harap bagi kalian yang lulus tes ini dapat berkembang dan menjadi penyihir yamg hebat di masa depan, dan bagi mereka yang tidak diterima aku harap kalian tidak putus asa untuk mencoba dan berkembanglah dengan cara kalian sendiri," jelas kepala sekolah akademi hexion yang setelah itu menunjukkan hasil dari ujian mereka.
"ya, aku berhasil,"
"lihat, itu namaku,"
"oh tidak, aku gagal,"
"jangan khawatir masih ada tahun depan,"
"oi ren kau menemukan dimana tempatmu, ?" tanya katia yang melihat papan pengumuman yang dimunculkan kepala sekolah dan mencari namanya.
"ya, aku peringkat 14, bagaimana denganmu, ?" tanya ren yang tidak mengalihkan pandangannya dari papan pengumuman seolah-olah masih mencari nama.
"aku peringkat 7, nilai akademiku lebih kecil dari dugaan," kata katia yang sama dengan ren yang mencari nama kazuto tapi meskipun begitu dia tidak melihat nama kazuto di papan pengumuman itu, yang membuat katia khawatir jika kazuto tidak lulus ujian, tapi ketika itu dia melihat sesuatu yang aneh di papan.
"oh, yang benar saja, apa jangan-jangan kazuto tidak lulus, bagaimana bisa," kata ren yang frustasi melihat nama dari rivalnya yang tidak ada di papan pengumuman dan tidak menyadari sesuatu di papan pengumuman sesuatu yang disadari oleh peserta lain yang lulus.
"ren coba kau lihat nama astra," kata katia yang maaih memikirkan sesuatu.
"apa yang kau bilang bukankah kau seharusnya khawatir dengan kazu- eh," kata ren yang menjadi tersadar dengan perkataan katia, setelah menyuruhnya untuk melihat nama astra, dan ternyata namanya berada di tempat kedua, 'astra berada di tempat kedua, jika dia berada di tempat kedua lalu siapa yang menempati tempat pertama, ?' pikir ren.
"hei, siapa orang yang menjadi peringkat pertama,"
"namanya bahkan tidak disebutkan,"
Bisik-bisik orang-orang di lapangan menjadi semakin risuh, dengan disembunyikannya peringkat pertama dari ujian,yang mereka lakukan.
"kalian pasti memiliki beberapa pertanyaan mengenai apa yang tertulis dia papan ini kan, karena itu akan langsung kujawab, tempat pertama ditempati oleh orang yang saat ini tidak berada di lapangan, dia sedang beristirahat di ruanh farmasi setelah melewati tes khusus yang telah kami siapkan," jelas kepala sekolah miliena.
'kazuto mendapatkan tes yang berbeda, jadi karena itu dia langsung dikawal oleh penjaga menuju ruang spesial,' pikir katia, tapi tidak peduli dengan apapun dia hanya senang jika temannya telah berhasil lulus walaupun dia tidak yakin dengan apa yang ingin dilakukan oleh kepala sekolah dengan menyembunyikan nama kazuto.
"apa karena itu dia mendapatkan pengawal dari penjaga tadi pagi, ?" tanya ren kepada katia dengan suara kecil yang hanya didengar oleh mereka berdua.
"ya, kurang lebih begitu," kata katia.
"syukurlah dia lulus, tapi tes macam apa yang dia lakukan sampai membuatnya terluka, ?" tanya ren.
"kemungkinan tes yang dia lakukan adalah tes yang mengharuskannya bertarung melawan seseorang," kata katia yang tidak yakin dengan perkiraannya.
"kepala sekolah boleh saya tanyakan sesuatu, ?" tanya astra yang ingin mengetahui sesuatu.
"bolehkah saya mengetahui tes apa yang dia lakukan dan bagaimana dia mendapatkan tempat pertama, ?" tanya astra dengan nada yang cukup tenang walaupun dia tidak menyembunyikan rasa irinya karena dia mendapatkan tempat kedua.
"tes pertama yang dia lakukan adalah tes jumlah sihir dan menurut data jumlah sihir yang dia miliki adalah setengah dari yang kumiliki," kata kepala sekolah yang mengejutkan semua orang kecuali orang terdekat kazuto.
"lalu untuk tes selanjutnya adalah pertarungan melawan petualang rank A yang kami sewa tadi pagi dan tidak hanya dia lulu tai dia berhasil mengalahkannya," kata kepala sekolah yang membuat yang lain terkejut jika ssorang murid akademi berhasil mengalahkan petualang rank A, hal itu termasuk katia dan ren karena meskipun mereka tahu jika kazuto memang kuat tapi mereka tidak tahu seberapa kuat dirinya.
"lalu siapa namanya, ?" tanya seorang wanita dengan berambut hitam yang diikat yang ketika itu membawa pedang di sisinya.
"namanya dirahasikan untuk sekarang, dan akan ditunjukkan pada awal pembelajaran ketika upacara berlangsung," kata kepala sekolah yang mengakhiri ucapannya dan turun dari podium.
Lalu setelah itu para peserta lain yang lolos ujian keluar dari akademi, begitupula dengan katia dan ren yang berjalan melewati gerbang lalu melihat sosok yang familiar.
"kalian lambat," kata kazuto yang menyapa katia dan ren dengan beberapa perban yang membalut tubuhnya.
"oh, kazuto apa yang terjadi padamu, ?" tanya katia yang khawatir melihat kondisi kazuto yang ditutupi oleh perban.
"bukannya kepala sekolah sudah menjelaskannya," kata kazuto yang tidak ingin membahas topik itu.
"ya, t-tapi.." kata katia yang ketika itu kazuto menaruh tangannya di kepala katia.
"nanti aku ceritakan kepadamu," kata kazuto yang mendapatkan anggukan dari katia melihat kondisi aneh kazuto
"jadi kau benar-benar melawan petualang rank A ya ?," tanya ren yang masih terkejut dengan fakta seberapa kuat kazuto.
"ya," kata kazuto, yang setelah itu mereka kembali ke rumah mereka.
"aku pulang," kata kazuto yang masuk ke rumah, "selama- oh apa yang terjadi padamu, ?" tanya loen yang segera berlari ke arah kazuto yang terluka dan sepanjang malam akhirnya kazuto menceritakan apa yang terjadi pada leon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments