Kazuto berlari ke arah orc general yang memegang matanya dan menebas tubuhnya berkali-kali, tapi tebasannya tidak cukup untuk memberikan luka dalam karena kulitnya yang keras, lalu ketika itu orc general menyerang kazuto dengan mengayunkan kapaknya ke samping, tapi kazuto menghindarinya dengan melompat dan menusuk tangan orc general yang membuatnya melepas senjata yang dia pegang, "arrggghhh," teriak orc general yang memanggil bawahannya untuk membantunya, tapi ketika itu tidak ada satupun orc yang datang untuk membantu orc general.
"terkejut, bawahanmu tidak datang menyelamatkanmu," sindir kazuto yang berlari dan menyerang tubuh orc general yang semakin lunak tubuhnya karena racun ular yang melemahkan tubuhnya, "arrrgghh," teriak sang orc yang menyerang ke segala arah mencoba untuk memukul kazuto.
"katia lakukan sekarang," kata kazuto yang melihat ke arah rekannya yang telah menyiapkan sihirnya dari tadi karena seluruh perhatian orc general dialihkan oleh kazuto.
"baiklah, fire burst," teriak katia yang menembakan api raksasa ke arah orc general dan membakarnya meninggalkan tubuhnya yang gosong.
"huh, selesai," kata katia yang terlentang di tanah karena telah menyelesaikan misi rank A semudah ini, tapi jika bukan karena kazuto yang membuat rencana maka dia sudah pasti dia akan kesulitan, / bahkan terluka parah karena dia tidak akan mampu untuk menciptakan rencana serumit ini.
"baiklah ayo kita kumpulkan hadiah kita dan pulang," kata kazuto yang mengulurkan tangannya kepada katia sedangkan katia dengan senang hati meraih tangan kazuto sambil tersenyum, lalu mereka kembali ke guild dimana mereka disambut dengan petualang yang lain.
"kalian tidak apa-apa, aaaahhhhh," teriak para petualang yang lain yang memeluk kazuto dan katia yang baru kembali dari misi rank A mereka.
"maaf kami telat, kami masih harus menyiapkan sesuatu untuk mengalahkan orc general," kata kazuto yang menepuk punggung rekan petualangnya.
"jadi apa yang terjadi, ?" tanya petualang lain yang ingin mengetahui bagaimana duo ini dapat mengalahkan orc general yang sulit dikalahkan oleh banyak petualang walaupun orc itu masih baru saja berevolusi dan mumgkin dalam keadaan yang cukup lemah, kazuto pun mulai menjelaskan mengenai rencananya tentang bagaimana dia menggiring orc yang lain meninggalkan orc general lalu membunuhnya menggunakan perangkap yang telah mereka siapkan.
"seperti yang diharapkan dari kazuto,"
"rencananya memang sempurna,"
"bagaimana kalau bergabung dengan kami untuk misi berikutnya,"
Pujian dan sorakan diberikan kepada duo ini karena telah menyelesaikan misi rank A dengan mudah, "baiklah semuanya untuk kazuto dan katia yang telah menyelesaikan misi rank A mereka, dan sebagai perpisahan untuk mereka berdua, bersulang," teriak salah satu petualang yang mengeluarkan air mata kesedihan serta kebahagian kepada rekan mereka yang mengakhiri petualangan mereka untuk sementara, ketika itu mereka bersenang-senang sampai sepanjang malam.
pagi hari telah tiba sejak kazuto berhenti sebagai petualang dan mulai mempersiapkan dirinya untuk menjadi murid akademi hexion, sebelumnya leon pernah mengatakan jika salah satu mata pelajaran yang akan diujikan kepada siswa adakah sejarah, teori sihir, praktis sihir, dan lain sebagainya, kazuto sendiri tidak perlu khawatir mengenai teori dan hal lain yang berhubungan dengan sihir karena gurunya adalah penyihir terbaik di kerajaan tapi dia jika soal lainnya dia belum mengetahui dengan jelas, karena itu saat ini kazuto berniat untuk pergi menuju perpustakaan untuk menambah pengetahuannya mengenai bagaimana terbentuknya kerajaan ini.
"pustakawan tadi mengatakan buku tentang sejarah kerajaan ada di rak ini tapi dimana ya, ah aku dapat," kata kazuto yang melihat-lihat buku di rak sampai dia mendapatkannya, "ah maaf," kata seorang wanita yang ingin mengambil salah satu buku di rak yang sama dengan kazuto, dia memakai semacam baju akademi yaitu rok hitam dengan sepasang baju putih dan berjas hitam, dia memiliki rambut berwarna coklat muda panjang yang terurai dengan matanya yang berwarna keemasan.
"tidak apa-apa, apa kau juga tertarik dengan buku ini, ?" tanya wanita tersebut kepada kazuto.
"ya, aku sedang belajar untuk ujian masukku," kata kazuto.
"ujian masuk kau bilang, apa kau berniat untuk masuk ke akademi sihir hexion, ?" tanyanya yang membuat kazuto terkejut.
"ya, saya sedang belajar untuk ujian tulisnya," kata kazuto yang merujuk buku yang akan dia baca.
"hehe, jadi begitu ya, bukannya kau harusnya meningkatkan kemampuan sihirmu, ?" tanyanya sekali lagi.
"saya sudah mempunyai guru soal teori dan praktis sihir tapi soal pembelajaran seperti ini saya kurang tahu," jawab kazuto yang jujur kepada orang yang ada di depannya.
"begitu ya," katanya yang ketika itu melihat ke arah kazuto dan ketika itu terbelalak, "c-cassian," gumamnya yang sempat mengeluarkan air mata yang membuat kazuto menjadi panik.
"apa anda tidak apa-apa, ?" tanya kazuto yang sedikit khawatir dengan wanita di depannya.
"kau tidak perlu khawatir, aku cuma mengingat sesuatu saja," katanya yang cuma menunjukkan senyum kepada kazuto sambil mengusap air mata di matanya.
"maaf aku belum memperkenalkan diri, namaku adalah lousse shuya hexion, putri pertama kerajaan hexion," katanya yang membuat kazuto menjadi panik sehingga dia melupakan untuk memberikan hormat kepadanya.
"kazuto yuki, senang bertemu denganmu yang mulia," kata kazuto yang bersujud dan memperkenalkan dirinya dihadapan tuan putri kerajaan hexion.
"pangil aku kakak," kata lousse kepada kazuto yang membuatnya semakin bingung dengan bagaimana situasi ini bisa terjadi.
"t-tunggu a-apa," kata kazuto yang sampai terbata-bata soal putri kerajaan hexion menyuruhnya untuk memanggilnya sebagai kakak, "yang mulia, ak-" kata kazuto tapi sebelum dia bisa membela dirinya lousse membantahnya lagi.
"panggil aku kakak, ini adalah perintah," kata lousse yang menggunakan autoritasnya sebagai tuan putri dan menyuruh kazuto untuk memanggilnya sebagai kakak.
"b-baik kakak," kata kazuto yang pasrah karena dia tidak ingin membuat kekacauan dengan putri kerajaan.
"bagus, ngomong-ngomong kau berniat untuk mempelajari sejarah kerajaan hexion bukan, kalau begitu biar aku ajari, lagipula yang mengajarimu adalah pewaris tahta kerajaan ini," kata lousse kepada kazuto yang mengatakan jika dia akan menjadi gurunya dalam hal pelajaran lisan, kazuto sendiri awalnya tidak mau menerima tapi karena paksaan lousse akhirnya dia setuju.
"ngomong-ngomong yan- kak lousse," kata kazuto yang mendapatkan tatapan tajam dari lousse karena hampir salah menyebutkan namanya, "apa yang anda lakukan disini, ?" tanya kazuto.
"aku cuma kemari untuk melihat jawaban untuk kertas ujianku tapi aku membatalkannya karena aku bertemu denganmu," kata lousse kepada kazuto.
"ujian kau bilang, ?" tanya kazuto yang tidak mengerti dengan maksud perkataan lousse.
"kau tidak perlu tahu, karena 6 bulan lagi kau akan mengetahuinya kan, aku yakin jika dia akan senang ketika bertemu denganmu," kata lousse yang membuat kazuto menjadi lebih bingung dari sebelumnya, dan mereka pun melanjutkan pelajaran mereka sampai sore tiba.
"sepertinya sudah sore, waktu benar-benar berjalan dengan cepat, kita akan melanjutkan pelajaran kita lagi besok, datang di jam yang sama ok," kata lousse kepada kazuto.
"baik, kak lousse," kata kazuto yang cuma dapat menuruti perintahnya karena dia adalah pewaris kerajaan yang dia tinggali saat ini.
"bagus," katanya dengan memberikan acungan jempol yang lalu setelah itu kazuto keluar dari perpustakaan meninggalkan lousse sendirian.
"cancel," kata lousse yang setelah itu dirinya pun menghilang dari perpustakaan.
lalu di suatu kamar terdapat seorang wanita yang tiba-tiba berhenti melakukan aktivitasnya dan mebgeluarkan air mata membuat teman-temannya juga ikut menghentikan aktivitas mereka dan bertanya, "lousse, kau tidak apa-apa, ?" tanya teman-teman lousse.
"ya, aku tidak apa-apa, hanya saja aku merasa jika tahun depan akan jadi lebih menarik," katanya yang kembali melakukan aktivitasnya bersama dengan teman-temannya dan berharap jika 6 bulan akan segera berakhir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments