"ya, selamat jalan shina," katanya yang memegang perutnya yang mengandung dengan ekspresi yang terlihat sedih.
Tanpa sepata-kata shina berlari secepat mungkin ke arah ryuji dan mendorongnya dari area tersebut sedangkan shina sendiri tidak sempat menghindar dan hasil cahaya tersebut menembus tubuh shina, membuat tubuhnya berlubang dan shina pun memuntahkan darah dari mulutnya dan terjatuh di tanah, dengan darah yang semakin bercucuran dari tempat lukanya berada.
"Jangan.. ber.. sedih.. hiduplah.. de.. mi aku.."
"hah," kata kazuto yang membuka matanya di tempat tidurnya dengan keadaan shock, sudah 1 setengah tahun dirinya telah tinggal di ibukota, ketika itu kazuto bangun dari tempat tidurnya sambil memegang kepalanya, "mimpi yang sama lagi, sebenarnya apa itu, ?" tanya kazuto yang bergumam, sudah beberapa kali dia mendapatkan mimpi semacam itu, tapi sampai sekarang dia tidak mengetahui arti dari mimpinya itu, setelah terbangun kazuto memulai kesehariannya dengan mandi, lalu membuat sarapan untuk dirinya dan leon.
mereka telah membuat kesepakatan jika kazuto yang akan membuat sarapan untuk mereka berdua setiap pagi, karena kazuto merasa tidak enak jika dia menumpang di rumah orang tanpa melakukan apa-apa, "kazuto apa kau berniat untuk pergi ke guild petualang, ?" tanya leon yang memakan sarapan buatan kazuto.
"benar paman," kata leon yang telah menyelesaikan sarapannya dan membawanya menuju tempat cuci lalu setelah itu dia bersiap-siap untuk melakukan misi di guild petualang, "aku pergi dulu paman," kata kazuto kepada leon.
"selamat pagi kazuto,"
"pagi kazuto,"
"selamat pagi kak kazuto,"
sapaan dari sepanjang jalan terdengar diberikan kepada kazuto, setelah insiden gadis kecil itu, kazuto mendapatkan rasa hormat dari rakyat jelata karena mau membantu mereka yang dibutuhkan, dalam 1 setengah tahun ini kazuto telah tumbuh menjadi lebih tampan dari sebelumnya, banyak gadis yang menyukainya karena tidak hanya dia merupakan pemuda yang tampan dengan masa depan yang cerah tapi dia juga memiliki kepribadian yang baik, "oi, kazuto," kata seorang wanita yang menunggu kedatangan kazuto.
Dia memiliki rambut ungu panjang yang terurai, sedangkan pakaiannya sendiri berupa rok yang mencapai dengkulnya dengan baju hitam bercorak putih dengan lambang keluarga elinstein di balik bajunya, siapa lagi jika bukan karnatia elinstein, "maaf membuatmu menunggu lama," kata kazuto yang mendekati katia dan mereka pun segera masuk ke guild untuk melakukan misi mereka, sampai ada suatu kebisingan di dalam guild mengenai suatu misi.
"maaf tapi sebenarnya ada masalah apa, ?" tanya kazuto yang melihat kericuhan yang terjadi di guild.
"tidak apa-apa kazuto tapi ada pembaruan misi di guild mengenai misi yang muncul beberapa bulan yang lalu," kata salah satu petualang yang duduk di pinggir.
"maksudmu misi rank B itu, apa yang spesial soal itu, ?" tanya katia yang tidak mengerti dengan misi rank B yang muncul beberapa bulan yang lalu, dia dan kazuto telah menyelesaikan banyak misi rank B dalam 1 setengah tahun itu, karena itu katia tidak bisa memikirkan apa yang spesial soal misi itu.
"itu karena misi itu, telah berubah menjadi misi kelas A," jelas petualang yang ada disana yang menarik perhatian kazuto dan katia karena kemungkinan sebuah misi untuk berubah peringkat seperti itu adalah ketika ada sebuah faktor tidak terduga yang terjadi.
"bagaimana bisa misi untuk membunuh orc pemburu bisa berubah menjadi misi rank A, apa mereka menjadi sekuat itu, ?" tanya katia yang semakin tidak mengerti, dia dan kazuto telah mengalahkan orc pemburu beberapa hari yang lalu ketika misi mereka, dia sendiri yang paling mengerti karena itu dia tidak mengerti bagaimana monster semacam itu dapat dikategorikan sebagai bahaya tingkat A.
"itu karena orc pemburu itu telah berevolusi menjadi orc general," kata salah satu petualang yang mendengar pembicaraan mereka sambil membawa minuman untuk orang disebelahnya.
"orc general kau bilang, ?" tanya katia.
"bentuk evolusi yang bisa didapatkan oleh orc pemburu setelah memenuhi kriteria tertentu, jadi karena itu misi ini berubah menjadi misi kelas A," kata kazuto yang mendapatkan anggukan dari petualang yang lain, orc pemburu adalah orc yang memburu jenisnya sendiri dan disebut sebagai orc kanibal, mereka memiliki kulit yang 5 kali lebih kuat dari orc biasa sedangkan orc general adalah monster bentuk evolusi dari orc pemburu, mereka memiliki kekuatan yang lebih besar dari orc pemburu, tidak hanya itu, orc general memiliki kemampuan untuk memanggil orc sekitarnya dan menjadikannya sebagai bawahan karena itu orc tersebut disebut sebagai orc general.
"jadi apa ada yang berniat untuk mengambil misi ini, ?" tanya salah satu resepsionis kepada petualang yang ada di guild, tapi mereka tidak mengatakan apapun dan memalingkan wajah mereka sampai katia mengangkat tangannya.
"kami akan mengambil misi itu," kata katia yang mengangkat tangannya.
"apa kau yakin petualang kelas B katia, akan mengambil misi ini, ?" tanya resepsionis yang khawatir dengan katia karena yang dilawannya bukanlah orc pemburu tapi melainkan orc yang memimpin mereka.
"ya, lagipula kazuto juga akan pergi, jadi kami tidak apa-apa," kata katia yang mengikut-ikutkan kazuto dalam permainannya tanpa persetujuannya.
"jadi begitu, kalau itu kazuto maka itu tidak masalah tapi tolong berhati-hatilah," kata resepsionis yang sedikit khawatir.
"ya, jangan khawatirkan kami," kata katia yang ketija itu membawa kazuto pergi untuk melakukan misi rank A mereka.
lalu setelah itu mereka pergi menuju hutan tempat orc general itu berada, "hei kazuto bagaimana cara kita melawannya, ?" tanya katia yanh berjalan sambil menaruh kedua tangannya di belakang kepalanya.
"katia, tolong tunggu aku sedang memikirkan rencan yang akan kita gunakan," kata kazuto yang memikirkan rencana paling efektif untuk melawan sang orc general yang memiliki pasukan orc yang melindunginya.
"ngomong-ngomong aku minta maaf," kata katia yang membuat kazuto melihatnya dengan tatapan aneh.
"itu karena memutuskan misi ini tanpa menunggu keputusan darimu," kata katia yang menaruh kepalanya dibawah.
"kau tidak perlu minta maaf lagipula ini mungkin adalah misi terakhir kita sebelum memasuki akademi, lagipula jika kita terus melawan lawan yang sama, maka kita juga tidak akan bisa berkembang," kata kazuto kepada katia yang tersenyum dan menganggukan kepalanya.
"baik, aku suda memustukan rencananya," kata kazuto yang telah membuat rencana untuk menghabisi para orc.
"lalu bagaimana, ?" tanya katia dengan mata bersinar dengan rencana kazuto, lalu ketika itu kazuto membisikkan sesuatu di telinga katia yang membuat matanya sempat terbelalak, "baik ayo kita lakukan," kata katia.
di tengah hutan terdapat seekor orc yang duduk di sebuah kursi batu dengan enam bawahan yang ada di sekelilingnya, lalu ketika itu bola api muncul dan menyerang mereka yang membuat para orc dan orc pemburu mengalihkan pandangan mereka ke arah orang yang menembakan serangan itu, dan terlihat kazuto dengan pedangnya yang keluar dari sarung pedangnya.
"arrrggg," teriak orc general yang menyuruh bawahannya untuk menyerang kazuto, tapi ketika itu kazuto tidak melawan mereka melainkan lari menuju hutan dengan keenam orc yang awalnya menjaga orc general yang masih duduk di kursinya sampai tombak api melesat ke arahnya dan membakar orc tersebut.
"sudah terbakar ya," kata katia yang menembakan tombak api ke arah orc general dan meledakkan tempatnya, sampai dia mendengar suara auman.
"arrrgggg," teriak orc general yang menyerang ke arah katia yang langsung melompat dan menyerang ke arah katia dengan kapaknya, katia sendiri hanya melompat dan mengambil pedang yang dia pinjam dari kazuto dengan racun yang mereka siapkan sebelumnya dari ular yang mereka temukan ketika perjalanan mereka kemari.
"bidik titiknya yang lunak, ketemu" kata katia yang menusukkan pedangnya tepat di bola mata orc general dan mengambil kembali pedangnya, "arrrggg," teriak sang orc yabg kesakita setelah matanya ditusuk oleh pedang.
"kau cepat juga, sudah menyelesaikan tugasmu, kazuto," kata katia yang melihat kazuto yang berdiri di sampingnya dengan sihir berwarna biru yang mengelilingi kazuto.
"ya, maaf telat, aku harus memastikan apa aku sudah membunuh orc yang lain sebelum kemari," kata kazuto yang mendapatkan pedangnya kembali dari katia, "sekarang ayo kita selesaikan pertarungan ini," kata kazuto dengan pedangnya diangkat bersiap untuk bertarung melawan orc general yang teracuni.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments