Pagi hari telah di akademi hexion, kazuto pun bangun dari tempat tidurnya, biasanya setelah dia bangun dia menyiapkan sarapan dan makan bersama dengan leon, tapi ini merupakan pagi pertamanya di akademi, lalu dia memulai harinya dengan melakukan latihan di lapangan karena meskipun dia memiliki kamar yang luas, tapi dia tidak ingin jika kamarnya berbau keringat karena itu dia memutuskan untuk melakukan latihan di lapangan sampai dia melihat seorang siswa yang juga ikut berlatih.
"aku tidak pernah mengingat murid sepertimu berolahraga di jam ini, apa kau murid baru, ?" tanyanya.
"ya, aku adal-" kata kazuto yang ingin memperkenalkan dirinya tapi ketika itu dipotong.
"kazuto yuki, murid kelas 1 yang mendapatkan peringkat pertama di ujian masuk, dan melakukan hal yang tidak pernah bisa dilakukan oleh murid rekomendasi lain, ya kan," katanya yang sedikit terkekeh, "kau cukup terkenal di kalangan kakak kelas loh," katanya yang membuat kazuto menggaruk kepalanya dan tertawa canggung dengan bagaimana orang-orang mengetahui profilnya.
"namaku adalah arthur palentina," kata arthur yang memperkenalkan dirinya, dia memiliki rambut panjang coklat gelap yang mencapai lehernya, dengan tubuh yang cukup berotot, dan memiliki tinggi beberapa centi dari kazuto.
"senang bertemu denganmu senior arthur," kata kazuto yang mendapatkan anggukan darinya.
"ngomong-ngomong apa senior arthur latihan disini, ?" tanya kazuto.
"ya, aku setiap hari aku datang kemari untuk melatih tubuhku, lagipula untuk mengalahkannya aku harus menjadi lebih kuat," kata arthur yang didengar oleh kazuto.
"dia, siapa, ?" tanya kazuto kepada arthur.
"ah, bukan apa-apa, ngomong-ngomong apa yang kau lakukan disini kazuto, ?" tanya arthur.
"untuk alasan yang sama, aku perlu untuk melatih tubuhku, jika tidak tubuhku akan kaku," kata kazuto yang memutar pergelangan tangannya, dan mengingat pertarungannya di waktu itu, dia perlu menjadi lebih kuat.
"jadi begitu, kalau begitu bagaimana kalau kita melakukan sparring sekarang," tawar arthur kepada kazuto.
"tapi bukannya menggunakan sihir tanpa izin guru itu dilarang," kata kazuto, dia sudah membaca peraturan yang ada di akademi dan dalam peratruan itu sudah sangat jelas jika pertarungan sihir antara para murid dilarang dan bagi mereka yang melanggarnya akan mendapatkan hukuman, ren beruntung karena dia adalah murid baru dan kemarin pertarungannya dihentikan sebelum terjadi kerusakan parah, walau pada akhirnya dia mendapatkan tamparan dari guru karena melakukan hal yang tidak senonoh.
"itu memang tidak diperbolehkan tapi ada pengecualian, oh kau sudah datang," kata arthur yang menantikan sosok orang yang datang, dia memiliki rambut hitam pendek dengan kacamata yang menutupi matanya yang berwarna merah.
"apalagi yang ingin kau lakukan, sampai memasang ekspresi itu," katanya yang tahu jika arthur pasti merencanakan sesuatu jika dia memasang ekspresinya itu.
"ayolah senior khan, aku hanya ingin melakukan sparring bukannya itu tidak terlalu merepotkan untukmu," kata arthur.
"baiklah, tapi jangan terlalu berlebihan, kalian hanya boleh melakukan sparring selama 5 menit," kata khan kepada mereka berdua, sedangkan kazuto sendiri masih bingung dengan perkembangan yang baru saja terjadi, beberapa deitk yang lalu mereka hanya berbicara dan detik selanjutnya mereka akan bertarung.
"baiklah kazuto, apa kau siap," kata arthur yang mengangkat tinjunya dan menyerang ke arah kazuto.
kazuto sendiri mengibas tangan arthur dan memukul balik tapi arthur menahan serangan kazuto menggunakan tangan kirinya lalu mengayunkan tangan kanan yang kazuto kibas ke arahnya yang membuat kazuto menundukkan kepalanya.
"heh, ini lumayan tapi masih tidak cukup," katanya yang menendang kazuto kesamping tapi kazuto cuma bersalto ke belakang dan menghindari serangannya.
"kau tahu ini sedikit membosankan," katanya yang setelah itu tinjunya dilapisi oleh tanah dan dia pun mengulurkan tinjunya membuat tanah di sekitar kazuto bergerak menyerangnya.
"sial apa ini, tanahnya bergerak," kata kazuto yang menghindari pukulan beruntun yang muncul dari tanah seakan-akan dikendalikan oleh arthur yang memukul-mukul udara.
"apa jangan-jangan, lightning ball," kata kazuto yang membuat lingkaran sihir dan melemparkan bola petir ke arah arthur yang segera mengangkat tinjunya setinggi mungkin, dan lalu setelah itu sebuah dinding yang terbuat dari tanah muncul dan melindunginya.
"oi itu bahaya tahu," teriak arthur kepada kazuto yang melemparkan bola petir kepadanya.
"kau dapat mengendalikan tanah dan menggunakan tanganmu untuk mengendalikan tanah itu kan," kata kazuto yang membuat arthur sempat ferkejut dengan apa yang dikatakan oleh kazuto.
"itu setengah benar dan setengah salah, aku tidak mengendalikan tanah kazuto," kata arthur yang setelah itu tanah yang melapisi kedua tangannya mengelupas dan dilapisi oleh sesuatu yang berangin, ketika itu kazuto segera mengaktifkan mode sihir birunya karena sepertinya tinju selanjutnya akan cukup berbahaya.
"tornado fist," teriak arthur yang mengubah tinjunya menjadi serangan angin dan menembakkan serangan angin tornado ke arah kazuto yang hampir tidak sempat dia hindari karena jarak serangan yang cukup lebar.
"kau benar-benar menarik, jadi ini mode yang dibicarakan profesor ya, ini bagus a-" kata arthur yang semakin bersemangat dan berniat untuk menyerang kazuto lagi tapi dihentikan oleh khan.
"sudah cukup, ini sudah 5 menit," kata khan yang membuat arthur sedikit kecewa karena dia tidak bisa melakukan apa-apa selain setuju.
"ayolah senior khan, beri kami 5 menit tambahan padahal pertarungannya semakin seru," kata arthur yang ingin melanjutkan pertarungannya dengan kazuto tapi dilarang oleh khan karena sudah melebihi batas waktu yang telah mereka tentukan.
"meskipun aku ingin melihat seperti apa hasil dari pertarungan ini, tapi peraturan tetap peraturan aku yakin kau lebih mengerti itu daripada kebanyakan murid, benarkan arthur," kata khan yang mengingatkan kembali arthur dengan peraturan akademi, "ngomong-ngomong aku harap kalian membereskan kekacauan yang kalian buat," kata khan yang membenar kacamatanya dan menunjuk ke arah lapangan tempat mereka melakukan sparring, dan setelah itu kazuto dan arthur membereskan kekacauan yang mereka buat dan kembali ke asrama.
"huh, aku lapar sudah waktunya sarapan yah, lebih baik aku ke kantin," kata kazuto yang saat itu telah memakai seragamnya dan pergi menuju kantin untuk memesan makanan.
"oi kazuto disini," kata ren yang memanggil kazuto untuk duduk di sebelahnya.
"ren bagaimana pagimu, ?" tanya kazuto kepada ren.
"buruk, aku masih belum terbiasa tidur berdua dengan orang lain, ditambah teman sekamarku mendengkur sangat keras, hal itu membuatku terjaga sepanjang malam," kata ren, "lalu bagaimana denganmu, ?" tanyanya.
"aku tidur cukup nyaman, aku juga bertemu dengan kakak kelas tadi pagi dan sedikit bertarung latih tanding melawannya," kata kazuto dengan menggunakan nada pelan yang hanya didengar oleh ren.
"tunggu dulu, bukannya pertarungan itu dilarang jika tidak mendapatkan izin dari guru lalu bagaimana kau,! Apa jangan-jangan kau melakukan pertarungan ilegal, ?" tanya ren yang mengira temannya telah melakukan pelanggaran.
"tidak, aku tidak melakukan pelanggaran apapun, kakak kelas itu mengatakan tidak masalah jika ada senior khan disana," jelas kazuti yang membuat ren sedikit bingung.
"tunggu, jadi kau ingin mengatakan jika ada murid yang memperbolehkan murid lain untuk melakukan sparring tanpa izin guru, dia pasti memiliki pengaruh yang besar sampai dia dapat melakukan itu," kata ren yang mengunyah makanannya.
"ya, aku pikir juga begitu, aku pikir mungkin sekolah ini membuat hirarki untuk para muridnya," kata kazuto.
"hirarki ya, jika kau bilang begitu aku rasa itu mungkin benar," kata ren
"kita hanya tinggal menanyakannya saja pada guru kita nanti soal itu," kata kazuto yang memakan sarapannya.
"uugghh, profesor sophia yah," kata ren yang mengingat hukuman dari profesor sophia kemarin.
"sudahlah cepatlah makan, kelas akan dimulai 1 jam lagi," kata kazuto yang menghabiskan sarapannya begitupula ren yang lalu setelah itu pergi ke asrama mereka untuk kelas selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments