"Maaf atas ketidaksopanannya, perkenalkan nama saya adalah sebastian, saya adalah pelayan keluarga duke elinstein, dan nona ini adalah putri sekaligus pewaris keluarga elinsten.." kata sebastian yang setelah itu gadis tersebut memperkenalkan dirinya.
"Karnatia elinstein, senang bertemu denganmu, ano.." katanya yang mencoba untuk memangil kazuto karena dia tidak mengetahui namanya, karena sebelumnya mereka berdua terlalu fokus untuk menyelamatkan seseorang.
"Oh, namaku kazuto, kazuto yuki," kata kazuto yang setelah itu dia bertanya mengenai awal dari kejadian kenapa keluarga duke bisa berada di hutan ini, sebastian pun mulai menjelaskan semua dari awal dimulai dari awal dimulainya kejadian ini sampai dimana mereka bertemu dengan kazuto.
"Jadi apa kalian dapat pergi menuju ibu kota sendirian, ?" Tanya kazuto yang merasa khawatir, kondisi dari sebastian sendiri juga tidak terlalu baik, apalagi ibu kota masih sekitar 2-3 hari lagi dari sini, ditambah dengan kejadian tadi kazuto tidak yakin jika mereka dapat melanjutkan perjalanan sendiri, kazuto pun melirik ke arah karnatia dan dia sendiri tidak yakin jika karnatia dapat mengendarai kuda apalagi menjadi kusir untuk kembali ke ibukota.
"Dilihat dari kondisi kereta kuda kami yang masih baik-baik saja, kami yakin jika kami bisa sampai ke ibu kota dengan selamat jika tidak ada masalah, tapi yang menjadi masalah adalah kondisi saya yang tidak mampu untuk menjadi kusir" kata sebastian yang merasa malu atas ketidakmampuannya.
"Jika anda tidak keberatan, saya bersedia untuk mengantar anda sampai ibu kota hexion," kata kazuto yang menawarkan kepada mereka, jujur saja ini merupakan kesempatan yang bagus untuknya karena saat ini dia hampir kehabisan uang dan sebastian sendiri mengatakan jika kereta mereka dapat bergerak lebih cepat dari kereta biasa jadi dia yakin jika mereka dapat sampai kesana lebih cepat, lagipula kazuto sendiri memiliki pengalaman dalam mengendarai kuda di desanya, jadi akan lebih menguntungkan kedua belah pihak jika dia menawarkan untuk membantu.
"Begitu, apa kau tidak keberatan kazuto, kami sudah cukup merepotkanmu, ?" Tanya karnatia kepada kazuto.
"Saya tidak masalah nona karnatia," kata kazuto yang menunjukkan kesopanannya karena dihadapannya adalah seorang bangsawan dengan pangkat yang tinggi, lagipula saat ini dia juga berniat untuk pergi menuju ibukota hexion dan tinggal bersama dengan seseorang bernama leon, karena itu akan lebih menguntungkan untuk bisa datang lebih cepat, dan mengenal beberapa orang lebih awal.
"Katia, panggil aku dengan itu, lalu tolong hilangkan nonanya, aku tidak suka dipanggil dengan sebutan itu," kata katia yang menunjukkan ketidaksukaannya dengan honorifik.
"Kalau begitu baiklah no- katia," kata kazuto yang hampir memanggilnya dengan honorifik sampai katia memberikannya tatapan tajam.
"Ya," kata katia yang senang dipanggil namanya dengan menunjukkan senyuman, "lalu ngomong-ngomong bagaimana kau bisa secepat itu, apa kau petualang, ?" Tanya katia yang penasaran dengan bagaimana kazuto menjadi lebih cepat dalam sekejap, itu mengingatkannya dengan gerakan dari ksatria yang dilatih keluarganya.
"Tidak, aku bukan petualang," kata kazuto yang mengingat kejadian yang terjadi beberapa menit yang lalu, 'ketika itu aku berniat untuk menahan serangan gada itu dengan pedangku, tapi entah kenapa gerakan goblin itu menjadi lebih lambat, sehingga aku punya waktu untuk menghindarinya' pikir kazuto yang tidak tahu bagaimana semua itu terjadi.
"Ya aku rasa itu tidak penting, lagipula kau telah menolong kami dan itu sudah lebih dari cukup," kata katia yang lalu setelah itu kazuto keluar dari hutan menuju rumah makan dimana dia mengatakan kepada pemilik kereta kuda jika dia akan naik kereta lain dan meminta maaf karena telah merepotkan, sang kusir kuda sendiri hanya tersenyum dan menyerahkan 1 uang perak kepada kazuto yang lalu mengatakan jika biaya untuk pergi menuju ibu kota adalah seharga 2 perak dan karena kazuto hanya menaiki kereta setengah jalan maka dia mengembalikan uang itu kepada kazuto, kazuto hanya berterima kasih kepada kusir tersebut dan pergi menuju hutan dimana dia akan membantu katia kembali ke keluarganya.
Beberapa hari setelah itu kazuto, katia dan sebastian berhasil mencapai ibukota dengan selamat, kazuto sempat melihat pemandangan di ibukota dan dia harus katakan jika suasana di ibukota benar-benar berbeda, banyak orang-orang yang berjualan di sepanjang jalan, dimulai dari kebutuhan sehari-hari, seperti makanan dan minuman, sampai keperluan yang lain, kazuto terus mengendarai kudanya melewati kerumunan dimana dia mendapatkan tatapan dari para penduduk disana, jujur saja tatapan itu membuat kazuto sedikit tidak nyaman tapi mengingat jika kereta yang di tunggangi adalah kereta dari seorang duke dia berpikir jika ini adalah hal yang biasa.
Kazuto pun terus mengendarai kudanya menuju arah yang telah diinstruksikan oleh sebastian, dan dia sampai di pagar rumah elinstein, 'ini bahkan lebih besar dan lebih luas desaku, ternyata seorang duke benar-benar hebat,' pikir kazuto yang melihat pintu gerbang besar keluarga elinstein yang saat itu dibuka dan menunjukkan puluhan ksatria berseragam putih dengan mantel biru di punggung mereka yang memiliki lambang keluarga elinstein yang berarti jika itu menandakan jika mereka ksatria ini adalah ksatria keluarga elinstein.
"Maaf, tapi ada urusan apa anda dengan keluarga elinstein, ?" Tanya salah satu ksatira tersebut yang melihat kazuto dan kereta yang dia kendarai sambil menaruh tangannya di gagang pedangnya, berjaga-jaga jika saja pria itu melakukan sesuatu, tapi ketika itu pintu dari kereta itu terbuka yang menunjukkan putri dari keluarga tersebut, sang ksatria tersebut menurunkan senjatanya karena sepertinya ini hanyalah kesalahpahaman dan ketika itu mata dari sang ksatria menjadi terbelalak ketika melihat tubuh dari pelayan dari nona mudanya terluka dia pun membuat perkiraan jika pria tersebut membantu mengantarkan mereka, lalu memerintahkan kstaria yang lain untuk mundur dan membiarkan dia masuk, "maaf atas ketidaknyamanannya, silakan masuk," katanya yang membungkuk dan membiarkan kazuto melewati gerbang dan membawa kereta itu menuju rumah katia.
Sesampainya mereka di depan rumah, tiba-tiba sebuah pintu terbuka dimana seorang wanita dengan rambut ungu panjang yang mirip dengan katia berlari ke arahnya dan memeluknya dengan erat, sambil mengeluarkan air mata, "oh, sayang aku pikir aku tidak akan melihatmu lagi," katanya yang setelah itu katia mengelus kepala orang itu untuk menenangkannya.
Lalu setelah itu seorang pria dengan rambut berwarna pirang dengan jenggot dan kumis dimukanya muncul dan berkata "kau membuat kami khawatir katia, aku harap kau dapat menjelaskan semua ini," katanya yang membuat katia mengangguk tanpa mengatakan apapun dan mengalihkan pandangannya ke arah kazuto.
"Namaku adalah theodor elinstein, terima kasih atas bantuanmu kepada putriku, keluarga kami berhutang padamu," katanya yang membungkukkan kepalanya, yang membuat para pelayan sedikit panik dengan duke mereka yang tiba-tiba menundukkan kepala kepada orang yang tidak dikenal.
"Tolong berdirilah, saya merasa tidak enak jika anda membungkukan kepala saya cuma melakukan apa yang saya pikir itu benar," kata kazuto kepada sang duke yang ketika itu juga mengenalkan istrinya kepada kazuto, jujur saja kazuto menganggap ketika pertama melihat wanita itu adalah saudara dari katia karena dia terlihat sangat muda, lalu sang duke mengatakan kepadanya jika dirinya dan istrinya menikah ketika usia mereka 15 tahun, karena itu kebanyakan orang khususnya warga menganggap jika katia adalah adik dari istrinya padahal dia adalah ibunya, pernikahan muda dalam kerajaan juga sering terjadi raja saat ini juga menikah muda ketika umurnya 10 tahun dengan ratunya.
"Baiklah saya rasa saya pergi dulu," kata kazuto yang berniat untuk pergi meninggalkan kediaman duke sampai suatu tangan menghentikannya, kazuto pun mengalihkan pandangannya dan melihat katia dengan wajahnya yang kesal mengharapkan jika kazuto tinggal lebih lama.
Orang tua dari katia yang melihat itu hanya dapat terkekeh karena mereka tidak pernah melihat sikap ini dari anaknya yang seoerti itu, mereka cukup khawatir jika anaknya yaitu katia terlalu serius sehingga dia tidak memiliki banyak teman seumurannya, keluarga elinstein adalah keluarga kerajaan hexion yang berpangkat seorang duke, hal itu dikarenakan kontribusi dari leluhur mereka yang bertarung melawan monster yang mengancam negara mereka ratusan tahun yang lalu, keluarga tersebut ahli dalam sihir elemen dan tidak hanya tergantung dalam satu elemen saja, api, air, tanah, petir dan angin merupakan kemampuan yang keluarga tersebut miliki, ada juga dari leluhur mereka yang dapat menggunakan elemen gabungan dimana mereka dapat menggabungkan kedua jenis elemen dan menciptakan elemen baru.
Dan katia sendiri adalah seorang penyihir berbakat dalam sihir di bidang api, bakatnya sendiri sangat besar karena dia mampu untuk menciptakan bola api dalam sekali coba dan lebih besar dari kebanyakan pemula, tapi karena bakatnya itu banyak orang yang mencoba untuk memanfaatkannya, salah satunya dengan mencoba untuk menikahkannya dengan anak mereka melalui pernikahan politik tapi sang duke berhasil membatalkan pernikahan itu dan mengatakan jika anaknya tidak akan menikah dengan orang yang dia tidak cintai, karena itu saat ini katia selalu mengucilkan diri dari orang-orang karena takut untuk dimanfaatkan, tapi saat ini anaknya mencoba untuk lebih terbuka terhadap seorang pria di depannya, tentu saja ketika melihat itu sang duke tidak berniat untuk melewatkannya, hanya orang bodoh yang akan melakukan itu.
"Nak kazuto jika kau tidak keberatan, apa kau bersedia untuk menginap semalam di tempat kami," tawar sang duke kepada kazuto yang membuatnya terkejut karena kazuto berniat untuk segera mencari orang yang dibicarakan oleh pamannya, tapi setelah dia pikir-pikir kembali mungkin duke dapat membantunya mencari orang tersebut.
"Baiklah kalau begitu, mohon bantuannya," kata kazuto yang menundukkan kepalanya menerima tawaran sang duke, lalu dia pun dibawa berkeliling oleh pelayan wanita, sedangkan katia sendiri masih harus menjelaskan mengenai apa yang terjadi dan sebastian dia sedang mendapatkan perawatan, pelayan tersebut lalu menunjukkan berbagai tempat di rumah sang duke, dimulai dari ruang makan, kamar mandi, arena pelatihan, taman dan perpustakaan, lalu kazuto terus berjalan sampai dia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya, yaitu sebuah patung batu laki-laki yang memakai sebuah jubah dan baju perang, "anda tertarik dengan patung ini tuan kazuto, ?" Tanya pelayan yang mendekati kazuto yang melihat sebuah patung.
"Ya, sebenarnya siapa dia, ?" Tanya kazuto yang menunjuk ke arah patung di taman itu, tapi dia sendiri kurang lebih sudah mengerti identitas dari orang yang dibuatkan patung tersebut, dan dia yakin jika orang ini adalah orang yang sangat penting
"Dia adalah pendiri sekaligus duke pertama dari keluarga elinstein, ronald elinstein," kata pelayan tersebut kepada kazuto yang mendapatkan anggukan darinya, setelah itu mereka melanjutkan tur mereka dimana di waktu sudah sore hari dan waktu sudah mendekati makan malam.
"Saya rasa sudah cukup turnya malam ini, silakan ikuti saya," katanya yang membawa kazuto menuju kamar mandi dan mengatakan untuk membersihkan dirinya sebelum makan malam, dan memberikannya semacam pakaian bersih yang berupa celana hitam dengan baju berwarna putih, kazuto lalu mengenakan pakaian tersebut dan mengikuti pelayan menuju ruang makan dimana keluarga duke telah menunggu kazuto.
"Silakan dimakan," kata sang duke yang setelah itu mereka memakan hidangan itu, kazuto mengambil sayuran dan daging yang disediakan lalu memakannya, sambil melakukan percakapan dengan katia yang berada di di sampingnya.
"Ngomong-ngomong kazuto, apa tujuanmu datang ke ibukota, ?" Tanya katia yang penasaran dengan tujuan kazuto datang ke ibukota, bukannya tidak biasa tapi katia sering bertemu dengan banyak orang yang datang dari desa menuju ibukota untuk berbagai alasan, salah satunya adalah mencari pekerjaan atau menemui kerabat, tapi menurut sudut pandang katia kazuto tidak terlihat seperti orang yang berniat untuk mencari pekerjaan di ibukota.
"Saya berniat untuk mendaftar di akademi hexion," kata kazuto yang dengan segera menarik perhatian duke, sampai dia menahan garpu yang berisi daging yang ingin dia santap mencapai mulutnya.
"Akademi hexion kau bilang, nak kazuto jika boleh bertanya berapa umurmu, ?" Tanya sang duke yang ketika itu meletakkan garpunya dan menatap kazuto.
"Saya 13 tahun tuan," kata kazuto kepada sang duke, sang duke sendiri sempat terdiam sampai dia menanyakan beberapa hal lagi, dan ketika itu kazuto pun mengeluarkan sesuatu dari tasnya yaitu sebuah surat rekomendasi dari sekolah tersebut, setelah itu sang duke tidak menanyakan apapun lagi, dan mereka pun melanjutkan makan malam mereka.
Di malam harinya, sang duke dan istrinya meminta kazuto untuk tinggal semalam dan menyuruh pelayan untuk menyiapkan kamar untuk tamu kepada kazuto untuk tidur, di saat itu juga sang duke masih berada di dalam kantornya menyelesaikan sisa pekerjaan yang tersisa lalu berjalan mendekati jendela memandangi langit malam yang disinari oleh cahaya bulan dan tersenyum, 'sepertinya ini akan menjadi menarik,' pikir sang duke yang mengingat surat rekomendasi dari akademi hexion kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Ya Fi
"instruksikan"
2022-11-07
0
Ya Fi
"Sebastian" every where
2022-11-07
0