Pagi hari telah tiba dan ketika itu kazuto memakai pakaian yang telah direkomendasikan oleh leon yaitu sepasang celana hitam dengan seragam putih dan jas berwarna hitam yang tidak dipasang kancingnya lalu dengan lengan bajunya yang dilipat sampai ke siku rambutnya sendiri juga menjadi lebih rapi dari biasanya dan dia juga mengenakan parfum yang populer di kalangan remaja.
"kazuto, apa kau sudah menunggu, ?" tanya katia kepada kazuto yang saat itu telah tiba, dia memakai pakaian santai yaitu sepasang kaos hitam bergaris ungu dengan rok yang tidak mencapai lututnya.
"tidak aku baru saja sampai," kata kazuto yang melihat ke arah kati, "kau terlihat cantik katia," lanjutnya yang memuji katia sesuai dengan istruksi yang diberikan oleh leon.
"fwueh, t-terima k-kasih kazuto, k-kau juga terlihat tampan," kata katia yang ketika itu memegang pipinya dengan kedua tangannya jelas-jelas malu dengan pujian kazuto.
"kalau begitu ayo pergi," kata kazuto yang mengajak katia untuk memulai kencan mereka.
"baik," kata katia yang sudah kembali ke akal sehatnya, dan membawa kazuto berkeliling kota.
"ngomong-ngomong kita akan kemana, bukannya kau akan menunjukkanku berbagai tempat di kota ini, ?" tanya kazuto yang mengingat kata-kata yang dikatakan oleh katia.
"ya, jangan khawatir aku yakin kau akan bersenang-senang ayo," kata katia yang mulai membawa kazuto mengelilingi kota dimulai dari kedai favoritnya.
"coba ini kazuto," kata katia yang menyerahkan sebuah manisan yang disebut sebagai creep.
"hm, ini enak," kata kazuto yang memakan creep itu, rasanya manis lalu perpaduan buah dan coklat didalamnya yang dilelehkan oleh panas dari kulit creepnya membuatnya membuatnya menjadi lebih enak.
Lalu setelah itu katia membawa kazuto menuju tempat-tempat seperti perpustakaan negara yang ukurannya jauh lebih besar dari perpustakaan paman leon, lalu selanjutnya mereka memasuki museum dimana mereka dapat melihat benda-benda bersejarah tapi yang menarik perhatian kazuto adalah sebuah pedang tipis yang disebut sebagai katana yang merupakan senjata dari pahlawan yang menyelamatkan dunia dari para iblis 200 tahun yang lalu.
"hm, kazuto apa yang kau lihat, oh pedang ini ya," kata katia yang melihat katana yang terjaga di dalam kaca.
"itu disebut sebagai white fang karena pedang itu adalah milik dari seorang pria yang memakai pakaian putih, dan pedang itu adalah taringnya yang dgunakan untuk membunuh lawan-lawannya, tapi setelah pertarungan itu pedang ini dia tinggalkan di medan perang dan sampai saat ini pedang ini dia tidak pernah datang untuk mengambilnya, karena itu pedang ini ditinggalkan di museum ini untuk mengenang pahlawan tersebut," kata katia yang menjawab rasa ingin tahu kazuto mengenai senjata yang dia lihat.
"tapi bukannya akan sia-sia jika pedang ini tidak digunakan dan hanya digunakan sebagai pajangan," kata kazuto yang melihat penampilan dari katana yang disebut sebagai white fang dan terlihat sama sekali tidak ada kerusakan bahkan itu terlihat lebih baik dari semua pedang yang dia lihat.
"apa maksudmu kazuto, ?" tanya katia yang tidak mengerti dengan maksud perkataan kazuto.
"sebuah senjata akan terlihat paling bersinar ketika berada di dalam pertarungan, bukannya kau pernah mendengar kata-kata itu," kata kazuto yang membuat katia mengerti mengenai perkataan sebelumnya jika memang sia-sia jika pedang sebagus dan sehebat white fang hanya dapat dipajang.
"tapi ada alasan kenapa pedang ini tidak pernah digunakan oleh siapapun selain pemiliknya," kata katia yang membuat kazuto melihat ke arahnya, penasaran dengan alasan kenapa tidak ada yanh menggunakan pedang ini.
"karena sarung dari senjata itu tidak bisa ditarik, seakan-akan menolak orang lain untuk mengayunkannya," kata katia yang membuat kazuto terkejut.
"itu benar, alasan kenapa pedang ini berada di dalam gelas kaca ini adalah karena pedang ini tidak bisa ditarik oleh orang lain selain pemiliknya, karena itu pedang ini menjadi tidak berguna karena tidak ada yang mampu untuk menariknya," jelas katia mengenai alasan kenapa pedang itu tidak digunakan lagi meskipun saat ini masih berada dalam keadaan yang terbaik, karena tidak peduli seberapa bagus dan kuat sebuah senjata jika tidak ada yang tahu cara menggunakannya maka itu sama saja dengan sampah.
lalu setelah mereka keluar dari museum katia dan kazuto pergi menuju sebuah rumah makan dimana mereka memesan beberapa makanan dan makanan penutup untuk katia sambil melakukan beberapa percakapan, lalu mereka berniat untuk mengakhiri kencan setelah menuju tempat yang dibicarakan oleh leon kepada kazuto, tapi sebelum mereka sampai kesana mereka melihat suatu tenda ungu aneh yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya.
"katia, apa kau tahu tenda apa ini, ?" tanya kazuto yang melihat ke arah tenda ungu di depannya.
"aku juga tidak pernah melihatnya bagaimana kalau kita masuk," saran katia yang menarik kazuto ke dalam tenda dan ketika itu dia melihat seorang wanita yang memakai jubah ungu yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajahnya, yang sedang duduk di kursi dengan bola sihir di mejanya.
"apa kalian tertarik untuk melihat masa depan kalian, ?" tanya wanita itu yang membuat kazuto dan katia duduk untuk melihat seperti apa toko ini.
"siapa dulu yang ingin melihat masa depannya, ?" tanyanya.
"oh aku duluan, aku ingin mencobanya," kata katia yang mengangkat tangannya dan ketika itu sang peramal mellihat masa depannya.
"hm, jalanmu di masa depan akan dipenuhi dengan banyak rintangan tapi kau tidak perlu khawatir karena tidak peduli seberapa sulit rintangan yang kau hadapi akan selalu ada orang yang akan membantumu," kata sang peramal kepada katia yang kurang lebih mengerti dengan isi dari ramalannya.
"lalu selanjutnya dirimu bukan," kata sang peramal yang melihat ke arah kazuto dan mulai meramal ketika itu matanya terbelalak ketika melihat ramalan kazuto dan mulai berbicara.
"kau memiliki masa depan yang sangat berbeda dari orang-orang yang pernah aku ramal sebelumnya, seiring berjalannya waktu kau akan sedikit demi sedikit mendapatkan kemampuanmu yang sebenarnya dan ketika waktunya telah tiba kau akan menghadapi musuh dengan sayap hitam dan pertarungan itu akan mempertaruhkan nasib umat manusia ke arah yang lebih baik atau lebih buruk," kata sang pemaral yang setelah itu kazuto dan katia meninggalkan tenda tersebut dan kembali berjalan-jalan sampai malam tiba dimana kazuto membawa katia menuju gedung tertinggi di di ibukota hexion.
"hei kazuto, bagaimana menurutmu soal peramal tadi, ?" tanya katia yang menanyakan soal ramalan yang mereka dapatkan.
"aku kurang yakin katia, tapi aku merasa jika hasil yang didapatkan oleh ramalan kita itu benar," kata kazuto, tapi dalam kata-katanya terdapat keraguan mengenai semua kalimat yang diucapkan peramal itu, 'sedikit demi sedikit akan kembali, apa sebenarnya maksudnya ini tidak seperti aku kehilangan sesuatu dalam hidupku,' pikir kazuto yang menggelengkan kepalanya dan melanjutkan kencannya dengan katia.
"wow tempat ini benar-benar indah, kau hebat kazuto padahal kau baru pindah ke ibukota tapi bisa menemukan lokasi secantik ini," kata katia yang senang melihat pemandangan indah seluruh ibukota dari menara tertinggi.
"ya, paman leon mengatakan untuk mengajakmu kemari ketika malam tiba karena itu aku menunggu dan tidak mengatakan apapun, lalu membawamu kemari sebagai kejutan," kata kazuto kepada katia yang terlihat menikmati pemandangan malam di ibukota.
setelah itu mereka pun kembali ke rumah mereka, dengan kazuto yang mengantarkan katia kembali ke rumah, leon sendiri mengatakan jika kau mengajak seorang gadis maka kau juga harus mengantarkannya pulang sampai selamat ke rumahnya.
"aku benar-benar senang kazuto," kata katia yang berada di depan pintu rumahnya, lalu melihat ke arah kazuto dan mendekat ke wajahnya lalu memberinya kecupan di pipinya, "ok dah," katanya yang lalu masuk ke kediamannya.
"ok, dah," kata kazuto yang menjawab salam katia lalu berjalan kembali ke rumah leon sambil memegang pipi bekas ciuman katia.
Sedangkan di kejauhan terdapat seorang pria tua yang melihat seorang anak muda yang mendapatkan ciuman dari gadisnya menggunakan teropong, lalu dia pun menjadi bahagia karena dia tidak perlu mencukur rambutnya, dan tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Fatt Fazz
aku bisa melihat kapalku disini
2022-10-20
0