Terkejut merupakan hal yang bisa dideskripsikan dari wajah yang ditunjukkan kazuto saat ini, tidak itu sudah wajar, dia memang memperkirakan jika paman leon adalah seorang penyihir yang cukup hebat jika tidak luar biasa karena dia menjadi guru dari duke theodor tapi untuk menjadi mantan penyihir kerajaan adalah sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh kazuto, tapi mengingat jika dia adalah guru dari salah duke termuda di kediaman elinstein maka itu akan cukup masuk akal jika menganggap paman leon sehebat itu, tapi yang membuatnya penasaran adalah siapa orang yang menjadi penyihir kerajaan saat ini.
"Ngomong-ngomong boleh aku tanya sesuatu, ?" Tanya kazuto kepada katia.
"Hm, apa itu kazuto," jawab katia yang penasaran dengan pertanyaan kazuto.
"Jika saat ini paman leon bukan lagi penyihir kerajaan lalu siapa orang yang menjadi penyihir kerajaan, ?" Tanya kazuto kepada katia.
"Jujur saja, aku tidak terlalu mengenal orang itu karena dia baru saja mengambil mantel penyihir kerajaan, tapi ayahku sangat mengenalnya, dia adalah adik junior dari ayahku ketika menjadi murid dari paman leon, dia dikenal sebagai penyihir yang telah berkelana mengelilingi dunia dalam waktu 5 tahun dan saat ini menjadi penyihir kerajaan menggantikan gurunya," jelas katia kepada kazuto.
"Tunggu lalu berapa umurnya, ?" Tanya kazuto yang mendapatkan pukulan di kepala oleh katia.
"Dasar bodoh, jangan tanya umur wanita begitu saja, itu tidak sopan," teriak katia yang kesal.
"Arrgh, aduh sakit tahu katia, heh.. tunggu dulu," kata kazuto yang terdiam sambil melihat ke arah katia dan berkata, "dia adalah perempuan, ?" Tanya kazuto yang mendapatkan anggukan dari katia, lalu setelah itu mereka berbicara mengenai beberapa hal sampai waktu dimana makan malam terakhir kazuto di kediaman tersebut.
Setelah kazuto makan malam salah satu pelayan membisikkan sesuatu di telinga kazuto dan kazuto sendiri hanya menjawabnya dengan anggukan lalu kembali ke kamarnya dan menunggu sampai tengah malam.
Ketika tengah malam telah tiba kazuto keluar dari kamarnya dan masuk ke dalam kantor duke, disana terdapat seorang pria yang berdiri di depan jendela melihat cahaya rembulan, "anda memanggil saya, duke theodor," kata kazuto yang membuat sang duke menolehkan pandangannya ke arah kazuto yang lalu setelah itu duduk di sofa dan menyuruh kazuto untuk duduk, kazuto sendiri duduk di sofa yang berhadapan dengan duke.
"Alasan kenapa aku memintamu kemari adalah untuk menawarkan sesuatu kepadamu," kata sang duke kepada kazuto.
"Seperti yang kau dengar tadi, putriku akan memulai karirnya sebagai seorang petualang, sebagai duke tidak sebagai ayah dari katia aku ingin memintamu untuk menemani dan menjaga putriku," kata sang duke dan dia pun melanjutkan, "tentu aku tidak berniat untuk memintanya secara gratis, aku akan membayar untuk jasa yang kau berikan kepada kami, bagaimana menurutmu soal tawaran ini," jelas duke theodor kepada kazuto.
Jujur saja dari sudut pandang kazuto, tidak ada dari tawaran ini yang memberikan kerugian dari sisi manapun, katia adalah orang yang dianggap sebagai teman yang baik oleh kazuto, tentu awalnya kazuto juga berniat untuk masuk ke guild petualang bersama dengan katia karena dia juga membutuhkan uang untuk kehidupannya sehari-hari apalagi jika dia juga harus meningkatkan kemampuannya dan hal apa lagi yang lebih baik daripada menjadi petualang, karena itu tawaran dari sang duke sudah pasti akan diterima oleh kazuto, tapi tetap saja jika ada sesuatu yang mengganjal di kepalanya dan dia memutuskan menanyakannya kepada duke secara langsung.
"Duke theodor jika berkenan bolehkah saya bertanya sesuatu, ?" Tanya kazuto kepada duke theodor.
"Itu tergantung pada pertanyaan yang ingin kau tanya tapi silakan tanyakan," kata sang duke yang memberikan izin kepada kazuto untuk menanyakan sesuatu walaupun dalam kalimat jika ada beberapa hal yang tidak akan dia jawab.
"Kenapa anda memilih saya untuk menemani putri anda daripada ksatria anda, ?" Tanya kazuto kepada sang duke, sudah jelas di lihat dari segi kekuatan dan pengalaman kazuto masih berada di bawah ksatria yang lain di kediaman duke, jadi menurut akal sehat akan terlihat seperti sebuah keputusan yang tidak bijak dari seorang duke untuk meminta seorang anak berusia 13 tahun untuk menemani putrinya, apalagi anak itu masih belum diketahui dengan jelas asal usulnya.
"Itu karena aku percaya padamu jika kau akan menjaga putriku, ditambah jika memang dari awal kau berniat untuk melakukan sesuatu kepadanya maka kau pasti akan melakukan itu dari awal," jelas sang duke, dari awal dia sudah mempercayai kazuto ketika dia pertama kali datang ke kediamannya, ditambah dia merasa jika akan lebih baik untuk putrinya agar lebih terbuka dan dia yakin jika kazuto dapat melakukan itu mengingat apa yang dilakukan putrinya ketika pertama kali mereka bertemu, apalagi sang duke sendiri yakin dengan potensi kazuto jika suatu hari nanti dia akan berada di tempat yang tinggi dan akan selalu melindungi putrinya.
"Sedangkan untuk pertanyaanmu yang lain, aku merasa jika putriku akan lebih nyaman bersama denganmu apalagi dengan ksatriaku, lagipula jika kita bicara soal kepercayaan aku merasa jika dia lebih mempercayaimu," jelas sang duke yang mengatakan semua hal yang ada di pikirannya, tentu bukan berarti jika putrinya tidak mempercayai ksatrianya tapi hanya duke sendiri yang paling mengetahui sifat putrinya dan dia sendiri tahu jika dia tidak suka diawasi, karena itu dia meminta pertemuan ini dengan kazuto secara diam-diam, dia membuatnya sebisa mungkin agar orang lain tidak mengetahui mengenai pertemuan ini dan kesepakatan mereka.
"Kalau begitu saya akan menerimanya," jawab kazuto tanpa memikirkan untuk kedua kalinya, lagipula seperti yang dia pikirkan sebelumnya jika dari awal tidak ada satupun hal dari kesepakatan ini yang merugikannya, lagipula petualangan akan lebih menyenangkan jika lebih banyak orang yang ikut.
"Baiklah kalau begitu, aku harapkan kerja samamu kazuto," kata sang duke yang menjulurkan tangan kanannya dan bersalaman dengan kazuto sebagai tanda kesepakatan mereka, lalu setelah itu kazuto pun kembali ke kamarnya dan beristirahat untuk pindah menuju rumah leon di pagi harinya.
Pagi hari telah tiba dan sudah waktunya kazuto untuk pergi menuju rumah leon, lalu ketika itu sang duke meminta pelayannya untuk mengantar leon menggunakan kereta yang dia naiki kemarin menuju perpustakaan lama dimana saat ini leon tinggal, ketika itu kazuto mengetuk pintu rumah dan sekali lagi dia mengetuknya sampai leon membuka pintunya, lalu mengantarnya menuju kamar yang telah leon disiapkan untuk kazuto tinggal 2 tahun kedepan.
Sepanjang hari kazuto merapikan kamar barunya lalu menempatkan barang-barang sampai tiba malam hari dimana dia dipanggil oleh leon untuk makan bersama, "ngomong-ngomong apa yang akan kau lakukan untuk 2 tahun kedepan, ?" Tanya leon yang memakan makanannya.
"Saya berniat untuk menjadi petualang selama 2 tahun ini, sekaligus aku memiliki permintaan paman leon, ?" Tanya kazuto, "bisakah anda mengajari saya menggunakan sihir, ?" Tanya kazuto kepada leon.
"Au mendengar dari theodor jika kau menggunakan sihir sejenis penguatan untuk meningkatkan kecepatanmu ketika melawan kepala ksatria sihir," kata leon yang mendapatkan anggukan konfirmasi dari kazuto.
"Hah... karena aku sudah berjanji pada ayahmu untik menjagamu maka aku akan menerimamu sebagai muridku yang terakhir, anggaplah sebagai kehormatan karena tidak setiap hari kau mendapatkan kesempatan untuk menjadi murid dari mantan penyihir kerajaan," kata leon kepada kazuto yang menunjukkan statusnya sebagai mantan penyihir kerajaan, "kita akan memulai pelatihan sihir kita besok," jelas leon yang telah menyelesaikan makan malamnya dan pergi meninggalkan meja makan.
Di pagi harinya kazuto bersiap untuk keluar menuju guild dimana ketika itu seorang gadis sedang menunggunya di depan perpustakaan tempat saat ini dia tinggal, "kazuto, kau lambat," lambainya yang ketika itu sedang menunggu kazuto yang keluar dari perpustakaan sambil menyandarkan dirinya di tembok, dia memakai pakaian celana hitam dengan sepatu bot berwarna hitam bajunya terdiri dari kaos berwarna biru dengan selendang di lehernya yang memiliki warna yang sama dengan rambutnya.
"Maaf katia, jadi bagaimana kalau kita berangkat sekarang," kata kazuti yang mendapatkan jawaban ya dari katia dan mereka berjalan melewati pemukiman warga sambil berbicara.
"Ngomong-ngomong aku ingin tahu seperti apa misi pertama kita, apa jangan-jangan kita akan membunuh ratusan orc atau menyelematkan putri dari penjahat, ahh~ aku tidak sabar," seru katia yang sama sekali tidak menunjukkan kesabaran untuk memulai misi pertamanya walaupun kazuto sendiri merasa jika misi mereka tidak akan seperti yang katia bayangkan tapi dia tetap diam karena tidak ingin untuk menhancurkan harapan katia.
"Baiklah kita sampai," kata katia yang melihat gedung besar tempat dimana guild petualang berada.
"Baiklah ayo kita masuk," kata kazuto dan mereka lalu masuk ke dalam guild dimana orang-orang mengalihkan pandangan mereka ke arahnya, mereka sendiri menghiraukan tatapan mereka dan terus berjalan ke arah resepsionis.
"Apa ada yang bisa saya bantu, ?" Tanya resepsionis tersebut.
"Kami ingin mendaftar untuk menjadi petualang," kata kazuto yang setelah itu resepsionis tersebut mengambil beberapa alat.
"Baik tunggu sebentar," katanya yang setelah itu menunjukkan bola kristal di deoan mereka.
"Silakan kalian masukkan sihir kalian di bola ini, semakin terang bola ini bersinar maka itu menunjukkan seberapa banyak sihir kalian," katanya yang ketika itu menaruh tangannya di bola kristal tersebut dan mentransfer mananya ke dalam bola yang setelah itu bola tersebut bersinar dengan sangat terang dan menyilaukan mata beberapa petualang yang melihatnya.
"Hm, bagus anda lulus, selanjutnya," katanya yang baru saja menulis di sebuah buku catatan.
Lalu kazuto melakukan hal yang sama dengan katia mentransfer mananya ke dalam bola yang setelah itu bola itu juga menunjukkan reaksi yang sedikit berbeda dimana bola itu menjadi sedikit retak yang mengejutkan beberapa petualang disana termasuk resepsionis yang melihat itu karena kejadian seperti ini hampir tidak pernah terjadi sepanjang karirnya sebagai resepsionis, "apa aku lulus, ?" tanya kazuto.
"Hm, ya... kau bisa dibilang.. lulus," katanya yang maaih sedikit shock dengan hasilnya lalu setelah itu resepsionis tersebut membawa mereka menuju arena di dalam guild dimana mereka akan di tes, untuk mendapatkan lisensi dan kelas mereka.
"Baiklah peserta pertama," katanya yang memanggil katia untuk maju ke arena.
"Baik," kata katia yang maju lalu berdiri di tengah arena dimana dia akan bertarung dengan penyihir wanita.
"Kalian siap, mulai," kata juri yang memulai tes pertarungan mereka.
Lalu dalam sekejap bola api muncul di sekitar katia dan melemparkannya ke arah penyihir tersebut, tapi ketika itu api katia dihalau oleh pelindung angin yang menghilangkan api katia, setelah itu katia melemparkan sihir lain padanya hanya untuk dihilangkan / dihancurkan oleh penyihir yang melawannya hal yang sama pun berlanjut sampai penyihir tersebut menggunakan sihir air dan menembakkannya ke arah katia membuatnya terlempar ke luar arena, dan tanpa sadar waktu dari pertarungan mereka pun selesai dan penyihir yang dilawan oleh katia dianggap sebagai pemenang karena sudah jelas jika penyihir yang dilawan oleh katia hanya bermain-main melawannya, katia sendiri lalu pergi menuju juri yang memberikannya peringkat kelas dimana dia berada dan alasan kenapa dia ditempatkan pada kelas tersebut, katia sendiri hanya menganggukan kepala dan sedih karena hasil yang dia dapatkan sangat buruk tapi setelah itu dia kembali bersemangat karena pertarungan selanjutnya.
"Baiklah silakan maju peserta selanjutnya," kata juri yang setelah kazuto maju dan berdiri di tengah lapangan melawan seorang pria yang memakai baju besi yang menutupi seluruh bagaian tubuhnya termasuk kepalanya dan pedang besar di tangannya.
"Baiklah kedua peserta siap," katanya yang lalu, "mulai,"
Dalam sekejap kazuto berlari ke arah pria tersebut dan menebaskan pedangnya ke arahnya hanya untuk ditahan olehnya, "hm, tidak buruk, kecepatanmu juga melebihi rata-rata, tapi itu masih kurang, hap," teriaknya yang mendorong kazuto tapi sebelum dia berhasil mendorongnya kazuto menariknya pedang dan berpindah ke arah belakang pria tersebut dan menebasnya hanya untuk ditahan oleh pedang dari pria tersebut, "menggunakan seranganku untuk keuntunganmu sendiri itu juga tidak buruk, tapi ini masih belum cukup," katanya yang mendorong kazuto dan mereka pun terus melancarkan serangan mereka dimana kazuto meningkatkan kecepatannya beberapa kali menggunakan sihir lalu mencoba untuk menebasnya, "lumayan, sekarang aku bersemangat," katanya yang tersenyum, yang ketika itu berhasil menahan serangan pedang kazuto.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments