Pagi hari telah tiba di kediaman elinstein, kazuto bangun dari tempat tidur yang disiapkan oleh duke theodor dan pergi menuju lapangan untuk melakukan latihan rutinnya, dia sendiri telah berbicara dengan duke tadi pagi jika dia akan segera pergi dan meminta kepada kazuto untuk tinggal sampai makan siang, duke sendiri sekaligus memberikan izin kepada kazuto untuk melakukan latihan yang biasa dia lakukan di pagi hari bersama dengan para ksatria, dimulai dengan pemanasan lalu latihan ringan seperti push up 100 kali, sit up 100, squad 100 kali, lalu setelah itu mengelilingi lapangan sebanyak 5 kali, itu merupakan sesi latihan yang biasa dilakukan oleh kstaria di kediaman elinstein.
Dan setelah mereka menyelesaikan latihan, mereka berkumpul di lapangan untuk melakukan latih tanding, kazuto juga ikut melakukan latih tanding tersebut karena kazuto juga mengikuti pelatihan mereka sehingga saat ini dia sedang berada di tengah arena bertanding dengan salah satu ksatria yang sepertinya menunjukkan rasa tidak senangnya dengan kehadiran kazuto sejak dia mengikuti pelatihan mereka dan mengarahkan tombaknya kepadanya, mencoba untuk mendapatkan sesuatu darinya.
"Aku dengar dari kapten jika kau menyelamatkan nona muda karnatia dari serangan goblin, jujur aku terkesan jika bocah desa yang masih baru keluar dari kampung dapat melangkah sejauh ini, sampai mendapatkan perhatian dari duke sendiri, tapi dengar dunia ini bukanlah tempat untuk orang yang lemah, jika kau tidak cukup kuat maka kau akan dilahap apa kau mengerti itu, mungkin ketika itu kau beruntung bisa menang tapi bagaimana dengan besok atau lusa apa kau yakin jika kau tidak akan mati karena ketidakberdayaanmu," katanya yang berniat untuk memprovokasi kazuto dengan kata-katanya yang tajam dan menghina, tapi kazuto tetap diam dan tidak melakukan apa-apa sampai wasit memberikan aba-aba untuk memulai.
"Masih tidak memberikan balasan yah, ya baiklah lagipula di tempat ini aku berniat untuk menunjukkan kepadamu tempat seharusnya kau berada," jelasnya yang ketika itu wasit dari pertarungan mereka memberikan tanda dengan menurunkan tangannya untuk memulai pertarungan, lalu kazuto berlari ke arah ksatria tersebut dengan cepat membawa pedang tipis di tangannya dan menyerang kesatria yang melakukan latih tanding dengannya.
Ketika itu ksatria tersebut mencoba menusukkan tombaknya ke arah perut sebelah kiri kazuto sebelum dirinya berhasil mendekatinya, tapi kazuto menggunakan pedangnya untuk memindahkan arah dari serangannya, lalu memberikan tebasan pada ksatria itu tapi dalam sekejap ksatria tersebut segera mengambil tombaknya dan menahan serangan kazuto yang membuat senjata mereka saling berhantaman dan ketika itu mereka saling menatap satu sama lain selama beberapa detik hingga mereka melompat ke belakang mengambil jarak untuk memulai serangan selanjutnya.
Sedangkan di tempat ksatria yang lain, atau mereka yang menonton pertandingan itu cukup terkesan karena ada anak 13 tahun yang memiliki pengalaman tempur yang cukup hebat, "gerakannya sudah jelas bukan gerakan amatir, dia membuat redith mendapatkan waktu yang sulit, ditambah dengan sifatnya yang tetap tenang terhadap ejeken dan provokasi tadi memang pantas untuk dipuji," kata salah ksatria yang duduk dan melihat pertarungan bersama dengan seorang pria berambut putih dengan gaya rambut pendek dan kumis yang bergabung dengan janggutnya yang sedang memakai armor dan jubah putih, "bagaimana menurutmu kepala kapten, ?" tanyanya.
"Jujur saja, jika yang dia lawan adalah ksatria yang lain maka kemungkinan dia akan sedikit mengalami kesulitan, redith adalah tipe orang yang suka meremehkan orang lain, tidak hanya itu dia juga membenci rakyat jelata karena berbeda dengan dirinya yang berasal dari keluarga viscount, karena itu dia tidak bisa menerima fakta jika seorang anak desa tanpa status apapun mendapatkan perlakuan khusus dari sang duke sendiri," kata kepala kapten tersebut, duke theodor adalah seorang pria yang sangat hebat karena tidak hanya dia adalah seorang penyihir yang terkenal tapi dia adalah salah satu bangsawan yang berhasil mendapatkan gelar duke pada usia yang muda, yang membuat banyak orang yang mengaguminya.
Tidak hanya dikalangan bangsawan tapi juga rakyat jelata, karena sifatnya yang dermawan dan selalu membantu serta melindungi mereka dari bahaya, mendapatkan perhatian sang duke sangatlah mudah, tapi membangkitkan minatnya sangatlah sulit, karena itu redith mungkin kesal tidak sudah pasti murka karena bocah entah darimana tidak hanya mendapatkan perhatian sang duke tapi juga mendapatkan minatnya sampai menyuruhnya tinggal sementara di rumahnya, sedangkan dia sendiri telah melakukan berbagai hal untuk mendapatkan minatnya hanya untuk dihiraukan olehnya.
Lalu kepala ksatria melihat kembali pertarungan mereka dan melihat dengan tertarik gerakan pedang kazuto yang tidak mengambil gaya manapun, dia telah melihat banyak petarung pedang dalam hidupnya serta gaya bertarung mereka, dan dia sendiri dapat mengetahui gaya bertarung kazuto adalah gaya bertarung yang didapatkan setelah pertarungan berkali-kali dan saat ini, pria ini tahu jika kazuto tidak dapat menang melawan redith karena meskipun redith memiliki sikap yang buruk tapi dia memiliki kekuatan dan posisi untuk mendukungnya, lalu ketika itu redith pun sudah cukup dengan perlawanan kazuto dan menaruh tombaknya di depannya dan membuat kuda-kuda yang ketika itu tombak yang dia pegang tiba-tiba dialiri oleh semacam aura berwarna biru gelap.
Melihat itu kepala ksatria berdiri dari tempat duduknya dan berjalan santai menuju mereka dengan pedangnya yang saat itu hampir dia keluarkan dari sarung pedangnya, "matilah kau," teriak redith yang melancarkan serangan tombak yang dilapisi oleh aura tapi dalam sekejap serangan itu terlontar ke arah lain, redith dan kazuto melihat orang yang memindahkan projeksi dari serangan itu, dia adalah kepala ksatria yang menaruh kembali pedangnya dan berjalan ke arah redith dengan aura yang sangat mengintimadasi.
"Redith, ini adalah latih tanding persahabatan, bukan acara untuk membunuh satu sama lain, di bagian mana kau tidak mengerti, ?" Tanya kepala ksatria yang membuat redith takut, dia bisa mentolerin kazuto karena dia hanyalah seorang anak muda yang baru mengikuti pelatihan mereka, tapi yang dia tidak bisa tolerin adalah sikap redith yang mencoba untuk menyakiti kazuto dan membuat nama keluarga elinstein tercemar karena sikapnya, setelah semua ini selesai dia harus segera berbicara kepada duke mengenai sikap redith kepada tamunya.
"Maaf atas kesalahan anak buahku, akan kupastikan untuk mendisplinkannya," kata kepala ksatria tersebut, yang ketika itu terkejut dengan apa yang dilakukan oleh kazuto, dia mengangkat pedangnya ke arah kepala ksatria dan berniat untuk melakukan latih tanding melawannya sebagai ganti untuk pertarungannya melawan redith, dan karena dari awal ini adalah kesalahan redith yang merupakan bawahan darinya maka kepala ksatria tidak memiliki pilihan selain menerima tantangannnya, dan dia pun mengangkat pedangnya sebagai tanda jika dia menerima tantangannya.
Ketika itu kazuto pun maju lalu memberikan serangan beruntun kepada kepala ksatria tersebut tapi dengan mudah dia hanya menggunakan satu tangan untuk menahan serangannga sedangkan tangan lain berada di punggungnya, jelas-jelas merasa tidak terancam dengan kazuto serta secara tidak langsung menunjukan perbedaan di antara mereka, "anak muda kau lumayan hebat, tapi itu masih belum cukup" katanya yang menekan pedang milik kazuto yang membuatnya terdorong sehingga membuat dirinya kehilangan keseimbangan.
Setelah kazuto mendapatkan kembali pijakannya dia kembali menyerang kepala ksatria hanya untuk didorong kembali dengan tekanan yang lebih kuat dari sebelumnya, tapi kazuto terus menyerang dari segala arah tapi dengan mudah kepala ksatria menghentikan / memblokir serangannya dengan sempurna sehingga membuat kazuto mundur, tapi kazuto tetap bersikeras untuk bertarung karena meskipun ini hanyalah sebuah latih tanding ini juga merupakan kesempatan baginya untuk bertarung satu lawan satu melawan pemimpin ksatria di kediaman seorang duke.
"Kau cukup hebat, harus aku akui itu, serangan dan kecepatan yang kau miliki merupakan hal yang sulit di raih oleh anak seusiamu, tapi untuk bisa mengalahkan lawan sepertiku kau membutuhkan lebih dari itu," katanya yang ketika itu mengacungkan pedangnya ke arah kazuto yang kelelehan dengan beberapa luka di tubuhnya karena terus terjatuh.
'Aku harus bisa, sama seperti waktu itu,' pikir kazuto yang menaruh pedangnya di sampingnya dan bersiap untuk serangan terakhirnya lalu ketika itu gerakan kazuto menjadi beberapa kali lebih cepat dari sebelumnya dan dia berhasil memberikan tebasan kecil di pipi pemimpin ksatria tersebut sehingga pipinya mengeluarkan sedikit darah, ketika itu kazuto tersenyum, 'ha... ha... aku berhasil menggunakannya,' pikirnya yang ketika itu melihat ke arah kepala kesatria yang masih terkejut, karena dia tidak menyangka jika dia mendapatkan luka, "aku.. ber..hasil" katanya yang ketika itu mulai kehilangan kesadaran dan tidak sadarkan diri yang membuat tubuhnya hampir menyentuh tanah jika bukan karena kepala ksatria yang memegangi tubuhnya.
"Kerja bagus anak muda," katanya yang ketika itu mengalihkan pandangannya ke arah kesatria lain, "apa yang kalian lakukan, cepat panggilkan dokter," teriak kepala ksatria yang membuat yang lain berlari segera menuju dokter di kediaman duke,
"B-baik," lalu mereka pun lari sekuat tenaga menuju ruang farmasi dan mengendong dokter disana lalu membawanya menuju lapangan untuk melihat keadaan kazuto.
"Bagaimana keadaannya dok, ?" Tanya salah satu ksatria disana, "hm, ini cuma gejala kehabisan mana saja, ini bukan hal yang serius dia cuma memaksakan diri," katanya yang mencoba menghibur ksatria yang lain, dia mengingat jika nona muda karnatia sering kehabisan mana karena latihannya dalam mengendalikan sihir, karena itu dia tahu jika kazuto berada dalam keadaan yang sama, mungkin sekitar 2-3 jam dia akan bangun, "kepala ksatria hector bisa tolong kau jelaskan apa yang terjadi, ?" Tanya dokter tersebut yang penasaran dengan bagaimana kazuto bisa kelelehan seperni ini.
"Baik, akan kujelaskan," katanya yang memulai menjelaskan awal dari larihan mereka sampai dimana mereka melakukan latihan tanding dimana sang dokter memiliki hipotesis mengenai apa yang membuat kazuto kelelahan.
"Sepertinya aku sudah mengerti dengan apa yang terjadi pada anak ini," kata dokter yang saat itu sedang menggaruk kepalanya.
"Lalu apa itu, ?" Tanya salah satu ksatria yang penasaran.
"Dia masih belum terbiasa menggunakan sihir," jelasnya dengan singkat, "awalnya aku menganggap jika dia mengalami kelelahan karena kehabisan mana tapi bagaimana jika masalahnya bukan itu melainkan hal yang lain, karena itu aku bertanya tentang kejadian yang membuat semua ini terjadi dan aku akhirnya mendapatkannya, anak ini masih baru memasuki pintu menuju dunia sihir, itu bukan hal yang langka kebanyakan para penyihir ketika pertama kali menggunakan sihir akan ceroboh dan melakukan berbagai macam kesalahan salah satunya adalah menggunakan mana mereka secara berlebihan sama seperti yang terjadi padanya," jelasnya yang setelah itu meminta para ksatria untuk membawanya menuju ruang farmasi dimana dokter itu akan mengawasinya.
'Jumlah sihir yang dia miliki, aku tidak mengatakan ini kepada mereka karena aku masih belum yakin, tapi jumlahnya setidaknya setara / lebih banyak dari nona muda apa karena ini duke tertarik padanya,' pikirnya yang melihat kazuto yang berbaring di kasur dengan wajah yang damai.
Beberapa jam setelah itu kazuto mulai membuka matanya, lalu yang dia lihat adalah atap putih, "oh kau sudah bangun," katanya yang mendekat ke arah kazuto, dia memiliki rambut panjang pirang bergelombang, dengan matanya yang berwarna biru laut yang ditutupi oleh kacamatanya, "namaku adalah olivia, dokter kediaman duke elinstein senang bertemu denganmu kazuto yuki," katanya.
"Senang bertemu denganmu," katanya yang mencoba menundukkan kepalanya tapi dengan segera ditahan oleh olivia.
"Jangan lakukan itu," kata olivia yang setelah itu memeriksa kondisi kazuto menggunakan matanya, "tunggu sebentar kazuto," katanya yang setelah itu mata birunya berubah menjadi warna hijau, lalu setelah itu kembali menjadi warna matanya yang biasa dan menganggukan kepala jika kazuto telah pulih sepenuhnya.
"Baiklah, kau sudah pulih sepenuhnya, tapi lain kali jangan terlalu memaksakan dirimu," kata olivia yang diangguki oleh kazuto, "ngomong-ngomong sihir apa yang tadi kau gunakan, ?"tanya olivia yang membuat kazuto bingung karena dia hanya mempelajari ilmu pedang dan alasan kenapa dia datang ke ibukota lebih awal adalah untuk mempelajari sihir.
"Sepertinya kau tidak menyadarinya ya, baiklah akan kuceritakan," kata olivia yang menceritakan mengenai apa yang terjadi ketika latih tanding yang dia lakukan bersama dengan kepala ksatria, lalu di hari itu sang duke mengatakan kepada kazuto untuk tinggal sehari lagi untuk memulihkan dirinya setelah apa yang terjadi, kazuto sendiri hanya dapat menurut karena tuan dari rumah ini telah membantunya dan akan tidak sopan untuk menolak tawarannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Ya Fi
"push up"
2022-11-07
0