bab 4 : latihan bersama ksatria duke

Pagi hari telah tiba di kediaman elinstein, kazuto bangun dari tempat tidur yang disiapkan oleh duke theodor dan pergi menuju lapangan untuk melakukan latihan rutinnya, dia sendiri telah berbicara dengan duke tadi pagi jika dia akan segera pergi dan meminta kepada kazuto untuk tinggal sampai makan siang, duke sendiri sekaligus memberikan izin kepada kazuto untuk melakukan latihan yang biasa dia lakukan di pagi hari bersama dengan para ksatria, dimulai dengan pemanasan lalu latihan ringan seperti push up 100 kali, sit up 100, squad 100 kali, lalu setelah itu mengelilingi lapangan sebanyak 5 kali, itu merupakan sesi latihan yang biasa dilakukan oleh kstaria di kediaman elinstein.

Dan setelah mereka menyelesaikan latihan, mereka berkumpul di lapangan untuk melakukan latih tanding, kazuto juga ikut melakukan latih tanding tersebut karena kazuto juga mengikuti pelatihan mereka sehingga saat ini dia sedang berada di tengah arena bertanding dengan salah satu ksatria yang sepertinya menunjukkan rasa tidak senangnya dengan kehadiran kazuto sejak dia mengikuti pelatihan mereka dan mengarahkan tombaknya kepadanya, mencoba untuk mendapatkan sesuatu darinya.

"Aku dengar dari kapten jika kau menyelamatkan nona muda karnatia dari serangan goblin, jujur aku terkesan jika bocah desa yang masih baru keluar dari kampung dapat melangkah sejauh ini, sampai mendapatkan perhatian dari duke sendiri, tapi dengar dunia ini bukanlah tempat untuk orang yang lemah, jika kau tidak cukup kuat maka kau akan dilahap apa kau mengerti itu, mungkin ketika itu kau beruntung bisa menang tapi bagaimana dengan besok atau lusa apa kau yakin jika kau tidak akan mati karena ketidakberdayaanmu," katanya yang berniat untuk memprovokasi kazuto dengan kata-katanya yang tajam dan menghina, tapi kazuto tetap diam dan tidak melakukan apa-apa sampai wasit memberikan aba-aba untuk memulai.

"Masih tidak memberikan balasan yah, ya baiklah lagipula di tempat ini aku berniat untuk menunjukkan kepadamu tempat seharusnya kau berada," jelasnya yang ketika itu wasit dari pertarungan mereka memberikan tanda dengan menurunkan tangannya untuk memulai pertarungan, lalu kazuto berlari ke arah ksatria tersebut dengan cepat membawa pedang tipis di tangannya dan menyerang kesatria yang melakukan latih tanding dengannya.

Ketika itu ksatria tersebut mencoba menusukkan tombaknya ke arah perut sebelah kiri kazuto sebelum dirinya berhasil mendekatinya, tapi kazuto menggunakan pedangnya untuk memindahkan arah dari serangannya, lalu memberikan tebasan pada ksatria itu tapi dalam sekejap ksatria tersebut segera mengambil tombaknya dan menahan serangan kazuto yang membuat senjata mereka saling berhantaman dan ketika itu mereka saling menatap satu sama lain selama beberapa detik hingga mereka melompat ke belakang mengambil jarak untuk memulai serangan selanjutnya.

Sedangkan di tempat ksatria yang lain, atau mereka yang menonton pertandingan itu cukup terkesan karena ada anak 13 tahun yang memiliki pengalaman tempur yang cukup hebat, "gerakannya sudah jelas bukan gerakan amatir, dia membuat redith mendapatkan waktu yang sulit, ditambah dengan sifatnya yang tetap tenang terhadap ejeken dan provokasi tadi memang pantas untuk dipuji," kata salah ksatria yang duduk dan melihat pertarungan bersama dengan seorang pria berambut putih dengan gaya rambut pendek dan kumis yang bergabung dengan janggutnya yang sedang memakai armor dan jubah putih, "bagaimana menurutmu kepala kapten, ?" tanyanya.

"Jujur saja, jika yang dia lawan adalah ksatria yang lain maka kemungkinan dia akan sedikit mengalami kesulitan, redith adalah tipe orang yang suka meremehkan orang lain, tidak hanya itu dia juga membenci rakyat jelata karena berbeda dengan dirinya yang berasal dari keluarga viscount, karena itu dia tidak bisa menerima fakta jika seorang anak desa tanpa status apapun mendapatkan perlakuan khusus dari sang duke sendiri," kata kepala kapten tersebut, duke theodor adalah seorang pria yang sangat hebat karena tidak hanya dia adalah seorang penyihir yang terkenal tapi dia adalah salah satu bangsawan yang berhasil mendapatkan gelar duke pada usia yang muda, yang membuat banyak orang yang mengaguminya.

Tidak hanya dikalangan bangsawan tapi juga rakyat jelata, karena sifatnya yang dermawan dan selalu membantu serta melindungi mereka dari bahaya, mendapatkan perhatian sang duke sangatlah mudah, tapi membangkitkan minatnya sangatlah sulit, karena itu redith mungkin kesal tidak sudah pasti murka karena bocah entah darimana tidak hanya mendapatkan perhatian sang duke tapi juga mendapatkan minatnya sampai menyuruhnya tinggal sementara di rumahnya, sedangkan dia sendiri telah melakukan berbagai hal untuk mendapatkan minatnya hanya untuk dihiraukan olehnya.

Lalu kepala ksatria melihat kembali pertarungan mereka dan melihat dengan tertarik gerakan pedang kazuto yang tidak mengambil gaya manapun, dia telah melihat banyak petarung pedang dalam hidupnya serta gaya bertarung mereka, dan dia sendiri dapat mengetahui gaya bertarung kazuto adalah gaya bertarung yang didapatkan setelah pertarungan berkali-kali dan saat ini, pria ini tahu jika kazuto tidak dapat menang melawan redith karena meskipun redith memiliki sikap yang buruk tapi dia memiliki kekuatan dan posisi untuk mendukungnya, lalu ketika itu redith pun sudah cukup dengan perlawanan kazuto dan menaruh tombaknya di depannya dan membuat kuda-kuda yang ketika itu tombak yang dia pegang tiba-tiba dialiri oleh semacam aura berwarna biru gelap.

Melihat itu kepala ksatria berdiri dari tempat duduknya dan berjalan santai menuju mereka dengan pedangnya yang saat itu hampir dia keluarkan dari sarung pedangnya, "matilah kau," teriak redith yang melancarkan serangan tombak yang dilapisi oleh aura tapi dalam sekejap serangan itu terlontar ke arah lain, redith dan kazuto melihat orang yang memindahkan projeksi dari serangan itu, dia adalah kepala ksatria yang menaruh kembali pedangnya dan berjalan ke arah redith dengan aura yang sangat mengintimadasi.

"Redith, ini adalah latih tanding persahabatan, bukan acara untuk membunuh satu sama lain, di bagian mana kau tidak mengerti, ?" Tanya kepala ksatria yang membuat redith takut, dia bisa mentolerin kazuto karena dia hanyalah seorang anak muda yang baru mengikuti pelatihan mereka, tapi yang dia tidak bisa tolerin adalah sikap redith yang mencoba untuk menyakiti kazuto dan membuat nama keluarga elinstein tercemar karena sikapnya, setelah semua ini selesai dia harus segera berbicara kepada duke mengenai sikap redith kepada tamunya.

"Maaf atas kesalahan anak buahku, akan kupastikan untuk mendisplinkannya," kata kepala ksatria tersebut, yang ketika itu terkejut dengan apa yang dilakukan oleh kazuto, dia mengangkat pedangnya ke arah kepala ksatria dan berniat untuk melakukan latih tanding melawannya sebagai ganti untuk pertarungannya melawan redith, dan karena dari awal ini adalah kesalahan redith yang merupakan bawahan darinya maka kepala ksatria tidak memiliki pilihan selain menerima tantangannnya, dan dia pun mengangkat pedangnya sebagai tanda jika dia menerima tantangannya.

Ketika itu kazuto pun maju lalu memberikan serangan beruntun kepada kepala ksatria tersebut tapi dengan mudah dia hanya menggunakan satu tangan untuk menahan serangannga sedangkan tangan lain berada di punggungnya, jelas-jelas merasa tidak terancam dengan kazuto serta secara tidak langsung menunjukan perbedaan di antara mereka, "anak muda kau lumayan hebat, tapi itu masih belum cukup" katanya yang menekan pedang milik kazuto yang membuatnya terdorong sehingga membuat dirinya kehilangan keseimbangan.

Setelah kazuto mendapatkan kembali pijakannya dia kembali menyerang kepala ksatria hanya untuk didorong kembali dengan tekanan yang lebih kuat dari sebelumnya, tapi kazuto terus menyerang dari segala arah tapi dengan mudah kepala ksatria menghentikan / memblokir serangannya dengan sempurna sehingga membuat kazuto mundur, tapi kazuto tetap bersikeras untuk bertarung karena meskipun ini hanyalah sebuah latih tanding ini juga merupakan kesempatan baginya untuk bertarung satu lawan satu melawan pemimpin ksatria di kediaman seorang duke.

"Kau cukup hebat, harus aku akui itu, serangan dan kecepatan yang kau miliki merupakan hal yang sulit di raih oleh anak seusiamu, tapi untuk bisa mengalahkan lawan sepertiku kau membutuhkan lebih dari itu," katanya yang ketika itu mengacungkan pedangnya ke arah kazuto yang kelelehan dengan beberapa luka di tubuhnya karena terus terjatuh.

'Aku harus bisa, sama seperti waktu itu,' pikir kazuto yang menaruh pedangnya di sampingnya dan bersiap untuk serangan terakhirnya lalu ketika itu gerakan kazuto menjadi beberapa kali lebih cepat dari sebelumnya dan dia berhasil memberikan tebasan kecil di pipi pemimpin ksatria tersebut sehingga pipinya mengeluarkan sedikit darah, ketika itu kazuto tersenyum, 'ha... ha... aku berhasil menggunakannya,' pikirnya yang ketika itu melihat ke arah kepala kesatria yang masih terkejut, karena dia tidak menyangka jika dia mendapatkan luka, "aku.. ber..hasil" katanya yang ketika itu mulai kehilangan kesadaran dan tidak sadarkan diri yang membuat tubuhnya hampir menyentuh tanah jika bukan karena kepala ksatria yang memegangi tubuhnya.

"Kerja bagus anak muda," katanya yang ketika itu mengalihkan pandangannya ke arah kesatria lain, "apa yang kalian lakukan, cepat panggilkan dokter," teriak kepala ksatria yang membuat yang lain berlari segera menuju dokter di kediaman duke,

"B-baik," lalu mereka pun lari sekuat tenaga menuju ruang farmasi dan mengendong dokter disana lalu membawanya menuju lapangan untuk melihat keadaan kazuto.

"Bagaimana keadaannya dok, ?" Tanya salah satu ksatria disana, "hm, ini cuma gejala kehabisan mana saja, ini bukan hal yang serius dia cuma memaksakan diri," katanya yang mencoba menghibur ksatria yang lain, dia mengingat jika nona muda karnatia sering kehabisan mana karena latihannya dalam mengendalikan sihir, karena itu dia tahu jika kazuto berada dalam keadaan yang sama, mungkin sekitar 2-3 jam dia akan bangun, "kepala ksatria hector bisa tolong kau jelaskan apa yang terjadi, ?" Tanya dokter tersebut yang penasaran dengan bagaimana kazuto bisa kelelehan seperni ini.

"Baik, akan kujelaskan," katanya yang memulai menjelaskan awal dari larihan mereka sampai dimana mereka melakukan latihan tanding dimana sang dokter memiliki hipotesis mengenai apa yang membuat kazuto kelelahan.

"Sepertinya aku sudah mengerti dengan apa yang terjadi pada anak ini," kata dokter yang saat itu sedang menggaruk kepalanya.

"Lalu apa itu, ?" Tanya salah satu ksatria yang penasaran.

"Dia masih belum terbiasa menggunakan sihir," jelasnya dengan singkat, "awalnya aku menganggap jika dia mengalami kelelahan karena kehabisan mana tapi bagaimana jika masalahnya bukan itu melainkan hal yang lain, karena itu aku bertanya tentang kejadian yang membuat semua ini terjadi dan aku akhirnya mendapatkannya, anak ini masih baru memasuki pintu menuju dunia sihir, itu bukan hal yang langka kebanyakan para penyihir ketika pertama kali menggunakan sihir akan ceroboh dan melakukan berbagai macam kesalahan salah satunya adalah menggunakan mana mereka secara berlebihan sama seperti yang terjadi padanya," jelasnya yang setelah itu meminta para ksatria untuk membawanya menuju ruang farmasi dimana dokter itu akan mengawasinya.

'Jumlah sihir yang dia miliki, aku tidak mengatakan ini kepada mereka karena aku masih belum yakin, tapi jumlahnya setidaknya setara / lebih banyak dari nona muda apa karena ini duke tertarik padanya,' pikirnya yang melihat kazuto yang berbaring di kasur dengan wajah yang damai.

Beberapa jam setelah itu kazuto mulai membuka matanya, lalu yang dia lihat adalah atap putih, "oh kau sudah bangun," katanya yang mendekat ke arah kazuto, dia memiliki rambut panjang pirang bergelombang, dengan matanya yang berwarna biru laut yang ditutupi oleh kacamatanya, "namaku adalah olivia, dokter kediaman duke elinstein senang bertemu denganmu kazuto yuki," katanya.

"Senang bertemu denganmu," katanya yang mencoba menundukkan kepalanya tapi dengan segera ditahan oleh olivia.

"Jangan lakukan itu," kata olivia yang setelah itu memeriksa kondisi kazuto menggunakan matanya, "tunggu sebentar kazuto," katanya yang setelah itu mata birunya berubah menjadi warna hijau, lalu setelah itu kembali menjadi warna matanya yang biasa dan menganggukan kepala jika kazuto telah pulih sepenuhnya.

"Baiklah, kau sudah pulih sepenuhnya, tapi lain kali jangan terlalu memaksakan dirimu," kata olivia yang diangguki oleh kazuto, "ngomong-ngomong sihir apa yang tadi kau gunakan, ?"tanya olivia yang membuat kazuto bingung karena dia hanya mempelajari ilmu pedang dan alasan kenapa dia datang ke ibukota lebih awal adalah untuk mempelajari sihir.

"Sepertinya kau tidak menyadarinya ya, baiklah akan kuceritakan," kata olivia yang menceritakan mengenai apa yang terjadi ketika latih tanding yang dia lakukan bersama dengan kepala ksatria, lalu di hari itu sang duke mengatakan kepada kazuto untuk tinggal sehari lagi untuk memulihkan dirinya setelah apa yang terjadi, kazuto sendiri hanya dapat menurut karena tuan dari rumah ini telah membantunya dan akan tidak sopan untuk menolak tawarannya.

Terpopuler

Comments

Ya Fi

Ya Fi

"push up"

2022-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 : awal dari sebuah akhir
2 bab 2 : penculikan dan kepergian
3 bab 3 : ibukota
4 bab 4 : latihan bersama ksatria duke
5 bab 5 : bertemu leon
6 bab 6 : kesepakatan
7 bab 7 : hadiah untuk katia
8 bab 8 : misi pertama mereka
9 bab 9 : ramalan
10 bab 10 : misi rank A
11 bab 11 : persiapan ujian ( part 1 )
12 bab 12 : persiapan ujian ( part 2 )
13 bab 13 : ujian masuk akademi ( part 1 )
14 bab 14 : ujian masuk akademi ( part 2 )
15 bab 15 : ujian masuk akademi ( part 3 )
16 bab 16 : liburan
17 bab 17 : kelas
18 bab 18 : duel
19 bab 19 : hirarki siswa
20 bab 20 : jawaban sang putri
21 bab 21 : tes spesial
22 bab 22 : akhir tes
23 bab 23 : turnamen
24 bab 24 : taruhan
25 bab 25 : kejutan es
26 bab 26 : penguasa kerajaan
27 bab 27 : yang mulia raja dan ratu
28 bab 28 : blue mode
29 bab 29 : pemenang
30 bab 30 : penghargaan
31 bab 31 : ekspedisi
32 bab 32 : membeli barang
33 bab 33 : dungeon
34 bab 34 : crest
35 bab 35 : farmasi
36 bab 36 : kebenaran
37 bab 37 : kebenaran yang pahit
38 bab 38 : pedang yang ringan
39 bab 39 : origami mawar
40 bab 40 : kembali
41 bab 41 : kakak
42 bab 42 : mata merah
43 bab 43 : festival
44 bab 44 : perasaan
45 bab 45 : hutan mistis
46 bab 46 : taman bunga
47 bab 47 : mode hijau
48 bab 48 : kazuto vs rubah ekor 2
49 bab 49 : kontrak rubah ( part 1 )
50 bab 50 : kontrak rubah ( part 2 )
51 bab 51 : evolusi
52 bab 52 : monster
53 bab 53 : ritual monster
54 bab 54 : kunjungan
55 bab 55 : terbuka
56 bab 56 : tes kumara ( part 1 )
57 bab 57 : tes kumara ( part 2 )
58 bab 58 : murid baru
59 bab 59 : teman baru
60 bab 60 : tantangan
61 bab 61 : kazuto vs bahal
62 bab 62 : kazuto vs bahal ( part 2 )
63 bab 63 : masalah lain
64 bab 64 : baju sihir
65 bab 65 : putri
66 bab 66 : kerajaan beastman
67 bab 67 : izin masuk
68 bab 68 : gua
69 bab 69 : laba-laba
70 bab 70 : pulang ke hexion
71 bab 71 : membuat benang
72 bab 72 : kursi dewan elit
73 bab 73 : melatih teman
74 bab 74 : ujian khusus
75 bab 75 : ujian misi
76 bab 76 : misi terakhir
77 bab 77 : tidak bisa ditemukan
78 bab 78 : misi selesai
79 bab 79 : selamat ulang tahun
80 bab 80 : mengambil kursi
81 bab 81 : perkenalan diri
82 bab 82 : mencari
83 bab 83 : kencan bersama katia
84 bab 84 : monster serigala
85 bab 85 : mode baru
86 bab 86 : pemulihan
87 bab 87 : program baru
88 bab 88 : akademi cinder
89 bab 89 : anak baru di kelas
90 bab 90 : kumara vs rui
91 bab 91 : kazuto vs margaret
92 bab 92 : flamina
93 bab 93 : nasihat seorang senior
94 bab 94 : menolak tantangan
95 bab 95 : rencana tim
96 bab 96 : ujian dimulai
97 bab 97 : dungeon palaval ( part 1 )
98 bab 98 : dungeon palaval ( part 2 )
99 bab 99 : dungeon palaval ( part 3 )
100 bab 100 : dungeon palaval ( part 4 )
101 bab 101 : dungeon palaval ( part 5 )
102 bab 102 : latihan flamina
103 bab 103 : petualangan pertama flamina
104 bab 104 : menerima tantangan
105 bab 105 : latihan kazuto
106 bab 106 : kazuto vs eudora ( part 1 )
107 bab 107 : kazuto vs eudora ( part 2 )
108 bab 108 : kazuto vs eudora ( part 3 )
109 cerita berakhir
Episodes

Updated 109 Episodes

1
bab 1 : awal dari sebuah akhir
2
bab 2 : penculikan dan kepergian
3
bab 3 : ibukota
4
bab 4 : latihan bersama ksatria duke
5
bab 5 : bertemu leon
6
bab 6 : kesepakatan
7
bab 7 : hadiah untuk katia
8
bab 8 : misi pertama mereka
9
bab 9 : ramalan
10
bab 10 : misi rank A
11
bab 11 : persiapan ujian ( part 1 )
12
bab 12 : persiapan ujian ( part 2 )
13
bab 13 : ujian masuk akademi ( part 1 )
14
bab 14 : ujian masuk akademi ( part 2 )
15
bab 15 : ujian masuk akademi ( part 3 )
16
bab 16 : liburan
17
bab 17 : kelas
18
bab 18 : duel
19
bab 19 : hirarki siswa
20
bab 20 : jawaban sang putri
21
bab 21 : tes spesial
22
bab 22 : akhir tes
23
bab 23 : turnamen
24
bab 24 : taruhan
25
bab 25 : kejutan es
26
bab 26 : penguasa kerajaan
27
bab 27 : yang mulia raja dan ratu
28
bab 28 : blue mode
29
bab 29 : pemenang
30
bab 30 : penghargaan
31
bab 31 : ekspedisi
32
bab 32 : membeli barang
33
bab 33 : dungeon
34
bab 34 : crest
35
bab 35 : farmasi
36
bab 36 : kebenaran
37
bab 37 : kebenaran yang pahit
38
bab 38 : pedang yang ringan
39
bab 39 : origami mawar
40
bab 40 : kembali
41
bab 41 : kakak
42
bab 42 : mata merah
43
bab 43 : festival
44
bab 44 : perasaan
45
bab 45 : hutan mistis
46
bab 46 : taman bunga
47
bab 47 : mode hijau
48
bab 48 : kazuto vs rubah ekor 2
49
bab 49 : kontrak rubah ( part 1 )
50
bab 50 : kontrak rubah ( part 2 )
51
bab 51 : evolusi
52
bab 52 : monster
53
bab 53 : ritual monster
54
bab 54 : kunjungan
55
bab 55 : terbuka
56
bab 56 : tes kumara ( part 1 )
57
bab 57 : tes kumara ( part 2 )
58
bab 58 : murid baru
59
bab 59 : teman baru
60
bab 60 : tantangan
61
bab 61 : kazuto vs bahal
62
bab 62 : kazuto vs bahal ( part 2 )
63
bab 63 : masalah lain
64
bab 64 : baju sihir
65
bab 65 : putri
66
bab 66 : kerajaan beastman
67
bab 67 : izin masuk
68
bab 68 : gua
69
bab 69 : laba-laba
70
bab 70 : pulang ke hexion
71
bab 71 : membuat benang
72
bab 72 : kursi dewan elit
73
bab 73 : melatih teman
74
bab 74 : ujian khusus
75
bab 75 : ujian misi
76
bab 76 : misi terakhir
77
bab 77 : tidak bisa ditemukan
78
bab 78 : misi selesai
79
bab 79 : selamat ulang tahun
80
bab 80 : mengambil kursi
81
bab 81 : perkenalan diri
82
bab 82 : mencari
83
bab 83 : kencan bersama katia
84
bab 84 : monster serigala
85
bab 85 : mode baru
86
bab 86 : pemulihan
87
bab 87 : program baru
88
bab 88 : akademi cinder
89
bab 89 : anak baru di kelas
90
bab 90 : kumara vs rui
91
bab 91 : kazuto vs margaret
92
bab 92 : flamina
93
bab 93 : nasihat seorang senior
94
bab 94 : menolak tantangan
95
bab 95 : rencana tim
96
bab 96 : ujian dimulai
97
bab 97 : dungeon palaval ( part 1 )
98
bab 98 : dungeon palaval ( part 2 )
99
bab 99 : dungeon palaval ( part 3 )
100
bab 100 : dungeon palaval ( part 4 )
101
bab 101 : dungeon palaval ( part 5 )
102
bab 102 : latihan flamina
103
bab 103 : petualangan pertama flamina
104
bab 104 : menerima tantangan
105
bab 105 : latihan kazuto
106
bab 106 : kazuto vs eudora ( part 1 )
107
bab 107 : kazuto vs eudora ( part 2 )
108
bab 108 : kazuto vs eudora ( part 3 )
109
cerita berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!