Di pagi harinya kazuto terbangun dari tempat tidurnya setelah dia sarapan dan berlatih sihirnya dengan bantuan leon, lalu setelah itu dia keluar menuju guild untuk mendapatkan misi pertamanya dengan katia yang saat itu sedang menunggu di depan guild sambil bersandar di tembok.
"kazuto," teriak katia yang melambaikan tangannya kepada kazuto, saat ini katia memakai celana hitam dengan baju pink berompi coklat dengan sepatu bot berwarna coklat sedangkan rambutnya sendiri saat ini dia ikat.
"kau datang cepat," kata kazuto kepada katia yang entah kenapa menghindari kontak mata dengannya sambil melilit-lilit rambutnya.
"k-katia apa kau tidak apa-apa, ?" tanya kazuto yang sedikit buruk, merasa jika ada sesuatu yang membuatnya menjadi seperti itu.
"a-a-aku tidak apa-apa, ngomong-ngomong ayo cepat kita lakukan misi pertama kita," kata katia yang mencoba mengalihkan perhatian dan segera membawa kazuto ke dalam guild untuk melihat papan buletin dimana mereka akan mengambil misi pertama mereka
"menurutmu yang mana yang bagus kazuto," kata katia yang melihat-lihat misi yang mungkin mereka akan ambil, dia berharap jika dia dapat menemukan misi yang keren dan tidak membosankan sampai suatu kertas menarik perhatiannya
"hm, misi menghabisi srigala bertanduk, misi untuk mengawal pedagang, misi untuk mengumpulkan herbal," kata kazuto yang melihat berbagai misi yang mungkin akan mereka akan ambil, lagipula ini adalah misi pertama katia dan kazuto berharap jika sebisa mungkin jika misi yang mereka ambil tidak melibatkan pertarungan.
"ini," kata katia yang menunjuk ke sebuah gambar goblin, dan membuat harapan kazuto hancur dalam seketika.
"kau yakin, mau mengambil misi ini, ?" tanya kazuto yang sedikit khawatir dengan katia walaupun dia sudah ceria kembali.
"iya, lagipula aku tidak bisa berdiam saja," kata katia yang mengambil misi memberantas goblin.
"ini agak merepotkan tapi aku akan mengikutimu, lagipula aku tidak yakin jika kau bisa melakukan ini sendirian," kata kazuto kepada katia yang lalu kedua pasangan itu segera membawanya menuju resepsionis.
"maaf kami ingin melakukan misi ini," kata katia yang memberikan brosur kepada resepsionis guild dan mereka pun segera pergi menuju hutan dan memberantas para goblin.
"ngomong-ngomong kazuto, bolehkah aku yang bertarung melawan monster itu," kata katia yang menunjuk ke arah dirinya mengatakan jika dia ingin membunuh semua goblin itu sendirian, kazuto sendiri menyadari apa keinginan katia dan memperbolehkannya.
"baiklah kalau begitu," kata kazuto, dia sendiri tahu jika yang dibutuhkan katia adalah pengalaman dalam bertarung dan cepat / lambat dia harus segera mendapatkannya, bahkan jika dia berada dalam bahaya maka kazuto sendiri dapat segera berada di tempatnya untuk menyelamatkannya.
ketika itu mereka sampai di tempat sekawanan para goblin lalu katia segera melancarkan serangan bola api beruntun ke arah mereka, lalu ketika itu katia melancarkan serangan lain ke arah goblin yang lain dan membunuh semua goblin dalam sekejap.
"yay, aku berhasil, kau lihat kazuto aku berhasil," teriak katia yang ketika itu kehilangan fokusnya dan tidak menyadari ada goblin yang masih hidup yang ketika itu berpura-pura mati dan mencoba memukul katia dengan gadanya, tapi ketika itu kazuto berlari sambil memindahkan katia ke pangkuannya dan memotong kepala goblin yang mencoba menyerangnya.
"kau tidak apa-apa, ?" tanya kazuto yang melihat kondisi katia yang tidak terluka, dan hanya sedikit terkejut.
"katia, biar aku beritahu sesuatu, tidak peduli apapun yang terjadi kau tidak boleh sampai kehilangan fokusmu, makhluk manapun akan berada dalam kondisi paling berbahaya ketika mereka dalam keadaan sekarat, dalam kondisi itu mereka akan melakukan apapun untuk bertahan hidup karena itu kau harus mengecek setiap monster yang kau bunuh agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," kata kazuto yang menancapkan pedangnya ke goblin yang berada di sampingnya untuk memastikan apakah mereka masih hidup / tidak, begitupula dengan katia yang memastikan untuk mengecek goblin yang dia bunuh apakah mereka benar-benar mati / tidak.
"baiklah sepertinya misi ini sudah selesai," kata kazuto yang mengambil kain yang ada pada tubuh para goblin.
"kazuto apa yang kau lakukan, ?" tanya katia yang penasaran dengan apa yang dilakukan kazuto dengan mengambil kain kotor yang dipakai oleh para goblin.
"sebagai bukti, meski kita membunuh goblin-goblin ini, jika kita tidak memiliki bukti nyata jika kita memang membunuhnya maka kita tidak akan mendapatkan upah," kata kazuto yang menyuruh katia untuk mengambil kain goblin yang ada di dekatnya.
"hm, baiklah," kata katia yang ikut membantu kazuto mengumpulkan kain goblin sambil bergumam 'jorok', setelah itu mereka pun kembali ke guild dengan membawa beberapa kain dari pakaian goblin dan memberikannya kepada resepsionis sebagai tanda mereka telah menyelesaikan misi.
"baik kami telah menerima kain goblin ini sebagai bukti, ini adalah bayarannya," kata resepsionis yang menyerahkan 5 perak kepada kazuto, lalu membaginya kepada katia, tapi katia menyuruh kazuto untuk mengambil seluruh hadiahnya karena jika bukan karena kazuto maka dia pasti akan terluka tapi kazuto tetap memaksa katia untuk mengambilnya karena dia tidak melakukan apa-apa selain memastikan kematian dari goblin yang dibunuh kati sedangkan katia sendiri yang bertarung sendirian, tapi tetap katia menolak dan memberikan kazuto sebuah penawaran.
"bagaimana kalau begini, kau boleh mengambil seluruh uangnya tapi sebagai gantinya besok kau harus menemani aku jalan-jalan," kata katia yang mencoba menawar kepada kazuto.
"hah, kau juga tidak akan mundur soal ini kan, baiklah aku setuju," kata kazuto yang menyerah saja, dan menerima ajakan katia untuk jalan-jalan bersamanya besok.
"baiklah kita setuju ya," kata katia yang setelah itu kembali ke kediamannya, lalu kazuto yang kembali ke rumah leon yang saat itu sedang memasak makan malam untuk mereka.
"ngomong-ngomong paman leon ada sesuatu yang ingin aku tanyakan, ?" tanya kazuto kepada lleon yang sedang memasak untuk makan malam mereka.
"hm, apa itu kazuto, ?" tanyanya balik sambil mencicipi hidangan untuk makan malam mereka, yang lalu menambahkan sedikit garam untuk menambah cita rasanya, "hm, enak," katanya.
"apa yang kau lakukan jika seorang gadis mengajakmu jalan-jalan, ?" tanya kazuto yang sama sekali tidak paham soal ini, lagipula satu-satunya hal yang dia pelajari di desa adalah ilmu pedang dari ayahnya dan bagaimana cara untuk berburu monster.
"kazuto, apa kau serius tidak mengerti dengan situasi yang kau alami saat ini," kata leon dengan tidak percaya dengan bagaimana seorang yang begitu pintar bisa begitu buruk soal percintaan ini.
selama beberapa hari ini perkembangan kazuto dalam mempelajari sihir bisa dibilang cukup signifikan, tidak, jauh dari kata mengesankan, bahkan leon sendiri sangat terkesan dengan kemampuan kazuto dalam mempelajari dan bagaimana dia menggunakan sihirnya secara efektif hanya dalam waktu yang singkat, tapi karena itu dia sempat tidak percaya jika orang dengan bakat seperti kazuto tidak mengerti dengan ajakan seorang gadis untuk jalan bersama, sekarang leon merasa kasihan dengan perempuan yang jatuh cinta dengan bocah ini.
"baiklah kazuto dengarkan aku baik-baik," kata leon yang memberikan ceramah kepada tentang apa yang seharusnya dia lakukan besok untuk kencannya dan jika dia tidak mendapatkan ciuman dari kencannya itu maka dia telah gagal sebagai guru cintanya dan membuat sumpah akan mencukur rambutnya sampai botak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments