.
.
Keesokan harinya Jaden menjadi pusat perhatian, karena dia selamat setelah masuk ke dalam jurang, dan juga fakta jika kini Tian terlihat dekat dengannya, padahal sebelumnya mereka bermusuhan. Opini tentang Tian yang mungkin sengaja menjatuhkan Jaden ke dalam jurang menjadi beralih pada teman-teman Tian sebelumnya yang kini telah menjauhi Tian.
Apapun itu, Jaden tidak terlalu peduli, yang dia pedulikan hanyalah menerima pelajaran, lalu mencoba mempraktekkannya. Jaden juga menerima pelajaran sihir dari Shino, dia rutin pergi ke rumah barunya untuk berlatih dengan Shino, juga mengawasi pekerjaan pelayan dan anak-anak.
Anak-anak kini sangat suka memberi makan ayam-ayam, mereka juga semangat saat salah satu ayam sudah ingin bertelur. Yang paling mereka benci adalah saat membersihkan kandang saja.
Selain itu, beberapa sayur yang ditanam sudah mulai tumbuh. Ada sayur yang ditanam di tanah, ada juga sayur yang ditanam secara hydroponik. Jaden bersyukur dulu pernah belajar hydroponik sampai mahir. Karena dulu Jaden hidup di apartemen, hanya ada rooftop, dia ingin menanam tomat atau cabai sendiri, jadi dia belajar.
Para pelayan awalnya tidak percaya dengan metode menanam hydroponik yang Jaden ajari, karena bagi mereka menanam tanaman ya dengan tanah. Akan tetapi, lahan yang mereka miliki tidak semuanya subur, jika menyuburkan semua lahan akan memakan banyak waktu dan tenaga. Jadilah menanam secara hydroponik itu muncul di otak Jaden.
Sekarang pelayan memuji-muji Jaden akan temuannya yang luar biasa, padahal bukan Jaden penemunya.
Bahkan metode itu dilirik oleh kekaisaran, mereka penasaran, jadi mereka akan kembali lagi jika sayuran sukses.
Sayuran yang mereka tanam dengan metode itu masihlah beberapa saja, seperti selada, tomat, daun bawang, dan beberapa tanaman herbal yang berguna.
selain menggunakan pupuk alami seperti kotoran ayam, di dunia itu dapat memberikan sihir juga untuk menanam, agar tumbuhan cepat tumbuh dan sehat. Shino bilang dia membantu memberikan sihir setiap harinya, hasilnya sayuran tumbuh dengan cepat.
Hari itu saat Jaden datang bersama David sambil membawa daging kelinci hutan hasil buruan mereka untuk praktek kelas, beberapa sayur dan rempah sudah dipanen.
Sebagian hasil akan dijual pada penduduk sekitar, selebihnya mereka simpan, lalu sebagian lagi tentu dimasak untuk makan bersama.
Jaden mulai merasakan yang namanya hidup tenang.
Sangat menyenangkan, sangat damai, semuanya begitu indah.
Sampai kemudian kekacauan pun mulai datang.
Jaden lupa jika dunia disana berbeda dengan dunianya dahulu, ada yang namanya diserang oleh bangsa Iblis.
Beberapa monster yang dikendalikan iblis tiba-tiba datang secara bersamaan menyerang kota.
Karena rumah itu berada di tepi kota, maka mendapat serangan terlebih dahulu. Padahal sekelilingkota sudah dipasang pelindung sihir yang sangat kuat.
“Jika mereka bisa sampai sini, berarti ada dua kemungkinan, yaitu disini tidak mendapat perlindungan, atau memang perlindungannya lemah, atau bisa jadi dua-duanya” ucap Shino.
“Apapun itu, kita harus membantu melawan mereka, Shino! Ayo David!”
“Ta-tapi aku takut, Jaden... aku belum pernah melawan monster sama sekali!” ucap David.
Jaden menghela nafas berat, David ini memiliki kekuatan besar, namun mentalnya belum kuat. Jaden saja sudah bersyukur karena tadi saat praktik berburu dengan sihir David bisa melawan hewan buas dengan berani.
Tapi tentu hewan buas dan monster berbeda, kekuatannya pun dua kali lipat lebih besar dari hewab buas biasa.
“Kalau begitu, kamu pakai panah saja” Jaden memberikan busur dan anak panah pada David, dengan begini kamu bisa membantu dari kejauhan bukan?
David mengangguk pelan, “baik! Kalian semangatlah! Akan ku bantu dari sini!” ucap David, kemudian dia pun bersembunyi di tempat yang aman.
“Jade, aku punya ide! Sepertinya memang pelindung menjadi lemah di tepi kota, kamu lawan mereka sementara aku menguatkan pelindung, bagaimana?” saran Shino.
Jaden mengangguk pelan, “baiklah, aku akan melawan mereka dan kamu kuatkan pelindungnya, jangan sampai ada yang masuk ke kota!”
Jaden pun berlari sambil membawa pedangnya, itu hanyalah pedang biasa, namun bisa diisi dengan sihir. Jaden membeli pedang itu untuk melatih kemampuannya dalam pedang sihir.
Dia mengisi pedang dengan sihirnya, kemudian menguatkan tubuh dengan sihir agar tubuhnya lebih ringan dan dapat bergerak dengan bebas.
Sret sret!
Beberapa monster langsung tumbang setelah Jaden menebas tubuh mereka dengan pedang sihirnya. Memang awalnya mudah, tapi lama kelamaan, banyak sekali monster yang datang dengan sendirinya pada Jaden, membuatnya kesulitan.
“Tenang saja, aku akan membantumu, Jaden!” teriak David dari tempat persembunyiannya. Tidak lama kemudian suara anak panah datang dari arah belakang, yang dengan segera menghujam pada para monster hingga bertumbangan.
Jaden menunjukkan jempolnya, yang membuat David makin semangat. Sejujurnya, Jaden sangat khawatir dengan David yang mentalnya lemah sekali, tapi dia juga tahu dia tidak bisa memaksa David untuk maju. David harus memiliki keinginan maju dengan sendirinya.
Jaden berharap dengan begini keberanian David akan muncul dengan sendirinya sedikit demi sedikit.
“Aku sudah selesai, sekarang biar aku yang menyelesaikannya, kamu sitirahat saja dulu” ucap Shino.
Jaden menggeleng, “aku masih bisa, biarkan aku tetap bertarung” balas Jaden.
“Tidak, Jaden, tidak perlu... aku akan memberikan satu serangan – lihat saja!”
Shino mengeluarkan sihirnya. Jaden sampai lupa jika Shino itu adalah naga, dengan mudah dia menumbangkan monster yang tersisa.
Setelah semuanya selesai, Jaden pun kembali ke rumah lalu merebahkan tubuhnya diatas lantai.
“Pangeran!” para pelayan menghampiri Jaden, namun, Jaden telah pingsan karena kelelahan. Hidup di akademi itu sangat enak dan praktek langsung juga sedikit, karena itu mendapat satu serangan dari banyak monster membuat Jaden kelelahan. Beda dengan Shino yang memang bukan manusia.
Saat Jaden tersadar, dia sudah berada di atas ranjang, ada Selen yang menatapnya dengan raut khawatir.
“Ugh...” Jaden berusaha bangun sambil memegangi kepalanya.
“Jaden! kamu sudah sadar? Aku sangat khawatir... pelayanmu sudah mengatakan semuanya, kamu, Shino dan David yang membantu menyingkirkan semua monster kan? setelah kamu sudah sehat, kamu harus pergi ke istana untuk mendapatkan hadiah” ucap Selen.
Jaden tersenyum kecil lalu menggeleng, “tidak perlu, Selen, sudah sepatutnya aku membantu, aku tidak perlu mendapatkan hadiah....”
Selen menggeleng, “tidak! kamu sudah menyelamatkan seisi kota, lagipula kamu bersama dua temanmu kan? aku juga akan ada di istana untuk menemuimu,” ucap Selen sambil tersenyum manis, senyum yang dapat mengobati sara pusing di kepalanya.
Kemudian Selen meraih mangkuk yang terlihat sedikit mengepul, isinya adalah sup krim ayam hangat, “makanlah ini agar tubuhmu pulih kembali...”
Jaden hanya menurut dan memakan dengan tenang.
“Jaden!” David datang sambil membawa pisang satu tandan.
“David, kenapa kau membawa pisang?” tanya Jaden.
David meletakkan pisang diatas meja, kemudian mendekati Jaden.
“Pisang itu aku dan Shino dapat dari hutan, Shino bilang itu jenis pisang emas, bagus untuk kesehatan, kami pikir kau – tapi syukurlah kamu baik-baik saja...”
“Pisang emas? Boleh aku lihat?” pinta Jaden.
David kembali pada pisangnya, memetik satu pisang kemudian dia berikan pada Jaden, sementara mangkuk sup sudah diberikan pada Selen karena sudah habis.
Selen keluar kamar untuk meletakkan mangkuk sekaligus mengambilkan air untuk Jaden.
“Namanya saja emas, coba lihat kulitnya yang kuning mirip emas, dalamnya sangat manis dan lembut lho, cobalah! Itu pisang yang cukup mahal, biasanya yang bisa makan hanya bangsawan tingkat tinggi, karena untuk mendapatkannya sangat sulit, aku tadi melawan harimau yang menjaganya,” ucap David.
“Kamu berani melawan harimau sendirian?” tanya Jaden.
David tersenyum lalu mengangguk dengan semangat, “iya! Aku pikir, jika aku terus menjadi pengecut, suatu saat kita diserang dan aku kabur, bagaimana denganmu? Aku takut kamu kenapa-napa...”
Jaden tersenyum mendengarnya, “terimakasih David...”
“Kenapa kau berterimakasih? Aku mendapatkan pisang itu karena kita kan teman, kamu juga melakukan banyak hal untukku.”
Jaden pun mencoba memakan pisangnya, ternyata memang sangat enak, Jaden jadi ingin membuat smooties dengan pisang itu.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Dewi Ratna Wulansari
lanjut
2023-01-11
0