Toko roti pak tua

.

.

Keadaan meja di sisi anak-anak kelas satu A sangat ribut, mereka bercanda terutama June, Sam, Kevin dan David. Sementara Selen dan Vio membicarakan hal yang normal seperti pelajaran.

Namun, suasana itu mendadak canggung saat Jaden datang bersama Abel.

“Abel boleh makan dengan kita kan?” tanya Jaden.

June dan Kevin saling pandang bingung, sedangkan Sam dan David mengangguk dan tersenyum ramah.

“Silahkan saja, tumben sekali Abel mau bergabung? Aku seneng deh... kalian tahu kan, Abel ini calon tunangan ka – maksudku, pangeran Solon, Aku sering bertemu Abel saat dia berkunjung ke istana” ucap Selen sambil melirik Jaden, tapi ternyata Jaden biasa saja. Selen sudah takut Jaden menyukai Abel, karena itu dia langsung mengatakan Abel itu calon tunangan kakaknya, pangeran Solon.

“Kami sudah tahu, kemarin pangeran Solon mengatakannya, ya kan Jaden?” sahut David.

Jaden mengangguk, “iya!”

“Tapi, aku belum menyetujuinya...” ucap Abel.

Suasana menjadi canggung kembali.

Tidak ada yang berani bicara lagi, mereka hanya fokus dengan makanan mereka. Hanya David yang berani bicara disana, sedangkan June, Sam dan Kevin yang mengetahui Selen itu putri Kaisar, melihat Selen badmood, mereka tidak berani bicara. Bahkan meski June adalah teman baik Selen sejak kecil sekalipun.

Selen yang marah itu menyeramkan.

“Abel, bukankah elf itu tidak bisa makan daging? Ku pikir mereka vegetarian” tanya David.

Abel tersenyum, “tidak, aku setegah elf, aku juga tidak berumur panjang seperti elf lain, jadi aku bisa makan apa saja, aku juga tidak memiliki alergi” ucap Abel.

“Kalau begitu, kau pernah makan kelinci hutan? Kelinci hutan disini enak lho” tanya Jaden.

“Tunggu! Bukannya sulit mendapatkan kelinci hutan? Aku tidak bermaksud menghina, tapi seharusnya kelinci hutan itu mahal kan?” tanya Sam, meski tubuhnya kecil dan terlihat masih imut-imut seperti anak-anak, tapi dia sangat tertarik dengan makanan. Sam sangat suka mencoba sesuatu yang baru, dan akhir-akhir ini dia sedang suka berburu makanan di seluruh wilayah kekaisaran, dan makanan paling mahal adalah yang berbahan dasar kelinci hutan.

“Kami tidak membeli kok, Jaden mendapatkannya sendiri dari hutan, bahkan lebihnya dijual sama Jaden” sahut David, dia terlihat sangat bangga dengan pencapaian Jaden.

“Kamu kan juga membantuku” timpal Jaden.

“Aku hanya menjadi beban bagimu... saat serigala itu datang, aku ketakutan, tapi kamu malah dengan mudahnya mengusir mereka, bahkan, mereka memberimu kelinci hutan gratis segala” ucap David.

“Serius? Apa Jaden itu seperti beast tamer?” tanya June.

Jaden menoleh cepat pada June, “aku baru mendengar istilah itu, apa itu semacam orang yang bisa mengendalikan binatang buas?” tanya Jaden.

June mengangguk, “iya, bukan cuma binatang buas sih, makhluk mistis, monster, bahkan ras lain juga bisa saja jika kekuatan sihirnya besar... tapi jika sihirnya kecil mungkin hanya bisa mengendalikan binatang saja” ucap June.

Jaden mengangguk pelan, “ah begitu... kalau begitu, itu bukan aku – aku tidak bisa mengendalikan binatang apapun.”

“Lalu, yang kemarin dengan serigala itu apa?” sahut David.

Jaden tersenyum, “aku hanya berbicara baik-baik saja... lupakan itu, ayo kita makan, atau jika kalian mau, aku akan buatkan sesuatu dengan daging kelinci hutan itu” ucap Jaden.

“Burger” sahut Abel tiba-tiba, mereka semua menoleh pada Abel dengan cepat.

“Apa itu?” tanya Vio bingung, padahal dia ini gadis yang pendiam, tapi langsung penasaran dengan bahasan yang lain.

“Itu daging yang dicincang halus lalu – ya, pokoknya begitu lah, aku tidak pandai memasak, tapi aku pandai membut kue” ucap Abel.

Selen yang mendengar itu makin cemburu, dia tidak bisa apapun karena seorang putri selalu dilayani oleh pelayan. Namun, mendengar Abel bisa membuat kue, Selen mulai kesal dengan diri sendiri.

“Oke, akan ku buatkan burger, ayo nanti kita belanja, David!”

David mengangguk senang, “baiklah!”

“Ajak aku juga!” sahut Sam.

“Aku juga!” timpal Kevin semangat.

June berdecak kesal, “kalian nyebelin! Aku gak bisa ikut karena ada latihan pedang dengan pangeran Solon!”

“Selamat latihan, June...” sahut Kevin sambil tersenyum meledek.

“Awas ya kalian!”

***

Dengan memakai pakaian biasa, bukan seragam akademi, Jaden, David, Sam, Kevin, Abel dan Selen akhirnya pergi ke pasar. Beberapa pengawal juga mengikuti mereka, karena ada Selen dan Abel yang seorang putri, namun mereka mengikuti dari kejauhan. June tidak bisa ikut karena ada kelas berpedang bersama kakaknya Selen, jika June sampai bolos, dia bisa dihukum, lagipula June takut dengan Solon, yang terlihat tenang namun mengerikan tersebut. Sementara Violeta Hervy, temannya Selen, tidak bisa ikut karena ada kelas dansa yang harus dia ikuti.

Memang lebih menyenangkan tidak mengikuti kelas tambahan seperti itu, karena merepotkan.

“Jaden, roti disini sangat enak!” Sam menyeret lengan Jaden memasuki salah satu toko roti yang kecil, yang sebenarnya tidak terlalu mencolok. Sebelum mengetahui toko itu, Sam juga tidak terlalu yakin, dia saja mau masuk karena penasaran. Tapi setelah memakan roti mereka, ternyata rasanya luar biasa, rotinya lembut dan hangat.

“Halo pak!” Sam menyapa pemilik toko, seorang pria tua yang tersenyum ramah, ada pula anak gadisnya yang masih berumur 12 tahun yang membantu. Itu adalah anak bungsu, anak-anak yang lebih tua ada yang membuka toko di luar kota, ada yang menjadi prajurit, ada pula yang menikah dengan prajurit di kota lain.

“Ah, nak Sam kembali lagi... membawa teman-temanmu?” tanya pak tua tersebut.

“Silahkan duduk...” si gadis kecil mempersilahkan mereka duduk di kursi-kursi kayu yang kecil, ada juga meja kayu bundar.

“Benar pak, kami ingin memesan roti... Jaden, katakan roti seperti apa yang kamu mau!” ucap Sam.

“Oh, saya mau roti yang bulat, kira-kira ukurannya segini” Jaden membentuk tangannya untuk mengisyaratkan ukuran roti.

Pak tua berpikir sejenak, “sebenarnya kami sedang membuat roti kecil-kecil untuk dititipkan pada toko lain, karena toko kami sepi – sebentar ya!”

Pak tua pun pergi, sementara si gadis kecil menyajikan air dingin dengan irisan lemon di dalamnya.

“Silahkan diminum... pasti di luar sangat panas” ujar si gadis.

“Terimakasih” sahut David, dia yang lebih dulu mengambil minum, tapi karena tidak enak, dia pun mengambilkan untuk yang lainnya juga.

“Hmm, enak sekali! Kecut, tapi segar, terimakasih ya dek cantik” ucap Kevin, tidak lupa memberikan kedipan maut yang membuat si gadis kecil salah tingkah hingga kabur ke dalam.

“Kevin, berhenti genit, dia anak kecil lho!” sahut Selen.

Kevin hanya terkekeh tidak merasa bersalah sama sekali.

Tidak lama kemudian pak tua pemilik toko kembali lagi, bersama satu nampan penuh roti kecil-kecil, kira-kira diameternya 8 cm, lebih kecil dari roti yang beredar di sekitar sana, yang umumnya besar-besar dan keras.

“Orang-orang menganggap roti yang bagus adalah yang keras, padahal roti yang empuk begini lebih enak, memang sih setelah agak lama bentuknya akan mengempis, itu yang mereka tidak suka” ujar pak tua.

Jaden mengangguk mengerti, pantas saja toko itu sepi, karena rotinya lebih mengembang dan empuk, setelah agak lama menjadi kempis, menurut orang-orang disekitar sana itu bentuk yang kurang baik.

“Silahkan dicicipi” ujar pak tua.

Mereka pun mencicipinya, kemudian Jaden menoleh pada pak tua, “pak, aku beli semuanya, aku juga memesan untuk besok, pelayanku yang akan mengambil, ini enak sekali!” ucap Jaden.

“Tidak, biar aku yang membayar, yang ingin dibuatkan burger kan aku” sahut Abel.

“Serius, kamu mau bayar?” tanya Jaden. Abel tersenyum lalu mengangguk, senyumnya manis sekali, ada lesung pipi di salah satu pipinya.

“Iya, asalkan kamu bisa membuat burger yang enak untukku” ucap Abel.

“Serahkan padaku, Abel!”

.

.

Terpopuler

Comments

my cimon

my cimon

aku ada vote thor buat drimu j biar tmbh semngat sesama penulis sling membantu ya gk semngat berkarya thor.

2023-01-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!