.
.
Jaden benar-benar tidak suka ini, dia memang membenci keluarganya selain kakeknya, namun tidak pernah terlintas dalam pikirannya akan datang saat dia tidak tahan dan menghajar Tian.
Tian dan teman-temannya ingin mempermalukan David dan Jaden, awalnya Jaden pura-pura diam dan lemah. Dia diam saja saat Tian dan teman-temannya memukulnya. David juga menahan diri untuk tidak melawan, karena dia tahu tidak boleh ada kekerasan di akademi, ayahnya sudah mewanti-wanti dirinya.
Duke Ergreen tahu anaknya memiliki kekuatan besar, lalu David juga sering diremehkan. Duke Ergreen takut putranya kelepasan menghajar orang lain dan menyusahkan diri sendiri, jadi David menahannya.
“Kalian selemah ini tapi bisa tingkat A! Apa ini lelucon? Seharusnya aku yang tingkat A! Tapi aku malah ada di tingkat B!”
“Kau juga hanya bangsawan rendah tidak ada asal-usul jelas, jadi dari pada menjadi teman si gendut menjijikkan ini, jika kamu mau jadi kaki tanganku, aku tidak akan memukulimu” ucap Tian, sambil mengulurkan tangan pada Jaden.
Tujuan Tian itu sangat jelas, Jaden yang bukan siapa-siapa mendapatkan perhatian karena sihirnya masuk tingkat A, lalu putri kekaisaran Selen yang cantik itu memberinya semangat. Jadi Tian pikir jika Jaden berada di sampingnya, mungkin dia bisa memanfaatkan kekuatan itu dan juga bisa mendekati putri Selen.
“Benarkah kau tidak akan memukulku lagi jika aku bergabung denganmu?” tanya Jaden.
David terkejut mendengarnya, bagaimana bisa Jaden mengkhianatinya dengan mudah? Apa selama ini ucapannya hanya omong kosong saja? mungkin Jaden memang mengincar kekuasaan.
Iya, itu pasti benar, semua orang juga seperti itu. David sangat bodoh karena percaya ada seseorang yang mau berada di pihaknya. David hanya pemuda gendut yang kebetulan mendapatkan kemewahan karena lahir di keluarga Duke.
Tian menyeringai, memang sangat mudah untuk menarik bangsawan rendahan yang bahkan nama belakang saja tidak punya.
“Tentu saja, kamu bisa berada di pihakku, pangeran Tian, kamu akan mendapatkan banyak keuntungan, kamu juga sangat tampan, tidak cocok bersama si gendut” kata Tian, kemudian Tian mengulurkan tangannya untuk membantu Jaden berdiri, pura-pura baik.
Tian berencana jika semua rencananya berhasil, yaitu mendapatkan putri Selen yang cantik sebagai tunangannya, dia akan membuang Jaden hingga tidak akan ada yang mendengar nama Jaden lagi, dia tidak berguna bagi Tian.
“Bagus, ku bantu berdi –”
BUGH!
Tian tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi. Jaden menarik tangannya, tiba-tiba berdiri lalu memukulnya keras hingga tersungkur ke tanah.
“Ka.. kau?”
Jaden menyeringai, “kau pikir aku akan berada dipihakmu dan menjadi kacungmu, begitu? Jangan harap ya, berada didekatmu saja membuatku alergi, jadi jangan harap aku menerima uluran tanganmu, kamu terlalu berkhayal!”
Tian menggeram kesal, kemudian teman-temannya membantunya berdiri.
“Pangeran Tian tidak apa-apa?”
“Aku sudah jatuh begini kalian bilang tidak apa-apa? Punya mata gak sih?”
“Maaf pangeran!”
“Cih, sial!”
Tian semakin kesal setelah melihat Jaden mengajak David pergi menjauh dari sana.
“Kamu!”
Tian menoleh pada asal suara, terlihat putri Selen dan keamanan akademi mendekat.
Tian berdecak kesal, dia benar-benar sial.
“Kamu sudah melakukan kekerasan di akademi, kami memberimu surat peringatan saja kali ini, tapi ingatm jika lain kali kamu melakukannya lagi, aku akan membuatmu menyesal!” ucap Putri Selen.
Tian tidak berkutik di depan putri Kaisar, dia hanya bisa menggerutu dan menyalahkan David dan Jaden saja.
Sementara itu, Jaden dan David sudah berada di luar akademi, pelayan David dan pelayan Jaden sudah menunggu di luar akademi, mereka panik melihat tuan muda mereka babak belur, jadi pelayan membersihkan penampilan tuan muda mereka terlebih dahulu di kereta, sebelum kemudian pergi ke restoran yang Jaden janjikan pada David.
Dengan kekuasaan David, mereka bisa menempati tempat VIP yang khusus untuk bangsawan tingkat atas. Sebenarnya tidak masalah duduk dimanapun, tapi jika makan, tentu akan lebih menyenangkan jika ada di tempat khusus yang sunyi jadi tidak akan ada yang mengganggu, dan juga untuk privasi.
Jaden memesankan semua menu yang dia pikir enak, karena David menyerahkan pemilihan menu pada Jaden.
“Kamu memesan sebanyak itu, apa tidak membuat berat badan bertambah? Kamu juga sama saja dengan saudaraku kalau begitu” protes David.
Jaden terkekeh mendengarnya, lalu menjelaskan dengan sabar.
“Begini ya, David, aku memesan beberapa menu dengan protein yang bagus, daging, sayur, kemudian ikan dan buah. Meski kelihatannya banyak, tapi aku sudah memilihkan makanan dengan kalori yang sesuai dengan kebutuhan kita, lagipula kita akan berolah raga setelah ini, jadi tidak masalah makan banyak kok” ucap Jaden.
“Tunggu! Olah raga? Ini sudah siang, kenapa tidak kembali dan tidur saja?” tanya David malas, meski dia berniat diet dan mengurangi makan, tapi kebiasaan tidak bergerak, tidur dan malas-malasan masih melekat kuat dalam kepala David.
Jaden menyeringai, “kamu tidak mau selalu mendapat hinaan itu kan? gendut lah, menjijikkan lah, kamu harus bisa membuktikan jika kamu bisa kurus dan sehat! Kamu harus merubah dirimu sendiri, jadi ku mohon bekerja samalah dan turuti ucapanku, ubah kebiasaanmu juga, kita tidak boleh menjadi orang rendah mulai sekarang!”
David terlihat termotivasi dan kagum dengan ucapan Jaden, “kamu benar juga, jadi... apa yang akan kita lakukan setelah ini?” tanya David.
Jaden tersenyum misterius, “kita pergi ke hutan untuk mencari beberapa bahan makanan sekaligus untuk melatih sihir kita, meski sudah melakukan ujian, tapi itu masih permulaan, setelah kita diterima nanti, itu adalah awal yang sesungguhnya, kita harus buktikan jika kita pantas menjadi tingkat A!” ucap Jaden dengan bersemangat.
David pun ikut bersemangat, “benar! Kita harus buktikan...”
“Permisi...”
Jaden dan David pun terdiam saat pelayan restoran datang untuk menyajikan makanan mereka. Mereka terdiam karena fokus dengan makanan enak, Jaden bahkan bisa melihat David yang sudah tidak sabar untuk memakan semuanya.
“Kamu bisa makan sepuasnya, karena setelah ini kita butuh banyak tenaga,” ucap Jaden.
David mengangguk lalu mulai memakan makanannya.
“Hati-hati dan pelan-pelan, jangan terburu-buru atau kamu akan tersedak nanti.”
Setelah selesai makan, mereka merasa kenyang, pelayan yang ikut makan pun kenyang.
Mereka pun pergi ke luar wilayah kekaisaran menuju hutan yang sering dikunjungi petualang untuk berburu atau mencari tanaman obat.
“Apa yang akan kita cari untuk bahan makanan, Jaden? Memangnya ada bahan makanan disini? Seharusnya mencari di pasar saja sih” ucap David.
“Aku tidak tahu akan menemukan apa, mungkin rusa, atau kelinci, kita bisa memasaknya” ucap Jaden enteng, sedangkan David jadi terkejut.
“Apa? Kita akan menangkap rusa lalu me-memasak... kamu yakin? Jadi... kita akan mengulitinya?” tanya David hati-hati.
Jaden menatap temannya itu sebal sekaligus heran, tapi setelah dipikir-pikir, David kan anak Duke, dia sudah biasa bermewah-mewah, beda dengan Jaden yang sudah biasa berburu.
“Ini akan menyenangkan, percaya saja padaku ya?”
David mengangguk, “aku percaya diri dengan kekuatanku kok... aku yakin aku kuat.”
Jaden menunjukkan jempolnya, “bagus, itu baru semangat!”
Namun, beberapa saat kemudian...
“HUWAAA AKU TAKUT!!!”
“DAVID JANGAN LARI!!”
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Elok Fauziah
Seru juga punya kawan seperti ini
2024-11-15
0
Min sua
belum apa-apa udah takut
2022-11-06
1