.
.
“Hai, pecundang!”
Jaden tidak suka ini, Tian juga berada di kelas A, itu artinya kamar asrama mereka pun sama. Meski anak kelas A adalah yang paling tinggi, namun sebenarnya kamarnya tidak dibedakan, hanya saja anak-anak kelas A berada di kawasan yang sama dan berkumpul. Gedung asrama memiliki beberapa tingkat dan masing-masing memiliki satu ruang tengah yang biasa digunakan untuk santai, atau untuk berkumpul.
Lalu tiap lantai dibagi menurut kelas masing-masing, yang paling Jaden tidak suka, kelas A malah berada di tingkat atas, yaitu lantai lima. Belum lagi ketua di lantai itu adalah pangeran kekaisaran yang sudah dua tahun sekolah di akademi, Jaden hanya tidak menyukai pangeran yang seenaknya sendiri dan sok berkuasa, seperti Tian.
Walaupun Jaden belum pernah melihat sosok pangeran kekaisaran, atau pangeran Solon, Jaden tetap saja berpikiran buruk, jangan-jangan pangeran itu sama saja seperti Tian.
Karena untuk ke tiap lantai harus menaiki tangga, maka kebetulan Jaden dan David melewati lantai empat atau asrama khusus anak kelas B. Teman-teman Tian ada disana, dan di lantai itu Tian seakan berkuasa karena dia berasal dari kelas A. Lihat saja cara duduknya yang sembarangan, tidak ada yang menegurnya pula.
“Siapa yang kau panggil pecundang? Dirimu sendiri?” sahut Jaden, dia tidak terlihat takut atau gentar sama sekali.
“Kau sudah berani ya? Kau beruntung aku tidak mempermasalahkan kejadian tempo hari, padahal aku ingin menghajarmu!” ujar Tian, masih dengan raut sombongnya.
“Oh ya? Lakukan saja jika kau bisa!”
Tian berdiri dari duduknya, kemudian berjalan mendekati Jaden, “kalau begitu, bagaimana jika kita bertarung? Secara adil, kita tentukan siapa yang lebih kuat diantara kita... dasar rakyat jelata!”
Jaden hanya mendengus malas mendengar ancaman Tian, tapi dia menyetujui saja tantangan tersebut, karena jika tidak, Tian akan terus mengganggu dan mengatakan dia adalah pengecut.
“Baiklah, terserah padamu saja” ucap Jaden.
Tian menyeringai, “kalau begitu datanglah besok pagi-pagi di lapangan, kita berduel!”
Jaden mengangguk, “baiklah, sampai jumpa besok!”
Kemudian Jaden pun menarik David untuk kembali menaiki tangga menuju kamar asrama mereka.
“Kau yakin mau melakukan duel dengannya? Ku dengar Pangeran Tian itu pandai berpedang, bukankah dia selalu menjuarai lomba berburu dan berpedang di Whitebold?”
Di kerajaan Whitebold ada semacam perlombaan untuk para anak bangsawan, ada lomba berburu, ada pula lomba berpedang. Memang Tian selalu menjuarainya, tapi itu bisa jadi karena memang lawannya tidak berani pada Tian. Apapun itu, lagipula Jaden sangat yakin dengan kemampuan berpedangnya.
Jaden sudah dilatih selama beberapa tahun oleh tetangganya yang merupakan seorang petualang handal ahli pedang. Lagipula, jika memang Tian sangat ahli dan memang Jaden masih kurang, tidak mungkin dia menolak tantangan tersebut, bukan?
“Aku yakin, memangnya jika kau yang ditantang, kau akan menyerah dengan mudah?” tanya Jaden.
Mereka sudah sampai di kamar Jaden, di dalam kamar, barang-barang Jaden sudah tertata rapi oleh maid dan butlernya. Karena boleh membawa satu maid dan satu butler, maka hanya mereka yang boleh masuk gedung asrama, mereka datang duluan untuk menyiapkan segalanya untuk Jaden. Begitupun dengan kamar David.
Tadinya Jaden dan David pergi ke pasar untuk menjual sisa daging kelinci hutan, sekaligus berbelanja untuk membuat makanan sendiri.
Sebenarnya mereka mendapatkan jatah makanan dari akademi, makan pagi, siang dan malam di aula besar. Tapi memang lebih menyenangkan makan masakan sendiri, karena makanan akademi meski mewah namun tak seenak buatan Jaden atau kokinya Jaden.
Saat ini setelah Jaden lulus, para maid dan kokinya Jaden sepakat untuk berbisnis atas nama Jaden dengan membuat tempat makanan di wilayah kekaisaran, mereka mendapat dukungan dari Selen.
Entah apakah memang Selen memiliki kuasa atas itu, tapi Selen bilang dia akan melakukan apa saja untuk mewujudkannya. Lalu tiba-tiba pagi ini ada kabar jika mereka mendapat sebuah toko di dekat kerajaan.
Selen sangat hebat.
Mereka tidak tahu saja Selen itu putri kekaisaran.
“Selamat datang tuan! Kami telah menyiapkan semuanya, termasuk dapur pribadi tuan, kotak penyimpanan juga telah siap tuan” ucap maid.
Kotak penyimpanan itu seperti kulkas di dunia Jaden yang dulu, tapi bentuknya tidak besar, kecil, kira-kira hanya seperti box berukuran 50x50 cm, namun memiliki sihir khusus yang bisa memuat apa saja didalamnya.
Semua peralatan menggunakan batu sihir khusus, seperti kompor yang menggunakan batu sihir api, atau westafel yang menggunakan batu sihir air. Semua peralatan yang moderen itu berasal dari Elvestra, mereka sangat pandai membuat benda-benda seperti itu, karenanya kekaisaran sangat senang saat Elvestra menyetujui kerjasama.
Setelah kerjasama tersebut terjalin, alat-alat canggih yang Elvestra buat selalu berinovasi setiap harinya. Jaden jadi sangat penasaran, jangan-jangan ada orang jenius yang berasal dari dunianya dulu dan membantu Elvestra mendesain semuanya.
Jaden sangat penasaran, apalagi sejak tahu di kelasnya ada putri Elvestra.
Arrabelle Elvestra, bagaimana dia itu?
“Jaden, Hei!”
“Hah?”
David berdecak kesal, tiba-tiba saja Jaden terdiam dan melamunkan sesuatu, dia bahkan tidak mendengar jika maid dan butler meminta kantong belanjaan mereka untuk ditata di kotak penyimpanan yang kering dan dingin.
“Kantong belanjaan kita diminta maid” ucap David.
“Oh, ini silahkan,” Jaden pun memberikan kantungnya pada maid. Itu adalah kantung yang dapat memuat apa saja, tapi tidak awet seperti kotak penyimpanan, jika lama berada di kantung bisa membusuk.
Setelah itu David menarik Jaden untuk berbicara di ruang tengah, entah kenapa ruang tengah lantai khusus anak kelas A sangat sepi.
“Apa yang sedang kau pikirkan, Jaden?”
Jaden menggeleng, “tidak, aku hanya berpikir jika Elvestra itu hebat sekali bisa memikirkan alat-alat canggih begitu dan desainnya juga bagus” ucap Jaden.
“Ah, itu benar, kata ayahku, Elvestra sangat makmur berkat putri kesayangan mereka, itu lho yang juara satu, dia memang genius dari kecil, dia yang menciptakan beberapa alat yang sangat berguna, seperti keran air, kotak penyimpanan kering dan dingin... bahkan dia yang mendesain modelnya juga, hebat ya?” ucap David.
“Benar, aku ingin bertemu dengannya” sahut Jaden.
“Eh? Dia seorang putri yang sangat hebat, harus menjadi pangeran kekaisaran atau pahlawan dulu untuk menikahinya, karena dia bukan hanya permata di kerajaannya, namun juga permata di kekaisaran” ucap David, dia terdengar sangat panik.
“Kamu sepertinya salah sangka, aku hanya ingin berbicara dengannya, tidak sampai pada pernikahan, itu jauh sekali...” sahut Jaden yang kesal.
“Putri Arrabelle Elvestra adalah calon tunanganku, jangan macam-macam dengannya” tiba-tiba suara bernada dingin dan menusuk muncul.
Mereka terkejut melihat ada orang lain disana.
“Maaf pangeran! Teman saya hanya penasaran karena putri Arrabelle ada di peringkat pertama!” ucap David buru-buru.
Ternyata itu adalah pangeran Solon beserta teman-temannya, “tidak masalah, jangan panggil pangeran jika berada di akademi, tidak ada pangkat dan status di dalam akademi, jadi bisa panggil santai saja, untuk kalian, bisa panggil senior karena kalian masih murid baru” ucap Solon.
Pantas dia menjadi ketua di lantai ini, orangnya sangat tegas, dia juga tidak suka menggunakan kekuasaannya. Ternyata Solon jauh lebih baik dari Tian, syukurlah.
Sebelum pergi, Solon berbalik lagi pada David dan Jaden, “aku dengar Tian mengajak salah satu dari kalian berduel, apa itu benar?” tanya Solon.
Jangankan David, Jaden saja terkejut mendengarnya, darimana Solon mengetahui hal itu? Apakah dia bahkan mengenal Jaden dan David?
“Benar, aku yang ditantang” ucap Jaden.
Solon menatap Jaden selama beberapa detik, kemudian berkata, “berjuanglah, dia bukan lawan yang mudah,” setelah itu dia kembali berjalan.
Jaden dan David saling berpandangan, kemudian mereka terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing.
Jika Jaden memikirkan tentang ternyata Solon itu tunangan putri Elvestra dan juga fakta bahwa Solong mengetahui tentang duel, maka David sedang berpikir, jika sepertinya Solon masih mengenali David, tapi pura-pura tidak kenal.
David kecil adalah penggemar Solon, dia dulu menempel pada Solon, tapi kemudian David dirundung karena hal itu, jadi kemudian David menjauh dari Solon.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments