.
.
"Hey!"
Pemuda gemuk itu berbalik setelah Jaden menepuk bahunya, lalu dia memincingkan matanya melihat ada pemuda tampan yang tersenyum manis, dia terlihat curiga.
"Apa kamu salah satu pangeran Whitebold juga? Atau antek mereka? Kau ingin mempermalukanku juga?" tanya pemuda itu, dia terlihat antara marah dan ingin menangis, tapi dia menahannya sekuat tenaga.
Jaden menggeleng, "bukan, aku Jaden, hanya pemuda biasa kok, tidak lebih hebat darimu yang anak seorang Duke" ucap Jaden.
Pemuda itu menggeleng, "aku juga tidak hebat, aku hanyalah pecundang, tidak saudaraku, tidak orang lain, aku selalu saja menjadi bahan olok-olok, ini salahku sendiri karena terlalu banyak makan."
"Kenapa kamu tidak mencoba menurunkan berat badan?"
"Tidak semudah itu, setiap hari datang makanan enak dan kue-kue untukku, saudara-saudaraku memberikannya padaku."
Jaden mengernyitkan dahinya, "kau bilang mereka mengolokmu kan?"
Pemuda itu menggeleng, "aku juga tidak mengerti, mereka mengolokku tapi sangat baik memberikan kue setiap hari."
Jaden tersenyum miris, "jika aku mengatakan sesuatu tentang itu, apa kau akan marah?"
"Memang apa?"
"Mereka melakukannya karena ingin terus mengolokmu, jika kau tetap gendut, maka kau akan selalu menjadi bahan olokan, itulah kenapa mereka memberimu kue-kue itu."
Pemuda tersebut terlihat sangat terkejut mendengar ucapan Jaden.
"Kamu jahat sekali! Mana mungkin mereka begitu!"
Jaden pun berdiri lagi dari duduknya, "Aku kemari hanya kasihan denganmu yang kesusahan dengan tubuh besar itu, jadi aku ingin memberimu ini?"
Jaden pun memberikan satu kantong berisi suatu bubuk.
"Itu adalah minuman yang jika kamu konsumsi setiap hari, perlahan lemakmu akan turun, jangan lupa memberikan lemon juga, di wilayah Ergreen ada banyak lemon kan?" Jaden menepuk bahu si pemuda gemuk, tersenyum kecil lalu melanjutkan, "semoga berhasil, kawan!"
Jaden pun pergi, menuju kereta kuda yang telah menunggunya, kembali pada rumah terpencil di tepi wilayah kerajaan.
"Boleh saya tahu, bubuk apa yang anda berikan kepada tuan muda Ergreen, pangeran?" tanya salah satu pelayan saat mereka masih dalam perjalanan.
Jaden tersenyum, menatap bulan separuh yang bersinar, terlihat dari celah jendela kereta.
"Itu adalah bubuk kopi, jika ditambah air perasan lemon, efektif menurunkan berat badan, semoga saja informasi tentang tuan muda Ergreen yang tidak memiliki penyakit lambung itu benar, karena jika benar, aku bisa berada dalam bahaya" ucap Jaden.
"Informasi itu saya dapatkan dari maid keluarga Ergreen langsung, pangeran, jadi jangan khawatir" ucap pelayan laki-laki yang bertugas kusir, mengendalikan kuda di depan.
"Terimakasih, kamu sangat membantu."
***
Kereta kuda rombongan Jaden telah berangkat menuju Floutesia, yaitu wilayah kekaisaran. Jaraknya bisa ditempuh seharian dengan kereta kuda, jika tidak ada sesuatu yang menghambat dalam perjalanan.
Saat mereka lelah, mereka istirahat sejenak, kebetulan mereka beristirahat di tengah hutan. Hutan tersebut seharusnya aman, karena mereka telah merencanakan perjalanan tersebut, mencari jalur yang efektif dan aman. Karena ada beberapa jalur yang bisa mereka gunakan untuk mencapai Floutesia, hanya saja yang lain ada banyak kekurangan.
Ada jalan yang lebih cepat, namun kabarnya ada banyak bandit yang akan mencegah mereka. Yang lain lagi juga lebih cepat, namun jalannya sangat berbahaya dan berkelok-kelok.
Sementara jalan yang mereka pilih memang sedikit lebih lama, tapi paling tidak jalannya mulus, juga tidak ada ancaman apapun.
Itu perkiraan awal, karena nyatanya, mereka mengalami kendala.
Saat itu sudah sore, jadi mereka berhenti karena kelelahan.
Pelayan menyalakan api unggun dan membuat satu tenda.
Sementara Jaden dan koki mulai mempersiapkan bahan yang akan mereka gunakan untuk masak.
Jaden mengeluarkan daging rusa yang telah dibekukan dengan batu sihir khusus. Bagi orang yang tidak dapat menggunakan sihir, masih ada batu sihir yang dijual, meski harganya lebih mahal, dan rata-rata hanya bisa dibeli oleh bangsawan.
Jaden ini pangeran, jadi mudah saja mendapatkan batu-batu sihir.
Ada batu sihir yang dapat mengeluarkan api, air, mendinginkan, mengeluarkan cahaya, dan lain-lainnya. Awalnya, orang-orang bingung dengan kegunaan batu untuk mendinginkan sesuatu tersebut, hanya akan digunakan saat musim panas saja. karena itu harganya menjadi murah sekali.
Jaden memanfaatkan hal itu untuk membeli dalam jumlah banyak.
Akhirnya Jaden dapat menyimpan buah, sayur dan daging lebih lama, dia bahkan bisa membuat ice cream dengan batu tersebut.
Karena Jaden tidak pelit, dia membagikan ilmu tersebut pada penduduk sekitar rumahnya, mereka sangat bahagia karena akhirnya bisa menghemat pengeluaran mereka.
Karena para penduduk menghargai Jaden, dan agar batu sihir untuk mendinginkan tidak menjadi mahal dan dapat penduduk biasa beli, jadinya selain penduduk sekitar tersebut, tidak ada yang mengetahui rahasia itu.
Jaden memotong-motong daging rusa tersebut tipis-tipis, sementara koki mempersiapkan tepung dan telur, juga wajan dan minyak untuk menggoreng. Mereka menggunakan minyak sayur terbaik yang bisa mereka dapatkan, itu juga mahal sekali dan hanya bisa diakses untuk bangsawan.
Tiba-tiba saja, rombongan Jaden sudah terkepung, dengan kelompok serigala abu-abu bermata biru. Mereka menggeram dan menunjukkan taring mereka.
"Haruskah kita lawan para serigala tersebut, pangeran?" tanya pelayan pria.
Jaden pun memerintah pelayan wanita untuk masuk tenda, lalu meminta pelayan laki-laki dan koki untuk tetap tenang dan melanjutkan pekerjaan mereka.
Sementara itu, Jaden membawa potongan daging rusa lima potong, sesuai jumlah serigala.
Dengan tenang dan perlahan, Jaden mendekati serigala tersebut.
Dia sangat takut, tentu saja, mana mungkin tidak! namun, Jaden dengan mudah berakting seakan dia baik-baik saja, dia bahkan masih bisa tersenyum meski jantungnya berdebar-debar tidak karuan.
Jaden menaruh potongan tersebut di depan para serigala.
Serigala mendekat, dan memakan potongan daging dengan tenang. Kemudian Jaden memanfaatkan hal tersebut untuk mengusap lembut bulu-bulu serigala.
Ternyata mereka sangat senang.
Jaden sudah membaca di dalam buku tentang hewan-hewan dari salah satu buku yang dibawa dari kerajaan. Ada pula cara menakhlukkan hewan buas, seperti serigala abu-abu, yaitu serigala yang sebenarnya paling ramah, namun bisa juga menjadi paling buas. Asalkan bisa membuat serigala abu-abu jinak, selamanya mereka akan jinak dan baik. Serigala abu-abu juga dapat mengenali orang yang baik kepada mereka.
Setelah memakan daging dan mendapat belaian dari Jaden, para serigala mulai pergi lagi ke dalam hutan.
"Wah, bagaimana pangeran bisa setenang itu dan tidak takut menghadapi serigala?" tanya koki.
"Kami saja hampir kencing di celana, pangeran!" sahut pelayan.
Jaden terkekeh pelan lalu menggeleng, "tidak, aku tidak seberani itu, hanya saja, aku pura-pura tenang, padahal aku takut sekali tadi!"
"Pangeran memang pandai mengendalikan diri dan emosi, hebat!" sahut pelayan wanita yang sudah keluar dari tenda.
Setelah seharian menaiki kereta, akhirnya rombongan Jaden sampai di Floutesia juga, mereka memesan beberapa kamar di penginapan tingkat menengah di kota tersebut.
Karena itu adalah wilayah kekaisaran, tentunya mahal sekali jika memilih penginapan tingkat atas. Lagipula, penginapan tingkat menengah yang mereka datangi lebih kat dari pusat kota dan akademi.
Pemilik penginapan sangat ramah, disana juga ada tempat makan di lantai satu.
Jaden, koki dan pelayan perempuan yang tidak kelelahan langsung pergi ke pusat kota untuk jalan-jalan. Sekaligus mengamati bagaimana wilayah kekaisaran tersebut.
Ternyata wilayah Floutesia ini bebas. Maksudnya, semua ras bisa masuk dengan mudah, tidak dibeda-bedakan dan tidak di rendahkan. Karena memang Kaisar ingin membuat dunia damai, dimulai dengan wilayahnya sendiri.
Karena hal tersebut, banyak pula ras lain yang berdagang disana, jadi yang bisa dibeli juga beragam.
Jaden menemukan berbagai hal yang ingin dia beli, tapi untuk saat ini dia hanya akan membeli yang butuh saja, hemat pengeluaran.
Tanpa Jaden sadari, dia berjalan sambil mengagumi kota, sampai-sampai dia tidak sadar telah berjalan jauh dari pelayannya hingga sampai di pinggir kota.
Setelah itu, terdengar suara wanita tidak jauh dari sana meminta pertolongan.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Gita Purbasari
ko gdanotif Thor 😞😞😭
2022-10-17
2