Chapter 9

Gita begitu terkejut sekaligus Shock saat melihat wajah Barra berubah menjadi sosok Lelaki yang begitu dikenalnya.

"Erwin!!" pekik wanita itu tak percaya

Ia bahkan mengucek-ucek matanya berharap jika ia tidak salah lihat 

"Sekarang kau sudah tahu siapa yang sudah membuat mu seperti ini bukan??" tanya Barra menghampiri wanita itu

"Apa!?" kali ini Gita kembali dibuat shock oleh ucapan Barra

"Jadi Erwin yang sudah membuatku seperti ini??" tanya Gita benar-benar tidak percaya

Barra mengangguk mengiyakan ucapan wanita itu.

"Tidak mungkin, bagaimana bisa ia tega melakukan ini semua padaku, memangnya apa salahku sehingga ia begitu jahat padaku," ucap Gita begitu shock

Bagaimanapun juga wanita itu tak menyangka jika Erwin adalah orang yang membuatnya menjadi perawan tua. Ia tak habis pikir bagaimana sahabatnya itu tega melakukan hal keji kepadanya.

"Aku masih tidak percaya, bagaimana mungkin Erwin yang begitu baik bisa sejahat itu padaku, apalagi ia sampai tega membunuh suamiku dan menjadikan aku janda," kembali Gita bermonolog saat mendapati sebuah kenyataan yang tak sejalan dengan logikanya.

"Apa kau lupa atau pura-pura lupa?" tanya Barra kemudian duduk dihadapannya 

"Maksudnya apa?" tanya Gita semakin penasaran

Barra kemudian menggerakkan tangannya sebagi isyarat agar Gita mendekat kearahnya.

"Tidak semua orang yang kamu kira baik itu baik, atau sebaliknya. Makanya jangan menilai seseorang hanya dari luarnya saja, tapi lihatlah seseorang dari ketulusannya, seperti aku," ucap Barra membuat Gita langsung mendekat kearahnya.

"Kalau kau ingin tahu alasan pria itu melakukan hal ini padamu, maka ciumlah aku!" seru Barra membuat Gita tersentak kaget dan mendorongnya

"Jangan bilang kau hanya mengambil kesempatan ini agar kau bisa mendapatkan yang kau mau dariku?" jawab Gita

Barra tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Gita.

"Kalau hanya untuk mendapatkan tubuhmu itu hanya soal kecil bagiku, dengan satu jentikan jari aku sudah bisa menaklukkan dirimu dan menikmati tubuhmu, tapi aku bukan tipe lelaki seperti itu. Aku adalah lelaki sejati yang tidak pernah memanfaatkan kekuatanku untuk mendapatkan kesenangan ataupun menyakiti orang lain. Meskipun aku seorang mahluk astral tapi aku juga punya harga diri," jawab Barra

"Jangan munafik, Lalu apa tujuan mu memintaku untuk mencium mu?" tanya Gita

"Tentu saja agar kamu bisa melihat sendiri apa yang membuatnya tega melakukan semua itu padamu." sahut Barra

"Lalu kenapa kau tidak katakan langsung saja padaku, kenapa kau harus mencium ku?" tanya Gita lagi

"Karena aku tidak mau di salahkan oleh alam gaib karena telah menyalahgunakan kekuatanku demi seorang manusia. Jadi lebih baik kau tahu sendiri dari pada aku memberitahu mu," jawab Barra

"Awas aja kalau bohong!" seru Gita mendengus kesal

"Kapan sih aku bohong sama kamu, gak pernah kan. Kalau kamu gak mau juga gak papa, aku gak mau maksa," sahut Barra

Tanpa berpikir panjang Gita langsung jinjit dan mencium bibir lelaki di hadapannya.

Namun ia segera mengakhiri ciumannya saat ia tidak melihat apapun setelah menciumnya.

"Kau bohong!" serunya mendorong tubuh Barra 

"Bagaimana kau bisa melihatnya, jika kau sendiri melakukannya  setengah hati," jawab Barra

"Bagaimana kau tahu aku melakukannya setengah hati atau sepenuh hati?" tanya Gita

Barra hanya tersenyum menatap wanita itu. Ia tahu benar jika Gita memang tidak akan mau melakukannya.

"Maksudnya??"

"Lakukanlah dengan sepenuh hati, nikmati ciuman itu, aku yakin kau akan melihatnya Setelah itu,"

Gita terlihat begitu gusar, bagaimanapun ia masih enggan untuk mencium Barra yang notabene bukan seorang manusia.

Membayangkannya saja enggan, apalagi menciumnya dengan sepenuh hati.

Namun demi mengetahui alasan Erwin membuatnya menjadi seorang janda membuatnya terpaksa melakukan hal itu. Kali ini ia membayangkan jika Barra adalah almarhum suaminya Gagah

Ia terpaksa membayangkannya agar bisa mencium makhluk astral di hadapannya itu.

Namun Ia kembali mendorong tubuh Barra saat ia melihat hal menyeramkan yang dialami suaminya hingga membuatnya meninggal dunia.

Seketika isak tangisnya pecah dan Gita menangis tersedu-sedu saat mengetahui bagaimana suaminya meninggal.

Barra kembali menghampiri gadis itu dan memeluknya untuk memenangkannya.

"Sekarang kau tahu bagaimana suamimu meninggal, jadi jangan bayangkan dia saat melihat ku," ucap Barra kemudian mengusap air mata wanita itu.

"Sebaiknya kau istirahat saja, kita lanjutkan besok lagi saja

Barra kemudian pergi meninggalkan wanita itu di kamarnya.

Keesokan paginya, Gita bersiap untuk berangkat kerja.

"Kamu sudah mau kerja nak?" tanya Suryati

"Iya bu, lagian jenuh juga kalau di rumah terus," jawab Gita kemudian segera mencium punggung tangan Suryati dan pergi meninggalkan kosannya.

"Coba saja ia sudah menikah, pasti dia tidak perlu bekerja lagi, kasian juga Gita kenapa ia selalu saja gagal menikah,"

Melihat kosan Gita yang berantakan membuat wanita itu berinisiatif untuk membersihkannya.

Sementara itu, rekan-rekan kerja Gita langsung menyarankan Gita untuk melakukan rukiyah saat mendengar wanita itu sempat tak sadarkan diri selama dua hari di indekosnya.

"Sebaiknya kamu pindah saja dari sana, bisa jadi kosan itu ada penunggunya. Setelah itu jangan lupa ikut rukiyah biar kamu yakin kalau makhluk itu tak menempel dalam tubuhmu,"

"Bener tuh Git, gak ada salahnya juga lo lakuin itu. Lagipula Rukiyah itu gak bahaya kan karena di lakukan oleh seorang pemuka agama," imbuh Merlin

"Tapi aku gak percaya semua itu," jawab Gita acuh

Gita kemudian memilih pergi dan menjauh dari teman-temannya yang masih asyik membicarakannya.

Hari itu Gita memang tampak berbeda, ia lebih suka menyendiri dan menarik diri saat teman-temannya mengajak kongkow atau sekedar bergosip seperti biasanya.

Perubahan sikap Gita ini semakin membuat semua orang menyimpulkan jika ada sesuatu yang membuat gadis itu berubah menjadi dingin

"Semuanya terjadi karena dia, tidak ada cara lain selain mengikuti keinginannya, jika aku ingin tahu alasan Erwin melakukan semua ini padaku. Aku harus segera menuntaskan dendam ini, agar aku juga bisa mengakhiri penderitaan ini,"

Malam harinya wanita itu sengaja menunggu kedatangan Barra di kamarnya. Namun sampai tengah malam makhluk itu tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

"Apa dia marah padaku, sehingga malam ini ia tidak datang??" ucapnya gusar

"Ayolah Barra, kenapa kamu tidak datang saat aku membutuhkan mu," keluh gadis itu sedikit putus asa

Embusan angin dingin menerpa wajah Gita membuat wanita itu merasa seseorang membelai lembut wajahnya.

"Barra!!" pekiknya saat menyadari kehadiran lelaki itu

Barra kemudian duduk di belakang wanita itu dan membelai lembut rambutnya.

"Apa kau mulai merindukan aku," bisik Barra membuat Gita langsung menoleh kearahnya.

Seakan tahu apa yang diinginkan oleh istrinya Barra segera mencium bibir wanita itu dengan lembut.

Gita kemudian memejamkan matanya dan mencoba membayangkan wajah Erwin saat menikmati sensasi lembut bibir Barra.

Saat itulah ia mulai melihat bagaimana kekecewaan Erwin saat lamarannya di tolak.

"Jangan Le, jangan bunuh diri. Masih banyak wanita lain yang mau jadi istrimu le, istighfar le…istighfar!" terdengar suara Ibu Erwin saat mencegah lelaki itu yang hendak bunuh diri

Gita baru menyadari jika Erwin begitu mencintainya hingga ia begitu terpukul saat menerima penolakan darinya.

Meskipun aku tahu kau sakit hati padaku, tapi aku tidak bisa membenarkan tindakanmu yang juga membuat hidupku jauh menderita daripada yang kau alami. Kau bahkan tega membunuh suamiku, aku janji akan membalas semua perbuatan mu padaku Erwin.

Terpopuler

Comments

⏤͟͟͞R Kᵝ⃟ᴸ ɛ𐓜ɛ𑜷 𝐙⃝🦜❣️

⏤͟͟͞R Kᵝ⃟ᴸ ɛ𐓜ɛ𑜷 𝐙⃝🦜❣️

mencintai dengan obsesi jadinya gak baik kan buat kesehatan hati 👀🏃‍♀️🏃‍♀️

2022-11-27

0

⏤͟͟͞R Kᵝ⃟ᴸ ɛ𐓜ɛ𑜷 𝐙⃝🦜❣️

⏤͟͟͞R Kᵝ⃟ᴸ ɛ𐓜ɛ𑜷 𝐙⃝🦜❣️

cie berapa harganya sih bang barra👀🏃‍♀️🏃‍♀️

2022-11-27

0

🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐

🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐

temui Erwin dan coba bicarakan baik².

2022-11-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!