Beli Susu, Ketemu permen baru

Terminal bus pagi ini cukup ramai. Ayu terpaksa mengantar mas jefri menahan sedih. bukan apa, ia tidak rela jika harus ditinggal seorang diri. bagaimana pun ia masih orang baru di kota ini. dan tidak mengenal siapapun begitu dekat.

meskipun hampir sebulan sudah ayu tinggal. Namun tidak menampik jika dirinya Masih sedikit asing karena bukan kampung sendiri.

jaga diri baik baik ya yu. kalo ada apa apa panggil bah umar. apalagi kalo ada tamu gak dikenal jangan bukain pintu pesan mas jefri supaya memanggil Abah umar suami bu darsih yang jarak rumahnya berdekatan karena tetanggaan.

"iya mas. mas jefri cepet balik ya, jangan lama lama" pinta ayu Sendu.

"iya. eyke bakal balik kok yu, lu tenang aja."

Cuit Cuit

ayu melengos menghindari tatapan beberapa pria tua di pangkalan ojek yang terus saja menggoda dirinya sedari tadi.

" neng Cantik "

"cantik bener, namanya siapa?"

"boleh minta no. nya gak neng?"

"jadi istri abang yok neng,"

"jangan neng dia udah punya bini sama abang aja".

Ayu hanya dapat menggeleng kan kepala prihatin melihat Tua Bangka mata Keranjang seperti mereka. bukan hanya ayu yang mereka goda. sebelumnya, sudah ada beberapa gadis yang menjadi korban keganjenan mereka ketika lewat.

"Hem Dasar bapak bapak, gak inget Anak bini dirumah "

" ckckckck gak inget umur juga kali yu, udah ditunggu Martin juga, eh hobi nge ganjen "

"Martin?"

"itu yu si malaikat maut, di cartoon anak anak dipanggilnya Martin bukan malaikat izrail"

"lah lah lah. kok bisa gitu mas?"

"gak tau juga, Dari sononya begitu. Entar lu ati ati kalo pulang . jangan naik ojek tu bapak bapak . naik Angkutan umum aja" pesan jefri.

"iya mas. Mas jefri hati hati juga ya, kalo udah nyampe kabarin ayu."

"oke"

Bus yang ditumpangi mas jefri sudah berangkat . kini tinggal ayu seorang diri di kota orang. Ia harus segera berangkat bekerja sebelum kesiangan.

Belum juga menyetop Angkot ditepi jalan. tangan ayu sudah lebih dulu dicekal oleh seorang bapak bapak bagian dari Tukang ojek yang tadi.

"Mau kemana neng?"

"pak lepas," Perintah ayu seraya berusaha melepas cekalan tangannya dari si bapak.

" sama saya aja neng. yuk, nanti bapak anter sampai tempat tujuan"

'Tujuan Kepalamu'

"pak, lepas pak" ayu meringis kesakitan karena lengan nya ditarik.

"yuk saya anter" si bapak tetap memaksa meskipun ayu sudah menolaknya dengan halus.

"enggak pak, saya naik angkot" Putus Ayu.

"gak ada angkot jam segini neng, mending sama bapak aja. bapak anter"

"enggak"

Ayu berharap seseorang menolongnya. tapi apa yang dia dapat. tidak ada seorangpun disekitar yang berminat menolongnya. apa sekejam ini kehidupan di kota?

"Dia sama saya,"

 tangan ayu Tiba tiba beralih pegangan membuat ayu Sedikit oleng hingga tanpa sadar menubruk bagian dada orang tersebut.

'Tuan Gabriel'

ayu terperangah melihat sang Majikan berada di Terminal bus. apa dia sedang bermimpi ?

"Loh masnya kok nyerobot aja. dia penumpang pertama saya loh," ujar si bapak tidak terima.

"Dia tidak mau" Ucap Gabriel tidak kalah karena Semenjak tadi ia sudah melihat interaksi keduanya.

"kata siapa? mau kok, si neng Cantik mau kan ya?" ayu menggeleng ogah.

"tadi dia mau kok. gara gara masnya nih, saya jadi kehilangan penumpang. padahal saya tadi udah rela nolak penumpang lain demi si neng. eh, gak taunya neng nya nolak . rugi saya" bohong si bapak.

ayu menggeleng keras kearah Gabriel bermaksud mengatakan bahwa si bapak berbohong. melihat hal tersebut Gabriel menghembuskan nafas pasrah mengerti dengan keadaan.

"Ya sudah. saya ganti Waktu kerja bapak yang terbuang" Gabriel segera mengeluarkan beberapa lembar uang agar masalah cepat tuntas.

"nah gitu dong mas, dari tadi kek biar gak panjang urusannya" Ucap si bapak dengan senyum puas.

"lain kali neng, Kalo Udah di jemput suaminya tuh ngomong. kan saya jadi gak enak nyia nyiain penumpang lain. Bener gak mas?" Ayu mendelik ketika mendengar ucapan si bapak.

"pak- belum sempat menyanggah, ayu sudah keduluan si bapak penipu ulung lagi.

"ya, sudah mas. Terima kasih banyak " pamit si bapak berlalu pergi tanpa memperdulikan wajah Ayu yang meradang siap meledak.

" Dasar Tua bangka " Ayu misuh tidak karuan. biarkan saja Tuan Gabriel mendengar. toh, dia juga tidak akan mengerti bahasa ayu.

" Sudah? lebih baik Kita pulang" Ucap Gabriel Santai, tidak ambil hati dengan ucapan si bapak tentang hubungan dirinya dan ayu yang salah paham.

...****************...

Untuk kedua kalinya Ayu semobil lagi dengan Tuan Gabriel. Sepertinya majikan mudanya ini baru saja pulang dari Rumah sakit. Melihat bagaimana wajah tampannya begitu lelah, letih dan lemah.

" Sebelumnya terima kasih banyak sudah membantu saya. sekali lagi, terima kasih banyak tuan" Cicit ayu, merasa tidak enak sudah ditolong oleh tuan Gabriel. mana uang Tuan Gabriel juga keluar untuk menolongnya tadi. Membuat ayu merasa memiliki hutang untuk segera dibayar.

"Tidak masalah" jawab Gabriel Datar.

"Nanti kalau saya ada uang. saya janji akan mengganti uang tuan" janji ayu membuat Gabriel reflek menatapnya.

"tidak usah. Simpan saja uangmu. Lagipula Uangku masih banyak."

Cih, Sombong dan narsis sekali memang majikan satu ini. tapi yang diucapkannya memang benar sesuai dengan kenyataan. lihat saja bagaimana mewahnya mobil yang saat ini ayu duduki. Sangat Mewah dan berkelas .

Tulalit

tulalit

tulalit

Handphone Berlogo buah digigit milik Tuan Gabriel Berdering Menampilkan Nama " Mommy calling " disana.

" hm?"

" Susu ? " kerutan terbit di dahi Gabriel.

" Gabe gak tau mom,"

" Hm, Ok " panggilan berakhir. Gabriel menaruh handphone nya kembali. Berbelok Arah Dari Awal tujuan.

" Kita ke supermarket beli Susu Aaron. Kau tau Merk Susu formula yang diminum Aaron, bukan? " tanya Gabriel.

" Iya tuan" Ayu mengangguk membenarkan. Membuat Gabriel bernafas lega tidak perlu bersusah payah untuk mencarinya nanti. Karena sudah ada Sang ahli perawat bayi Aaron Yang akan mencarikan untuknya.

...****************...

Keduanya menelusuri rak rak supermarket setelah bertanya kepada pegawai supermarket mengenai letak tempat Susu Anak berada.

Sebelumnya Gabriel Sudah memperlihatkan gambar Merk Susu bayi Aaron Yang nyonya Mariana kirim. Gabriel memastikan agar ayu tidak salah pilih Merk Susu. terutama untuk Batasan umur peminum yang berbeda.

Ayu sibuk mencari sementara Gabriel memperhatikan sekitar. Tidak sengaja melihat kedua pasangan sejoli yang memilih sesuatu tidak berguna menurut Gabriel.

"Tuan ! " Seru ayu membuat Gabriel Bergegas Menghampiri nya dengan troli.

" sudah ketemu? "

" ini beneran tuan?" ayu syok bukan kepalang melihat harga yang tertera di rak Susu Aaron.

"Ada apa ?"

"harganya?"

"kenapa dengan harganya?" Gabriel bingung melihat Ayu cengo ditempat.

luar binasa, harganya membuat ayu syok tidak sampai mati.

400 ribu ? hoh, Itu bisa buat bayar listrik kontrakan sebulan atau kalo enggak Makan Ayu selama 15 hari. menangis Hati misquen ayu saat melihat harganya.

"ini beneran Susu formulanya Aaron tuan?" tanya Ayu balik memastikan. ia masih belum percaya 100 % ke arah Gabriel yang kebingungan.

" Saya gak tau. itu gambarnya udah sama enggak, seperti dirumah?"

"sama Tuan"

"batas umur?"

"sama Tuan"

"ya sudah ambil. Kenapa masih ragu?" Sela Gabriel Bergegas mengambil Susu formula ditangan Ayu . ia masukkan ke troli dan menambah beberapa kotak susu lagi dari rak yang sama. Sedangkan Ayu hanya Bisa tercengang melihat Gabriel memborong beberapa Susu kotak bermerk "Emas" tanpa berpikir panjang.

'gila, benar-benar gila. tanpa perhitungan Dasar orang kaya'

Gabriel mengambilnya tanpa melihat harga sedikitpun.

...****************...

Selesai Mencari barang yang diperlukan. kini keduanya tengah mengantri di meja kasir. Titipan nyonya Mariana cukup banyak. bukan hanya sekedar Susu melainkan Ada popok bayi, bedak bayi, minyak, beras dan banyak lagi yang tidak bisa ayu sebutkan satu persatu. mungkin jika semuanya di jumlah ayu prediksi akan berada di nominal 6 digit lebih.

Sementara Gabriel Sejak tadi terus saja menghindari kontak mata dengan kedua sejoli yang kebetulan bertemu kembali di tengah antrean kasir. mereka tepat berada di depan Gabriel.

" Ayang lucu banget. Varian baru ya mbak?" sang kasir mengangguk sopan kearah si wanita.

" Mau beli ? " tanya si pria.

" terserah, Kan ayang yang pakek " mendengar si wanita menjawab .Sang kasir sungguh merasa malu dengan interaksi kedua pelanggannya yang tidak tau malu. Bukan apa, mereka tengah membicarakan Suatu barang privat dengan gamblang ditengah antrean. bahkan Gabriel maupun ayu mendengarnya dengan jelas.

Selesai dengan pasangan sejoli itu. kini giliran ayu dan Gabriel menyortir barang belanjaan mereka.

Ayu yang tidak sengaja mendengar dan memperhatikan interaksi pasangan sejoli tadi. merasa begitu penasaran dengan barang yang dibicarakan mereka.

Pusat perhatian ayu kini tertuju pada bungkus permen warna warna didepan kasir. Ia Begitu penasaran dengan rasanya hingga perempuan tadi membeli satu bungkus penuh.

" Ada lagi yang lain, mbk? " tanya si kasir melihat gelagat ayu yang sepertinya tertarik dengan barang itu.

" Em " melihat sekilas ke arah tuan Gabriel yang hanya diam. Ayu memutuskan untuk bertanya lebih dulu agar tidak salah. Karena pepatah mengatakan " malu bertanya, tersesat di jalan " sebaiknya begitu.

" Em, Mbak ini- Permen baru? " Gabriel tidak berharap Ayu akan menanyakan barang laknat itu. sementara si kasir langsung melongo mendengar penuturan ayu . dan setelahnya tersenyum samar menahan tawa.

" Bukan mbak itu- "

" K*nd*m " Belum Sempat si kasir menyebut nama barang itu. sudah di serobot lebih dulu oleh Gabriel dengan santai Berucap.

" Kon-d*m?" untuk kedua kalinya Ayu melotot syok. Maaf maaf saja, ayu Gadis desa yang tidak terlalu tau barang Dewasa seperti apa bentuknya. hanya saja ia pernah mendengarnya saat pelajaran biologi di sekolah.

" Hem, kau mau? Akan saya belikan Free untukmu jika kau mau" Tawar Gabriel Sambil menelisik raut wajah ayu yang semakin tegang.

" eng-enggak tuan. saya tidak mau" Ayu buru buru mengambil barang belanjaan yang sudah dikemas. meninggalkan Gabriel seorang diri dimeja kasir membayar biaya belanjaan.

" Sepertinya istri Masnya tipe yang langsung langsung tanpa ditampung " Celetuk Si kasir Tersenyum ramah kepada Gabriel menahan tawa.

" Sepertinya begitu mas " jawab Gabriel tipis sembari tersenyum kecil Tidak mengoreksi perkataan si kasir yang salah paham akan hubungan dirinya dan ayu. untuk kedua kalinya diwaktu berdekatan Seseorang menganggap Ia dan ayu seperti pasangan suami-istri.

'ada apa dengan hari ini?' Gabriel bertanya tanya.

" Semoga cepet nambah momongan ya, mas " Ucap si kasir mendoakan Gabriel. sementara Gabriel mengangguk mantap tidak ingin berlama lama lagi . jika tidak, ia pastikan Perkataan orang orang kepadanya akan bertambah ngelantur.

Terpopuler

Comments

Faizah Indah lestari

Faizah Indah lestari

lanjut..

2023-10-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!