DIKEJAR ARWAH

Jiwa Hanna membeku, ia mendapat kabar yang dibantu pak Dirga. Jika keberadaan nenek Sari telah meninggal sepuluh tahun lalu.

Hanna yang tak percaya, di temani Ryan. Ia melihat buku, dan barang barang milik nenek Sari yang ia tinggali agar Hanna sewaktu waktu melihatnya, bisa ikhlas dan mempercayai.

Hanna menyingkir dibangku kosong, seorang diri sambil membaca buku tulisan sang Nenek dengan rekaman jadul. Sementara Ryan berbicara dengan pak Dirga sangat serius.

Tapi, seorang wanita paruh baya dengan pakaian hitam, ia menepuk bahu Hanna.

"Ndok! ibu akan jelaskan, asal usul kamu dulu ndok. Di daerah kami, percaya akan adanya perjanjian masa jin lelembut leluhur."

"Apa itu bi! kenapa bibi ga cerita sama Hanna, kenapa bibi waktu di telepon bilangnya nenek ke makam abah, terus ke sumatera. Tapi Hanna ga dikasih tahu detail alamat jelasnya."

"Maaf ndok! semua karena bibi sama seperti kamu, melihat mereka yang meminta bantuan. Termasuk arwah nenek kamu, selama sepuluh tahun terakhir dia ga rela kamu sendirian. Dia sering mencari ular sanca untuk ia sedot darahnya, agar ia bisa terlihat kamu dan teman teman baik kamu saja. Selebihnya, ia akan menjadi arwah gentayangan yang mempunyai rumah lain, semua demi kamu ndok!" ujar bibi Eros.

Hanna membuka diary itu, sekilas ia ingat sebuah pesan sang nenek saat Hanna telah membaca beberapa lembar buku yang di tulis sang nenek.

"Cucu nenek tersayang! setelah kamu baca ini, nenek minta maaf ga bisa jaga kamu. Nenek yakin, seseorang akan menjaga kamu dengan baik. Bahagia selalu sayang! kamu bukan cucu kecil nenek, percayalah nenek sudah selesai menjagamu di dunia! doakan nenek, tengok makam nenek di sebelah abah. Sengaja nenek minta bibi Eros, menutupi dengan jerami seolah itu makam untuk nenek suatu saat. Maafkan nenek sayang! nenek titip kamu pada pria bernama Ryan! takdir itu, semua telah nenek atur karena perjanjian. Semoga kalian bahagia, dan tidak pernah kesepian. Hiduplah normal, dan mempunyai keluarga seperti manusia umumnya. Nenek tinggali alamat kyai! yang bisa menutup mata batin kalian, agar kalian hidup normal nak."

Pesan Hanna, membuat air mata Hanna kembali menguras. Perjanjian dirinya saat tersesat di hutan camping, adalah jelmaan hantu Anna yang selama ini berada di dapur samping kulkas, itu adalah wujud nenek yang asli. Ia mengikuti Hanna camping, tapi ia terpental oleh makhluk penunggu hutan sehingga ia tidak bisa kembali menemani Hanna. Dan seolah Hanna dibuat pusing karena tulisan sang nenek yang bicara pergi ke kampung halaman.

"Yank, kita pulang sekarang! ga baik kaya gini!" ujar Ryan.

"Ryan. Tulisan itu, dibantu bibi Eros. Dan ini diary tulisan asli nenek sepuluh tahun lalu, nenek buat .."

"Jangan diterusin lagi! aku bakal jaga kamu, bahagia in kamu. Kalau kamu udah lelah, kita ikuti saran nenek! jika kamu lelah terus menerus adanya arwah datang. Kita ke pondok, minta bantuan doa supaya mata kita tertutup."

"Enggak! aku belum bisa berfikir, kita mau hidup gimana kalau kemampuan ini ditutup."

"Hanna, ada allah swt. Aku juga bakal jadi serse, pak Dirga itu udah kaya paman aku. Meski dia ga jadi kakak ipar, tapi dia minta aku kerja dikantornya buat bantu kasus demi kasus. Aku bakal hidupin kamu, bahagiain kamu Yank! udah, jangan sedih terus ya!" pinta Ryan mengusap air mata Hanna.

Pak Dirga ikut sedih menyayat hati, banyak pembicaraan Ryan tadi. Membuat Dirga percaya, jika sosok arwah penasaran itu memang ada. Tidak peduli kemampuan Ryan dan Hanna yang alami, itu membuat Dirga membantu mahasiswa yang akan lulus ia angkat menjadi kaki tangannya.

Karena selama ini, tidak secara kebetulan Dirga menyangka jika Hanna dan Ryan awalnya hanya kebetulan, tapi setiap kasus yang ia tangani, adalah kasus yang sulit polisi pecahkan dan alasan kejelasan diluar nalar. Membuat Dirga mempercayai, dan saat ini ia percaya hal baru dunia indigo dan Peka itu nyata dan ada.

Karena Hanna dan Ryan lah. Sosok polisi Dirga, pangkatnya naik pesat. Sehingga ia kekurangan orang yang jujur, dan dipercayai kala ia ingin mengangkat karyawan bawahnya. Maka dari itu ia menarik Ryan seolah menjadi pembuka rejeki awal Hanna dan Ryan yang akan menikah di usia muda.

Lagi pula, kisah Hanna dan Ryan yang mandiri di usia mereka. Sangat sedih, baik itu dari pihak Hanna dan Ryan. Sangat pedih, dengan satu persatu orang yang mereka sayangi benar benar meninggalkan selamanya dan mereka dipertemukan dari kebenciaan Hanna yang aneh, seperti gadis gila.

Tapi gilanya lagi, Ryan yang peka, seolah menolak dan ketakutannya bahkan membuat ia sering mengompol. Tapi berbeda saat mengenal Hanna, Ryan banyak berubah dan mengerti arti kasih sayang, pengertian dan tidak kesepiaan.

***

Hari berlalu begitu cepat, hingga tak terasa sudah dua pekan Hanna menjadi istri Ryan. Kali ini mereka memang menikah tanpa resepsi, pak Dirga turut hadir sebagai kakak mewakili.

Pasangan yatim piatu itu, bagai adik angkat untuk Dirga. Hingga tak lupa Dirga bercerita pada Ryan saat Ryan lepas ijab kabul sah. Ia melihat arwah Isma tersenyum padanya, setelah sekian lama ia tak melihat senyuman isma yang lepas menatapnya.

"Yank, makan dulu ya."

"Aku ga laper, tapi aku mau cuci baju dulu ya. Segera aku buatin sarapan, kamu mau berangkat kerja kan?"

"Yank, aku mau kamu ceria kaya dulu. Rumah baru ini, aku mau kamu happy! supaya aku kerja, bisa tenang lihat kamu happy! aku ga minta kamu capek masak, aku belikan kamu laptop. Supaya kamu ga iseng, setelah satu bulan, aku akan cuti. Kita ke bali honeymoon. Gimana?" goda Ryan.

"Hahaahah, aneh. Kamu lupa setelah malam pernikahan, arwah hantu kepala buntung dateng gedor jendela kamar. Ga rumah aku, ga rumah kamu. Mereka terus aja dateng. Dan aku, aku ga berniat menutupnya. Aku janji aku happy, aku ikhlas saat ini. Asalkan kamu jangan lupa kabarin aku," cubit gemas Hanna, pada hidung Ryan.

"Wow. Jahil kamu, mancing mancing deh."

Ryan menggelitik pinggang Hanna, hingga terpingkal geli. Tapi anehnya Hanna menengkuk lehernya, kala angin besar datang. Ryan berusaha menutup jendela, tapi berkas kematian seseorang dari meja kerjanya, seolah terbang ke arah tangan Hanna seolah untuk meraihnya.

"Yank, kasus ini kamu pegang sekarang?" tanya Hanna.

"Iy, kasus dua tahun lalu. Katanya wanita kantoran yang kerja dibank, ia hilang. Katanya ga terpecahkan, karena jasadnya ga ditemuin. Dirga juga bilang, sempat nunjuk cowoknya jadi tersangka, tapi dinyatakan ga bersalah, karena bukti ga kuat."

"Yank, tapi ini wajahnya mirip arwah wanita. Deket rumah pak Rt. Deket rumah kamu, waktu kamu anter aku pulang. Aku lihat cowok asing, berpakaian hitam ala tentara asing, di lehernya di gendong arwah wanita mirip wanita ini. Waktu itu aku, mau buntuti ke rumahnya yang aneh. Eh, malah pak Paijo bikin kaget usir aku." jelas Hanna.

"Kamu serius, yank. Ini berita bagus, aku bakal hubungi pak Dirga! ingat ya, dia itu mirip pria berdarah dingin. Aku ga mau, kamu telusuri sendiri kesana. Pokoknya jangan gegabah telusuri rumah lama aku, aku pergi dulu ya!"

"Iy. Hati hati ya." senyum Hanna.

Setelah itu, ia melihat arwah wanita diluar jendela mengintipnya dan berbicara.

Hanna! bantu aku!! ucap arwah itu, seolah menarik Hanna untuk fokus mengikutinya.

Tbc.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!