Hanna dan Aini Kembali Bertemu. Setahun setelah kepulangan mereka, kehidupan Hanna dan keluarganya pun berubah. Hanna kini menjadi CEO dan semakin memiliki banyak penggemar, mengurus Aini yang menjadi modelnya di saham keluarga angkatnya.
Karena kecantikannya, Hanna sangat mudah mendapatkan pria yang ingin menjadikan istri dan kini Hanna pun selalu menepis ia sudah mempunyai kekasih, demi tidak ingin lagi ada yang medekatinya. Fokus Hanna adalah, bekerja di keluarga Aini yang sudah baik padanya.
Jalan demi jalan pun mereka lalui, namun Hanna merasa jalan yang ia tempuh terasa tidak asing.
"Hanna, kamu kenapa?" tanya Aini. Aini bisa melihat dengan jelas wajah bingung yang tersirat dari wajah Hanna.
"Tidak kenapa-napa kok. Hanya saja, aku merasa jalan ini tidak asing," jawab Hanna.
"Oh, perasaan kamu saja kali, ini pertama kali kita kesini, jadi bagaimana bisa kamu merasa tempat ini tidak asing," saut Aini, dan Hanna pun berusaha membenarkan perkataan Aini.
Hanna pun terus memperhatikan jalan, perasaannya tidak salah, ia seperti mengenal jalan ini. Dan ternyata siapa sangka, Hanna yang mengantar Aini, akan mengadakan shooting di tempat pemakaman Ryan.
Mata Hanna pun langsung terbelalak saat melihat palang pemakaman, jantungnya seakan berdebar kencang, sudah lama ia ingin kesini dan akhirnya ia bisa melihat pemakaman ini lagi.
Setibanya di tempat shooting, Hanna pun memikirkan cara, agar ia bisa ke pemakaman. Ia sungguh sangat penasaran, apakah arwah pria yang dulu ia lihat masih berada di sana.
Melihat Aini yang sedang sibuk membaca narasi, Hanna pun menggunakan kesempatan ini untuk pergi ke pemakaman.
Dengan jantung yang masih berdebar, Hanna pun melangkahkan kakinya, ia melihat sekitar pemakaman, dan satu pun tidak ada yang berubah.
Hanna pun langsung menuju makam neneknya, ia berusaha mengingat letak makam neneknya, sebab, jika ia menemukan makam neneknya, ia juga akan menemukan makam Ryan.
Tidak butuh waktu lama, Hanna pun akhirnya menemukan makam neneknya. Makam neneknya masih terawat dengan baik. Namun, saat melihat makam Ryan. Hanna sungguh sangat terkejut, melihat makam Ryan yang tidak terurus.
Hanna pun melepaskan kaca hitamnya, lalu menghampiri makam Ryan.
"Sayang sekali aku tidak bisa melihat lagi. Mungkin, Kamu sudah pergi menemui Dewa," kata Hanna yang terdengar seperti kecewa, karena ia sangat berharap bisa melihat Ryan lagi.
Saat Ryan melihat wanita yang berdiri depan kuburannya, membuat Ryan penasaran, siapakah lelaki tampan itu? Dengan cepat, Ryan pun langsung menghampiri Hanna dan berdiri tepat di belakang Hanna. Hanna yang sudah berbeda membuat Ryan tidak bisa untuk mengenalinya.
Saat Hanna membalikkan badan, Hanna pun sangat merasa terkejut, Ryan tiba-tiba muncul dan menghalangi jalannya. Melihat reaksi Hanna membuat Ryan lebih merasa terkejut.
"Aku fikir, aku tidak bisa melihat, Kamu lagi," ucap Hanna dengan senyum manis di bibirnya. Ryan pun memperhatikan sekitar, dan hanya mereka yang ada berada di sana.
"Apa kamu bicara denganku?" tanya Ryan kebingungan.
"Iya, ini aku, Hanna. Apa, kamu sudah lupa?" kata Hanna penuh semangat. Mata Ryan pun langsung melotot, Ryan sungguh tidak percaya, penantiannya selama ini.
Ryan sungguh sangat merasa bahagia. Tanpa ia sadari, ia langsung melompat-lompat kecil. Hanna yang memperhatikannya pun langsung tersenyum, padahal Ryan hanya seorang arwah, tapi Ryan sungguh menggemaskan.
Aini yang langsung menyadari Hanna tidak ada di sana, dengan cepat langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Hanna.
Hanna pun langsung mengeluarkan ponselnya dan menjawab telfon Aini. Dengan berat hati, Hanna harus pergi, padahal ia masih ingin mengobrol lebih lama dengan Ryan.
"Lain kali aku akan datang mengunjungi, Kamu, lagi. Hari ini aku tidak bisa lama, aku harus pergi. Sungguh, aku sangat merasa senang bisa melihat, kamu lagi," kata Hanna.
Ryan sungguh sangat merasa sedih, dan memilih menyimpan kesedihannya lewat senyumnya.
"Hem, aku akan selalu menunggu kamu," jawab Ryan dengan senyum tipisnya. Hanna pun langsung beranjak pergi.
Saat Hanna tiba di tempat shooting, Hanna pun langsung menghampiri Aini dan menormalkan mimik wajahnya.
"Hai, Hanna kamu dari mana?" tanya Aini yang langsung melihat kedatangan Hanna.
"Aku dari pemakaman, ternyata Nenekku di makamkan di sana, pantas aku merasa tempatnya tidak asing," jawab Hanna.
"Iya, kah? Ya sudah, nanti kita ziarah sama-sama ke makam nenek kamu, ya," Kata Aini dan Hanna pun hanya mengangguk dengan senyuman.
Sembari menunggu Aini selesai shooting, Hanna masih kepikiran dengan Ryan. Hanna juga merasa bingung, kenapa Ryan masih berada di sana. Hanna pun mulai mencari di internet, apa penyebab Ryan masih berada di dunia.
Jawaban yang diberikan internet sungguh sangat membuat Hanna tercengang, saat ingin mencari jawaban yang lebih memuaskan, Aini pun langsung datang dan mengajaknya pulang. Hanna pun langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku.
Perlahan Hanna pun mulai melajukan mobilnya, saat mereka hendak melewati pemakaman, Hanna pun melihat Ryan yang berdiri di gerbang pemakaman. Melihat wajah sedih Ryan membuat Hanna sangat merasa iba, menurut jawaban internet membuat Hanna penasaran, apa yang diinginkan Ryan sehingga ia belum pergi menemui Dewa.
Hanna pun mengantar Aini pulang, dan ia juga kembali ke apartemennya. Hanna memilih hidup sendiri agar ia bisa lebih bebas.
APARTEMENT.
Setibanya di apartemen, Hanna masih mencari jawaban di internet. Dan dari semua situs yang ia buka, hampir semua memberikan jawaban yang sama. Dari dalam hatinya, Hanna sungguh sangat ingin membantu Ryan untuk mewujudkan keinginan terakhir Ryan, agar Ryan bisa pergi lalu berreinkarnasi.
Keesokan harinya, Hanna pun memutuskan untuk mengunjungi Ryan lagi. Hanna juga merasa bersalah, sebab ia dulu berjanji untuk selalu mengunjungi Ryan. Namun ia tidak bisa menepati janjinya.
Hanna pun membawa bunga dan membawa coklat yang banyak. Ia juga membawakan persembahan lainnya. Penampilan Hanna yang menawan membuat arwah lainnya juga terpana dan hendak ingin menggoda Hanna
Tidak hanya itu, Hanna juga membayar seseorang untuk membersihkan makam Ryan.
Setelah kuburan Ryan bersih, Hanna pun meletakkan bunga dan menghidupkan dupa di sana. Saat Hanna menghidupkan dupa, Ryan pun langsung tertarik ke kuburannya.
Melihat kuburannya yang sudah bersih membuat Ryan sangat merasa terharu, hingga ia menangis.
Hanna yang baru selesai berdoa, langsung menoleh, sebab ia bisa mendengar dengan jelas tangisan Ryan.
"Kenapa, kamu, menangis?" tanya Hanna. Ia selalu saja menyaksikan Ryan menangis.
"Aku sungguh sangat merasa terharu, setelah sekian lama, hanya kamu yang menghidupkan dupa dan sembahyang di sini," jawab Ryan. Mendengar itu membuat Hanna iba dan juga semakin merasa bersalah.
Hanna pun terdiam, ia merasakan kesedihan yang mendalam. Ingatan wajah Ryan sungguh memilukan, karena arwah suaminya tidak ingat kisahnya dan memori hari hari terakhirnya.
Sementara penjaga makam, salah satunya terlihat aneh. Ketika seorang wanita memintanya membersihkan makam, tetapi berekspresi tidak nyata berbicara pada orang yang tak bisa dilihat banyak orang.
Tbc.
Dukung Hanna Ya! Tap Love jejaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments