TIDA INGAT KITA

Hari demi hari Arwah Ryan selalu menunggu kedatangan Hanna. Hingga sebulan sudah. Ryan sama sekali tidak salah hitung, sejak hari itu, ia menghitung hari dengan benar. Dari pagi ke siang bahkan hari sudah berganti malam, Hanna dan sahabatnya tidak juga datang, namun, Ryan masih bersikeras menunggu kedatangan gadis itu.

Keesokan harinya, Ryan juga melakukan hal yang sama, namun ia tetap tidak melihat kedatangan Hanna.

Ryan sungguh sangat merasa sedih, walaupun begitu, ia selalu menunggu kedatangan Hanna setiap hari.

Harapan Ryan kini musnah, dari bulan, kini sudah berganti dengan tahun. 2 Tahun ia menghabiskan waktu untuk menunggu Hanna, tapi Hanna sama sekali tidak pernah datang untuk berziarah.

"Apa kamu masih menunggu gadis itu?" tanya Reog. Dengan raut wajah kecewa, Ryan hanya mengangguk. Selama Reog juga selalu memperhatikan Ryan yang selalu menunggu Hanna.

Reog bisa mengerti perasaan Ryan, sebab ia juga arwah yang masih penasaran dan ia juga ingin tahu sebab kematiannya.

Ryan, aku pernah bertemu dengan Hanna kecil. Tapi setelah ini dia hanya bisa melihatmu, apa karena kamu ada hubungannya sehingga dia tak pernah melihatku lagi?!

'Aku bahkan tak ingat, tapi saat wanita itu datang tepat di makamku. Aku merasa dekat, tak kesepian.' ujar Ryan.

Hari ini adalah hari pemujaan, semua keluarga akan datang untuk berziarah. Banyak peziarah yang sudah datang lalu pulang. Reog berharap keluarganya akan datang lalu membawakannya makanan serta membersihkan kuburannya, namun lagi-lagi harapan Reog hanya sebuah angan, satupun keluarganya tidak ada yang datang, atau seorang peziarah yang melakukan pemujaan di kuburannya.

Reog pun menangis di kuburannya, ia sungguh sangat marah, kenapa Dewa melakukan ini semua untuknya.

"Kenapa tidak ada yang datang mengunjungiku? Apa keluargaku benar-benar sudah melupakanku? Apa salahku Dewa, kenapa engkau melakukan ini kepadaku?" ucap Reog terisak. Lalu, seketika mata Reog terbelalak saat melihat seorang pria muda memberikannya sebuah permen.

Reog sangat merasa terkejut, ia tidak menyangka, gadis itu adalah Hanna. Reog pun langsung menghapus air matanya lalu melihat Hanna dengan dalam.

"Kenapa, Kakak, menangis?" tanya Hanna, dan artinya ia dapat mendengar suara Reog.

"Apa kamu bisa mendengar suaraku?" tanya lagi, dan Hanna pun mengangguk. Reog sungguh sangat merasa bahagia, ia ingin memeluk anak itu namun tidak bisa. Reog sang arwah paling tua pun langsung sadar, seorang manusia dan arwah tidak akan bisa bersentuhan. Ingatan Reog dulu terhadap Hanna, ketika menjelaskan pada arwah Ryan.

"Kenapa, Kakak, menangis?" tanya Hanna lagi. Saat Hanna dan keluarga melakukan pemujaan di makam neneknya, tidak sengaja mendengar suara Reog dan ia pun langsung bergegas menghampirinya.

"Aku selalu menunggu keluargaku, namun satupun tidak ada yang pernah datang ziarah," jawab Reog dengan nada kecewa.

Walaupun dulu Hanna masih berumur 10 Tahun, Hanna merupakan anak yang pintar, ia bisa mengerti perasaan Reog pada saat itu juga.

"Kakak jangan sedih, aku janji, setiap aku datang, aku akan mengunjungi, Kakak, juga," kata Hanna.

"Namaku Hanna!" katanya sambil tersenyum kepada Reog, lalu pergi saat nenek paruh baya datang.

Saat itulah roh Ryan, mulai berfikir mencari tahu tentang Hanna yang masih hidup. Sebab arwah meninggal, akan ada sebagian memori dunia yang tidak ia ingat. Tapi Ryan masih menunggu bagaimana mereka hidup berdampingan dengan yang nyata.

"Baiklah, aku akan menunggunya. Sebab hanya dia yang sering mengunjungiku. Tapi kenapa dia tidak datang lagi ya?" Ryan berkata pada Reog, dan Reog pun tidak mengerti karena batasannya pada alam dunia memang di luar kendali.

***

Berbeda Hal Dengan Hanna.

Tumbuh di negara yang bebas, membuat Hanna menjadi wanita nakal. Bahkan ia selalu dating sosial dengan banyak pasangan, demi melupakan kesedihan. Walaupun ia kehilangan sosok yang ia cintai berlalu, Hanna masih mengingat Ryan. Dan Hanna selalu penasaran, apakah Ryan, sudah pergi dan melakukan reinkarnasi.

Orang tua angkat Hanna yang mengalami kemajuan akhirnya memutuskan untuk kembali ke negara asal. Ini membuat Hanna merasa bahagia, akhirnya ia punya kesempatan untuk menemui Ryan yang berada di makamnya.

Namun kegiatannya yang sibuk, membuat ia tidak punya waktu. Keluarganya sudah memiliki perusahaan sendiri harus menyita waktu Hanna untuk fokus berbisnis.

Hanna setelah di rawat di rumah sakit bertahun tahun, ia pulih dan mengingat suaminya telah tiada. Bahkan anaknya yang masuk jurang pun saat itu menolongnya terpeleset, ia tidak tahu kelanjutan desusnya dimana berada.

Hanna yang di angkat oleh saudara jauh, memintanya ikut dan menyibukan diri dengan bisnis, sehingga Hanna harus ikut sibuk dalam bisnis. Ya! Dia adalah ibu Dewo dan pak Dewo, orangtua Aini yang saat ini selalu bersamanya.

"Hanna, besok kamu cek lokasi tanah kavling di sukabumi ya."

"Iy bu, ga apa. Hanna juga bisa sebentar ke makam. Hanna izin ya bu."

"Iy, tapi selesai dari sana lansung pulang ya."

Hanna pun kembali menyelesaikan kerjaannya, hal yang tak bisa ia pungkiri adalah menatap bingkai foto pernikahan. Serta anak laki laki yang entah masih hidup atau tidak.

'Mas, andai kita bertemu dan kamu ingat kenangan terakhir. Aku ingin kita kembali, meski aku hidup dengan bayangan arwahmu. Batin Hanna berucap.

Jleuuugeer!!

Kilat, petir seolah menjawab. Jendela kamar Hanna pun terbuka lebar dan tertutup lagi. Membuat Hanna menutup mata, dan kembali bersedih. Hanna tampil seperti orang normal tapi siapa sangka dia adalah wanita yang terluka karena kelebihannya yang terlahir sebagai gadis Peka atau indigo.

Tbc.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!