Hari wisuda adalah hari yang sangat berkesan, bukan hanya bagi anak itu sendiri, melainkan bagi orang tua juga.
Orang tua seringkali kehilangan kata-kata untuk memberi ucapan selamat wisuda untuk anak,
karena rasa bangga dan senang serta haru yang memenuhi dada.
Walaupun dengan ucapan selamat wisuda singkat saja, ketulusan dan aura wajah yang terpancar dari orang tua dan keluarga pun pasti akan tersampaikan dengan baik kepada anak.
Anak diharapkan untuk dapat terus berbakti kepada orang tua.
# Ucapan selamat dari orang tua dan keluarga
Selamat anakku. Terima kasih karena telah membuat kami bangga.Kami mencintai kamu selamanya.
Selamat atas kelulusan kamu. Kamu membuktikan bahwa segala sesuatu mungkin. Kami sangat bangga.
Semoga kamu sukses dalam kehidupan kamu juga. Selamat atas kelulusan kamu!
Semoga Allah mengisi hidup kamu dengan kebahagiaan dan kesuksesan. Aku berharap kamu berhasil dalam setiap tahap di hidup kamu. Selamat atas kelulusan kamu, anakku.
Hari ini, kami sangat berterima kasih dan bangga atas segala hal terbaik yang kamu lakukan. Kami mencintai kamu dan berdoa kepada Allah untuk memberikan anak kami kemampuan untuk melakukan hal-hal luar biasa lainnya dalam kehidupan. Selamat!
Sebagai bapak kamu, aku sangat bangga kepada kamu hari ini. Kamu telah berhasil, anakku. Selamat atas pencapaian kamu, sayang.
Kamu adalah hadiah yang tak terkira dari Allah. Kami melihat kamu berubah dan bertumbuh seiring berjalannya waktu. Tetapi Allah memiliki rencana terbaik untuk mengantarkan anak kami menjadi seseorang yang sukses. Kami sangat bangga pada kamu!
Selamat atas pencapaian kamu. Kami hanya ingin bilang seberapa bangganya diri kami. Ini adalah hasil dari kerja kerasmu. Semoga Allah membantu kamu untuk mencapai kesuksesan seperti ini lagi.
Kami sangat bersyukur kepada Allah atas keberhasilan kelulusan kamu. Ini adalah hasil dari kejujuran, kerja keras, dan kesabaran. Kamu telah menemukan hasil dari kerja keras kamu. Selamat atas kelulusannya.
# Ucapan selamat dari teman-teman
"Meskipun banyak orang yang meragukan kemampuan kamu, tapi kamu membuktikan kepada kita semua, bahwa kamu bisa. Selamat wisuda."
"Selamat wisuda. Ini hanyalah awal dari kehidupan baru dan menakjubkan."
"Selamat wisuda, tidak ada yang lebih menyenangkan dari mengenakan toga setelah berjuang sekian lama. Lelah, penat, air mata, bahkan rasa ingin menyerah telah berhasil kamu lalui.Selamat atas kelulusan kamu! Kawan"
"Selamat wisuda. Selamat menempuh hidup yang lebih menantang. Seperti foto atau gambar, ia akan menghasilkan rekaman-rekaman terbaik dari setiap usaha belajar kamu."
"Happy graduation! Selamat atas apa yang kamu raih saat ini, aku sungguh merasa bahagia. Semoga ilmu kamu bermanfaat dan berkah dunia akhirat. Semoga lulusnya kamu dari sini, tidak membuat langkah terhenti mengejar cita-cita kamu yang setinggi langit itu."
"Selamat wisuda! Akhirnya kerja kerasmu sampai lupa makan terbayar sudah. Doakan aku segera menyusul kesuksesan kamu!"
"Selamat wisuda, bangganya aku melihat keringat itu berubah menjadi senyum manis di wajahmu ".
"Selamat wisuda, semoga ilmu yang kamu dapatkan dari bangku kuliah bisa teraktualisasi pada kehidupan nyata dan bermanfaat untuk masyarakat luas".
"Selamat wisuda, kawanku. Semua harapan terbaik untukmu, terutama saat kamu bersiap memasuki fase baru dalam hidup."
"Selamat wisuda, semoga berkah ilmunya kawanku! Semangat bekerja dan jadi kebanggaan keluarga sahabat ku."
"Sejarah tercipta. Sekarang saatnya untuk berjuang menggapai impian untuk sukses. Selamat wisuda."
"Di hari bahagia kamu ini, semoga menjadi langkah awal untuk mencapai hal-hal hebat dan membuat kami bangga."
"Waktunya pensiun jadi mahasiswa, kawan! Akhirnya tiba juga harimu untuk bisa memulai langkah baru dan bisa bermanfaat buat orang banyak. Aku pun turut bahagia dan selamat wisuda, ya!"
"Alhamdulillah, setelah penantian yang cukup lama akhirnya bisa bertemu kembali di hari bahagia kamu. Semoga momen wisuda ini menjadi titik pertama kamu untuk bisa mencapai banyak kesuksesan di hari esok. Saya yakin kelulusan ini menjadi pintu dari kelulusan lainnya. Selamat hari kelulusan!"
"Barak-allah fii ilmi sahabatku! Selamat wisuda, finally ya menjadi orang yang berbahagia dan semoga Allah SWT menjadikan semua yang kamu raih berkah di dunia dan akhirat. Alhamdulillah, sob!"
"Nggak sabar melihat keberhasilan kamu di tahap berikutnya. Di mana pun itu, doaku selalu menyertaimu. Selamat Wisuda!
Selain ucapan dari keluarga, itulah sebagian ucapan dari teman-teman saya.
Mereka semua memberi selamat atas ke lulusan saya ini, dan sangat menantikan kelanjutan dari hidup saya ke depannya.
"Saya dan Indah pun saling memberi selamat satu sama lain, karena kami hari ini sama-sama wisuda.
Setelah selesai salam-salaman dengan keluarga dan teman-teman, kami pun berfoto bersama untuk mengenang momen ini.
Sesekali saya memandang wajah kedua orang tua saya, yang terlihat sangat bahagia, bagaiman tidak,
hanya saya di keluarga kami yang berhasil menempuh hingga ke bangku kuliah, di banding dengan ke 3 kakak saya yang hanya tamatan SMP.
Jadi mereka sangat bangga terhadap pencapaian saya saat ini, yang bisa mengangkat nama kedua orang tua saya.
Saya sendiri pun tidak menyangka bahwa saya bisa bertahan dan mencapai semua ini.
ini merupakan pencapaian besar bagi saya yang hanya anak kampung dan dari keluarga yang jauh dari kata mampu.
Tapi walaupun kita anak dari kampung, tapi kita harus punya cita-cita tinggi.
Saya dilahirkan dari kelurga sederhana yang kesehariannya bertani, saya hidup dan dibesarkan diruang lingkup petani.
Menjadi keluarga petani tidak membuat saya merasa malu dan pesimis untuk berkarir dalam dunia akademik.
Tidak ada orang tua yang tidak ingin anaknya sukses, oran tua merupakan guru pertama sebelum saya mengenal dunia pendidikan,
kepada mereka saya belajar tentang perjuangan, pengorbanan dan memberi tanpa pamrih.
Oleh sebab itulah kesuksesan seorang anak dibaliknya ada doa dan perjuangan orang tua.
Kenapa saya mengatakan bahwa guru pertama adalah orang tua sebab pendidikan keluargalah yang pertama dan utama sebelum mengenal dunia luar.
Hidup yang penuh pas-pasan terkadang banyak berpuasa untuk menghemat, dengan kehidupan seperti itu apakah membuat cita-cita dan semangat saya pudar ?
tentu tidak, sebab saya menyakini tidak ada yang bisa menghalangi seorang anak kampung untuk bercita-cita tinggi.
Cita-cita dan impian akan membantu kamu untuk selalu memiliki semangat untuk hidup,
memiliki semangat juang dan untuk membantu kamu untuk selalu mengingat masih ada hal yang harus diraih.
Itulah yang menjadi penganan bagi saya, walaupun anak dari kampung tapi saya punya cita-cita tinggi.
sekarang pun saya fokus ke usaha yang saya miliki sekarang ini, karena saya punya cita-cita untuk menjadi pengusaha yang sukses.
Kalau pun saya punya kesempatan untuk bekerja di rumah sakit, karena jurusan yang saya ikuti selama ini adalah jurusan pendidikan ilmu gizi.
Walaupun saya sudah kerja nantinya di rumah sakit, saya akan tetap memperhatikan dan meningkatkan usaha saya.
Karena usaha ini lah yang membuat saya bisa bertahan dan bisa meraih gelar saya sekarang.
Karena untuk membiayai kuliah saya, uang nya berasal dari usaha yang saya miliki ini.
Saya juga sangat berterima kasih kepada Indah dan keluarganya, yang selama ini selalu ada buat saya, sampai saya bisa meraih yang saya impikan.
***********
# Di rumah Indah
Setelah semua urusan di universitas kami selesai, kami pun pulang ke rumah Indah.
keluarga dari kampung juga ikut ke rumah Indah, meraka akan menginap di situ malam ini,dan besok akan langsung pulang ke kampung,
Untuk merayakan hari bahagia ini, kami pun mengadakan acara bakar-bakar ayam dan bebek panggang malam ini.
"jadi bagaimana keputusan kamu kedepannya Lis, apa kamu mau bekerja di rumah sakit?"ucap bibi
"Saya sekarang ingin fokus ke bisnis dulu bi, tetapi jika ada kesempatan untuk bekerja di rumah sakit, saya akan mencobanya".
"Tapi saya berencana ingin mengembangkan bisnis saya dulu, setelah itu baru saya mengembangkan jurusan pendidikan saya".
"jurusan kamu kan tentang ahli gizi, kenapa kamu tidak coba bergabung dan menjadi salah satu anggota pencanangan perbaikan gizi yang di adakan pemerintah,
Hal ini dikarenakan saat ini banyak daerah yang sedang dituju untuk mendapatkan perbaikan gizi
dan tentunya seseorang dengan lulusan pendidikan ilmu gizi-lah yang dicari!" ucap bibi
"Saya belum berfikir ke arah situ bi, yang ada di pikiran saya sekarang hanya untuk berbisnis".
"Ya sudah, bibi cuma memberitahu kamu, sempat kamu berminat?"
"kalau di bilang berminat, saya sih minat bi, apalagi ini menyangkut kesehatan masyarakat, tetapi tidak untuk saat ini mungkin suatu saat nanti!"
"Ya sudah semua keputusan ada di tangan kamu, tinggal kamu yang memilih dan menentukan arah hidup kamu kedepan".
"Iya Bi, terima kasih atas saran dan dukungan bibi!"
"Kamu dan Indah memang kompak ya? Indah juga saat ini katanya cuma ingin menekuni bisnis butiknya."
"Hmmm..... Sehati dong kami bi, padahal kami tidak janjian soal hal ini"
"Pokoknya bibi hanya bisa terus berdoa yang terbaik buat kalian!"
"Terima kasih bi!"
Acara bakar-bakar ayam dan bebek panggang malam ini pun berakhir, karena sudah tengah malam.
Kami pun segera masuk ke dalam rumah, dan bersiap-siap untuk beristirahat.
Agar stamina kembali stabil esok hari, dan perasaan jadi lebih fresh.
# Pagi hari
Tak terasa sudah terdengar suara azan Subuh berkumandang kami pun segera bangun satu persatu untuk menunaikan ibadah shalat subuh.
Setelah selesai shalat subuh, saya menuju ke dapur saya pun melihat ada beberapa orang yang sibuk memasak, dan ada juga yang membuat kue.
Saya pun ingin ikut bergabung, tetapi mereka melarang dan menyuruh saya untuk lanjut istirahat.
Karena mereka merasa saya masih sangat lelah setelah acara seharian di kampus kemarin.
Walaupun jujur kemarin memang sangat membuat saya lelah, harus mondar-mandir memenuhi panggilan berfoto bersama teman, dosen dan beberapa keluarga teman.
Saya pun menuruti perintah mereka, dan kembali masuk ke dalam kamar Indah dan lanjut beristirahat.
Di mana Indah juga lanjut istirahat setelah selesai shalat subuh tadi.
Setelah semua makanan dan minuman sudah tersedia dan tertata rapi di meja makan, Salah satu dari mereka pun membangunkan kami.
Saya pun langsung tersadar kemudian menatap jam yang tertera di halaman depan ponsel saya.
Saya pun langsung terkejut dan tidak sadar jika sudah tertidur agak lama sekitar 3 jam lebih.
Kemudian setelah menjawab panggilan dari orang tersebut, saya pun segera ke kamar mandi untuk membasuh muka dan sikat gigi.
Indah pun segera menyusul masuk ke kamar mandi setelah saya sudah keluar dari tempat itu.
Kamudian kami pun segera ke luar dari kamar menuju ke meja makam.
Di mana di situ sudah ada mereka yang sudah memulai untuk makan sambil menunggu kedatangan kami.
Saya dan Indah, pun langsung bergabung di antara mereka, kami pun menikmati makan tersebut bersama-sama.
Setelah menjelang sore ibu, bapak, dan keluarga syang lain pun pamit untuk pulang ke kempung,
Karena mereka berkata tidak bisa lama-lama di sini, karena kerjaan di sana juga agak banyak, belum lagi sawah yang harus di bajak.
Iya karena sekarang memang masa membajak sawah sebelum di tanami kembali setelah masa penen selesai.
Jadi mereka sekarang sangat sibuk, mengurus sawah, dan kebun, belum lagi bagi yang memelihara hewan ternak,
mereka tidak bisa lama-lama meninggalkan hewan ternak mereka.
Walaupun sebenarnya mereka sudah titip sama keluarga dan tetangga yang di sekitar rumah, tapi mereka tetap tidak tenang jika pergi jauh dan lama.
BERLANJUT.....
...MAAF MASIH BANYAK TYPO.. JANGAN LUPA UNTUK BERKOMENTAR ATAU MEMBERI MASUKAN DAN SARAN!!!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments