"Siapa ya"......... tanya saya dalam hati dengan penuh tanda tanya
Kretek....
Suara pintu terbuka.
"Maaf jika saya menganggu mba, saya petugas kebersihan di rumah sakit ini, oh iya Alhamdulillah mba sudah terlihat lebih baik karena beberapa hari ini ketika saya masuk mba belum sadar", ucap petugasnya sambil membersihkan ruang tersebut.
"Iya "..... Jawab ku sambil menyuap makanan
"Semoga cepat sembuh ya mba, saya pamit dulu sudah selesai bersih-bersih nya!" Ucap nya lagi sambil berlalu keluar kamar
"Ya.... Ucap ku
**********
Hari ini saya sudah 6 hari berada di ruang isolasi ini, waktu hari ke 4 dan 5 saya sudah merasa agak baikan, tapi pas hari ini saya kembali lagi drop, dada terasa sangat sesak sampai-sampai bernafas pun sulit bagi ku.
Saya mau menekan tombol untuk meminta bantuan dokter atau suster, namun tubuh semakin lemas, dan sangat susah mengontrol pernafasan,
Saya pun hanya bisa mengucap istighfar terus menerus, dan mencoba melempar botol minum yang ada di dekat saya ke lantai, dengan harapan semoga ada yang dengar.
Tapi usaha saya hanya sia-sia tidak ada yang datang, mungkin mereka sudah pada tidur karena sudah jam 01 malam,
Saya pun mencoba sekuat tenaga untuk mencapai dan menekan tombol tersebut.
Beberapa menit kemudian setelah menekan tombolnya, ada yang membuka pintu,
Kreetk....
Suara pintu dibuka lalu masuk dua orang dengan tergesa-gesa, langsung mendekati saya dan memasang alat bantu pernafasan, dan yang satunya lagi langsung menyuntikkan cairan obat ke tubuh saya.
"Mba harus tenang dan jangan banyak gerak ya, perbaiki posisi tubuh mba yang membuat mba terasa baik dan nyaman dengan posisi tersebut". Ucap salah satu dari mereka
"Jangan banyak fikir dulu, fokus saja dengan kesembuhan mba!" Ucapnya lagi
"Eh saya keluar dulu ya mau lanjutin makan lagi, kamu jaga di sini dulu! Nanti selesai makan baru kita gantian jaganya. Ucap suster yang satu sambil melangkah keluar
"Ok nikmati saja makannya biar saya yang jaga di sini"
Ok.....
Huughh....... Hampir saja.
Iya hampir saja hal yang tidak di inginkan terjadi pada saya, andai saja saya tidak berusaha menekan tombol, mungkin mereka tidak tau kalau saya butuh bantuan.
Pasti mereka kaget jika sebentar pagi mereka datang, tubuh saya sudah terbujur kaku,
Semoga saja hal yang ku takutkan itu tidak terjadi, saya masih mau hidup lebih lama lagi.
Tapi jika keadaannya seperti ini bisa jadi hal tersebut Terjadi padaku, secara setiap hari selama saya berada di sini, cuma beberapa jam saja selama 24 jam, ada suster dan petugas yang jenguk.
Apa lagi jika sudah malam cuma 1 atau 2 kali kita di jenguk oleh suster yang jaga, jika terjadi hal seperti yang tadi saya alami, ya kita harus kuat dan menahan sakit agar bisa bertahan hidup di sini.
Pasien kan banyak jadi suster kewalahan jagain kita semua, jadi kita harus kuat kan diri.
Keluarga banyak yang mau jaga, tapi mereka di larang karena pihak rumah sakit tidak mengizinkan kita bertemu dan bersentuhan, mereka takut nanti keluarga juga bisa tertular virus ini
Jadi begitu lah betapa menderitanya kami yang terjangkit virus ini, kami tidak bisa bertemu sama keluarga.
Jika ada sesuatu seperti pakaian dan makanan dari keluarga, mereka hanya menitipkan pada suster yang berjaga hari ini,
Sedih ya kami sangat sedih, seharusnya jika sakit kami harusnya di kelilingi oleh keluarga, dan di rawat oleh mereka biar kami bisa di urus dengan baik, tapi sakit sekarang ini berbanding terbalik,
Kami hanya sendiri di kamar dalam 24 jam, atau satu hari hanya beberapa kali, suster datang menjenguk itu pun cuma sebentar.
Jujur saat ini saya sangat tersiksa dengan penyakit ini, saya merasa putus asa menjalani kehidupan ini, dan ingin rasanya hidup ku segera berakhir.
Tapi setelah suster menelfon keluarga saya, dan kami pun bertatap muka walaupun hanya lewat telepon, dan mereka memberi saya semangat,
Di situ saya kembali kuat dan berusaha bertahan untuk hidup,
Sebentar-sebentar drop, lalu baikan tapi tidak terlalu lama drop lagi, begitu terus keadaan saya di rumah sakit ini, sampai-sampai saya merasa ajal sudah dekat.
"Bagaimana keadaannya mba? Apa mba merasa sudah agak baikan? Soalnya tadi mba drop lagi sampai pisang"
Suara itu terdengar pas saya baru membuka mata, dan ingin memperbaiki posisi tubuh ke setengah duduk.
"Iya suster, sudah agak baikan kok, sudah tidak terlalu sesak, tapi tubuh masih sangat lemas"
"Iya jangan lupa rajin minum obatnya, dan banyak makan biar tenaga tetap ada!" Ucap suster nya lagi
"Iya sus".. ucap ku
"Iya mba saya pergi ambil obat mba dulu ya, soalnya saya lihat sudah ada yang habis, sekalian saya ambil botol cairan lagi", ucap suster sambil melangkah keluar dari kamar
"Iya".... Ucap ku sambil mencoba meraih ponsel di meja
Pas ponsel saya aktifkan sontak saya kaget, banyak banget pesan, dan tanda panggilan masuk yang tidak terjawab, dari keluarga saya
Coba ku baca pesan dari Indah, sepupu saya, dia bertanya apa keadaan saya sudah baikan?
"Semoga kamu sudah baikan ya Lis? Kamu sudah 10 hari Lo di rumah sakit, tapi kita belum bisa bertemu lansung, kamu harus sabar dan kuat! Doa kami bersama mu"
Ku buka juga pesan dari teman-teman yang lain, yang memberi semangat kepada saya agar cepat sembuh,
Masih banyak lagi pesan yang masuk, baik dari kakak-kakak saya di kampung, mau pun keluarga jauh saya,
"Maaf saya tidak bisa balas satu-persatu pesan kalian, oh iya saya sudah agak baikan kok, terima kasih atas doa-doa dan semangat dari kalian semua" tulis saya pada status di wa dan FB saya,
Derrrrr.... Derrr..... Derrrr.....
Tidak terlalu lama setelah saya buat status, tiba-tiba ada panggilan yang masuk,
Saya pun ambil kembali ponsel yang telah ku letakkan di meja itu, dengan penuh tanda tanya siapa yang menelfon?
Sontak kulihat nama pemanggilnya adalah Indah sepupu saya, tidak tunggu lama lansung saja ku angkat telepon tersebut.
"Assalamualaikum Lis", ucap Indah
"Waalaikum salam Ind", ucap ku
"Kok kamu baru buka ponsel sih Lis" beberapa hari ini kami mencoba menghubungi kamu, tapi tidak terjawab pesan pun tidak di balas satu pun" tanya Indah
"Iya Ind, beberapa hari terakhir ini saya selalu drop, sehingga buat pegang ponsel saja tidak mampu"
"Pantas ibu sempat di telfon sama suster, tapi ibu tidak bilang apa kata susternya, apa ibu tidak mau kami khawatir?"
"Bisa jadi Ind. Oh iya ibu dan bapak masih ada? Tanya ku pada Indah
"Masih Lis tapi tadi bapak, ibu, paman dan bibi pergi, entah kemana soalnya saya tidak sempat bertanya, mereka seperti tergesa- gesa" ucap Indah
"Oh mereka kemana ya Ind? dan ada apa? kenapa mereka sampai tergesa-gesa begitu",
"Entah lah Lis kamu tidak usah pusing fikirkan hal itu, yang penting kamu sekarang harus cepat baik, agar bisa cepat pulang, aku kangen banget sama kamu"
"Iya saya juga kangen sama kamu Ind!
"Ya sudah nanti kita telfonan lagi ya Lis! Sekarang kamu harus banyak-banyak istirahat biar cepat baik, assalamualaikum. Ucap Indah
"Waalaikum salam". Ucap ku sambil mengakhiri telponnya
Setelah selesai berbicara dengan Indah di telepon, saya pun meletakkan ponselnya di atas meja, dan bersiap-siap untuk beristirahat.
*******"
Hari ini, saya sudah menjelang 15 hari berada di rumah sakit, tepatnya di ruang isolasi virus covid -19 (Corona),
Keadaan saya pun sudah membaik, bisa di bilang saya sudah berhasil melalui penyakit menular yang mematikan tersebut,
Saya sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan keluarga saya, tapi masih ada beberapa hal yang harus saya hadapi, sebelum di nyatakan benar-benar sudah sembuh dari virus itu,
Saya belum boleh pulang ke rumah, saya masih harus menunggu kurang lebih 2 baru boleh pulang.
Walaupun belum boleh pulang tapi saya sudah bersyukur, karena sudah berhasil melewati masa-masa yang sangat mengerikan bagi saya,
Dan saya pun di pindah ke kamar inap bukan di ruang isolasi lagi,
Kata suster sementara saya di kamar ini dulu sambil menunggu hasil cek laboratorium, dan cek darah dan pemeriksaan yang lainnya lagi, sebelum di beri izin untuk pulang.
Ya sudah pasrah saja deh dengan peraturan di rumah sakit ini, toh itu juga demi kebaikan saya dan keluarga,
Biar kalau sudah benar-benar sembuh dari virusnya, kan sudah aman bertemu dengan keluarga,
Di kamar yang baru ini juga kita sudah bisa bertemu keluarga, tapi terbatas waktunya, dan hanya 1 orang yang boleh masuk kalau pas waktu penjenguk kan, dengan aturan harus memakai pakaian yang sudah di tetapkan oleh rumah sakit,
Waktu jenguk itu 2 sampai 3 kali dalam sehari, jadi keluarga bagi waktu buat bisa masuk,
Wah lumayan di kamar ini lebih baik dari pada ruang isolasi, udara pun terasa segar, dan kita bisa sedikit bebas bergerak buat keluar sebentar merasakan udara luar,
Ya kan 14 hari terkurung di dalam ruang isolasi, dan tidak bisa merasakan udara luar, baru sekarang bisa keluar sebentar,
Keluar dulu ah menghirup udara segar, sambil ku buka pintu kreetk. Suara pintu ku buka
Wah segarnya terasa saya sangat rindu hal seperti ini, tapi tidak berlama-lama saya pun segera masuk karena takut nanti di liat suster,
Mandi dulu ah biar badan semakin segar, ucap ku lagi sambil menuju ke kamar mandi.
Selesai mandi saya pun mulai makan, kan tadi sudah ada jatah sarapan yang di bawakan petugas,
Habis sarapan saya pun mengunci pintu dan bersiap-siap untuk beristirahat.
Beberapa jam kemudian saya terbangun dari tidur ku, karena mendengar suara pintu di ketuk-ketuk.
Tok..... Tok.... Tok.....
"Assalamualaikum"......
Saya pun segera menuju pintu dan bertanya siapa orang tersebut, tapi saya rasa itu suara ibu.
"Waalaikum salam......
Siapa ya.... Apa itu ibu?" Tanya ku pada orang yang datang itu
"Iya, Lis, ini ibu,
"Oh ibu, tunggu saya buka pintunya dulu! Kreetk suara pintu yang ku buka, masuk Bu! Ucap ku pada ibu
"Iya Lis, tadi bapak juga mau ikut, tapi bibi mu bilang cuma 1 orang yang di bolehkan masuk, jadi dia suruh ibu saja dulu yang ke sini, nanti baru gantian sama bapak"
"Iya Bu memang begitu aturan di rumah sakit ini, apa lagi saya pasien covid jadi tidak boleh bebas bertemu siapa saja, sebelum di nyatakan benar-benar sudah sembuh",
"Ibu sangat kangen sama kamu nak, selama kamu di ruang isolasi ibu sangat khawatir, makan pun serasa tak berselera, terasa makanan itu tidak mau turun di leher, karena memikirkan keadaan kamu"
"Ya Bu, saya juga selalu ingin menelpon ibu, namun sebentar baik sebentar drop, keadaan tersebut tidak memungkinkan saya untuk bermain ponsel",
"Ya pernah Indah bilang kamu habis telfonan sama dia, tapi hari itu ibu, bapak, paman dan bibi lagi keluar"
"Indah bilang kok bu, katanya kalian lagi keluar jadi tinggal dia sendiri di rumah"
"Oh iya, kamu sudah makan nak? Kalau belum ini makan dulu ibu bawakan makanan kesukaan kamu" kata ibu sambil memberikan datang makan yang beliau bawa
"Tadi sebelum tidur saya sudah makan sih bu!" Jawab ku sambil meraih rantang tersebut
"Itu tadi, sudah lama kan? Sudah kamu makan dulu sini ibu suapi, ibu juga tidak bisa lama-lama nanti kena tegur security", kata ibu
"Ok deh Bu! Jawab ku"
# Selesai makan
"Ini lebihnya ibu masukin ke lemari ya? Sebentar kalau kamu mau makan lagi, tinggal ambil di sini tapi jangan terlalu lama baru di makan, nanti rasanya sudah tidak enak"
"Iya, bu", ucap ku
"Ibu mau pamit pulang dulu ya nak, sudah habis waktu jenguk nya, kamu baik-baik ya di sini, kalau ada apa-apa cepat panggil susternya!"
"Waktu menjenguknya 2 sampai 3 kali sehari bu? Jadi sebentar ibu datang lagi kan?" Tanya ku sama ibu
"Kayaknya bapak atau bibi mu yang datang, mereka juga sudah sangat rindu sama kamu, jadi kita sepakat buat gantian jenguk kamu",
"Ya sudah tidak apa-apa Bu! saya juga sudah rindu sama mereka terutama Indah",
"Kalau begitu ibu pulang dulu jangan lupa kunci pintunya! Perhatikan makan dan minum obatnya!"
"Assalamualaikum"......
Ucap ibu sambil meninggalkan kamar saya
"Waalaikum salam..... Hati-hati di jalan ya Bu!" Ucap ku sambil mengunci pintu.
*********
# Keputusan pulang atau tidak
Setelah kurang lebih 18 atau 19 hari saya di rumah sakit, hari ini hari yang saya tunggu-tunggu,
Ya karena hari ini semua hasil pemeriksaan, yang di lakukan dokter dan suster sama saya hasilnya sudah keluar,
Hasil inilah yang jadi penentu, apakah saya sudah bisa pulang atau belum?, Jujur saja ini membuat saya sangat khawatir dengan hasilnya.
Tapi keluarga menguatkan saya bahwa pasti hasilnya sudah negatif, jadi kamu pasti sudah boleh pulang.
Saya pun tidak berhenti berdoa agar hasilnya negatif, dan saya sudah benar-benar sembuh.
Di ruang tunggu pun keluarga sudah ada, dan menunggu keputusan dari pihak rumah sakit
"Permisi Bu, maaf apa ini keluarga dari pasien atas nama Nur Halisa?"
Ucap salah satu dari 4 suster yang menemui keluarga saya di ruang tunggu tersebut.
"Iya sus, saya ibunya", apa hasilnya sudah keluar sus? Ucap ibu
"Iya Bu, ini hasilnya sudah keluar Alhamdulillah hasilnya negatif jadi dia sudah benar-benar sembuh"
"Apa sudah boleh pulang hari ini suster?" Tanya ibu lagi
"Sudah bisa Bu! Oh iya sebentar sebelum pulang jangan lupa untuk tanda tangan di kertas yang di berikan petugas yang ada di sana ya Bu" ucap suster sambil menunjuk ke arah ruang administrasi
"Baik suster, terima kasih! Ucap ibu lagi
"Iya sama-sama bu" ucap suster sambil berlalu pergi
Setelah selesai berbicara dengan suster, ibu pun menuju ke kamar yang saya tempati, di mana ada saya dan Indah yang sedang berbincang- bincang,
Ya berbicara tentang hal-hal yang saya alami Selema di rumah sakit ini.
BERLANJUT......
...MAAF MASIH BANYAK TYPO.. JANGAN LUPA UNTUK BERKOMENTAR ATAU MEMBERI MASUKAN DAN SARAN !!!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments