PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 3. KULIAH SAMBIL KERJA

"Ya, kami juga sudah membicarakan hal itu, Ind! Dan menyarankan agar Lisa mau mendaftar kuliah. Karena cuma dia harapan kami di banding kakak-kakak nya yang hanya tamatan SMP".

"Tapi Bu, biayanya kan mahal! Jawab ku sama ibu". Memotong pembicaraan mereka.

"Tidak usah pusing soal biaya Lis! Pasti ada jalan agar biayanya tercukupi. Asal kamu punya tekat yang kuat buat kuliah pasti Allah permudahkan jalannya".

"Iya Lis, coba dulu lah, kita tidak tahu rezeki itu datang dari segala arah, yang penting jangan mudah menyerah". Tambah ibu lagi

"Pokoknya kamu siapkan saja berkasnya, nanti saya yang urus selanjutnya". Ucap Indah

Ting....Ting.....

" Suara yang terdengar dari ponsel Indah". Biasanya sih kalau suara seperti itu, ya, ada pesan yang masuk. Benarkan Indah langsung  sibuk dengan ponselnya.

"Pesan dari siapa sih Ind, kok kamu serius banget?" Tanya ku padanya.

"Oh, ini Lis pesan dari teman ku, dia ngabarin kalau tanggal 10 sudah mulai pendaftaran masuk universitas nya". Kata Indah sambil terus membalas pesan di ponselnya.

"Tinggal 4 hari dong Ind, so ini kan sudah tanggal 6". Ucap ku lagi

"Iya ni, Lis, jadi saya rencananya akan pulang tanggal 8. Nanti siapkan berkasmu trus kita sama-sama ke tempat pendaftarannya untuk mengisi formulir ok".

Tapi, Ind?. Ucap ku sambil menatap Indah dan seketika saya terdiam tidak bisa berkata-kata.

"Tapi, apa Lis?, Sudah Lis! kamu tenang saja! Ada saya kok, pokoknya saya akan bantu kamu sebisa saya, dan kita jalani bersama-sama, semoga saja kita berdua lulus di universitas tersebut".

"Ok, deh, nanti bantu saya siapkan berkasnya ya Ind!, Dan kamu harus janji ya! Kamu bakal bimbing saya terus".

"Iya, Lis, saya janji bakal selalu bantuin kamu, dan kita sama-sama saling bantu, dan saling support biar kita bisa sukses sama-sama". Ucapnya sambil tersenyum manis.

"Ya, sudah, tidur yu Ind! sudah larut malam ni, nanti besok kita fikir mau ngapain lagi,? sebelum kamu pulang". Kata ku sambil menuju ke dalam kamar.

*********

Hari ini pas tanggal 8, di mana tanggal yang di pilih oleh Indah untuk pulang kerumahnya bersama saya di kota. Sebelum kami berangkat saya sudah menyiapkan semua berkas pendaftaran saya. Hari ini juga rumah ramai karena keluarga saya, dan beberapa orang tetangga pada kumpul di sini, untuk mendoakan keberangkatan kami agar cita-cita kami terwujud.

"Lis, ini ada beberapa uang, yang sudah kami kumpulkan buat biaya kamu selama pendaftaran, maaf ya jumblahnya cuma sedikit". Kata kak Siti sambil menyodorkan amplop yang ada di tangan nya.

Iya semenjak keluarga saya tau, bahwa saya mau mendaftar kuliah mereka pada antusias kongsi untuk biaya pendaftaran saya.

"Terima kasih semua atas kepedulian kalian sama saya, akan saya gunakan uang ini sebaik-baiknya" ucap ku sambil mengambil amplop tersebut.

"Iya Lis, semoga kamu bisa lulus ya, kami semua selalu mendoakan kamu yang terbaik", ucap ibu sambil memeluk ku.

Aminnnn!. Kami berangkat ya ucap ku sambil bersalaman dengan mereka satu-persatu.

Assalamualaikum........ Tambah ku lagi sambil melambaikan tangan ke arah mereka.

Waalaikum salam....... Hati-hati ya, ucap mereka serentak.

*********

Tiba di rumah Indah

"Kok sepi sih Ind?, kayak tidak ada orang?, Rumah mu juga kayaknya terkunci?" Ucap ku pada Indah sambil memasang muka bingung.

"Iya Lis, begini lah keadaan rumah setiap hari, kan ibu sibuk kursus menjahit, kak Pandi dia itu keluar terus dengan teman-temannya, sedangkan bapak sibuk kerja". Jawab nya sambil membuka kunci rumah.

"Jadi kamu tinggal sendiri dong kalau mereka sudah semua sudah berangkat?" Tanya ku lagi

"Iya, selama lulus Sekolah, saya selalu sendiri, yuk masuk! langsung ke kamar aja ya yang itu!, Saya mau kunci pintu dulu". Ucap Indah

Tidak terasa sudah malam jam menunjukkan pukul 19.15 waktunya untuk melaksanakan shalat isya.

"Kalau sudah melaksanakan shalat kalian makan dulu ya! Itu sudah tersedia di meja makanannya". Terdengar suara bibi Santi, ibunya Indah dari arah meja makan.

"Iya, bu". Jawab Indah sambil mengajak saya untuk ikut dengannya ke meja makan.

"Oh iya, bapak sudah bicara sama teman bapak pak Andar, salah satu dosen di universitas, yang mau kalian ajukan berkas pendaftaran itu". Kata paman Rusdi bapaknya Indah, membuka pembicaraan malam ini.

"Trus, beliau bilang apa pak?" Tanya Indah

"Beliau bersedia membantu kalian, agar bisa lulus di universitas itu, bapak juga sudah kirim foto nilai terakhir kalian, dan katanya nilai kalian mencapai prosedur angka yang di tetapkan".

"Jadi selanjutnya gimana pak?" Tanya Indah lagi

"Iya katanya tanggal 10 kalian datang buat isi formulir, dan menyetor berkas kalian, trus urusan selanjutnya biar beliau yang urus kalian tinggal tunggu pengumuman hasil nya".

Ok, deh, pak! Ucap Indah sambil membereskan meja tempat kami makan.

********

Alhamdulillah..... Alhamdulillah.... Terima kasih ya Allah

Itulah kata-kata yang tidak berhenti mereka ucapakan. Teruntuk hari ini, hari di mana Lisa dan Indah mendapat kabar jika mereka lulus  di Universitas tempat mereka mendaftar tersebut.

Alhamdulillah ya Lis, akhirnya kita di terima. Oh iya kamu tidak kabari orang tuamu?, Ucap Indah.

Iya, Ind, Alhamdulillah usaha kita berhasil, oh,iya ni saya mau langsung kabari mereka, pasti mereka sangat bahagia mendengarnya. Ucap ku

Tuttt..... Tuttt.... Tuttt.....

Assalamualaikum..... Bu, ini Lisa.

"Waalaikum salam..... Iya Lis, ada apa? Kamu baik-baik saja kan?" Ucap ibu

"Alhamdulillah Bu, Lisa baik kok! Oh ya Bu Lisa mau ngabarin kalau saya dan Indah keterima di universitas itu Bu".

"Alhamdulillah Lis, selamat ya buat kalian berdua, ibu sangat bersyukur dan bahagia mendengar kalian lulus, nanti ibu kabari kakak mu dan bapak". Ucap ibu

"Iya Bu doakan Lisa dan Indah ya biar perjalanan mencapai cita-cita kami selalu di mudahkan". Amin..... Ucap ku lagi

"Pasti Lis, semua orang tu pasti selalu mendoakan anak-anaknya yang terbaik buat mereka".

"Iya terima kasih ya Bu, atas segala doa-doa ibu buat saya".

"Iya Lis, jangan lupa untuk selalu melaksanakan shalat! dan memohon kepada Allah! agar selalu di beri kemudahan dalam setiap urusan yang kamu kerjakan".

"Iya, Bu, insya Allah Lisa akan selalu ingat pesan ibu dan bapak buat Lisa, terutama dalam menjaga ibadah".

"Iya, baik-baik ya di situ salam buat paman, bibi, dan Indah ya!"

"Iya Bu, sudah dulu ya, soalnya Lisa sudah ngantuk banget ni mau tidur dulu, nanti saya telfon ibu lagi, salam juga buat keluarga di situ!" Assalamualaikum... dada Bu.

Iya kamu harus cepat tidur jangan terlalu sering begadang, jaga kesehatan ya!. Waalaikum salam".Ucap ibu sambil mematikan telfonnya

*********

Masalah uang

"Lesu banget si Lis? tidak seperti biasanya, kamu kenapa sih Lis? Kalau ada masalah cerita sama saya jangan di pendam sendiri!"

"Iya ni Ind, saya bingung, kemarin ibu telfon dan bilang, pembayaran bulan ini mungkin agak terlambat, tidak seperti bulan-bulan sebelumnya".

"Memangnya ada apa sih Lis? Kok bisa begitu? Kan selalu lancar tapi kok bulan ini baru terjadi hal ini".

"Kata ibu hasil panen tahun ini kurang, bisa di katakan gagal, jadi ibu tidak bisa kirim uang". Dan kakak-kakak saya juga ada yang berhenti kerja katanya karena adanya covid (Corona) jadi banyak warga yang di berhentikan dan bahkan tempat kerja nya di tutup karena takut terjangkit virus ini". Ucap ku menjelaskan ke Indah.

"Iya betul Lis, saya juga dengar para pelajar dari Tk sampai anak kuliahan juga ingin di liburkan, kita di suruh belajar dari rumah ( Darin) gitu".

"Iya Ind, saya lihat beritanya banyak banget pekerja yang di PHK (pemutusan hubungan kerja), dan tempat-tempat usaha juga banyak yang di tutup. Alasannya karena takut virusnya tambah menyebar".

"Berarti kamu tidak dapat kiriman pembayaran bulan ini ya? Tanya Indah

"Iya Ind, kayak nya sih begitu, saya juga tidak mau mendesak mereka takutnya nanti mereka utang sana sini demi saya". Jawab ku

"Ya udah, kamu tidak usah sedih nanti saya bicara sama bapak soal ini, pasti bapak bisa bantu". Ucap Indah

"Jangan Ind, biar saya sendiri yang cari jalan keluarnya, saya sudah fikirkan apa yang harus saya lakukan untuk mengatasi hal ini. Saya tidak mau terlalu merepotkan orang tua kamu, selama ini kalian sudah repot urusin saya yang cuma numpang tidur dan makan di sini". Jawab ku lagi

"Kok kamu bilang begitu sih Lis? Kami tidak pernah merasa repot kok, justru ibu dan bapak senang ada kamu di sini jadi ada yang temani saya". Memang kamu mau bagaimana untuk mendapatkan uang?. Ucap Indah

"Rencana saya mau kerja Ind, saya sudah dapat tempat kerja yang cocok dengan kemampuan saya, kan saat ini kita mulai Darin, jadi bisa dong saya kerja, nanti pulang kerja baru saya kerjakan tugas dari dosen".

"Memang kamu mau kerja di mana Lis? Tanya Indah"

"Di tempat laundry kiloan, yang di depan itu, yang dekat belokang ke rumah kamu Ind".

"Memang kamu sanggup kerja sambil kuliah Lis?" Tanya Indah

"Insya Allah Ind, saya aka berusaha keras agar saya bisa dapat biaya kuliah, tanpa membebani keluarga saya dan keluarga kamu, saya juga mau mulai bisnis online, kan bisnis ini yang sedang berjalan lancar di saat kondisi seperti ini, orang tidak mau tatap muka dan bersentuhan dengan orang lain takut terjangkit virus covid, jadi kita diam di rumah saja tunggu pesanan kita datang".

"Iya juga ya Lis? Bisa di coba itu semoga aja berjalan lancar. Karena saya lihat di berita banyak himbauan agar tetap di rumah dan mengurangi aktifitas di luar rumah demi keselamatan bersama".

"Makanya Ind saya mau coba jualan online semoga laku agar biasa tambah-tambah biaya kuliah saya, dan besok saya juga sudah mulai kerja di laundry itu".

**********

Tidak terasa sudah hampir dua bulan jualan online saya ini berjalan, dan Alhamdulillah sudah banyak yang pesan barang sama saya. Tapi di satu sisi saya di pecat, dari kerjaan laundry kiloan itu, dengan alasan mereka takut terjangkit virus covid, karena saya pernah sesak nafas dan mereka kira saya terjangkit virus, padahal waktu itu asam lambung saya kumat, akhirnya mereka salah faham dan memecat saya. Tapi ya begitulah perjalanan hidup pasti selalu ada rintangan yang harus dihadapi, yang penting saya bisa dapat uang dari jualan online, biarpun sedikit asal bisa saya simpan buat bayar kuliah.

"Terus semangat ya Lis!, jangan mudah menyerah, kalau pribahasa *hilang satu tumbuh seribu*. Ucap Indah sambil menepuk-nepuk pundak saya

"Siap! Ind, saya akan terus berusaha, sebentar saya mau keluar dulu ya Ind, saya mau cari-cari kerjaan lagi sempat ada yang butuh pegawai". Ucap ku pada Indah sambil ku cek lowongan kerja di ponsel ku

"Iya, Lis, tapi ingat kamu juga harus jaga kesehatan sesuai protokol kesehatan yang di tetapkan pemerintah, ya kamu harus jaga jarak, dan jangan bersentuhan langsung dengan orang-orang di sekitar kita".

"Memang kamu percaya ya Ind tentang adanya virus covid ini? Kalau saya sih tidak percaya, kita di larang kemana-mana harus tetap di rumah, pekerja banyak yang di PHK banyak usaha yang di tutup, shalat di masjid pun di larang, tapi jualan online semakin di lancarkan, apa ya maksud mereka dengan keadaan seperti ini? Buat pusing saja ".

"Saya juga tidak terlalu percaya sih Lis, tapi tidak ada salahnya jika kita ikuti protokol kesehatan yang di tetapkan".

"Jujur Ind saya sedih, dan prihatin melihat kondisi sekarang ini, di mana masyarakat yang kurang mampu ( miskin ), selama ini sudah menderita apa lagi jika harga barang-barang naik, di tambah adanya kejadian ini mereka tambah susah karena banyak yang berhenti kerja, trus kita masyarakat miskin harus bagaimana?" Itu semua pertanyaan yang ada di dalam hati saya yang belum terjawab Ind.

"Mau gimana lagi Lis kita hanya bisa mengikuti aturan pemerintah yang sudah di buat, walaupun itu membuat kita menderita, tapi kita tidak punya kekuatan untuk menolak, dan melawan ketetapan tersebut, sekalipun kita sudah tercekik olehnya". Ucap Indah sembari mengetuk-ngetuk meja

"Iya semoga saja ini cepat berlalu ya Ind biar kondisi membaik dan kembali seperti dulu dimana lowongan kerja banyak yang tersedia". Aminnn

"Amin kita hanya bisa berdoa Lis semoga semua ini cepat berlalu, lama-lama saya juga bosan di rumah".

"Sama Ind saya juga bosan, aktifitas kita jadi terhalang, mau pulang kampung juga di larang, belajar pun di rumah dengan online, mareka fikir beli data untuk belajar online tidak pake uang apa?" Mereka kadang membuat keputusan yang sulit di terima akal sehat.

"Mau gimana lagi Lis, terima saja keputusan mereka, dan semoga kita dan keluarga tidak menjadi korban dari permainan ini".

"Iya Ind itu sudah banyak korban yang berjatuhan, jika kita sakit, kita akan di isolasi di dalam ruangan tersendiri, dan tidak ada yang bisa bertemu kita kecuali petugas rumah sakit, dan jika meninggal jasad kita tidak boleh di sentuh keluarga," parah banget kan?

"Kita tidak bisa melawan, dan mengutarakan

pendapat kita, karena itu sudah di tetapkan pemerintah". Ucap Indah lagi

"Iya Ind saya juga jadi tambah susah ini, lowongan kerja berkurang, dan sampai saat ini saya belum dapat kerjaan yang sesuai dengan kemampuan saya, padahal kebutuhan saya semakin banyak, biaya kuliah juga terus menunggu, jalan satu-satunya cuma jualan online yang bisa saya kerjakan".

"Ya kalau begitu kamu harus lebih serius lagi mengerjakan pekerjaan jualan online itu Lis".

"Iya Ind ini lagi fokus promosi-promosi  jualan, semoga aja tambah lancar".

"saya hanya bisa bantu doa ya Lis semoga kamu bisa sukses" ucap Indah

BERLANJUT.......

...MAAF MASIH BANYAK TYPO.. JANGAN LUPA UNTUK BERKOMENTAR ATAU MEMBERI MASUKAN DAN SARAN !!!!!...

Episodes
1 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 1. LULUS SEKOLAH (SMA)
2 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 2. JALAN - JALAN
3 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 3. KULIAH SAMBIL KERJA
4 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 4. TERJANGKIT VIRUS COVID
5 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 5. SEMBUH DAN PULANG KE RUMAH INDAH
6 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 6. TIBA DI RUMAH INDAH
7 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 7. TAMBAH USAHA
8 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 8. MENJALANKAN BISNIS KULINER
9 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 9. VOICE INDAH
10 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 10. PASANG SURUT DALAM USAHA
11 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 11. HILANGNYA VIRUS COVID
12 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 12. USAHA YANG KEMBALI BERKEMBANG
13 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 13. PULANG KAMPUNG
14 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 14. TIBA DI KAMPUNG
15 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 15. SYUKURAN
16 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 16. LULUS KULIAH ( WISUDA )
17 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 17. FOKUS BERBISNIS
18 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 18. BICARA TENTANG PERJODOHAN
19 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 19. BAPAK SAKIT PARAH
20 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 20. SANGAT SEDIH DENGAN KEPERGIAN BAPAK
21 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 21. MEMBELI RUMAH BARU
22 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 22. PERNIKAHAN SAYA DENGAN IQBAL
23 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 23. KEMBALI KE KOTA DENGAN IBU
24 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 24. BELANJA KEPERLUAN RUMAH DI PASAR
25 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 25. DISKUSI MASALAH RUMAH BARU KAMI
26 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 26. SYUKURAN ATAU WALIMAH
27 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 27. GUNJINGAN BEBERAPA TETANGGA
28 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 28. MENAMBAH USAHA BARU
29 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 29. BELANJA KEPERLUAN BISNIS PERCETAKAN
30 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 30. MENGATUR BARANG DI USAHA PERCETAKAN
31 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 31. TELPON DARI INDAH
32 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 32. TIBA DI RUMAH SAKIT
33 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 33. MASIH DI RUMAH SAKIT
34 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 34. ALASAN PAMAN KELUAR KOTA
35 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 35. TIBA DI RUMAH
36 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 36. TELEPON DARI PAMAN
37 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 37. PENGGEMAR RAHASIA INDAH PART 1
38 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 38. PENGGEMAR RAHASIA INDAH PART 2
39 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 39. DI KANTOR KAK IQBAL
40 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 40. KAK IQBAL PULANG KERJA
41 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 41. HADIAH BUAT ISTRI TERCINTA
42 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 42. VOICE PENGGEMAR RAHASIA INDAH
43 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 43. DI RUMAH INDAH
44 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 44. MEMBERIKAN HADIAH TERSEBUT KE INDAH
45 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 45. KEPULANGAN PAMAN DARI LUAR KOTA
46 PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 46. MAKAN MALAM DI RUMAH INDAH
47 BAB. 47. OBROLAN SANTAI
Episodes

Updated 47 Episodes

1
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 1. LULUS SEKOLAH (SMA)
2
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 2. JALAN - JALAN
3
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 3. KULIAH SAMBIL KERJA
4
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 4. TERJANGKIT VIRUS COVID
5
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 5. SEMBUH DAN PULANG KE RUMAH INDAH
6
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 6. TIBA DI RUMAH INDAH
7
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 7. TAMBAH USAHA
8
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 8. MENJALANKAN BISNIS KULINER
9
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 9. VOICE INDAH
10
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 10. PASANG SURUT DALAM USAHA
11
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 11. HILANGNYA VIRUS COVID
12
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 12. USAHA YANG KEMBALI BERKEMBANG
13
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 13. PULANG KAMPUNG
14
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 14. TIBA DI KAMPUNG
15
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 15. SYUKURAN
16
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 16. LULUS KULIAH ( WISUDA )
17
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 17. FOKUS BERBISNIS
18
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 18. BICARA TENTANG PERJODOHAN
19
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 19. BAPAK SAKIT PARAH
20
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 20. SANGAT SEDIH DENGAN KEPERGIAN BAPAK
21
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 21. MEMBELI RUMAH BARU
22
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 22. PERNIKAHAN SAYA DENGAN IQBAL
23
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 23. KEMBALI KE KOTA DENGAN IBU
24
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 24. BELANJA KEPERLUAN RUMAH DI PASAR
25
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 25. DISKUSI MASALAH RUMAH BARU KAMI
26
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 26. SYUKURAN ATAU WALIMAH
27
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 27. GUNJINGAN BEBERAPA TETANGGA
28
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 28. MENAMBAH USAHA BARU
29
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 29. BELANJA KEPERLUAN BISNIS PERCETAKAN
30
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 30. MENGATUR BARANG DI USAHA PERCETAKAN
31
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 31. TELPON DARI INDAH
32
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 32. TIBA DI RUMAH SAKIT
33
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 33. MASIH DI RUMAH SAKIT
34
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 34. ALASAN PAMAN KELUAR KOTA
35
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 35. TIBA DI RUMAH
36
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 36. TELEPON DARI PAMAN
37
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 37. PENGGEMAR RAHASIA INDAH PART 1
38
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 38. PENGGEMAR RAHASIA INDAH PART 2
39
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 39. DI KANTOR KAK IQBAL
40
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 40. KAK IQBAL PULANG KERJA
41
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 41. HADIAH BUAT ISTRI TERCINTA
42
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 42. VOICE PENGGEMAR RAHASIA INDAH
43
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 43. DI RUMAH INDAH
44
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 44. MEMBERIKAN HADIAH TERSEBUT KE INDAH
45
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 45. KEPULANGAN PAMAN DARI LUAR KOTA
46
PERJALANAN HIDUP GADIS DESA BAB. 46. MAKAN MALAM DI RUMAH INDAH
47
BAB. 47. OBROLAN SANTAI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!