Continuing The Duke Daughter Life

Continuing The Duke Daughter Life

01| Kesempatan kedua

...SELAMAT MEMBACA...

Tahun 2022, Negara La Centre, Royal Padra.

Royal Padra merupakan arena pacuan kuda bergengsi di salah satu negara maju monarki. Walau hari ini begitu terik, semangat 3.500 orang di garis penonton Royal Padra tidak surut karena Raja dan Ratu La Centre berserta keluarga kerajaan lainnya hadir dalam acara pacuan kuda yang digelar hari ini sebagai event tahunan ditambah satu peserta pacuan kuda diisi oleh Putri Marry Hetloin, putri bungsu penguasa. Putri Marry Hetloin adalah wanita berusia 22 tahun yang gemar mengikuti pacuan kuda dan hari ini, sekali lagi, Marry akan menunjukkan kemampuannya.

Pada tengah arena terdapat ruang lapang berumput hijau yang dipangkas begitu rapi, terlihat seperti permadani cantik sementara bagian tengah, jalur pacuan melintang diapit oleh area para penonton.

Hingar bingar meledak bersamaan atraksi pacuan kuda dimulai, para peserta melesat bersama tunggangannya. Marry Heitlon memimpin di garda terdepan membuat beberapa anggota kerajaan berdecak kagum bahkan para penonton berseru lantang sambil melaungkan nama Marry.

Marry tersenyum, tak ada yang lebih membahagiakan dari ini, namun tiba-tiba kuda tunggangannya mengikik keras, memberontak. Marry kesulitan dan panik, berusaha menenangkan kuda kesayangannya tersebut. Na'as, belum mencapai kemenangan, tubuh Marry terlempar, membentur pembatas jalur pacuan.

Hari meriah ini tiba-tiba menjadi suram. Kehebohan terjadi di Royal Padra, sementara kesadaran Marry perlahan kabur dibarengi darah yang tak henti keluar dari beberapa retakan di kepala, walau sudah memakai pelindung, benturan itu benar-benar membuat Marry tak berdaya.

Marry terus meringis, tapi senyumnya terlukis kala melihat raut panik dan khawatir ayah untuk pertama kali padanya bahkan Marry bisa lihat ayah berlari penuh ketakutan padanya.

...****...

...Tahun 1689, Negeri Valazad, Wilayah Raitle, Mansion Duke Of Raitle....

"Nona, tolong ampuni saya! Saya berjanji tidak akan mengulangi hal yang sama."

Seorang pelayan bersimpuh, mengemis pengampunan pada gadis bergaun merah sutera dengan riasan tebal yang semakin memperjelas aura antagonisnya, Lail Manuella, putri pertama Duke Raitle. Tapi, saat ini tubuh Lail dirasuki oleh Marry.

Saat ini Marry dalam posisi menjenggut rambut pelayan yang tanpa sengaja menumpahkan teh pada gaunnya. Namun, dalam keterkejutan, Marry mendadak melepas jenggutan tersebut, beringsut ke belakang sambil menutup mulut menggunakan kedua tangan.

"Aku jelas-jelas di Royal Padra." Marry bergumam, mata berpendar mengamati ruang bernuansa khas kerajaan abad pertengahan sampai akhirnya atensi Marry jatuh kepada pelayan yang terus menangis di hadapannya.

"Apa-apaan ini?" Marry kembali bermonolog lalu melangkah tak tentu pada ruang minum tehnya. Ruang yang beberapa bagiannya berdinding kaca, setiap sudut dihias tanaman cantik dalam pot besar, ubin mengilap dengan corak unik, juga sebuah meja dan sepasang kursi menjadi bagian di tengah ruangan, Marry benar-benar kebingungan dan dibuat pusing.

"Ah, mungkin aku dalam pengaruh obat saat ini sehingga berhalusinasi," Marry menenangkan diri lalu berusaha bersikap sewajarnya dengan duduk kembali di kursi.

Namun, tangis si pelayan membuat Marry terusik. Halusinasi ini terasa sangat nyata! Jantung Marry berdegup kencang, berusaha menepis pikiran konyol jika ia terlempar ke dunia dengan zaman berbeda dari dunia sebelumnya.

"To ... tolong ampuni saya Nona ..." lirih pelayan nelangsa.

Marry geram kemudian berseru lantang, menyuruh pelayan itu diam dan meninggalkannya sendiri. Sekarang, Marry benar-benar sendirian di ruang teh mewah ini. Kepala Marry berdenyut hebat, menunggu kesadarannya benar-benar pulih meski demikian pikiran Marry mengelana tentang bagaimana kondisinya, apakah dia akan koma atau mati? Marry tentu tidak mau mati, mengingat keluarga juga beberapa rekan yang selalu menemaninnya.

Marry terus berdiam diri, sesekali meraih beberapa kue kering pada wadah bertingkat di meja ditemani sebuah ketel dan cangkir terisi teh hitam.

"Kumohon .... pasti ini halusinasi atau mimpi panjang, 'kan?"

Marry bergumam ketika matahari kian merendah, hendak terbenam dan membiarkan petang menguap. Dari pagi hingga malam tiba, Marry tidak mendapati dirinya kembali. Perlahan air mata Marry luruh, terisak pelan menyadari mungkin ia tidak akan pernah kembali.

Marry terus terisak, tidak peduli ruang teh benar-benar gelap karena hanya diterangi oleh sinar bulan yang membias lewat jendela.

"Bagaimana?" Seorang pemuda muncul di depan pintu ruang teh, bertanya pada pelayan tentang kondisi Marry.

"Nona masih di dalam sir Daval." Salah satu pelayan menjawab.

Pemuda itu bernama Daval, pengawal pribadi Marry. Daval datang setelah tahu bahwa Marry tidak meninggalkan ruang teh sejak pagi bahkan mengusir semua pelayan yang sejak tadi memintanya untuk sarapan.

Daval masuk perlahan setelah mengetuk pintu kemudian menekan saklar pada dinding dekat pintu. Lampu hias di pusat langit ruangan menyala, memperlihatkan Marry tertidur di kursi dengan kepala berpangku pada meja.

"Nona tertidur." Daval memberitahu para pelayan di luar.

Perlahan Daval membawa Marry dalam gendongannya dan melirik jejak air mata di wajah Marry.

"Aku akan membawa Nona ke kamarnya." Daval pamit pada para pelayan kemudian meninggalkan ruang teh menuju kamar Marry.

Membawa Marry terbaring di ranjang besar, Daval menyelimuti Marry lalu pergi dari sana setelah menutup pintu dan mematikan lampu kamar, hanya menyalakan lampu tidur pada nakas.

...***...

Marry terbangun, bukan di negara asalnya atau dunia sebelumnya, melainkan di sebuah padang rumput tak berujung bersama wanita berwajah cahaya, berdiri di sampingnya. Saat ini, Marry tidak tahu bahwa ia berada di alam mimpi.

"Kau sudah mati, Marry Hetloin."

Marry terperangah lalu melotot setelah mendengar penuturan wanita itu bersamaan lokasi mereka yang yang berganti, berada di ruang mewah dengan peti putih besar dikalungi rangkaian bunga dan dikerumuni oleh seluruh anggota keluarganya.

Marry bergeming, jantungnya bertalu-talu ketika melihat tangis keluarga pecah ditambah tutup peti bergeser dan menampakkan wajah pucat dengan tubuh kaku dirinya di dalam sana.

Marry meninggalkan posisinya, berusaha menyentuh ibunya tetapi itu seperti kepulan asap ketika disentuh. Marry heran dan ketakutan lalu menatap si wanita berwajah cahaya.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku tidak bisa menyentuh ibu? Lalu, kenapa aku disana?!" Marry meraung, air matanya kian luruh sehingga napasnya tersendat-sendat.

"Seperti kataku di awal. Kau sudah mati, Marry Hetloin. Saat ini siapa pun tidak akan bisa melihat kita karena sekarang kau dan aku adalah ketidak beradaan di dunia ini." Wanita itu menjelaskan bersamaan jentikan jari yang mengembalikan lokasi mereka di padang rumput.

Marry tak mengelak, hanya mampu bersimpuh dan terus menangis.

"Tapi, kami memberimu kehidupan kedua dari manusia yang tidak pernah berubah setelah diberi kesempatan kedua."

Marry mengernyit, memandangi sebuah asap mengepul lalu membentuk sebuah layar aneh, mempertunjukkan kisah hidup seorang gadis bangsawan berwajah persis dengannya.

"Namanya Lail Manuella. Bisa dibilang dia kembaranmu dari zaman lain. Lail Manuella memiliki kepribadian buruk sehingga membuatnya mengalami kematian tragis kemudian Lail Manuella memohon untuk diberi kesempatan kedua, namun setelah diberi kesempatan agar mengulang kehidupan untuk kedua kalinya, Lail Manuella justru melakukan hal yang lebih buruk dari kehidupan sebelumnya. Maka dari itu, kami menarik kembali jiwa Lail Manuela dan menukarnya denganmu. Kami ingin kau melanjutkan kehidupan kedua yang Lail Manuella sia-siakan."

Marry tertegun melihat serangkai adegan dari kisah hidup Lail Manuella yang sama persis dengan novel yang dibacanya baru-baru ini. Namun, di novel aslinya Lail Manuella tidak dihidupkan kembali untuk mengulang masa lalu yang lebih baik melainkan mati minum racun karena tunangannya lebih memilih wanita lain.

"Zaman lain apa? Ini jelas dunia novel." Marry menjelaskan.

Wanita itu menggeleng. "Asal kau tahu, ada beberapa dewa yang tinggal di duniamu dan menjelma sebagai manusia. Mungkin penulisnya adalah seorang dewa yang mampu membaca kisah hidup manusia dari dunia ini dan merangkainya jadi sebuah novel."

Tak!

Tontonan itu hilang, sekarang wanita tadi telah menghadap Marry dan berkata sebelum akhirnya berpisah.

"Tidak ada penolakan, Marry. Jadi jalanilah kehidupan kali ini karena sesuatu yang membahagiakan telah menantimu.”

...BERSAMBUNG ......

...CERITA LAINNYA YANG BISA DINIKMATI:...

...I Am (Not) The Blood Slave Of The Vampire Lord...

Deskripsi:

Yustav memilih darah hewan ketimbang harus merasakan darah manusia. Dia yakin bisa bertahan hidup tanpa nafsu untuk kembali menjejaki taringnya ke dalam daging manusia namun, pertemuannya dengan seorang gadis di sebuah restaurant justru membangkitkan gairah Yustav terhadap darah.

Aroma manis yang menguar dari darah gadis tersebut membuat jantung dan darah Yustav bergejolak. Tapi Yustav bukanlah pria yang dengan sembarang memilih mangsa, dia hanya menginginkan satu manusia untuk memuaskan haus darahnya, tapi semakin lama mengenal gadis itu, Yustav menyadari bahwa dari awal gadis itu bukan sekedar mangsa yang akan menjadi budak darahnya dalam waktu yang lama.

...Kesepakatan yang Menghukum Sang Tiran...

Deskripsi:

Ketika keluarganya terancam dieksekusi mati oleh Sang Tiran, Gaia memutuskan menemui Sang Tiran untuk membuat kesepakatan.

Rahid Stearic Hill bertemu wanita yang berani membuat kesepakatan dengan menggunakan kelemahannya, dan hal tersebut membuat emosinya cukup meluap, tapi apa yang harus dia lakukan jika si wanita justru menggugah rasa bosannya?

"Bagaimana jika aku menolakmu? Lagi pula, aku tidak peduli jika harus mati karena dendamku sudah terpenuhi." Rahid menyeringai, menekan pedang pada bawah dagu Gaia agar lebih menatapnya.

Rahid tersenyum sinis melihat Gaia terpojok. "Kenapa kamu berhenti bicara?"

Gaia kesal dan secara sadar menatap sengit pada Rahid. "Saya melihat aura kutukan itu sudah sampai jantung Anda. Sepertinya sebelum keluarga saya, Anda akan mati lebih dulu."

Terpopuler

Comments

Elizabeth

Elizabeth

ku kejar novel mu thor dari fz,wp,trus ke sini

2024-10-23

1

cecha_Dhilla

cecha_Dhilla

smpe nyari k sni krna suka bgt cerita KK othor fantariyah,..semua ceritanya bgus"....

2024-08-18

3

💖 sweet love 🌺

💖 sweet love 🌺

masih nyimak, kalo ok lanjut dan like

2024-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 01| Kesempatan kedua
2 02| Bertemu Protagonis Wanita dalam Novel
3 03| Mengakhiri Pertunangan
4 04| Mengusik secara halus
5 05| Merasa Terancam
6 06| Rumor Buruk
7 07| Teman baru
8 08| Pria Misterius
9 09| Pemandu Tampan
10 10| Menghapus Rumor Buruk
11 11| Jay dan Wanner
12 12| Keracunan
13 13| Mengunjungi Nenek
14 14| Identitas yang Terkuak
15 15| Pendekatan Gaiden
16 16| Berangkat ke Desa Agapi
17 17| Kenapa Dia Selamat?
18 18| Menghadiri Pesta Pertunangan
19 19| Penyelamatan yang Membelenggu
20 20| Kejutan dari Lail
21 21| Kemarahan Gaiden
22 22| Perasaan Lail
23 23| Hadiah dari Ayah
24 24| Festival Lampion Cinta
25 25| Gelap Mata
26 26| Kejutan untuk Redia
27 27| Awal Baru
28 28| Lawan Sepadan
29 29| Iblis Kecil
30 30| Permintaan Maaf
31 31| Lawan atau Kawan
32 32| Semakin Memanas
33 33| Kuda-Kuda Mengamuk
34 34| Penyelesaian singkat
35 35| Merasa dikasihani
36 36| Perasaan Jay yang sesungguhnya
37 37| Kelalaian
38 38| Pengakuan Nilyar
39 39| Dipercepat
40 40| Hari yang buruk
41 41| Kepergian
42 42| Pengantar Surat
43 43| Hamil?
44 44| Lail Pov
45 45| Sekelebat Pertemuan
46 46| Calon Ratu Asylam
47 47| Undangan pernikahan
48 48| Pernikahan
49 49| Pencarian
50 50| Bertemu
51 51| Undangan dari Hendrixine
52 52| Tidak lagi
53 53| Alasan Lail
54 54| Meyakinkan
55 55| Aku cemburu?
56 56| Bimbang
57 57| Diterima atau ditolak
58 58| Pernikahan
59 59| Kebahagiaan dan Penyesalan
Episodes

Updated 59 Episodes

1
01| Kesempatan kedua
2
02| Bertemu Protagonis Wanita dalam Novel
3
03| Mengakhiri Pertunangan
4
04| Mengusik secara halus
5
05| Merasa Terancam
6
06| Rumor Buruk
7
07| Teman baru
8
08| Pria Misterius
9
09| Pemandu Tampan
10
10| Menghapus Rumor Buruk
11
11| Jay dan Wanner
12
12| Keracunan
13
13| Mengunjungi Nenek
14
14| Identitas yang Terkuak
15
15| Pendekatan Gaiden
16
16| Berangkat ke Desa Agapi
17
17| Kenapa Dia Selamat?
18
18| Menghadiri Pesta Pertunangan
19
19| Penyelamatan yang Membelenggu
20
20| Kejutan dari Lail
21
21| Kemarahan Gaiden
22
22| Perasaan Lail
23
23| Hadiah dari Ayah
24
24| Festival Lampion Cinta
25
25| Gelap Mata
26
26| Kejutan untuk Redia
27
27| Awal Baru
28
28| Lawan Sepadan
29
29| Iblis Kecil
30
30| Permintaan Maaf
31
31| Lawan atau Kawan
32
32| Semakin Memanas
33
33| Kuda-Kuda Mengamuk
34
34| Penyelesaian singkat
35
35| Merasa dikasihani
36
36| Perasaan Jay yang sesungguhnya
37
37| Kelalaian
38
38| Pengakuan Nilyar
39
39| Dipercepat
40
40| Hari yang buruk
41
41| Kepergian
42
42| Pengantar Surat
43
43| Hamil?
44
44| Lail Pov
45
45| Sekelebat Pertemuan
46
46| Calon Ratu Asylam
47
47| Undangan pernikahan
48
48| Pernikahan
49
49| Pencarian
50
50| Bertemu
51
51| Undangan dari Hendrixine
52
52| Tidak lagi
53
53| Alasan Lail
54
54| Meyakinkan
55
55| Aku cemburu?
56
56| Bimbang
57
57| Diterima atau ditolak
58
58| Pernikahan
59
59| Kebahagiaan dan Penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!