"Alex berjalan ke arah Emilia dan meminta orang-orang untuk membawa tubuh Emilia ke dalam mobilnya. Alex yang akan membawanya ke rumah sakit terdekat.
"Terimakasih" Ucap Alex pada orang-orang itu
Setelah itu. Alex melajukan mobilnya meninggalkan Rainbow cafe. tempat dimana William sedang menunggu kedatangan Berlian. Orang yang tak lain adalah Emilia
1 Jam kemudian, William sudah mulai bosan menunggu Berlian yang tak kunjung datang. Pria itu mengambil ponselnya dan menghubungi Alex yang masih menunggu Emilia yang belum sadarkan Diri di rumah sakit.
📞: Halo tuan. Ada apa?
📞: Ini kenapa Berlian belum juga sampai ke Cafe. sudah 1 jam saya menunggu disini
📞: Benarkah? Tapi bu Widi sudah mengatakan jika nona Berlian sudah berangkat sejak tadi tuan. Sebentar ya, saya akan menelpon bu Widi lagi.
Di saat Alex masih menerima telpon dari William. Tiba-tiba dokter yang menangani Emilia keluar dengan membawa kabar jika pasien sudah datang.
"Keluarga nona Emilia?"
Mendengar itu membuat Alex menoleh ke arah IGD.
📞: Tuan. Sebentar dulu ya. Nanti saya kabari lagi, nano yang saya bawa tadi sudah sadar
📞: Baiklah
Tut...tut...tut..
Sambungan telpon terputus. Alex menghampiri wanita yang masih berbaring lemas di atas ranjang IGD.
"Bapak yang membawa saya kesini? Tanya Emilia setelah Alex mendekat ke arahnya
"Benar nona. Apa nona baik-baik saja?"
"Terimakasih pak. Saya baik-baik saja" Ucap Emilia
Di saat Emilia masih berbincang dengan Alex. Tiba-tiba sambungan telponnya terputus. ada panggilan masuk dari nomor Widi.
📞: Halo kak
📞: Em. kamu sudah sampai apa belum?
📞: Astagfirullah kak. Emilia tadi sudah sampai tapi Emil malah pingsan. Emil akan coba kembali ke cafe itu lagi
📞: Apa Em. Kamu pingsan? Lalu bagaimana keadaan kamu Em?
📞: Aku sudah baik-baik saja kak. Ada orang baik yang membawa aku ke rumah sakit
📞: Aku kesana ya Em
📞: Tidak usah kak. ini Emil juga sudah mau pulang kok
📞: Baiklah Em. Kamu hati-hati ya
Setelah sambungan telponnya terputus. Emilia beranjak dari ranjang IGD.
"Mau kemana nona?" Tanya Alex pada Emilia
"Maaf pak. Saya harus segera pergi. karna saya ada meeting di Rainbow cafe dengan seseorang. Orang itu pasti sudah menunggu saya di sana"
"Ada meeting? Apa ini dengan nona Berlian?"
"Kok bapak tau"
"Astagfirullah. Ternyata nona adalah nona Berlian. Itu artinya nona akan meeting bersama dengan bos saya. CEO Bagaskara grup"
"Iya itu benar pak. Saya harus segera ke sana"
Emilia mau beranjak dari ranjang itu. Namun Alex tidak mengijinkan Emilia karna kondisi Emilia masih sangat lemah.
"Nona, kalau soal meeting nanti akan saya sampaikan pada tuan Willi"
"Sampaikan permintaan maaf saya ya pak. saya benar-benar minta maaf"
Di restoran
"Kenapa orang itu belum juga datang. apa dia sedang terjebak macet" Gumam William
Tak lama, ponselnya berdering. Ada panggilan masuk dari Alex. Dengan cepat William mengusap tombol hijau dari layar ponselnya.
📞: Bagaimana, apa kamu sudah menghubunginya?
📞: Iya tuan. Ternyata nona Berlian adalah orang yang barusan saya tolong. Nona berlian saat ini masih di rumah sakit bersama saya tuan
📞: Apa! Memangnya dia sakit apa?
📞: Nona berlian tidak sakit tuan. Dia mengalami kram di perutnya. Karna kebetulan Nona Emilia sedang hamil besar
📞: Ya sudah, kamu antar kan dia pulang. Kalau soal meeting kita atur lagi wain waktu
📞: Baik tuan. Terimakasih
William mengambil nafas panjang. Sia- sia menunggu selama 1 jam lebih di cafe itu. Setelah mendapat kabar dari Alex, William berjalan keluar dari Rainbow cafe.
Tiba-tiba ada panggilan masuk dari mamanya. wanita paruh baya itu mengatakan jika dia dan suaminya sedang ada di Villa mereka yang ada di puncak bogor.
📞: Halo ma, ada apa?
📞: Mama cuma mau bilang kalau mama dan papa sedang ada di Villa. Kamu bisa kesini kan Wil?
📞: Hari ini Willi masih ada banyak kerjaan ma. Willi masih harus ke pabrik untuk mengecek barang-barang di sana
📞: Baiklah nak. kamu jangan capek-capek. nanti kalau sudah ada waktu main ke Villa ya. Nanti mama kenalkan pada om Wira. kalian belum pernah bertemu kan?
📞: Iya ma. Nanti kalau Willi sudah tidak sibuk ya. By mam
Selama ini William memang tidak pernah bertemu dengan Wirayudo. pria itu hanya mendengar cerita tentangnya dari kedua orang tuanya. William juga tidak tau jika Wirayudo ayah Emilia yang menjadi pengacara pribadi keluarganya.
Dari dulu setiap ada masalah apapun memang Wirayudo yang selalu bisa mereka andalkan. kasus berat seperti apapun bisa selalu Wira menangkan. Apalagi kasus yang menimpa keluarga Bagaskara 8 tahun yang lalu.
Di Villa Bagaskara
"Telpon siapa ma?"
"Biasa pa, telpon Willi, mama sudah kasih tau dia jika kita sudah ada disini"
"Lalu apa katanya. apa dia mau datang kesini?"
"Entahlah pa. katanya masih sibuk, Biasa lah pa si Willi memang super sibuk"
Di saat Liana berbincang dengan Bagaskara, Wirayudo dengan Emilia datang dan bergabung dengan mereka berdua.
"Siapa yang sibuk Li?" Tanya Melinda pada Liana
"Anak aku Mel. biasa dia itu, super sibuk"
"Nama panjang anak kamu siapa Li? selama ini kamu selalu memanggilnya Wil"
Memang selama ini Liana ataupun Bagaskara hanya menyebutkan William dengan Will di depan Melinda dan Wirayudo.
"Namanya William Bagaskara Mel. Tapi aku sudah biasa memanggilnya Will"
Mendengar nama itu seperti tidak asing bagi Wirayudo. Pria itu seperti pernah mendengar nama itu sebelumnya.
"William Bagaskara. Tunggu deh Li, sepertinya aku pernah mendengat nama itu. Tapi dimana ya" Ucap Wirayudo dan masih mencoba mengingat nama William Bahaskara
"Mama ingat pa. Nama itu kan sama persis dengan seseorang yang dulu pernah memberikan darahnya pada Emilia, waktu Emilia kecelakaan 10tahun yang lalu" Timpal Melinda
"Iya bener ma. Pantes nama itu seperti tidak asing pada papa. Oh iya, Apa golongan darah William anak kalian adalah AB- ?"
"Iya bener Wir, golongan darah Willi memang AB-. Sama dengan golongan darah papa"
"Apa jangan-jangan waktu itu yang mendonorkan darahnya untuk Emilia adalah anak kalian"
"Bisa jadi itu sih pa" Ucap Melinda
Tanpa terasa hari sudah berlalu begitu cepat. Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 23:00. Namun Emilia masih belum bisa memejamkan kedua matanya. Wanita itu begitu merasa sulit untuk sekedar tidur malam ini.
Entah kenapa, tiba-tiba saja Emilia teringat kepada kedua orang tuanya. Terutama pada sang mama. Emilia begitu mencemaskan keadaan mamanya. Karna terakhir kali yang dia lihat Melinda seperti sedikit kurang Sehat.
"Mama. Emil sangat merindukan mama" Ucapnya sendu.
Emilia mengambil ponselnya dan membuka aplikasi menulisnya. Di saat seperti ini memang sangat pas untuk mencurahkan semua isi hatinya menjadi sebuah sambungan novel miliknya.
{ Waktu. Bisakah kamu berputar kembali ke masa laluku. Masa di mana aku masih bisa merasakan hangatnya kasih sayang dari mama dan papaku. Masa di mana aku selalu menjadi kebanggaan mereka. masa di mana aku yang tidak pernah membuat goresan luka pedih dan kecewa yang amat mendalam. aku sadar, semua ini salahku. tapi apa aku salah jika masih berharap bisa mendapatkan kasih sayang serta kepercayaan mereka kembali?
Kenapa semuanya harus terjadi bagaikan angin yang datangnya tiba-tiba. bagaikan mimpi terburuk yang pernah singgah dalam tidurku dan bagaikan hujan yang datang di tengah teriknya matahari.
Kejadian itu membuat aku sendiri. sendiri di tengah gelapnya malam. dan di bawah derasnya hujan. apakah bintang akan datang menerangi kegelapan ku? apakan Pelangi akan datang disaat hujan itu sudah pergi? }
Kira-kira seperti itulah bait dalam cerita novel Emilia.
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, VOTE YA KAK. TERIMAKASIH YANG SELALU SETIA MEMBACA HASIL HALUAN KU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
.
sabar ya Emil ,.kangen pada mama .hanya bisa liat dari jauh
2023-01-26
0
✨🥀🪴N.𝐀⃝🍒✨
sayangnya Alex gak tau kalau berlian adalah Emilia yg dicari William selama ini
2023-01-21
0
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
mudah mudahan bisa bertemu lagi dngn wiliam
2023-01-15
0