Pertemuan yang gagal

"Kenapa suaranya begitu mirip dengan suara Emilia" Ucapnya sendu

Entah kenapa suara itu masih terus terngiang jelas pada indra pendengaran William. Suara lembut Emilia masih di ingat jelas olehnya.

Di saat William masih terdiam di halte. Tiba-tiba ada panggilan masuk dari seseorang yang menjadi tangan kanan William selama ini.

Dengan cepat William menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

📞: Holo. Ada apa Alex?

📞: Maaf tuan. Saya baru menyampaikan hal ini

📞: Tentang apa?

📞: Soal penambahan Desainer di perusahaan kita tuan

📞: Satu minggu yang lalu saya baru menemukan desainer yang recommend banget tuan. Semua gambar yang dia posting di sosial medianya benar-benar membuat saya ingin langsung mengajaknya kerja sama

📞: Apa nama akun media sosialnya?

📞: Berlian Desain tuan

Setelah mendengar hal itu William langsung memutuskan sambungan telponnya. Pria itu membuka halaman sosial medianya dan langsung mencari akun yang disebutkan oleh Alex

Mata William memicing saat melihat beberapa gambar yang muncul di akun itu" Is Perfect" Ucapnya setelah melihat beberapa gambar di akun media sosial itu.

"Ini memang benar-benar sempurna. Aku harus mengajaknya bertemu dalam waktu dekat ini"Ucapnya lagi

Setelah itu William mengirimkan pesan singkat pada Alex. pria itu meminta kepada Alex untuk menjadwalkan pertemuan dengan Desainer yang memiliki akun Berlian. William akan menjadikan dia Desainer tetap di perusahaan Bagaskara Grup.

Di butik Widi

Ternyata Alex benar-benar menghubungi Widi untuk mengajak Emilia meeting bersama dengan CEO perusahaannya.

📞: Halo, ada apa tuan Alex?

📞: Saya mau memberitahukan kalau minggu depan nona Berlian di minta untuk menemui Pak William di Rainbow cafe.

📞: Baik pak. Saya akan segera sampaikan berita baik ini pada Berlian

📞: Baik bu. Terimakasih

Setelah sambungan telponnya terputus. Widi menghampiri Emilia yang sedang membuatkan Desain untuk Liana dan juga beberapa orang yang pesan di butik Widi. dan semua Desain itu harus selesai dalam waktu 1 minggu.

"Em. Lagi sibuk?"

Mendengar suara Widi membuat Emilia meletakkan pensilnya dan menoleh ke arah Widi yang berjalan ke arahnya.

"Iya nih kak. Tadi pagi aku dapat beberapa pesanan dari akun sosial media juga dari orang-orang yang datang ke butik ini. Ada apa kak?"

"Kakak cuma mau bilang, Kalau minggu depan CEO Bagaskara grup mengajak kamu untuk bertemu di Rainbow Cafe. kamu bisa kan Em?"

"Bisa kak, bisa banget. ini kesempatan Emil agar bisa menjadi Desainer tetap di perusahaan itu" Jawab Emilia antusias

"Baiklah, akan kakak sampaikan ya"

"Iya kak. Terimakasih ya kak"

"Sama-sama Em. kamu butuh bantuan gak?"

"Gak usah kak. kakak rapikan barang-barang saja"

" Baiklah. Semangat ya Em"

Setelah kepergian Widi. Emilia kembali melanjutkan pekerjaannya. Wanita itu sudah menyelesaikan 3 Desain baju milik Bu Liana yang sudah memberikan DP di muka.

"Alhamdulilah sayang, Allah mempermudah jalan mami mencari uang. Kamu sehat-sehat dalam perut mami ya" Ujar Emilia sambil mengusap perutnya yang sudah membesar

Umur kehamilan Emilia memang sudah masuk di minggu yang ke 30. 8 minggu lagi Emilia harus siap-siap akan menjadi seorang ibu baru di usianya yang masih sangat muda. Apakah Emilia mampu menjadi seorang ibu sekaligus ayah untuk anaknya.

Di sekolah merah putih

"Kamu kenapa Ren, Aku perhatiin seperti lemas begitu. Memang habis ngapain semalem, bukannya kamu gak ikut hadir ya di acara pesta ulang tahunnya Ratna?" Tanya salah satu teman nya pada Siren.

Karna memang hari ini Siren benar-benar terlihat begitu lemas dan cara berjalannya yang sangat aneh.

"Iya Ren. Kamu kenapa? Cara berjalan kamu juga aneh banget deh Ren. Kayak gimana gitu. Hahahh"

"Bisa diem gak kalian berdua. Sahabatnya lagi sengsara malah di ketawain" Ucap Siren kesal

Teman-teman Siren memang tidak ada yang tau jika Siren sudah menikah. Karna setau mereka yang menikah adalah Emilia. kakaknya Siren

"Iya sorry. Emang nya kalau boleh tau kamu kenapa sin Ren. habis jatuh apa gimana?"

Mendengar pertanyaan dari kedua temannya membuat Siren terdiam. Wanita itu mengingat jelas bagaimana David melakukan hal itu lagi padanya. Bahkan malam tadi David melakukan berkali-kali hingga membuat Siren tidak berdaya.

"Kurang ajar si David. bisa-bisanya dia semalam melakukan itu hingga berkali-kali. sampai membuat aku seperti ini. Awas saja nanti ya. akan aku balas" Ucap Siren dalam batinnya.

Ya, malam tadi memang Siren dan David habis melewati malam panas yang menyebabkan Siren berjalan aneh seperti itu. Karna David ingin memberikan pelajaran pada Siren yang sudah menjebaknya dengan mencampurkan obat perangsang pada minumannya tempo hari.

Oleh karena itu, Malam tadi David menggunakan obet kuat untuk memberikan Siren pelajaran atas apa yang sudah dia lakukan.

"Woy Ren. kok malah bengong"

"Berisik. Gue lapar mau ke kantin"

Siren berdiri dan berjalan ke arah kantin dengan menahan sakit di bagian inti tubuhnya. Melihat itu membuat kedua sahabatnya tertawa dalam diam dengan cara berjalan Siren.

Di kediaman Bagaskara

"Pa, bagaimana jika kita ke bogor dalam waktu dekat, Minggu depan bagaimana pa?"

"Nanti papa liat jadwal dulu ya ma. takutnya papa lagi ada pekerjaan penting"

"Oke pa. tapi kalau cuma gak terlalu penting papa suruh anak buah papa saja yang mengurusnya"

"Iya ma. Apa mama sudah mengajak Melinda?"

"Benar ya pa. Sudah kok pa. Mama sudah mengajak Melinda dan dia mau"

"Baiklah"

Mendengar ucapan suaminya membuat Liana tersenyum senang. Selain untuk berlibur ke puncak, wanita paruh baya itu juga akan bertemu dengan Desainer baru yang akan menjadi Desainer langganannya.

"Akhirnya aku bisa bertemu dengan Desainer itu. Semoga saja dia bisa datang ke Villa. Aku harus menghubunginya untuk memberitahukan hal ini.

Liana mengambil ponselnya dan langsung mengirimkan pesan singkat pada akun Berlian Desain.

[ Selamat siang, Apa mbk bisa datang ke tempat saya minggu depan? ] Send

Tak butuh waktu lama pesan itu langsung tercentang biru 2.

Berlian Desain

[ Siang bu. Insyaallah bisa bu ]

[ Baiklah, nanti saya akan mengirimkan supir untuk menjemput, Terimakasih] Send

Berlian Desain

[ Baik bu, sama-sama ]

"Semoga saja Desainer ini masih single. bisa aku jodohkan dengan William" Ucapnya tersenyum

1 minggu kemudian

Saat ini Emilia sudah bersiap untuk bertemu dengan CEO perusahaan Bagaskara. Emilia tidak akan menyianyiakan kesempatan untuk menjadi Desainer tetap di perusahaan itu.

"Em, apa kamu sudah siap buat bertemu dengan CEO Bagaskara Grup?"

"Sudah kak. Doain aku ya kak. Semoga hari ini pertemuannya lancar"

"Pasti dong Em. Kakak akan selalu mendoakan yang terbaik buat kamu"

Emilia berangkat ke Cafe menggunakan taksi online. Karna saat ini sedang gerimis dan membuat Emilia terpaksa harus menggunakan taksi.

"Aduh kok macet banget ya" Gumamnya.

Di jam-jam seperti ini memang begitu rawan dengan kemacetan. Karna masih jam orang berangkat ke kantor.

1 jam kemudian, Emilia sudah tiba di Rainbow cafe. Wanita itu turun dari mobil dan masuk ke dalam Cafe. Namun, langkahnya terhenti saat Emilia merasakan sakit di bagian perutnya. Wanita itu pingsan di saat itu juga.

Melihat kerumunan orang, membuat William ingin menghampirinya. Tapi suara Alex berhasil menghentikan langkahnya.

"Biar saya saja tuan. Tuan silahkan menunggu nona berlian"

"Baiklah"

Alex berjalan ke arah kerumunan dan meminta orang-orang untuk membawa tubuh Emilia ke dalam mobilnya. Alex yang akan mengantarkan wanita itu ke rumah sakit.

Terpopuler

Comments

.

.

author . sedih banget PD mereka..
ada aja caranya hingga mereka ga ketemu

2023-01-26

0

🍭ͪ ͩႮოi⛅ͧ ͫ ͥ

🍭ͪ ͩႮოi⛅ͧ ͫ ͥ

salah kamu sendri kan siren jdi terima laaa akibatanyaa,pdh mukanyaa🤣🤣

2023-01-25

0

✨🥀🪴N.𝐀⃝🍒✨

✨🥀🪴N.𝐀⃝🍒✨

lah si David malah anu lagi sama siren... ntar kalau siren hamil makin bertingkah dia semaunya

2023-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 Party kelulusan
2 Malam kelam
3 2 bulan kemudian
4 Tidak pantas
5 Pergi
6 Pernah merasakan hal yang sama
7 Mulai tau
8 Khawatir
9 Belanja
10 Menangislah
11 Kedatangan David
12 Luka hati Emilia
13 Rencana licik Siren
14 Pindah
15 Calon istri
16 Egois
17 Driver Ojol Daniel
18 Mencari Emilia
19 Pertemuan yang gagal
20 Curahan hati Emilia
21 Villa
22 Emilia melahirkan
23 Bertemu
24 Apa pria itu kamu?
25 Pengacara Hebat
26 Menjadi target selanjutnya
27 Dalam Pantauan
28 Flashback 21 tahun lalu
29 Partner
30 Gara-gara Emilia
31 Demi Nathan
32 Seandainya
33 Calon suamimu
34 Saya Orangnya
35 Emilia
36 Ambisi Ferdian
37 Rencana
38 Sempurna
39 H-7
40 Memiliki satu harapan yang sama
41 Tidak punya hati!
42 Mantu idaman
43 Undangan pernikahan
44 Widi si tau segalanya
45 Tukang ojek
46 Siapa laki-laki itu?
47 Ajakan konyol William
48 H-2
49 Rasa kecewa Emilia
50 Selalu terbayang
51 Jamin klepek-klepek
52 Hari H 1
53 Hari H 2
54 Terkejut
55 Akhirnya Sah
56 Gagal malam pertama
57 Ajakan William
58 Senjata makan tuan
59 Ajakan solat bersama
60 Bacot para jomblo
61 Uang yang berkuasa
62 Pria menyebalkan!
63 Dunia milik kita berdua
64 Toxic
65 Rasa curiga William
66 Ayang Willi
67 Sosok yang mencurigakan
68 Honeymoon!
69 Istri Syco
70 Kejahilan Emilia
71 Pesan dari nomor tidak di kenal
72 Emilia salah paham
73 Terbongkar
74 Menjadi penguntit
75 Hacker
76 Tanggal lahir
77 Panggilan kesayangan
78 Dekapan William
79 Nonton Film Horor
80 Masa lalu
81 Kemana Emilia?
82 Anak menyebalkan
83 Emilia terluka
84 Firasat seorang ibu
85 Rela berkorban
86 Keadaan Emilia
87 Mimpi buruk Nathan
88 Terlalu sakit
89 Emilia sadar
90 Hukuman dari William
91 Hukuman dari William buat David
92 Gara-gara saudara sepupu
93 Rasa terkejut David
94 Seperti anak tiri
95 Sepupu menyebalkan!
96 Suara yang tidak asing
97 Rencana Ferdian
98 Flashback 1 tahun yang lalu
99 Bersyukur itu perlu
100 Tidak baik buat jantung
101 Mencoba saling menyembuhkan luka
102 Mencoba saling menyembuhkan luka
103 Harapan Widi
104 Tak sanggup Berpisah
105 Seperti anak kecil
106 Gagal Lagi
107 Wanita itu
108 Penyesalan David
109 Bertemu
110 William dan Danu
111 Antara Kumala dan Kanaya
112 Masa lalu Kumala
113 Putri kecil
114 Kebohongan Alex
115 Pengajuan syarat untuk Danu
116 Suami mesum
117 Jangan macem-macem
118 Kecelakaan!
119 Merasa sangat bersalah
120 Rasa terkejut Emilia
121 Semua hanyalah masalalu
122 Saudara kandung
123 Rumah baru untuk Emilia
124 Penyesalan Danu
125 Promo Novel
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Party kelulusan
2
Malam kelam
3
2 bulan kemudian
4
Tidak pantas
5
Pergi
6
Pernah merasakan hal yang sama
7
Mulai tau
8
Khawatir
9
Belanja
10
Menangislah
11
Kedatangan David
12
Luka hati Emilia
13
Rencana licik Siren
14
Pindah
15
Calon istri
16
Egois
17
Driver Ojol Daniel
18
Mencari Emilia
19
Pertemuan yang gagal
20
Curahan hati Emilia
21
Villa
22
Emilia melahirkan
23
Bertemu
24
Apa pria itu kamu?
25
Pengacara Hebat
26
Menjadi target selanjutnya
27
Dalam Pantauan
28
Flashback 21 tahun lalu
29
Partner
30
Gara-gara Emilia
31
Demi Nathan
32
Seandainya
33
Calon suamimu
34
Saya Orangnya
35
Emilia
36
Ambisi Ferdian
37
Rencana
38
Sempurna
39
H-7
40
Memiliki satu harapan yang sama
41
Tidak punya hati!
42
Mantu idaman
43
Undangan pernikahan
44
Widi si tau segalanya
45
Tukang ojek
46
Siapa laki-laki itu?
47
Ajakan konyol William
48
H-2
49
Rasa kecewa Emilia
50
Selalu terbayang
51
Jamin klepek-klepek
52
Hari H 1
53
Hari H 2
54
Terkejut
55
Akhirnya Sah
56
Gagal malam pertama
57
Ajakan William
58
Senjata makan tuan
59
Ajakan solat bersama
60
Bacot para jomblo
61
Uang yang berkuasa
62
Pria menyebalkan!
63
Dunia milik kita berdua
64
Toxic
65
Rasa curiga William
66
Ayang Willi
67
Sosok yang mencurigakan
68
Honeymoon!
69
Istri Syco
70
Kejahilan Emilia
71
Pesan dari nomor tidak di kenal
72
Emilia salah paham
73
Terbongkar
74
Menjadi penguntit
75
Hacker
76
Tanggal lahir
77
Panggilan kesayangan
78
Dekapan William
79
Nonton Film Horor
80
Masa lalu
81
Kemana Emilia?
82
Anak menyebalkan
83
Emilia terluka
84
Firasat seorang ibu
85
Rela berkorban
86
Keadaan Emilia
87
Mimpi buruk Nathan
88
Terlalu sakit
89
Emilia sadar
90
Hukuman dari William
91
Hukuman dari William buat David
92
Gara-gara saudara sepupu
93
Rasa terkejut David
94
Seperti anak tiri
95
Sepupu menyebalkan!
96
Suara yang tidak asing
97
Rencana Ferdian
98
Flashback 1 tahun yang lalu
99
Bersyukur itu perlu
100
Tidak baik buat jantung
101
Mencoba saling menyembuhkan luka
102
Mencoba saling menyembuhkan luka
103
Harapan Widi
104
Tak sanggup Berpisah
105
Seperti anak kecil
106
Gagal Lagi
107
Wanita itu
108
Penyesalan David
109
Bertemu
110
William dan Danu
111
Antara Kumala dan Kanaya
112
Masa lalu Kumala
113
Putri kecil
114
Kebohongan Alex
115
Pengajuan syarat untuk Danu
116
Suami mesum
117
Jangan macem-macem
118
Kecelakaan!
119
Merasa sangat bersalah
120
Rasa terkejut Emilia
121
Semua hanyalah masalalu
122
Saudara kandung
123
Rumah baru untuk Emilia
124
Penyesalan Danu
125
Promo Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!