Seperti yang sudah direncanakan. Emilia mengemas semua barang yang akan dia bawa untuk pindah ke tempat barunya. setelah di pikir-pikir, memang ada baiknya jika Emilia pergi dari kampung ini, untu apa terus bertahan di kampung itu. semua orang bahkan selalu menganggap rendah Emilia.
Setelah selesai packing baju. Emilia keluar dari dalam kamarnya, Wanita itu memutuskan untuk berpamitan kepada bu Aisyah beserta suaminya, karna mau bagaimana pun, mereka berdua sudah sangat baik pada Emilia selama tinggal di kontrakan miliknya.
Tok...tok...tok...
"Assalamualaikum" Emilia mengetuk pintu sambil mengucapkan salam.
"Waalaikum salam" Bu Aisyah membuka pintu rumahnya dan menyuruh Emilia untuk masuk.
"Nak Emilia, ayo silahkan masuk"
Emilia masuk dan mengekor di belakang bu Aisyah. Bu Aisyah cukup heran dengan kedatangan Emilia, soalnya ini baru pertama kali Emilia bertamu ke rumah bu Aisyah malam-malam seperti ini.
"Ada nak, tumben kamu malam-malam ke rumah ibu?"
"Emilia mau pamit bu"Ucap Emilia sendu
Mendengar ucapan Emilia membuat bu Aisyah mendekat ke arahnya,"Pamit? memangnya kamu mau kemana nak?"
"Emil mau pindah bu, besok sore Emilia akan pindah ke Bogor"
"Kenapa kamu mau pindah nak? apa ini semua karna ibu-ibu di sini yang selalu ngomongin kamu dan nyakitin hati kamu?"
"Tidak kok bu, ini semua demi masa depan Emilia, Emilia pindah ke sana karna urusan pekerjaan bu. karna setelah lahiran nanti, Emilia berencana untuk kuliah dan menggapai cita-cita Emil"
"Jika memang itu keputusan mu, ibu dan bapak tidak bisa apa-apa nak. memangnya nak Emil punya cita-cita apa?"
"Emilia pengen jadi pengacara bu, doakan Emilia ya bu"
"Pasti nak Emil, ibu juga bapak pasti akan mendoakan yang terbaik buat kamu, kamu kalau lagi ke jakarta jangan lupa main kesini ya"
"Terimakasih bu, Bu Aisyah baik banget. Emilia janji yidak akan pernah melupakan kebaikan bapak dan juga ibu"
30 Menit kemudian, Emilia pamit pada bu Aisyah, karna hari sudah semakin larut. malam ini Emilia memutuskan untuk tidur lebih cepat, karna besok pagi wanita itu akan melihat keadaan kedua orang tuanya terlebih dahulu.
DI KEDIAMAN WINARTO
"Kamu dari mana aja sih mas jam segini baru pulan?"Tanya Siren pada David yang memang baru pulang setelah seharian pergi dari rumah.
"Itu bukan urusan kamu" Balas David dingin tanpa menoleh ke arah Siren terlebih dahulu
"Tapi aku ini istri kamu mas"
Mendengar ucapan Siren membuat David menghentikan langkahnya. pria itu membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Siren yang saat ini masih mematung di ambang pintu kamar mereka.
"Istri? jangan ngimpi saya mau menganggap kamu sebagai istri!"Ujar David dingin.
"Kenapa kamu seperti itu sama aku mas, kenapa kamu tidak menerima pernikahan kita?"
"Kamu mau tau kenapa saya seperti ini?"
"Katakan mas, apa salahku sehingga kamu tidak pernah bersikap baik padaku"
"Baik, akan saya katakan. saya memang tidak akan pernah sudi memiliki istri licik seperti kamu"
"Apa maksud kamu mas?"
"Tidak perlu pura-pura bodoh, saya sudah tau jika semua ini terjadi karna ulah mu bukan?"
"Apanya mas, aku benar-benar tidak paham?"
"Dasar wanita tidak tau diri, kamu kan yang membuat Emilia menghabiskan malam bersama pria lain. kamu ingin mendapat kan apa yang Emilia miliki, iya kan!?"
Deg! mendengar akan hal itu membuat Siren gelagapan, wajahnya menjadi takut seketika itu, bagaimana bisa David mengetahui tentang semua ini, bukan kah tidak ada 1 orang pun yang tau tentang apa yang Siren lakukan malam itu.
"Apa maksud kamu mas?"
"Sudahlah Siren, tidak perlu pura-pura tidak tau. kira-kira bagaimana reaksi papa kamu kalau sampai tau. bahwa yang terjadi sama Emilia itu adalah ulah kamu, brengsek!"
"Dari mana kamu tau semua itu mas?"
"Saya tidak sebodoh itu Siren, perlu kamu tau. Saya mau menikah dengan mu itu semua hanya karna harta warisan, "
"Maksudnya?"
"Iya, saya menikahi kamu karna papa mengancam, kalau sampai saya tidak mau menikah dengan kamu, maka saya tidak akan pernah bisa untuk menjadi pewaris utama di keluarga ini" Ucapnya dingin dan langsung pergi dari hadapan Siren.
Namun, langkahnya terhenti saat suara Siren kembali terdengar pada indra pendengarannya.
"Apa kamu mau menikah dengan kak Emilia juga karna itu?"
Mendengar itu membuat David kembali membalikkan tubuhnya."Jangan pernah menyamakan Emilia dengan wanita sepertimu, karna Emilia itu beda. Jika Emilia sebuah bunga, maka kamu adalah ulat yang menjadi perusak"
Setelah mengatakan hal itu, David masuk ke dalam kamar mandi dan membanting pintu begitu keras.
" Emili, Emili dan Emilia, kenapa semua orang hanya memikirkan Emilia, kenapa kalian tidak pernah memikirkan perasaanku, apa hebat nya kak Emil, kenapa kalian semua lebih mementingkan dia, Aaaaaaa" Siren berteriak begitu keras,
Beruntung di rumah itu tidak ada siapa-siapa kecuali David dan dirinya. karna kedua orang tua David sedang ke kampung halaman sang mama.
Di saat seperti ini membuat Siren menumbuhkan akal jahatnya, wanita itu berniat untuk memberikan obat perangsang pada minuman milik David, agar David mau menyentuhnya. karna selama menikah hingga saat ini, David tidak pernah sekalipun mau menyentuh Siren. meskipun Siren sudah menggunakan gaun tidur yang begitu menggoda sekalipun.
•
•
•
Malam berlalu begitu saja. pagi ini Emilia sudah membuat rencana untuk kembali melihat keadaan kedua orang tuanya. karna kemungkinan besar dia tidak bisa lagi melakukan kebiasaannya selama ini.
Setelah pindah ke Bogor. tentunya Emilia akan sangat sibuk. apalagi menjadi Desainer di 2 tempat sekaligus. Karna keinginan Emilia masih tetap sama. Kuliah dengan mengambil fakultas hukum, lulus dengan nilai terbaik dan bisa menjadi seorang pengacara hebat, bahkan lebih hebat dari pada papanya.
Emilia sudah bertekad akan membuktikan kepada kedua orang tuanya, bahwa dia bisa berdiri di kakinya sendiri tanpa bantuan darinya.
Di saat Emilia sudah tiba di perumahan Delima. wanita itu langsung melihat ke adaan rumahnya lewat celah-celah pagar di rumah itu. ingin rasanya Emilia berlari lalu memeluk sang mama. karna sang mama terlihat lebih kurus serta wajah pucat.
"Mama, Emil sangat merindukan mama" ucap Emilia yang terdengar begitu pilu.
Di saat Emilia masih menatap sang mama, tiba-tiba penjaga di rumah itu keluar dan menemukan Emilia yang sudah setengah terisak.
"Nona Emilia" ucap penjaga itu.
Mendengar ada suara itu membuat Emilia membalikkan tubuhnya, kedua matanya sudah mulai basah.
"Pak, tolong jangan pernah kasih tau papa dan mama kalau Emilia kesini ya"
"Tapi non, apa nona tidak mau masuk dan menemui mereka?"
"Tidak pak, saya sudah tidak pantas, saya mohon ya pak, jangan kasih tau siapa pun"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Andariya 💖
duren siren..kamu ini pasti akan dapat karmanya
2023-06-29
0
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
buktikan kamu berhasil dulu dan buktikan kamu dijebak dulu emilia baru pulang dan minta maaf
2023-05-23
0
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
sukooor menikah karena ada niat buruk ya gini
2023-05-23
0