Tanpa terasa ternyata hari sudah mulai gelap. Widi memutuskan untuk pulang karna semua urusannya dengan Emilia sudah selesai.
"Emil, kakak pulang dulu ya. semangat menulisnya"
"Iya kak, makasih ya. kak Widi hati-hati dijalan ya"
Widi keluar dari rumah kontrakan Emilia. Namun baru beberapa langkah saja, Widi mendengar beberapa ibu-ibu yang sedang duduk bergerombol tidak jauh daru rumah Emilia. dan ternyata mereka semua sedang membicarakan tentang Emilia.
Mendengar itu membuat Widi memperlambat langkah kakinya agar bisa mendengar lebih jelas omongan dari beberapa ibu-ibu itu.
"Eh tau nggak ibu-ibu" Ucap salah satu dari mereka
"Tau apa bu?
"Itu si Emilia, perempuan yang ngontrak di kontrakan milik bu Aisyah"
"Oh neng Emilia. iya saya tau, dia orangnya cantik dan baik"
"Bukan itu maksud saya bu"Ujar bu Siti. ibu-ibu tere-rempong di kampung itu.
"Lalu apa dong bu kalau bukan itu?" Tanya salah satu dari mereka
"Kalau menurut saya ini ya, kayaknya dia hamil deh"
"Hus, hati-hati kalau ngomong bu. nanti bisa jadi fitnah"
"Siapa yang fitnah bu, saya punya buktinya kok"
Widi masih bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, karna saat menyebutkan nama Emilia, membuat Widi semakin memperlambat langkahnya."Bukti apa maksud ibu itu"Gumam Widi dalam batinnya.
"Bukti apa bu?"
"Ini saya ada foto Emilia lagi keluar dari ruangan dokter kandungan" Ucapnya sambil memperlihatkan gambar dari ponselnya
"Aduh bu. kalau cuma kayak gini belum tentu juga neng Emilia hamil kan bu," Ucap bu ningsih yang masih membela Emilia.
"Tau nih bu Siti, ini mah belum tentu hamil bu, jangan nyebar berita gak bener"
"Ya kan tadi saya cuma bilang sepertinya hamil" Jawab bu siti dan langsung beranjak dari gerombolan itu.
Setelah kepergian bu Siti. Widi melanjutkan langkahnya kembali, wanita itu memesan taksi online untuk mengantarnya pulang. di tengah perjalanan, Widi mengambil ponselnya dan menghubungi Emilia. Wanita itu memberitahu Emilia tentang apa yang baru saja dia dengar.
Tut....tut....tu...
Widi menelpon Emilia. nomor Emilia langsung berdering. dan tak menunggu lama terdengar suara khas Emilia dari ujung telpon.
📞: Iya kak Widi. ada apa?
📞: Aku cuma mau bilang sesuatu Em. ini tentang kehamilan kamu
📞: Tentang kehamilan ku. maksudnya kak?
📞: Iya Em, sepertinya ibu-ibu kampung akan segera tau deh.
📞: Kok bisa kak, kan aku tidak pernah mengatakan sama siapapun di kampung ini.
📞: Tadi aku dengar yang namanya bu Siti pernah melihat kamu keluar dari ruangan dokter kandungan
📞: Yang bener kak. ya udah, makasih ya kak.
Setelah sambungan telpon terputus, Emilia keluar dari dalam rumahnya. Wanita itu memutuskan untuk datang ke tempat bu Aisyah.
Karna rumah Emilia dengan rumah bu Aisyah hanya berjarak beberapa meter saja, Emilia tidak butuh waktu lama untuk tiba di sana.
Tok....tok...tok...
"Assalamualaikum bu Aisyah, Saya Emilia" Ucap Emilia sopan sambil mengetuk pintu.
"Waalaikum salam, tunggu sebentar nak Emil"
Tak menunggu lama, pintu rumah bu Aisyah terbuka. Wanita paruh baya itu meminta Emilia untuk masuk ke dalam rumahnya. Karna sebelumnya Emilia tidak pernah datang ke rumah bu Aisyah, oleh karena itu kedatangan Emilia kali ini membuat bu Aisyah merasa seperti ada sesuatu.
"Ada apa nak? tumben datang ke rumah ibu?"
"Begini bu, Sepertinya ibu-ibu kampung akan segera tau tentang kehamilan Emilia" Ucap Emilia sendu
"Kok kamu bisa ngomong gitu nak? ibu padahal tidak pernah memberitahu siapapun"
"Oh ini bukan masalah itu bu, kalau hanya masalah Emilia, Emilia gak papa jika seandainya semua orang kampung ini tai. yang Emilia takutkan adalah bu Aisyah"
"Memangnya apa yang kamu takutkan nak?"
"Emilia takut bu Aisyah di bawa-bawa"
"Kamu tidak perlu khawatirkan ibu nak, soal itu ibu gak papa. ibu sudah pernah mengalaminya"
"Apa gak masalah jika Emil masih ngontrak di tempat ibu?"
"Gak papa nak, ibu sama bapak gak masalah"
•
•
•
•
2 bulan berlalu. Tanpa terasa perut Emilia sudah semakin membesar, karna usia kandungan Emilia saat ini sudah masuk di minggu ke 24 { 6 Bulan }.
Selama 2 bulan ini Emilia melewati hari-harinya penuh dengan air mata. Setelah semua orang kampung itu tau, Emilia menjadi bahan gosip serta bahan hinaan dan cemoohan semua orang yang ada di sana.
Namun Emilia tidak pernah menanggapi semua omongan yang terlontar dari mulut mereka, Emilia selalu berusaha kuat dan tegar di depan semua orang. tapi di balik semua itu, ternyata Emilia adalah sosok gadis yang sangat rapuh, bahkan air matanya begitu gampang jatuh setelah dirinya ada di dalam rumah.
"Eh liat deh itu si Emilia, masih punya muka ternyata disini ya" Ucap salah satu dari mereka saat Emilia melewatinya
"Iya tuh, emang dasar wanita murahan ya, bapak anaknya saja tidak jelas"
Mendengar itu membuat Emilia merasa dadanya sesak, matanya memanas. namun sekuat mungkin Emilia tidak menjatuhkan air matanya di depan mereka semua.
"Permisi ibu-ibu"Ujar Emilia yang masih mencoba sopan.
"Heleh gak usah sok sopan Emilia, Semua orang juga tau kamu seperti apa" Ucap bu siti si paling rempong.
"Sabar Emilia, sabar, kamu kuat. kamu gak boleh nangis di hadapan mereka, sabar" Emilia bermonolog dalam batinnya.
Emilia mencoba mempercepat langkahnya, Namun entah kenapa kakinya seakan terasa begitu berat untuk segera menjauh dari kerumunan ibu-ibu julid.
Saat Emilia sudah mau tiba di depan rumahnya. tiba-tiba langkahnya terhenti saat suara yang tidak asing menerpa indra pendengaran Emilia.
Mendengar itu membuat Emilia membalikkan tubuhnya. betapa terkejutnya Emilia saat melihat siapa sosok laki-laki yang sudah memanggilnya.
"David" Gumamnya
Melihat kedatangan sosok pria tampan dan terlihat menawan, membuat para ibu-ibu julid penasaran pada siapa laki-laki yang datang menemui Emilia.
"David, ngapain kamu kesini?"
"Emilia, kamu hamil?"
"Seperti yang kamu lihat, sudah kamu pergi David, Siren sudah menunggu" Ucap Emilia pada David.
"Kamu hamil anak siapa Emilia? kenapa kamu pergi tinggalkan aku? apa salahku Emil, apa salahku sampai-sampai kamu pergi tanpa kabar"
"Kamu mau tau kenapa aku pergi tanpa pamit"
"Jelaskan sama aku Emil, kenapa?" Lirih David sendu
"Baik, kamu ikut aku masuk"
David ikut masuk dan mengekor di belakang Emilia, akhirnya setelah 2 bulan mencari, David bisa menemukan Emilia.
"Kamu hamil anak siapa Emil, apa selama ini kamu mengkhianati cinta kita?"
Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut David membuat Emilia menundukkan wajahnya. hatinya terlalu sakit untuk menjelaskan semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Andariya 💖
jujur saja Emilia
2023-06-29
0
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
biasalah kalau berita² gini nyebarnya cepat dikalangan ibu ibu julid,sabar david emilia bisa menjelaskan
2023-05-23
0
💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα
begitulah mak² kurang kerjaan..kerjaannya ngurusi hidup orang..blm tenti juga dirinya bener
2023-01-25
2