Kedatangan David

Tanpa terasa ternyata hari sudah mulai gelap. Widi memutuskan untuk pulang karna semua urusannya dengan Emilia sudah selesai.

"Emil, kakak pulang dulu ya. semangat menulisnya"

"Iya kak, makasih ya. kak Widi hati-hati dijalan ya"

Widi keluar dari rumah kontrakan Emilia. Namun baru beberapa langkah saja, Widi mendengar beberapa ibu-ibu yang sedang duduk bergerombol tidak jauh daru rumah Emilia. dan ternyata mereka semua sedang membicarakan tentang Emilia.

Mendengar itu membuat Widi memperlambat langkah kakinya agar bisa mendengar lebih jelas omongan dari beberapa ibu-ibu itu.

"Eh tau nggak ibu-ibu" Ucap salah satu dari mereka

"Tau apa bu?

"Itu si Emilia, perempuan yang ngontrak di kontrakan milik bu Aisyah"

"Oh neng Emilia. iya saya tau, dia orangnya cantik dan baik"

"Bukan itu maksud saya bu"Ujar bu Siti. ibu-ibu tere-rempong di kampung itu.

"Lalu apa dong bu kalau bukan itu?" Tanya salah satu dari mereka

"Kalau menurut saya ini ya, kayaknya dia hamil deh"

"Hus, hati-hati kalau ngomong bu. nanti bisa jadi fitnah"

"Siapa yang fitnah bu, saya punya buktinya kok"

Widi masih bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, karna saat menyebutkan nama Emilia, membuat Widi semakin memperlambat langkahnya."Bukti apa maksud ibu itu"Gumam Widi dalam batinnya.

"Bukti apa bu?"

"Ini saya ada foto Emilia lagi keluar dari ruangan dokter kandungan" Ucapnya sambil memperlihatkan gambar dari ponselnya

"Aduh bu. kalau cuma kayak gini belum tentu juga neng Emilia hamil kan bu," Ucap bu ningsih yang masih membela Emilia.

"Tau nih bu Siti, ini mah belum tentu hamil bu, jangan nyebar berita gak bener"

"Ya kan tadi saya cuma bilang sepertinya hamil" Jawab bu siti dan langsung beranjak dari gerombolan itu.

Setelah kepergian bu Siti. Widi melanjutkan langkahnya kembali, wanita itu memesan taksi online untuk mengantarnya pulang. di tengah perjalanan, Widi mengambil ponselnya dan menghubungi Emilia. Wanita itu memberitahu Emilia tentang apa yang baru saja dia dengar.

Tut....tut....tu...

Widi menelpon Emilia. nomor Emilia langsung berdering. dan tak menunggu lama terdengar suara khas Emilia dari ujung telpon.

📞: Iya kak Widi. ada apa?

📞: Aku cuma mau bilang sesuatu Em. ini tentang kehamilan kamu

📞: Tentang kehamilan ku. maksudnya kak?

📞: Iya Em, sepertinya ibu-ibu kampung akan segera tau deh.

📞: Kok bisa kak, kan aku tidak pernah mengatakan sama siapapun di kampung ini.

📞: Tadi aku dengar yang namanya bu Siti pernah melihat kamu keluar dari ruangan dokter kandungan

📞: Yang bener kak. ya udah, makasih ya kak.

Setelah sambungan telpon terputus, Emilia keluar dari dalam rumahnya. Wanita itu memutuskan untuk datang ke tempat bu Aisyah.

Karna rumah Emilia dengan rumah bu Aisyah hanya berjarak beberapa meter saja, Emilia tidak butuh waktu lama untuk tiba di sana.

Tok....tok...tok...

"Assalamualaikum bu Aisyah, Saya Emilia" Ucap Emilia sopan sambil mengetuk pintu.

"Waalaikum salam, tunggu sebentar nak Emil"

Tak menunggu lama, pintu rumah bu Aisyah terbuka. Wanita paruh baya itu meminta Emilia untuk masuk ke dalam rumahnya. Karna sebelumnya Emilia tidak pernah datang ke rumah bu Aisyah, oleh karena itu kedatangan Emilia kali ini membuat bu Aisyah merasa seperti ada sesuatu.

"Ada apa nak? tumben datang ke rumah ibu?"

"Begini bu, Sepertinya ibu-ibu kampung akan segera tau tentang kehamilan Emilia" Ucap Emilia sendu

"Kok kamu bisa ngomong gitu nak? ibu padahal tidak pernah memberitahu siapapun"

"Oh ini bukan masalah itu bu, kalau hanya masalah Emilia, Emilia gak papa jika seandainya semua orang kampung ini tai. yang Emilia takutkan adalah bu Aisyah"

"Memangnya apa yang kamu takutkan nak?"

"Emilia takut bu Aisyah di bawa-bawa"

"Kamu tidak perlu khawatirkan ibu nak, soal itu ibu gak papa. ibu sudah pernah mengalaminya"

"Apa gak masalah jika Emil masih ngontrak di tempat ibu?"

"Gak papa nak, ibu sama bapak gak masalah"

2 bulan berlalu. Tanpa terasa perut Emilia sudah semakin membesar, karna usia kandungan Emilia saat ini sudah masuk di minggu ke 24 { 6 Bulan }.

Selama 2 bulan ini Emilia melewati hari-harinya penuh dengan air mata. Setelah semua orang kampung itu tau, Emilia menjadi bahan gosip serta bahan hinaan dan cemoohan semua orang yang ada di sana.

Namun Emilia tidak pernah menanggapi semua omongan yang terlontar dari mulut mereka, Emilia selalu berusaha kuat dan tegar di depan semua orang. tapi di balik semua itu, ternyata Emilia adalah sosok gadis yang sangat rapuh, bahkan air matanya begitu gampang jatuh setelah dirinya ada di dalam rumah.

"Eh liat deh itu si Emilia, masih punya muka ternyata disini ya" Ucap salah satu dari mereka saat Emilia melewatinya

"Iya tuh, emang dasar wanita murahan ya, bapak anaknya saja tidak jelas"

Mendengar itu membuat Emilia merasa dadanya sesak, matanya memanas. namun sekuat mungkin Emilia tidak menjatuhkan air matanya di depan mereka semua.

"Permisi ibu-ibu"Ujar Emilia yang masih mencoba sopan.

"Heleh gak usah sok sopan Emilia, Semua orang juga tau kamu seperti apa" Ucap bu siti si paling rempong.

"Sabar Emilia, sabar, kamu kuat. kamu gak boleh nangis di hadapan mereka, sabar" Emilia bermonolog dalam batinnya.

Emilia mencoba mempercepat langkahnya, Namun entah kenapa kakinya seakan terasa begitu berat untuk segera menjauh dari kerumunan ibu-ibu julid.

Saat Emilia sudah mau tiba di depan rumahnya. tiba-tiba langkahnya terhenti saat suara yang tidak asing menerpa indra pendengaran Emilia.

Mendengar itu membuat Emilia membalikkan tubuhnya. betapa terkejutnya Emilia saat melihat siapa sosok laki-laki yang sudah memanggilnya.

"David" Gumamnya

Melihat kedatangan sosok pria tampan dan terlihat menawan, membuat para ibu-ibu julid penasaran pada siapa laki-laki yang datang menemui Emilia.

"David, ngapain kamu kesini?"

"Emilia, kamu hamil?"

"Seperti yang kamu lihat, sudah kamu pergi David, Siren sudah menunggu" Ucap Emilia pada David.

"Kamu hamil anak siapa Emilia? kenapa kamu pergi tinggalkan aku? apa salahku Emil, apa salahku sampai-sampai kamu pergi tanpa kabar"

"Kamu mau tau kenapa aku pergi tanpa pamit"

"Jelaskan sama aku Emil, kenapa?" Lirih David sendu

"Baik, kamu ikut aku masuk"

David ikut masuk dan mengekor di belakang Emilia, akhirnya setelah 2 bulan mencari, David bisa menemukan Emilia.

"Kamu hamil anak siapa Emil, apa selama ini kamu mengkhianati cinta kita?"

Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut David membuat Emilia menundukkan wajahnya. hatinya terlalu sakit untuk menjelaskan semuanya.

Terpopuler

Comments

Andariya 💖

Andariya 💖

jujur saja Emilia

2023-06-29

0

✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸

✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸

biasalah kalau berita² gini nyebarnya cepat dikalangan ibu ibu julid,sabar david emilia bisa menjelaskan

2023-05-23

0

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

begitulah mak² kurang kerjaan..kerjaannya ngurusi hidup orang..blm tenti juga dirinya bener

2023-01-25

2

lihat semua
Episodes
1 Party kelulusan
2 Malam kelam
3 2 bulan kemudian
4 Tidak pantas
5 Pergi
6 Pernah merasakan hal yang sama
7 Mulai tau
8 Khawatir
9 Belanja
10 Menangislah
11 Kedatangan David
12 Luka hati Emilia
13 Rencana licik Siren
14 Pindah
15 Calon istri
16 Egois
17 Driver Ojol Daniel
18 Mencari Emilia
19 Pertemuan yang gagal
20 Curahan hati Emilia
21 Villa
22 Emilia melahirkan
23 Bertemu
24 Apa pria itu kamu?
25 Pengacara Hebat
26 Menjadi target selanjutnya
27 Dalam Pantauan
28 Flashback 21 tahun lalu
29 Partner
30 Gara-gara Emilia
31 Demi Nathan
32 Seandainya
33 Calon suamimu
34 Saya Orangnya
35 Emilia
36 Ambisi Ferdian
37 Rencana
38 Sempurna
39 H-7
40 Memiliki satu harapan yang sama
41 Tidak punya hati!
42 Mantu idaman
43 Undangan pernikahan
44 Widi si tau segalanya
45 Tukang ojek
46 Siapa laki-laki itu?
47 Ajakan konyol William
48 H-2
49 Rasa kecewa Emilia
50 Selalu terbayang
51 Jamin klepek-klepek
52 Hari H 1
53 Hari H 2
54 Terkejut
55 Akhirnya Sah
56 Gagal malam pertama
57 Ajakan William
58 Senjata makan tuan
59 Ajakan solat bersama
60 Bacot para jomblo
61 Uang yang berkuasa
62 Pria menyebalkan!
63 Dunia milik kita berdua
64 Toxic
65 Rasa curiga William
66 Ayang Willi
67 Sosok yang mencurigakan
68 Honeymoon!
69 Istri Syco
70 Kejahilan Emilia
71 Pesan dari nomor tidak di kenal
72 Emilia salah paham
73 Terbongkar
74 Menjadi penguntit
75 Hacker
76 Tanggal lahir
77 Panggilan kesayangan
78 Dekapan William
79 Nonton Film Horor
80 Masa lalu
81 Kemana Emilia?
82 Anak menyebalkan
83 Emilia terluka
84 Firasat seorang ibu
85 Rela berkorban
86 Keadaan Emilia
87 Mimpi buruk Nathan
88 Terlalu sakit
89 Emilia sadar
90 Hukuman dari William
91 Hukuman dari William buat David
92 Gara-gara saudara sepupu
93 Rasa terkejut David
94 Seperti anak tiri
95 Sepupu menyebalkan!
96 Suara yang tidak asing
97 Rencana Ferdian
98 Flashback 1 tahun yang lalu
99 Bersyukur itu perlu
100 Tidak baik buat jantung
101 Mencoba saling menyembuhkan luka
102 Mencoba saling menyembuhkan luka
103 Harapan Widi
104 Tak sanggup Berpisah
105 Seperti anak kecil
106 Gagal Lagi
107 Wanita itu
108 Penyesalan David
109 Bertemu
110 William dan Danu
111 Antara Kumala dan Kanaya
112 Masa lalu Kumala
113 Putri kecil
114 Kebohongan Alex
115 Pengajuan syarat untuk Danu
116 Suami mesum
117 Jangan macem-macem
118 Kecelakaan!
119 Merasa sangat bersalah
120 Rasa terkejut Emilia
121 Semua hanyalah masalalu
122 Saudara kandung
123 Rumah baru untuk Emilia
124 Penyesalan Danu
125 Promo Novel
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Party kelulusan
2
Malam kelam
3
2 bulan kemudian
4
Tidak pantas
5
Pergi
6
Pernah merasakan hal yang sama
7
Mulai tau
8
Khawatir
9
Belanja
10
Menangislah
11
Kedatangan David
12
Luka hati Emilia
13
Rencana licik Siren
14
Pindah
15
Calon istri
16
Egois
17
Driver Ojol Daniel
18
Mencari Emilia
19
Pertemuan yang gagal
20
Curahan hati Emilia
21
Villa
22
Emilia melahirkan
23
Bertemu
24
Apa pria itu kamu?
25
Pengacara Hebat
26
Menjadi target selanjutnya
27
Dalam Pantauan
28
Flashback 21 tahun lalu
29
Partner
30
Gara-gara Emilia
31
Demi Nathan
32
Seandainya
33
Calon suamimu
34
Saya Orangnya
35
Emilia
36
Ambisi Ferdian
37
Rencana
38
Sempurna
39
H-7
40
Memiliki satu harapan yang sama
41
Tidak punya hati!
42
Mantu idaman
43
Undangan pernikahan
44
Widi si tau segalanya
45
Tukang ojek
46
Siapa laki-laki itu?
47
Ajakan konyol William
48
H-2
49
Rasa kecewa Emilia
50
Selalu terbayang
51
Jamin klepek-klepek
52
Hari H 1
53
Hari H 2
54
Terkejut
55
Akhirnya Sah
56
Gagal malam pertama
57
Ajakan William
58
Senjata makan tuan
59
Ajakan solat bersama
60
Bacot para jomblo
61
Uang yang berkuasa
62
Pria menyebalkan!
63
Dunia milik kita berdua
64
Toxic
65
Rasa curiga William
66
Ayang Willi
67
Sosok yang mencurigakan
68
Honeymoon!
69
Istri Syco
70
Kejahilan Emilia
71
Pesan dari nomor tidak di kenal
72
Emilia salah paham
73
Terbongkar
74
Menjadi penguntit
75
Hacker
76
Tanggal lahir
77
Panggilan kesayangan
78
Dekapan William
79
Nonton Film Horor
80
Masa lalu
81
Kemana Emilia?
82
Anak menyebalkan
83
Emilia terluka
84
Firasat seorang ibu
85
Rela berkorban
86
Keadaan Emilia
87
Mimpi buruk Nathan
88
Terlalu sakit
89
Emilia sadar
90
Hukuman dari William
91
Hukuman dari William buat David
92
Gara-gara saudara sepupu
93
Rasa terkejut David
94
Seperti anak tiri
95
Sepupu menyebalkan!
96
Suara yang tidak asing
97
Rencana Ferdian
98
Flashback 1 tahun yang lalu
99
Bersyukur itu perlu
100
Tidak baik buat jantung
101
Mencoba saling menyembuhkan luka
102
Mencoba saling menyembuhkan luka
103
Harapan Widi
104
Tak sanggup Berpisah
105
Seperti anak kecil
106
Gagal Lagi
107
Wanita itu
108
Penyesalan David
109
Bertemu
110
William dan Danu
111
Antara Kumala dan Kanaya
112
Masa lalu Kumala
113
Putri kecil
114
Kebohongan Alex
115
Pengajuan syarat untuk Danu
116
Suami mesum
117
Jangan macem-macem
118
Kecelakaan!
119
Merasa sangat bersalah
120
Rasa terkejut Emilia
121
Semua hanyalah masalalu
122
Saudara kandung
123
Rumah baru untuk Emilia
124
Penyesalan Danu
125
Promo Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!