Setelah mendengar perkataan dari dokter, Wirayudo menarik kasar tangan Emilia untuk segera pulang kerumahnya, melihat wajah marah sang papa dan raut kecewa sang mama membuat Emilia tak kuasa untuk mengangkat wajahnya.
Rasa bersalah menyelimuti hati Emilia saat ini. Wirayudo mengemudikan mobilnya dengan sangat cepat, Pria paruh baya itu tidak memperdulikan setiap umpatan yang keluar dari pengendara lain, yang pasti dipikirannya saat ini hanyalah mereka harus segera tiba dirumahnya.
Bagaimana bisa hal ini terjadi, anak dari seorang Anggara Wirayudo hamil diluar nikah? apa kata orang jika sampai itu tersebar luas, reputasi sebagai pengacara kondang akan jatuh begitu saja.
Tak butuh waktu lama, Mobil itu sudah tiba di depan kediaman nya yang terlihat luas, gerbang tinggi serta rumah dengan model modern, semua yang ada di rumah itu dominan dengan cat berwarna serba putih. hanya beberapa bagian saja di berikan warna yang berbeda.
Setelah mobil terparkir, Wirayudo kembali menarik kasar tangan Emilia untuk masuk kedalam rumah mereka, mendapat perlakuan seperti itu membuat jantung Emilia seakan berhenti berdetak, terlalu sakit saat melihat raut wajah kecewa dan marah dari kedua orang tuanya.
" Siapa pria brengsek yang sudah menghamili kamu Emilia!!?" Bentak Wirayudo yang membuat Emilia semakin terisak
" Jawab papa Emilia, siapa pria brengsek itu" ucapnya lantang dan menggema di dalam ruangan itu
" Apa kamu tiba-tiba menjadi bisu dan tuli. Jawab Emilia!!"
" Maafkan Emil pa, hikss.." ucap Emilia disela tangis Isak nya.
Memang hanya kata maaf yang mampu terlontar dari mulut Emilia, seandainya dirinya tidak ikut menghadiri party itu. Semua mimpi buruk ini tidak akan pernah terjadi. bencana besar ini tidak akan pernah menimpa keluarganya. hingga membuat kedua orangtuanya marah dan kecewa pada anak yang selama ini mereka banggakan.
" Maaf.! papa tidak butuh kata maaf mu itu Emilia, yang papa tanya dan papa butuh kan jawaban, siapa pria brengsek yang sudah menghamili kamu!?"
" Emil gak tau pa, hiks. Semua terjadi begitu saja, Emil gak kenal dengan pria itu" Lirih Emilia yang terdengar begitu pilu.
Mendengar jawaban Emilia membuat sang papa menjadi semakin naik pitam, emosinya semakin naik ke ubun-ubun.
Ingin rasanya membunuh Emilia saat ini juga, namun jiwa rasa sayangnya masih mengingat bagaimana waktu dulu dirinya menantikan kehadiran seorang Emilia, selama delapan tahun lamanya dirinya harus menantikan sebuah berlian yang akan menyinari di tengahnya kegelapan.
Bagaimana bisa semua ini terjadi, bukankan selama ini kedua orang tuanya sudah mewanti-wanti Emilia agar tidak terlibat dengan pergaulan bebas, apalagi sampai menghasilkan anak!
" Apa!!!! siapa yang sudah mengajarimu menjadi wanita murahan! Hah" teriak Wirayudo semakin emosi saat mendengar jawaban yang keluar dari mulut anaknya.
" Memangnya selama ini papa dan mama mengajarimu untuk menjadi wanita murahan hingga hamil diluar nikah!"
" Apa kamu sadar. kelakuan kamu sudah mencoreng nama baik keluarga kita Emilia" ucapnya lagi dengan penuh penekanan
" Papa malu. apa kata orang jika tau, anak dari seorang Anggara wirayudo pengacara kondang hamil diluar nikah! astaga Emil" Wirayudo mengusap kasar wajahnya.
" Sabar pa" ucap Melinda yang mencoba menenangkan suaminya yang tengah di selimuti emosi.
" Apa ma, sabar mama bilang. bagaimana papa bisa sabar ma, anak kita hamil diluar nikah, papa sudah gagal menjadi orang tua" ucap Wirayudo yang terdengar begitu sendu.
" Mama juga sama pa, mama tidak becus menjadi seorang ibu, mama gagal mendidik Emilia"
Mendengar ucapan sendu kedua orang tuanya, membuat Emilia semakin terisak, ini pertama kalinya melihat kedua orang tuanya begitu terpukul karna sebuah keadaan yang akan menghancurkan nama baik keluarganya.
" Maafkan Emil ma,pa." ucap Emilia sambil bersimpuh di hadapan kedua orang tuanya.
Disaat seperti ini, Siren keluar dari dalam kamarnya. karna wanita itu sengaja tidak masuk sekolah ingin menyaksikan kejadian heboh yang sudah dia duga terjadi dirumahnya.
Satu jam yang lalu.
Satu jam yang lalu, saat Siren sudah siap untuk berangkat ke sekolah, tiba-tiba saja dia melihat sang kakak mual-mual dan masuk ke dalam kamar mandi. hal itu membuat terbesit dalam benak nya, bahwa kemungkinan besar bahwa kakaknya positif hamil karna kejadian malam itu,
Sebuah kejadian yang sudah direncanakan sedemikian rupa oleh Siren, semua itu Siren lakukan agar bisa menyingkirkan posisi Emilia yang selalu di bangga-banggakan oleh kedua orang tuanya.
hal itu membuat Siren menjadi iri dan tidak suka dengan keberadaan Emilia, karna semua Emilia. Siren bahkan tidak pernah ada dalam kamus kedua orang tuanya. padahal itu tidak benar, kedua orang tuanya mempunyai kasih sayang yang sama terhadap Emilia dan Siren.
Mereka membandingkan Siren dengan Emilia hanya karna ingin anak keduanya tidak nakal. Terutama Wirayudo, pria paruh baya itu hanya menginginkan Siren berubah, sedikit banyak bisa mencontoh kakaknya sendiri, namun ternyata Siren sudah salah mengartikan apa yang pernah di ucapkan palanya.
" Ada apa ma?" tanya Siren yang pura-pura tidak tau apa-apa.
" Kakak kamu hamil"
" A...apa, kak Emil hamil? kok bisa kak? seorang Emilia anak yang penurut malah hamil di luar nikah, bagaimana jika semua orang tau tentang hal ini?" ucap Siren yang mencoba menyiram bensin pada api yang sedang berkobar
" Lalu, bagaimana jika keluarga besar tau, apa yang akan mereka katakan, benar-benar memalukan" ucap Siren dengan mengulum bibir
Wanita itu tengah berdansa ria dalam hati, akhirnya apa yang sudah dia rencanakan berhasil juga, mulai hari ini. tidak ada kata Emilia yang menjadi anak kebanggaan mama dan papa nya. yang ada hanyalah Emilia yang membuat malu dan mencoreng nama baik keluarga.
" Usir aja pa, dia gak pantas menjadi anak papa. anak seorang pengacara kondang hamil diluar nikah, kah tidak lucu." ucap Siren yang membuat suasana menjadi semakin panas.
Mendengar ucapan Siren membuat sang papa menatap tajam Emilia, mungkin memang benar. jalan satu-satunya adalah Emilia harus pergi dari rumah ini sebelum ada orang yang menyadari jika anak dari anggara Wirayudo, seorang pengacara kondang hamil diluar nikah,
Karna biar bagaimana pun, anggara sudah bersusah payah membangun karirnya hingga menjadi pengacara hebat seperti ini, banyak rintangan yang sudah dia lewati. Wirayudo masih sangat menyayangkan reputasi keluarganya dan nama baiknya sebagai pengacara hebat.
" Siren benar, kamu tidak pantas menjadi anak seorang Anggara wiratudo. mulai hari ini, kamu bukan lagi anak papa, pergi kami dari rumah ini Emilia"
Deg! mendengar perkataan sang papa membuat Emilia terpaku, dadanya terasa begitu sesak, dunianya seakan berhenti berputar saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Cata Leya
nama baik lbh ptg dr perasaan ankny..ni contoh ortu gk ada hati nurani
2023-09-23
1
She Jutex MImi
woah hebat seorang pengacara tnp pikir panjangcm dngrn omongan syaiton lgsng setuju main usir... fmn keahlianmu mengusur kasus bapakkk.... sekecewanya ortu g gitu jg
2023-07-18
0
𝓹𝓻𝓪𝓼𝓮𝓽𝔂𝓸 ❤️⃟𝘞ᵃ𝘧🦁
wah adik kagak ada akhlak tuh🙄 masa iri sama kaka nya tapi menjatuhkan nya dengan cara kotor gitu bahkan membuat sangat kaka sampai hamil di luar nikah🙄🙄 moga aja tuh siren dapat kurma bahkan lebih parah dari apa yang di perbuat
2023-05-23
0