Pernah merasakan hal yang sama

" Aaaaaaa, kenapa semua ini harus terjadi" teriak Emilia dibawah derasnya hujan yang membuatnya ingin terus membiarkan hujan itu membasahi tubuhnya.

" Kenapa semua harus terjadi padaku." teriak Emilia lagi.

Tak terasa hari sudah mulai gelap, hujan juga sudah mulai reda, Emilia kembali melanjutkan langkahnya untuk mencari tempat tinggal, mulai hari ini, dirinya harus bisa berdiri di atas kakinya sendiri.

Emilia harus bisa menghidupi dirinya sendiri, tidak boleh bergantung pada orang lain atau siapapun, sejak saat ini, Emilia sudah bertekad untuk tidak menggunakan nama Wirayudo di belakang namanya, tidak ada Emilia Wirayudo. yang ada hanyalah Emilia berlianti.

" Oke Emil, kamu pasti bisa melewati semua ini, kamu harus mampu, tidak boleh jadi wanita lemah. semangat," ucap Emilia sambil kembali melangkahkan kakinya.

" Doakan mami ya sayang, doakan mami agar bisa melewati semua ini. kamu satu-satunya harta yang mami punya untuk saat ini" ujar Emilia sambil mengusap perutnya yang masih datar.

Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya Emilia melihat sebuah rumah yang ada tulisan DI KONTRAKAN. dengan cepat Emilia melangkahkan kakinya agar segera tiba di tempat itu.

" Assalamualaikum"

" Waalaikum salam, ada yang bisa saya bantu neng"

" Begini bu, saya lagi butuh tempat tinggal, apa benar tempat ini sedang di kontrakan? kalau iya, saya mau ya bu" ucap Emilia sopan

" Wah kebetulan neng, orangnya baru saja pindah, kalau neng mau. neng bisa ngontrak disini, ya tapi neng tau sendiri lah, kontrakan saya tidak terlalu bagus"

" Tidak apa bu, seperti apa pun, yang penting saya ada tempat tinggal. berapa biaya sewanya bu?"

" Ya sudah neng, biaya sewanya 200rb saja neng"

" Iya bu, saya ambil ya bu. ini uangnya. saya mulai menempati malam ini ya bu"

" Iya neng silahkan, ini kuncinya, selamat istirahat neng"

Emilia hanya mengangguk sopan, kemudian mulai membuka pintu rumah kontrakan yang akan menjadi tempat tinggal barunya.

" Alhamdulilah sayang, kita dapat tempat tinggal" ucap Emilia sambil mengusap perutnya.

Tanpa terasa malam berlalu begitu saja, Emilia menggeliat saat merasa sinar matahari sudah masuk lewat celah gorden yang langsung mengarah ke wajahnya. Wanita itu mengerjab beberapa saat untuk menyesuaikan pencahayaan yang masuk pada indra penglihatannya.

" Jam berapa ya, kok udah terik" ujar Emilia sambil melihag jam dari layar ponselnya.

" Hah, jam 10 pagi"

Mata Emilia membelalak saat melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 10 pagi, wanita itu bangkit dari duduknya dan keluar dari dalam kamarnya,

" Duh laper banget ya "

" Baru inget, kan dari kemarin pagi aku belum makan apa-apa" ucapnya yang baru menyadari, jika dirinya tidak makan sama sekali mulai kemaren pagi,

Karna kemaren Emilia belum sempat makan sudah mual dan muntah duluan, bagaimana jika hal itu terjadi lagi, Emilia mulai takut jika orang-orang di sekitarnya akan mengetahui tentang kehamilannya,

Tok....tok...tok...

Mendengar pintu di ketok dari luar, Membuat Emilia berjalan ke arah pintu dan membuka pintu tempat tinggalnya. " Assalamualaikum neng, neng baik-baik saja kan? Ini saya bawakan makanan untuk neng, dimakan ya neng"

" Waalaikum salam bu, saya baik-baik saja kok bu, hanya saja saya kesiangan. terimakasih ya bu, ibu baik sekali"

" Ayo silahkan masuk bu"

Emilia meminta orang yang punya kontrakan itu untuk ikut masuk bersamanya, namun, saat Emilia akan menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. hal yang sempat Emilia takutkan kembali terjadi, rasa mual dan ingin muntah itu kembali dia rasakan saat mencium bau masakan yang ada dihadapannya.

" Neng, kenapa neng" ucap bu Aisyah yang menghawatirkan keadaan Emilia.

Tak lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah Emilia dengan wajah yang terlihat pucat.

" Kamu baik-baik saja kan nak?"

" Saya baik kok bu, bisa jauhkan makanannya gak bu, perut saya mual dengar baunya"

perkataan Emilia membuat sang pemilik kontrakan menatapnya dengan pandangan yang menyimpan seribu pertanyaan yang mulai terbesit dalam benak ibu Aisyah.

" Kamu hamil nak?" tanya bu Aisyah lembut

Emilia terdiam saat mendengar pertanyaan itu, ingatannya kembali pada hari kemarin, hari dimana dirinya di usir dari rumah oleh papanya sendiri.

" Nak, cerita saja sama ibu, jangan di pendam sendiri. gak baik buat wanita hamil banyak pikiran"

Emilia berusaha menahan air matanya agar tidak tumpah di hadapan bu Aisyah, namun dadanya terasa begitu sesak saat kembali mengingat semua perkataan yang terlontar dari mulut papanya, Seorang laki-laki yang selama ini Emilia idolakan,

Dari kecil, Emilia begitu mengidolakan dan mengagumi sosok papanya sendiri, oleh karena itu, Emilia begitu ingin menjadi seorang pengacara hebat seperti papanya saat sudah dewasa. apakan cita-cita itu akan tetap tercapai setelah semua ini terjadi?

Akhirnya air mata yang sudah susah payah Emilia bendung berhasil lolos begitu saja.

" Iya bu, Saya hamil, karna kejadian ini. saya diusir oleh kedua orang tua saya, hiks...hiks..." ucap Emilia yang terdengar begitu sendu

Melihat Emilia mulai terisak membuat bu Aisyah membawa Emilia dalam dekapannya, " Yang sabar nak, ibu tau ini berat. tapi kamu harus kuat, kalau boleh tau, dimana ayah dari anakmu nak?"

" Emilia gak tau bu, semua terjadi begitu saja, awalnya saya hanya mengira semua itu mimpi, tapi ternyata, itu malah kenyataan yang terjadi bagaikan mimpi terburuk dalam hidup saya"

" Astagfirullah. sabar ya neng, saya juga pernah merasakan hal yang sama seperti orang tua kamu"

Mendengar itu membuat Emilia mengusap air matanya, dan mengangkat wajahnya yang dari tadi hanya menunduk. " Maksudnya bu?"

Bu Aisyah mengambil nafas berat sebelum memulai ceritanya. hal yang serupa sudah pernah dia rasakan, rasa marah, kecewa sudah pernah di rasakan bu Aisyah bersama suaminya. namun dia tidak pernah berniat meninggalkan anaknya yang sedang terpuruk. Mereka berdua malah memberi semangat dan dorongan yang positif untuk anaknya, tapi Allah berkehendak lain, anak bu Aisyah meninggal saat mau melahirkan satu bulan yang lalu.

" Anak ibu juga pernah ada di posisi kamu nak, dia hamil dari laki-laki yang tak pernah dia kenal sebelumnya, rasa marah, kecawa saya rasakan waktu itu, tapi hati saya masih sadar, ibu tidak mengusirnya, apalagi meninggalkannya, "

" Ibu sama suami ibu berusaha ikhlas dan menerima semuanya, semua hinaan, caci maki dari setiap orang, ibu tidak mendengarkan semua itu, dan lambat laun. semua tetangga tidak lagi membicarakan anak ibu yang hamil diluar nikah, semua usai sesuai dengan semestinya" jelas bu Aisyah

" Lalu, kemana anak ibu sekarang, apa sudah melahirkan?"

" Anak saya meninggal saat mau melahirkan nak, dia pendarahan dan kehilangan banyak darah"

Terpopuler

Comments

𝓹𝓻𝓪𝓼𝓮𝓽𝔂𝓸 ❤️⃟𝘞ᵃ𝘧🦁

𝓹𝓻𝓪𝓼𝓮𝓽𝔂𝓸 ❤️⃟𝘞ᵃ𝘧🦁

nah itu baru bagus orang tua yang hebat adalah orang tua yang mau menerima bagaimanapun keadaan anaknya, dan sebesar apapun kesalahannya. boleh di hukum dan di marahi tapi jangan di tinggalkan saat dia sedang kesulitan 🙄😴😴

2023-05-23

1

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

beruntung kamu emil bisa bertemu dengan bu aisyah dia ibu yang baik dan pengertian

2023-01-25

0

🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐

🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐

semoga aja kamu kuat ya Emilia... dan kamu bisa melahirkan dengan normal, InsyaAllah kamu dan baby mu sehat

2023-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 Party kelulusan
2 Malam kelam
3 2 bulan kemudian
4 Tidak pantas
5 Pergi
6 Pernah merasakan hal yang sama
7 Mulai tau
8 Khawatir
9 Belanja
10 Menangislah
11 Kedatangan David
12 Luka hati Emilia
13 Rencana licik Siren
14 Pindah
15 Calon istri
16 Egois
17 Driver Ojol Daniel
18 Mencari Emilia
19 Pertemuan yang gagal
20 Curahan hati Emilia
21 Villa
22 Emilia melahirkan
23 Bertemu
24 Apa pria itu kamu?
25 Pengacara Hebat
26 Menjadi target selanjutnya
27 Dalam Pantauan
28 Flashback 21 tahun lalu
29 Partner
30 Gara-gara Emilia
31 Demi Nathan
32 Seandainya
33 Calon suamimu
34 Saya Orangnya
35 Emilia
36 Ambisi Ferdian
37 Rencana
38 Sempurna
39 H-7
40 Memiliki satu harapan yang sama
41 Tidak punya hati!
42 Mantu idaman
43 Undangan pernikahan
44 Widi si tau segalanya
45 Tukang ojek
46 Siapa laki-laki itu?
47 Ajakan konyol William
48 H-2
49 Rasa kecewa Emilia
50 Selalu terbayang
51 Jamin klepek-klepek
52 Hari H 1
53 Hari H 2
54 Terkejut
55 Akhirnya Sah
56 Gagal malam pertama
57 Ajakan William
58 Senjata makan tuan
59 Ajakan solat bersama
60 Bacot para jomblo
61 Uang yang berkuasa
62 Pria menyebalkan!
63 Dunia milik kita berdua
64 Toxic
65 Rasa curiga William
66 Ayang Willi
67 Sosok yang mencurigakan
68 Honeymoon!
69 Istri Syco
70 Kejahilan Emilia
71 Pesan dari nomor tidak di kenal
72 Emilia salah paham
73 Terbongkar
74 Menjadi penguntit
75 Hacker
76 Tanggal lahir
77 Panggilan kesayangan
78 Dekapan William
79 Nonton Film Horor
80 Masa lalu
81 Kemana Emilia?
82 Anak menyebalkan
83 Emilia terluka
84 Firasat seorang ibu
85 Rela berkorban
86 Keadaan Emilia
87 Mimpi buruk Nathan
88 Terlalu sakit
89 Emilia sadar
90 Hukuman dari William
91 Hukuman dari William buat David
92 Gara-gara saudara sepupu
93 Rasa terkejut David
94 Seperti anak tiri
95 Sepupu menyebalkan!
96 Suara yang tidak asing
97 Rencana Ferdian
98 Flashback 1 tahun yang lalu
99 Bersyukur itu perlu
100 Tidak baik buat jantung
101 Mencoba saling menyembuhkan luka
102 Mencoba saling menyembuhkan luka
103 Harapan Widi
104 Tak sanggup Berpisah
105 Seperti anak kecil
106 Gagal Lagi
107 Wanita itu
108 Penyesalan David
109 Bertemu
110 William dan Danu
111 Antara Kumala dan Kanaya
112 Masa lalu Kumala
113 Putri kecil
114 Kebohongan Alex
115 Pengajuan syarat untuk Danu
116 Suami mesum
117 Jangan macem-macem
118 Kecelakaan!
119 Merasa sangat bersalah
120 Rasa terkejut Emilia
121 Semua hanyalah masalalu
122 Saudara kandung
123 Rumah baru untuk Emilia
124 Penyesalan Danu
125 Promo Novel
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Party kelulusan
2
Malam kelam
3
2 bulan kemudian
4
Tidak pantas
5
Pergi
6
Pernah merasakan hal yang sama
7
Mulai tau
8
Khawatir
9
Belanja
10
Menangislah
11
Kedatangan David
12
Luka hati Emilia
13
Rencana licik Siren
14
Pindah
15
Calon istri
16
Egois
17
Driver Ojol Daniel
18
Mencari Emilia
19
Pertemuan yang gagal
20
Curahan hati Emilia
21
Villa
22
Emilia melahirkan
23
Bertemu
24
Apa pria itu kamu?
25
Pengacara Hebat
26
Menjadi target selanjutnya
27
Dalam Pantauan
28
Flashback 21 tahun lalu
29
Partner
30
Gara-gara Emilia
31
Demi Nathan
32
Seandainya
33
Calon suamimu
34
Saya Orangnya
35
Emilia
36
Ambisi Ferdian
37
Rencana
38
Sempurna
39
H-7
40
Memiliki satu harapan yang sama
41
Tidak punya hati!
42
Mantu idaman
43
Undangan pernikahan
44
Widi si tau segalanya
45
Tukang ojek
46
Siapa laki-laki itu?
47
Ajakan konyol William
48
H-2
49
Rasa kecewa Emilia
50
Selalu terbayang
51
Jamin klepek-klepek
52
Hari H 1
53
Hari H 2
54
Terkejut
55
Akhirnya Sah
56
Gagal malam pertama
57
Ajakan William
58
Senjata makan tuan
59
Ajakan solat bersama
60
Bacot para jomblo
61
Uang yang berkuasa
62
Pria menyebalkan!
63
Dunia milik kita berdua
64
Toxic
65
Rasa curiga William
66
Ayang Willi
67
Sosok yang mencurigakan
68
Honeymoon!
69
Istri Syco
70
Kejahilan Emilia
71
Pesan dari nomor tidak di kenal
72
Emilia salah paham
73
Terbongkar
74
Menjadi penguntit
75
Hacker
76
Tanggal lahir
77
Panggilan kesayangan
78
Dekapan William
79
Nonton Film Horor
80
Masa lalu
81
Kemana Emilia?
82
Anak menyebalkan
83
Emilia terluka
84
Firasat seorang ibu
85
Rela berkorban
86
Keadaan Emilia
87
Mimpi buruk Nathan
88
Terlalu sakit
89
Emilia sadar
90
Hukuman dari William
91
Hukuman dari William buat David
92
Gara-gara saudara sepupu
93
Rasa terkejut David
94
Seperti anak tiri
95
Sepupu menyebalkan!
96
Suara yang tidak asing
97
Rencana Ferdian
98
Flashback 1 tahun yang lalu
99
Bersyukur itu perlu
100
Tidak baik buat jantung
101
Mencoba saling menyembuhkan luka
102
Mencoba saling menyembuhkan luka
103
Harapan Widi
104
Tak sanggup Berpisah
105
Seperti anak kecil
106
Gagal Lagi
107
Wanita itu
108
Penyesalan David
109
Bertemu
110
William dan Danu
111
Antara Kumala dan Kanaya
112
Masa lalu Kumala
113
Putri kecil
114
Kebohongan Alex
115
Pengajuan syarat untuk Danu
116
Suami mesum
117
Jangan macem-macem
118
Kecelakaan!
119
Merasa sangat bersalah
120
Rasa terkejut Emilia
121
Semua hanyalah masalalu
122
Saudara kandung
123
Rumah baru untuk Emilia
124
Penyesalan Danu
125
Promo Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!