"Lebih baik kita berpisah," ucap Alex sambil masih berlari.
"Baik kak," jawab Asher sambil memisahkan diri dari Alex dan Axel.
"Aku pasti ke tangkap lagi," ucap Axel sambil berpikir.
("Lebih aman ngumpet di belakang kak Angel," ucap Axel dalam hati).
Axel yang tidak ingin di tangkap lagi seperti waktu itu membuat Axel berlari ke arah Angel kemudian bersembunyi di belakang Angel. Sesuai perkiraan Axel ternyata Arsene memang mengejar Axel karena di antara mereka berempat Axel paling mudah di tangkap.
"Kak Angel, tolong aku," mohon Axel sambil bersembunyi di balik punggung Angel.
"Axel, jangan bersembunyi di belakang Angel," ucap Arsene.
"Kak tolong," mohon Axel.
Grep
Angel yang tidak tega melihat Axel menarik tangan Arsene dan entah kenapa Arsene nurut dan mengikuti langkah Angel.
"Besok kita pergi jadi siapkan semua barang-barangnya," ucap Angel.
"Nantikan bisa," ucap Arsene sambil menatap tajam ke arah adik bungsunya yang sedang tersenyum karena bebas dari hukuman Arsene.
"Harus sekarang," jawab Angel dengan tegas sambil masih memegang tangan Arsene untuk masuk ke dalam kamar Arsene.
"Iya bawel," ucap Arsene sambil masuk ke dalam kamarnya mengikuti langkah Angel.
Angel menghentikan langkahnya kemudian membalikkan badannya untuk menatap wajah Arsene dengan tatapan kesal.
"Bilang sekali lagi," ucap Angel.
"Bawel ... Bawel dan Bawel," ucap Arsene dengan wajah meledek.
"Bilang sekali lagi bawel, kak Arsene pergi sendiri ke vila," ancam Angel sambil berjalan ke arah pintu.
Grep
Arsene langsung menahan tangan Angel agar tidak pergi dari kamarnya.
"Kak Arsene lepas," ucap Angel.
Arsene langsung melepaskan tangan nya sedangkan Angel melanjutkan langkahnya kembali ke arah pintu.
"Satu langkah saja aku akan menghukum mu," ancam Arsene.
"Aku tidak takut," jawab Angel.
Arsene menekan tombol remote yang ada di meja hingga terdengar suara klik tanda pintu kamar Arsene tertutup rapat.
Ceklek
Ceklek
Angel membuka pintu kamar Arsene namun pintu terkunci membuat Angel menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
"Kak Arsene buka pintunya," pinta Angel tanpa membalikkan badannya.
"Ambil sendiri remote control nya," ucap Arsene dengan nada santai sambil memperlihatkan remote control nya yang dipegangnya.
Angel hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian membalikkan badannya dan berjalan ke arah Arsene. Tangan kanan Angel di arahkan ke tangan Arsene namun Arsene dengan sengaja mengangkat tangan kanannya ke atas membuat Angel meloncat-loncat untuk mengambil remote control.
"Kak Arsene, aku mau menyiapkan barang ku untuk besok pagi jadi tolong buka kuncinya," pinta Angel.
"Katanya tidak jadi pergi?" tanya Arsene.
"Siapa bilang aku mau pergi ke Villa, aku mau pergi ke rumahku yang lama," jawab Angel berbohong sambil masih melompat-lompat.
Arsene yang mendengar ucapan Angel menurunkan tangannya membuat Angel berhasil mengambil remote control kemudian mengarahkan remote control ke arah pintu.
Bruk
''Ahhhhhhh,''
Tanpa banyak bicara Arsene mendorong tubuh Angel hingga jatuh terlentang kemudian menaiki tubuh Angel sambil mengambil remote control dan diletakkan di atas meja.
"Apa yang kak Arsene lakukan?" tanya Angel dengan wajah ketakutan.
"Bukankah kamu ingin pergi dariku?" tanya Arsene kemudian menahan ke dua tangan Angel dengan menggunakan satu tangan dan di angkat ke atas.
"Kak Arsene lepas," ucap Angel sambil menggeliatkan tubuhnya dan tanpa disadari oleh Angel kalau bagian privasinya menyentuh tombak sakti milik Arsene.
"Kamu harus menjadi milikku dan tidak aku ijinkan kamu pergi dariku," ucap Arsene sambil mencium leher Angel.
"Kak Arsene.. Ahhhhhhh... aku mohon... ahhhhhhh... jangan ... ahhhhhhh... lakukan itu..." mohon Angel sambil mengeluarkan suara merdunya ketika salah satu tangannya memainkan salah satu pucuk gunung kembar milik Angel.
"I Love You," bisik Arsene kemudian mencium kembali leher Angel kemudian melepaskan satu persatu kancing Angel.
"Kak Arsene, kita belum resmi menikah aku mohon hentikan," mohon Angel sambil menahan agar tidak mengeluarkan suara merdunya.
"Aku akan bertanggung jawab," ucap Arsene sambil menyelipkan tangannya ke punggung Angel dan melepaskan pengait yang menutupi dua gunung kembar milik Angel.
Arsene yang seperti bayi kehausan memasukkan mulutnya ke salah satu gunung Himalaya hingga tanpa sadar Angel mengeluarkan suara merdunya dan entah kenapa Angel terbawa suasana.
Entah bagaimana dua insan yang berlainan jenis kini tanpa menggunakan sehelai benang pun hingga pada puncaknya Arsene memasukkan tombak saktinya ke dalam goa yang masih sempit yang belum pernah tersentuh membuat Angel tersadar.
"Kak Arsene, sakit... aku mohon jangan lakukan," mohon Angel sambil mengeluarkan air mata nya.
Deg
Deg
Jantung Arsene berdetak kencang membuat Arsene menarik tubuhnya kemudian turun dari ranjang dan berlari ke arah kamar mandi sedangkan Angel yang melihat Arsene masuk ke kamar mandi dengan cepat turun dari ranjang kemudian dengan cepat memakai pakaiannya.
Angel mengambil tombol remote control kemudian menekan tombol tersebut hingga terdengar klik Angel keluar dari kamarnya menuju kamarnya yang berada disebelah kamar Arsene.
Angel berjalan ke arah kamar mandi kemudian memutar kran shower. Angel mandi tanpa melepaskan pakaiannya sambil terisak.
("Apa yang terjadi denganku? Kenapa aku terhanyut ke dalam permainan kak Arsene? Kenapa ketika kak Arsene mengatakan itu aku sangat senang dan ingin memiliki kak Arsene seutuhnya tapi kenapa di saat yang sama aku sangat takut terluka?Aku sangat takut ketika sudah menyerahkan harta berharga yang selama ini aku jaga dan kak Arsene sudah sembuh bisa saja kak Arsene bosan dan mencari wanita lain yang masih menjaga kehormatan sedangkan aku hidup dalam kesepian seperti dulu," ucap Angel dalam hati).
Angel duduk di lantai yang dingin sambil memeluk ke dua kakinya dengan air shower mengalir ke tubuh Angel. Rasa dingin membuat tubuh Angel menggigil tapi dihiraukan oleh Angel hingga dirinya merasa air shower berhenti keluar membuat Angel mendongak ke atas.
Angel menatap Arsene dengan mata berkaca-kaca membuat Arsene menarik ke dua bahu Angel agar berdiri.
Grep
"Maafkan atas sikapku, aku mohon jangan tinggalkan aku karena aku tidak sanggup kehilanganmu," ucap Arsene sambil memeluk tubuh Angel tanpa memperdulikan pakaiannya ikut basah.
"Hiks.. Hiks.. Hiks... Aku sangat mencintaimu Kak ... Sangat mencintaimu dan aku sangat takut kak Arsene bosan dan pergi meninggalkan aku," ucap Angel sambil terisak dan membalas pelukan Arsene.
Angel yang sangat sedih karena mengingat masa lalunya yang sangat pahit tidak mendengar apa yang tadi di ucapkan oleh Arsene.
"Bertahun-tahun aku hidup di panti asuhan dan aku mendapatkan kasih sayang dari Mommy Alona pemilik panti asuhan tapi aku ingin mendapat kan kasih sayang yang utuh dari keluarga hingga akhirnya aku mendapatkan nya yaitu keluarga kak Arsene." ucap Angel.
"Aku sangat bahagia bisa mendapatkan kasih sayang kak Arsene, Daddy dan mempunyai tiga adik kak Arsene yang sudah aku anggap sebagai adik kandung ku tapi di saat yang bersamaan aku sangat takut jika suatu saat Kak Arsene bosan dan pergi meninggalkan ku untuk selamanya," sambung Angel.
Alex, Asher dan Axel
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Nurma sari Sari
hati2 isteri Arsene sdh sadar, walau bagaimanapun mereka belum bercerai
2023-03-27
0
Fitri Yana
moga mereka jangan di pisah kan,,,,,
2022-10-23
0
Susila Wati
next Thor....
2022-10-23
0