Buta

Mereka turun dari mobil sambil masing-masing membawa pot bunga karena Angel membeli pot bunga dua maka Tuan Albert Hall membantunya membawakan bunga sedap malam karena bunga kesukaan istrinya.

Mereka duduk di sisi kanan dan kiri, mereka sangat terkejut ketika melihat Angel membuka tasnya dan mengeluarkan gunting untuk memotong rumput yang agak tinggi karena mereka jarang berkunjung.

"Kebetulan aku membawa empat gunting lagi jika kalian mau membantuku membersihkan rumput agar makam Mommy menjadi rapi," ucap Angel sambil meletakkan gunting di atas rumput kemudian mengambil empat gunting dari dalam tasnya.

Tanpa banyak bicara ke empat pria kembar tersebut masing-masing mengambil gunting kemudian mulai merapikan rumput membuat Tuan Albert Hal sangat bahagia.

Empat pria tampan yang jarang melakukan pekerjaan tersebut karena apa-apa selalu dikerjakan oleh para pelayan kini melakukannya dengan senang hati tanpa mengeluh hingga setengah jam mereka sudah selesai membersihkan dan membuang rumput tadi di dalam kantong kresek yang di bawa oleh Angel.

Mereka kini duduk kembali di sisi kanan dan kiri kemudian mendoakan Nyonya Albert Hal masing-masing hingga lima menit kemudian mereka sudah selesai berdoa. Mereka meletakkan pot - pot bunga tersebut hingga terlihat makam tersebut sangat cantik.

"Daddy," panggil Angel.

"Ya," jawab Tuan Albert Hall singkat.

"Bisakah memperkerjakan dua atau tiga orang untuk membersihkan dan menyiram semua makam - makam ini? Karena mereka yang sudah meninggal pasti sangat bahagia kuburan mereka di rawat, bisakah Dad?" tanya Angel yang melihat banyak pemakaman yang dikelilingi rumput tinggi.

"Tentu saja bisa dan mulai besok Daddy akan memperkerjakan sepuluh orang karena kalau dua atau tiga mereka pasti kelelahan karena banyak pemakaman di sini," jawab Tuan Albert Hall terharu karena selama ini dirinya dan keluarganya belum ada pikiran ke arah sana.

"Bukankah orang yang sudah meninggal tidak perlu di rawat kuburannya?" tanya Alex.

"Kalau menurut Kakak lebih baik di rawat dan didoakan agar arwah mereka tenang di sana," ucap Angel.

"Bagaimana kak Angel bisa tahu kalau melakukan hal itu bisa membuat arwah mereka tenang di sana?" tanya Alex penasaran.

"Nanti malam kalian pasti bermimpi dengan Mommy kalian dan Mommy kalian akan mengatakan sesuatu ke kalian," jawab Angel dengan nada yakin.

"Tidak mungkin aku tidak pernah bermimpi tentang Mommy," ucap Alex.

Selama ini keluarga besar Hall berpikir jika mereka sudah meninggal tidak perlu di rawat kuburannya dan membiarkan kuburan mereka dipenuhi rumput liar.

"Tapi Kak Alex, waktu itu Axel bermimpi bertemu Mommy dan Axel melihat wajah Mommy sedih banget, apa karena kita tidak pernah mendoakan Mommy dan mengunjungi ke makam Mommy?" tanya Axel putra bungsunya yang sangat dekat dengan Mommynya.

"Bisa jadi, hari sudah sore lebih kita pulang," ucap Angel.

"Ok," jawab mereka serempak.

Angel memeluk nisan Nyonya Albert Hal kemudian mencium nisannya.

"Mommy semoga tenang di sana, doakan kami semua agar kami hidup rukun dan saling mengasihi," ucap Angel kemudian berdiri dan berjalan untuk meninggalkan area pemakaman.

"Mommy, maafkan Arsene yang jarang ke makam Mommy. Arsene berjanji untuk sering mengunjungi makam Mommy dan doakan Arsene semoga Arsene cepat sembuh dan Arsene bisa menikah dengan Angel," ucap Arsene kemudian mengecup nisan Mommynya kemudian menyusul Angel.

"Mommy kami pulang dulu semoga Mommy tenang di sana," ucap Alex Hall, Asher Hall dan Axel Hall secara bersamaan kemudian menyusul Angel dan Arsene.

Tuan Albert Hall melangkahkan kakinya ke arah nisan namun baru satu langkah Tuan Albert Hall matanya membulat sempurna karena melihat penampakan wanita yang sangat dicintainya dan sekaligus yang sangat dirindukannya siapa lagi kalau bukan istrinya yang sudah lama meninggal.

"Daddy," panggil Nyonya Albert Hall sambil tersenyum.

"Mommy," panggil Tuan Albert Hall tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Terima kasih sudah datang ke kuburan Mommy dan terima kasih juga karena telah menjaga ke empat putra kita. Mommy minta sama Daddy untuk menjaga dan melindungi Angel karena dia wanita yang tepat untuk putra kita Arsene," ucap Nyonya Albert Hall sambil tersenyum.

"Baik Mom, Daddy akan melakukan permintaan Mommy. Daddy sangat merindukan Mommy dan ingin ikut menyusul Mommy secepatnya," ucap Tuan Albert Hall dengan mata berkaca-kaca.

"Belum saatnya Dad, karena anak-anak kita masih membutuhkan Daddy. Pada saatnya nanti kita akan bertemu,'' ucap Nyonya Albert Hall.

"Selamat tinggal Dad, jaga kesehatan Daddy," ucap Nyonya Albert Hall.

Selesai mengatakan hal itu bayangan tersebut menghilang dari pandangan Tuan Albert Hall. Tuan Albert Hall berjalan ke arah nisan kemudian memeluk nisan tersebut dan menciumnya.

"Daddy akan menjaga kesehatan agar bisa melindungi ke empat putra kita dan Angel calon menantu kita," ucap Tuan Albert Hall dengan mata berkaca-kaca.

Tes

Tes

Tidak berapa lama air mata Tuan Albert Hall keluar dan membasahi nisan. Setelah beberapa saat Tuan Albert Hall melepaskan pelukan nisannya dan berjalan menyusul mereka untuk pulang.

xxxxxxx

Di tempat yang berbeda dua wanita cantik perlahan membuka matanya dan menatap ke sekeliling ruangan dan melihat keluarganya sedang menatap dirinya.

"Mommy, Daddy, kak Edward," panggil wanita itu.

"Eden, akhirnya kamu sudah sadar," ucap Mommy Delisa.

"Kak Arsene mana Mom?" tanya Eden yang tidak melihat suaminya.

"Arsene berada di mansion orang tuanya," ucap Mommy Delisa.

"Aku mau ke sana Mom," ucap Eden sambil berusaha bangun tapi ke dua kakinya tidak bisa digerakkan.

"Mommy, Daddy dan kak Edward kenapa ke dua kakiku tidak bisa digerakkan?" tanya Eden dengan wajah panik.

"Akibat bangunan mansion runtuh membuat ke dua kakimu lumpuh sementara." jawab Delisa dengan wajah sedih.

"Apa??? Bagaimana mungkin?" tanya Eden dengan mata berkaca-kaca.

"Tenang saja sayang, Daddy akan mencari dokter yang terbaik untuk menyembuhkan ke dua kakimu," jawab Delon.

"Iya Dad, carikan yang terbaik agar Eden bisa berjalan kembali agar Eden bisa kembali dengan suamiku Arsene," ucap Eden yang sangat mencintai suaminya.

"Tentu saja," jawab Delon sambil mengusap rambut putri semata wayangnya.

Eden tersenyum kemudian memalingkan wajahnya ke arah putrinya yang sejak tadi terdiam mendengarkan percakapan mereka.

"Sayang, kenapa kamu diam saja?" tanya Eden.

"Mommy, Dela diam karena Dela melihat sekeliling ruangan kenapa gelap gulita?" tanya Dela.

Deg

Deg

Deg

Jantung Delon, Delisa, Eden dan Edward berdetak kencang ketika mendengar ucapan Dela. Delisa yang sangat kuatir dengan cucu kesayangannya langsung menekan tombol darurat.

"Sayang, ruangan ini terang tidak gelap gulita," ucap Eden.

"Hiks ... Hiks ... Hiks ... Apa Dela buta Mom?" tanya Dela sambil terisak.

Terpopuler

Comments

Susi Susiyati

Susi Susiyati

bakal ada hati yg terluka 😢😢😢
kira2 kluarga arsen tau g ya klo mer6 masih hidup...
tkutnya nnti arsen karena rasa bersalah malh balik ke adelia mn dela buta lg 😔😔😔

2023-06-22

0

Nurma sari Sari

Nurma sari Sari

kok Arsen gk tau kalau isterinya masih hidup, bukankah Arsen dan adiknya Alex sempat melihat tubuh isteri dan anak tirinya telanjang di reruntuhan bangunan, yg Arsen dan Alex mengira kalau mereka sdh meninggal, kalaupun meninggal saat itu kenapa mayatnya GK dibawa pulang sama Arsen, atau dibawa ke rumah sakit misalnya 🤔🤔🤔

2023-03-27

0

Desmeri hepy Elpy

Desmeri hepy Elpy

thor buat Eden merasakan apa yang di rasakan oleh Alona dulu Dan jgn sampai Arsene kembali lagi ke pada Eden thor kasihan Angel thor.

2022-10-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!