"Aku tidak tahu tapi sepertinya bunyi barang yang di banting," jawab Alex dengan nada terkejut.
"Jangan-jangan Kak Arsene ..." ucap Angel menggantungkan kalimatnya.
Angel dan Alex langsung berlari ke arah tangga, Alex menaiki anak tangga sekaligus tiga karena kakinya yang panjang sedangkan Angel satu demi satu sambil berlari.
"Hosh .... Hosh .... Hosh ..."
Angel mengatur nafas nya karena dirinya habis berlari hingga dirinya mendengar suara Tuan Albert Hall, Alex, Asher dan Axel sedang berusaha menenangkan Arsene.
Angel kembali berjalan ke arah kamar Arsene setelah sampai Angel masuk ke dalam kamar Arsene yang terbuka dengan lebar. Angel melihat kamar Arsene seperti kapal pecah membuat Angel menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
"Kak Arsene," panggil Angel.
"Lepas," ucap Arsene sambil berusaha melepaskan ke dua tangannya yang dipegang oleh Asher dan Axel.
"Lepaskan tangannya," ucap Angel.
"Nanti kak Arsene akan melukai kak Angel," ucap Asher dan Axel bersamaan.
"Aku tidak masalah jika kak Arsene melukaiku karena jika ke dua tangannya di tahan akan membuatnya semakin bertambah marah dan tidak menahan emosinya," jawab Angel.
Grep
Asher dan Axel melepaskan ke dua tangan Arsene sedangkan Arsene yang tangannya bebas membalikkan badannya dan menatap tajam ke dua adik kembarnya kemudian bersiap untuk membalasnya membuat Angel memeluk tubuh belakang Arsene.
"Kak Arsene aku mohon tahanlah emosi kak Arsene, mereka adalah adik kak Arsene jangan sakiti mereka," mohon Angel sambil berusaha menahan tubuh Arsene untuk tidak memukul ke dua adik kembarnya.
Arsene memejamkan ke dua matanya setelah beberapa saat Arsene membuka matanya dan menatap tajam ke arah Asher dan Axel.
"Tinggalkan kami berdua," ucap Arsene dengan nada dingin.
"Aku akan tinggalkan tapi jangan sakiti keluargamu," pinta Angel sambil masih memeluk Arsene dari arah belakang.
"Kamu dan aku di sini sedangkan yang lainnya keluar, ucap Arsene.
"Tapi ..." ucapan mereka terpotong oleh Arsene.
"Keluar!" teriak Arsene.
"Keluarlah aku tidak apa-apa," ucap Angel.
Ke empat pria tampan tersebut hanya menganggukkan kepalanya kemudian berjalan meninggalkan kamar Arsene.
"Jika membutuhkan bantuan maka berteriak lah agar kami datang membantu kak Angel," ucap Alex sebelum keluar dari kamar Arsene.
"Ya," jawab Angel.
"Bisa lepaskan pelukannya?" tanya Arsene ketika melihat Ayahnya dan ke tiga adik kembarnya sudah pergi.
Angel melepaskan pelukannya sambil berjalan satu langkah karena jarak mereka terlalu dekat sedangkan Arsene yang pelukannya di lepas langsung membalikkan badannya dan menatap tajam ke arah Angel.
"Apa yang kalian bicarakan dengan Alex?" tanya Arsene tanpa basa basi.
"Hanya membicarakan tentang masa lalu, kenapa?" tanya Angel sambil membalas tatapan Arsene.
"Masa lalu siapa?" tanya Arsene.
"Masa lalu ..." ucap Angel menggantungkan kalimatnya.
"Masa laluku?" tebak Arsene.
Angel menganggukkan kepalanya membuat Arsene menghembuskan nafasnya dengan perlahan untuk mengatur emosinya.
"Lain kali jika kamu ingin bertanya tentang masa laluku, bertanyalah padaku jangan ke pria lain," ucap Arsene dengan wajah cemburu.
"Pria itukan adik Kak Arsene, bukan pria lain," ucap Angel.
"Tetap saja, aku tidak suka," jawab Arsene.
"Baik, maaf," ucap Angel sambil masih menatap sepasang mata Arsene yang masih tajam namun Angel tidak ada rasa takut sedikitpun.
"Hari ini aku maafkan tapi tidak untuk ke dua kalinya," ucap Arsene dengan nada tegas dan dingin.
"Apakah kak Arsene cemburu?" tanya Angel tanpa memperdulikan ucapan Arsene yang terkesan mengatur padahal mereka tidak ada hubungan sama sekali sebagai kekasih.
"Tidak," jawab Arsene singkat.
"Betulkah?" tanya Angel yang masih menatap wajah tampan Arsene.
"Angel," panggil Arsene dengan nada kesal.
"Ada apa Sayang," goda Angel sambil tersenyum.
Deg
Jantung Arsene berdetak kencang ketika mendengar ucapan Angel yang memanggil dirinya dengan sebutan sayang.
"Coba katakan sekali lagi?" tanya Arsene.
"Tidak ada siaran ulang," jawab Angel sambil membalikkan badannya kemudian berlari ke arah pintu.
"Angel," panggil Arsene dengan nada kesal sambil melangkahkan ke dua kakinya dengan cepat untuk mengejar Angel.
"Ya, Sayang," jawab Angel sambil membuka pintu dan bersiap untuk kabur.
Grep
"Kena," ucap Arsene sambil menangkap kemudian memeluk Angel.
"Aish kak Arsene curang," ucap Angel yang berusaha ingin melepaskan diri.
"Curang apa?" tanya Arsene sambil memeluk Angel dari arah belakang.
"Seharusnya kak Arsene ngejar nya pelan-pelan bukan dengan langkah cepat jadi ke tangkap deh," jawab Angel.
"Kalau jalannya pelan yang ada kakak tidak bisa menangkap mu," jawab Arsene.
"Hehehehe..."
"Coba ulangi lagi," pinta Arsene.
"Aku bilang, tidak ada siaran ulang," ucap Angel.
"Kak Arsene, berhenti ini geli ... geli ..." ucap Angel kegelian.
Arsene yang kesal mengarahkan salah satu tangannya ke arah pinggang Angel kemudian mengklitiknya membuat Angel kegelian.
"Ulangi yang tadi baru aku berhenti," ucap Arsene sambil masih mengklitik pinggang Angel.
"Sayang ... Sayang ..." ucap Angel sambil menggeliatkan tubuhnya.
"Untuk seterusnya panggil aku sayang," ucap Arsene sambil melepaskan pelukannya.
Arsene langsung melepaskan pelukannya ketika Angel memanggil dirinya dengan sebutan sayang itu karena tubuh Angel bergerak terus membuat tombak saktinya mulai menegang.
Angel yang sudah di peluk langsung membalikkan badannya dan menatap wajah tampan Arsene.
Grep
"Jangan pernah tinggalkan aku seperti ke dua wanita yang aku sayangi," ucap Arsene sambil memeluk tubuh Angel.
"Aku tidak akan meninggalkan kak Arsene," jawab Angel sambil membalas pelukan Arsene.
("Aku akan pergi jika kak Arsene menemukan wanita lain dan menikah dengannya," sambung Angel dalam hati).
Setelah beberapa saat mereka melepaskan pelukannya kemudian mereka saling menatap.
"Aku sangat lapar, kita makan yuk," ajak Arsene tiba-tiba.
"Ok," jawab Angel singkat.
("Aku harus lebih mengenal dan mengerti sifat kak Arsene karena sifatnya tidak bisa aku tebak tadi marah tanpa jelas terus sekarang seperti tidak terjadi sesuatu apapun," ucap Angel dalam hati).
Merekapun keluar dari kamarnya dan berjalan ke arah ruang makan. Di tempat yang berbeda tepatnya di mansion yang sangat luas mirip rumah sakit, seorang wanita dan seorang gadis masih terbaring koma dan tubuhnya dipenuhi banyak selang.
"Cepatlah kalian berdua sadar," ucap seorang wanita cantik dengan mata berkaca-kaca.
Arsene Hall Alex Hall Asher Hall dan Axel Hall Tuan Albert Hall
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
SaSa🐕
Hmm apa itu Alona 🤔
2024-02-07
0
💞 RAP💞
🤔🤔🤔
sapa siapa dua wanita itu
2023-04-03
0
Nurma sari Sari
siapa ke dua wanita yg belum sadar itu, apakah Adela Delia...🤔🤔🤔
2023-03-27
0