Angel hanya bisa mengusap wajahnya ketika mendengar cerita masa lalu yang sangat menyakitkan bagi kehidupan Arsene hingga air matanya keluar.
"Pantas saja setiap hari kak Arsene selalu menyebut nama Delia Dan Dela," ucap Angel setelah beberapa saat mereka terdiam.
"Kami ingin melihat Arsene," ucap Tuan Albert Hall.
"Silahkan," jawab Angel.
Angel dan ke empat pria tersebut turun dari sofa dan berjalan ke arah pintu. Axel putra ke empat membuka pintu kemudian Angel keluar dengan diikuti ke empat pria tersebut menuju ke ruangan di mana Arsene di rawat.
Namun baru beberapa langkah dari arah berlawanan seorang perawat sedang berlari menuju ke arah mereka membuat Angel menghentikan langkahnya begitu pula dengan ke empat pria tersebut ikut menghentikan langkahnya.
"Dokter Angel, Tuan Angelo ..." ucap perawat tersebut sambil melirik ke arah ke empat pria di samping kanan dan kiri Angel.
"Baik, kami akan ke sana," ucap Angel.
Perawat tersebut langsung minggir untuk memberi jalan Angel. Angel berlari ke arah ruangan Arsene membuat ke empat pria tersebut kaget dan ikut mempercepat langkahnya mengikuti langkah Angel.
"Delia .... !!! .... Dela!!... " teriak histeris dari mulut Arsene.
Prang
Prang
Angel dan ke empat pria mendengar suara Arsene sedang berteriak histeris dan di susul suara barang-barang yang di banting membuat mereka masuk ke dalam ruangan kamar di mana Arsene tinggal.
Mata mereka membulat sempurna melihat kamarnya seperti kapal pecah kecuali Angel karena dirinya sering melihat seperti itu.
"Kak Angelo," panggil Angel.
Angelo masih mengamuk menghancurkan apa saja yang ada di dekatnya tanpa memperdulikan panggilan ataupun kehadiran orang lain.
"Kak Arsene," panggil Angel.
Tanpa sadar Angel memanggil nama asli Arsene bukan Angelo dan entah kenapa Angelo diam membatu membuat Angel memberanikan diri mendekati Arsene.
"Kak Arsene ada apa?" tanya Angel.
Arsene membalikkan badannya dan berjalan ke arah Angel sambil mengulurkan ke dua tangannya ke arah leher Angel seakan ingin mencekik Angel sedangkan ke tiga adiknya yang tahu akan apa yang dilakukan kakaknya langsung menahan ke dua tangan dan tubuh Arsene.
"Lepas!!" teriak Arsene sambil berusaha melepaskan dekapan dan tangan ke tiga adiknya.
Grep
Entah kenapa Angel memberanikan dirinya memeluk tubuh Arsene dan entah kenapa Arsene yang awalnya memberontak perlahan mulai tenang dan ke tiga adiknya perlahan melepaskan tangannya yang tadi memegangi kakaknya.
"Hiks... Hiks .. Hiks ..." Isak Arsene sambil membalas pelukan Angel.
Angel hanya mengusap punggung Arsene agar mengurangi rasa sakitnya setelah beberapa saat Arsene melepaskan pelukannya kemudian mendorong perlahan tubuh Angel begitu pula dengan Angel.
"Kak Arsene," panggil Angel dengan suara lembut.
"Arsene?" tanya Arsene mengulangi perkataan Angel.
"Iya namamu adalah Arsene," jawab Angel.
"Apakah kak Arsene mengenal mereka tanya Angel sambil menyingkirkan tubuhnya ke arah samping Arsene.
Arsene menatap satu persatu ke empat pria tersebut yang wajahnya hampir mirip dengannya.
"Daddy," panggil Arsene.
"Iya Arsene, ini Daddy," ucap Tuan Albert Hall sambil mengulurkan ke dua tangannya dan terlihat jelas di wajahnya kerinduan akan putra sulungnya.
Tuan Albert Hall yang sejak tadi diam memperhatikan apa yang dilakukan oleh putra pertamanya dari awal hingga akhir sangat mengagumi sosok Angel dan entah kenapa dirinya sangat berharap Angel dapat menggantikan menantunya yang meninggal secara tragis.
Grep
Arsene berjalan ke arah Tuan Albert Hall kemudian memeluknya membuat Angel tersenyum sekaligus mengeluarkan air matanya secara bersamaan membuat ke tiga pria tampan menatapnya dengan bingung.
"Kenapa dokter tersenyum tapi menangis?" tanya Alex putra ke dua.
"Aku sangat bahagia akhirnya kak Arsene sudah menemukan keluarganya. Aku menangis karena kak Arsene akan cepat sembuh karena ada keluarganya yang berada di sampingnya," jawab Angel.
("Aku sangat berharap dokter Angel bisa menjadi jodoh kak Arsene agar kesedihan kak Arsene berkurang," ucap Alex dalam hati).
("Semoga kak Angel jodohnya kak Arsene," ucap Asher putra ke tiga dalam hati).
("Kasihan kak Arsene sakit jiwa karena kehilangan dua wanita yang sangat disayanginya. Semoga saja dokter Angel bisa menggantikan kakak ipar karena tidak semua wanita yang mau diperlakukan seperti itu," ucap Axel putra ke empat dalam hati).
("Mungkin dengan kehadiran dokter Angel bisa membuat kak Arsene tidak sedih lagi dan sembuh dari sakit jiwa," sambung Axel dalam hati).
Alex, Asher dan Axel berjalan ke arah kakak kembarnya kemudian memeluknya perasaan gembira dan hari terlihat jelas di mata mereka karena akhirnya bisa berkumpul kembali dengan Arsene.
Setelah beberapa saat mereka melepaskan pelukannya kemudian mereka saling menatap sambil tersenyum bahagia.
"Arsene, ayo kita pulang ke mansion bersama ke tiga adik kembar mu," ucap Tuan Albert Hall.
"Maaf Daddy, Arsene betah tinggal di sini," ucap Arsene menolak permintaan Tuan Albert Hall.
"Rumah kak Arsene bukan di sini, ikutlah bersama kami," ucap Alex.
"Tidak, kakak tidak ingin kembali ke mansion," ucap Arsene menolak permintaan adik kembarnya.
Ke tiga adik kembarnya begitu pula dengan Tuan Albert Hall langsung menatap Angel untuk meminta bantuan sedangkan Angel yang mengerti langsung berjalan mendekati mereka.
"Kak Arsene sekarang sudah berkumpul kembali dengan keluarganya dan kini tinggal lah bersama keluarga kak Arsene," ucap Angel sambil menggenggam tangan Arsene.
"Apa yang dikatakan Angel benar, tinggal lah bersama kami," ucap Tuan Albert Hall.
"Tapi, aku betah di sini," ucap Arsene.
"Kalau ada waktu kak Arsene bisa berkunjung ke tempat ini," ucap Angel yang tidak menyebut rumah sakit jiwa.
"Aku akan pergi jika Angel ikut bersamaku," ucap Arsene akhirnya.
"Angel, ikutlah bersama kami," pinta Tuan Albert Hall.
"Tapi, aku di sini berkerja untuk merawat orang yang sakit," ucap Angel.
"Dokter Angel selain ikut dengan kami juga sekaligus merawat kak Arsene," ucap Alex putra ke dua.
"Apa yang dikatakan oleh putraku benar, ikutlah bersama kami dan tenang saja mengenai gajinya kami akan membayarnya empat kali lipat dari gaji yang di terima sekarang," ucap Tuan Albert Hall.
"Maaf Paman, bukan masalah gaji tapi ..." ucapan Angel terpotong oleh Tuan Albert Hall.
"Paman tahu, tapi aku mohon demi putraku yang sudah lama aku rindukan. Aku ingin menebus rasa bersalahku untuk lebih perduli terhadap ke empat anak kembarku terlebih pada Arsene," ucap Tuan Albert Hall untuk pertama kalinya.
"Dokter Angel, kami mohon," mohon ke tiga pria tampan tersebut untuk pertama kalinya juga.
Angel menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menganggukkan kepalanya tanda setuju karena dirinya tidak tega melihat tatapan dan permohonan mereka.
"Terima kasih," jawab ke empat pria tersebut dengan serempak.
Angel hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka keluar dari kamar Arsene menuju ke ruangan pemilik rumah sakit tersebut.
Pemilik rumah sakit itupun tidak mempersulit Angel dan kini mereka berada di parkiran mobil.
"Aku ingin ke rumahku untuk mengambil barang-barang ku dulu," ucap Angel.
"Apa yang kamu butuhkan sudah tersedia termasuk pakaian dan perlengkapan mu sehari-hari," ucap Tuan Albert Hall.
"Kenapa bisa? Maksudku secepat itukah semua yang aku butuhkan sudah tersedia?" tanya Angel dengan wajah bingung.
"Ketika kamu bilang setuju ikut kami, Paman langsung kirim pesan ke orang kepercayaan Paman untuk menyiapkan semuanya," ucap Tuan Albert Hall.
Angel hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka masing - masing masuk ke dalam mobil menuju ke mansion milik Tuan Albert Hall.
Tiga puluh lima menit kemudian mereka sudah sampai di mansion milik Tuan Albert Hall dan mereka keluar dari mobil masing-masing. Mereka berjalan ke arah pintu utama dan dua orang bodyguard menundukkan kepalanya tanda hormat kemudian membuka pintu utama dengan lebar.
Seorang kepala pelayan berdiri di samping dekat pintu utama sambil menundukkan kepalanya tanda hormat.
"Antar kan dokter Angel ke kamarnya," ucap Tuan Albert Hall.
"Baik tuan," jawab kepala pelayan.
"Silahkan dokter ikut saya," ucap kepala pelayan.
"Baik paman, terima kasih," jawab Angel.
"Sama-sama dokter," jawab kepala pelayan.
Kepala pelayan pun berjalan menaiki anak tangga menuju ke lantai tiga sedangkan Tuan Albert Hall dan ke empat anak kembarnya menuju ke arah lift. Sebenarnya Angel di minta naik lift tapi Angel lebih suka naik tangga.
ceklek
"Silahkan masuk dok," ucap kepala pelayan dengan nada sopan.
"Terima kasih paman," ucap Angel .
Angel masuk ke dalam kamar barunya untuk melihat sekeliling ruangannya namun ketika kepala pelayan ingin menutup pintu bersamaan terdengar suara histeris dan Angel sangat familiar dengan suara tersebut.
"Kenapa kak Arsene berteriak histeris?" tanya Angel sambil membalikkan badannya dan berjalan dengan langkah cepat menuju ke arah pintu.
"Paman, tunjukkan kamar kak Arsene," pinta Angel sambil berjalan ke arah kepala pelayan yang masih diam terpaku mendengar suara histeris Arsene.
"Baik dokter," jawab kepala pelayan.
Mereka pun berjalan ke arah tangga untuk menuruni anak tangga satu demi satu hingga mereka tiba tepat di depan pintu kamar Arsene.
Mereka melihat Arsene masih berteriak dengan tubuh gemetar sambil menatap foto keluarga dimana foto dirinya, istri dan putrinya di mana ke duanya sudah meninggal secara tragis.
Angel yang mengerti berjalan ke arah Arsene yang sedang duduk di pojok sambil menutupi wajahnya dengan tubuh masih gemetar.
"Maaf, tolong singkirkan fotonya dan semua kenangan lainnya untuk sementara waktu," mohon Angel.
"Baik," jawab Tuan Albert Hall singkat.
Tuan Albert Hall meminta kepala pelayan untuk menyingkirkan foto dan semua kenangan waktu bersama istrinya sedangkan Angel menarik perlahan tubuh Arsene.
Grep
Entah kenapa Arsene langsung memeluk tubuh Angel yang membuatnya nyaman. Angel membalas pelukan sambil mengusap punggung Arsene agar tenang.
"Lebih baik Angel, tinggal di kamar sebelah Arsene supaya jika seandainya terjadi seperti ini lagi Angel bisa langsung datang," usul Tuan Albert Hall.
"Kami setuju Dad," jawab ke tiga pria tampan tersebut karena ingin kakak kembarnya sembuh.
Angel hanya menganggukkan kepalanya dan dalam hatinya Angel akan berusaha untuk menyembuhkan Arsene dengan sering di ajak mengobrol dan meminum obat atas petunjuknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Retnomaulida
ceritanya bagus dan penulisan kata katanya jg bagus
2023-06-02
0
💞 RAP💞
Lanjut thor
2023-04-03
0
Desmeri hepy Elpy
lanjut thor cerita nya seru up yang banyak thor
2022-10-14
1