Aku Akan Pergi

Arsene dan Angel berjalan menuruni anak tangga satu demi satu sambil sesekali tertawa bersama. Sifat Angel yang humoris dan bisa menghidupkan suasana membuat perubahan suasana hati Arsene di tambah dengan Arsene yang selalu patuh minum obat membuat Arsene sudah mendekati kesembuhan.

Tanpa disadari oleh Arsene dirinya sangat tergantung dengan Angel dan tidak bisa jauh dari Angel. Tanpa disadari oleh mereka kalau mereka sudah jatuh cinta satu sama lain.

Ayahnya Arsene yang bernama Tuan Albert Hall dan ke tiga adik kembar Arsene sangat menyetujui hubungan mereka. Jika suatu saat nanti Arsene sudah benar-benar sembuh mereka berencana untuk menjodohkan mereka berdua.

"Paman, Alex, Asher dan Axel," panggil Angel yang melihat mereka sudah duduk di kursi makan.

"Duduklah," ucap Tuan Albert Hall.

"Terima kasih Paman, kak Arsene," jawab Angel sambil duduk di kursi di mana Arsene menarik kursi tersebut untuk Angel.

Tuan Albert Hall dan Arsene hanya tersenyum kemudian seperti biasa Angel mengambil makanan untuk Tuan Albert Hall berlanjut ke Arsene dan dirinya sedangkan Alex, Asher dan Axel mengambil sendiri karena Arsene menatapnya dengan tatapan tajam.

Mereka makan tanpa ada bicara sedikitpun hingga lima belas menit kemudian mereka sudah selesai makan dan minum. Seperti biasa selesai makan dan minum mereka berkumpul di ruang keluarga begitu pula dengan Angel karena Angel sudah di anggap sebagai anggota keluarga.

"Angel," panggil Tuan Albert Hall.

"Ya Paman," jawab Angel.

"Bolehkah Paman tanya dua hal?" tanya Tuan Albert Hall.

"Boleh Paman," jawab Angel.

"Kenapa kamu menolak di gaji empat kali lipat? Paman bertanya seperti itu karena Paman bingung dan tidak mengerti biasanya orang di gaji sebesar itu langsung menerimanya tanpa banyak berpikir," ucap Tuan Albert Hall.

"Kami juga sama kak, kenapa Kak Angel meminta satu bulan gaji sesuai gaji yang ada di rumah sakit, apakah itu tidak terlalu sedikit?" tanya Alex.

"Betul, itupun gaji sebulan karena di paksa agar Kak Angel mau menerima gaji," sambung Axel.

"Bagi Angel itu sudah cukup malah dikatakan sangat cukup karena Angel diberikan tempat tinggal, makan dan minum gratis terlebih ..." ucap Angel menggantungkan kalimatnya.

"Terlebih apa?" tanya mereka serempak termasuk Arsene.

"Angel merasakan kasih sayang sebuah keluarga yang tidak pernah Angel dapatkan," ucap Angel sambil tersenyum namun terlihat jelas wajah kesedihan Angel.

"Karena itulah Angel selalu menolak jika di gaji karena Angel tulus ingin merawat kak Arsene hingga sembuh untuk membalas kebaikan Paman, Alex, Asher dan Axel yang sudah menganggap Angel sebagai salah satu bagian dari keluarga ini." sambung Angel dengan mata berkaca-kaca.

"Maaf, memangnya orang tuamu kemana? Apakah mereka tidak menyayangi dirimu?" tanya Tuan Albert Hall penasaran yang ingin tahu masa lalu Angel.

Angel menghembuskan nafasnya dengan perlahan untuk menghilangkan rasa sesak dihatinya.

"Orang tuaku sudah meninggal waktu Angel masih kecil. Orang tua Angel sangat sibuk dengan urusan masing-masing, Daddy sibuk dengan pekerjaan kantor dan Mommy sibuk dengan teman sosialita sedangkan aku setiap hari hanya ditemani sama baby sister," jawab Angel.

"Maaf, kalau membuka luka lama," ucap Tuan Albert Hall.

"Tidak apa-apa Paman," jawab Angel sambil tersenyum dan menahan luka hatinya.

"Kalau boleh tahu kenapa kak Angel menjadi dokter dan berkerja di rumah sakit jiwa?" tanya Alex.

"Betul kata kak Alex, bukankah resikonya taruhan nyawanya jika ada pasien yang tiba-tiba marah," sambung Asher sambil melirik sekilas kakak kembarnya yang bernama Arsene begitu pula dengan yang lainnya.

Tuan Albert Hall, Alex, Asher dan Axel tahu karena pernah melihat Arsene sedang mengamuk dan hampir mencelakai Angel sedangkan Arsene hanya menundukkan kepalanya karena dirinya juga ingat bagaimana dirinya marah tanpa jelas dan hampir membuat Angel celaka membuat Arsene merasa bersalah.

"Karena masa laluku yang sangat pahit membuatku ingin menjadi dokter syaraf agar bisa menyembuhkan para pasien walau taruhan nyawaku," jawab Angel.

"Kalau boleh tahu, ceritakan masa lalu mu?" pinta Tuan Albert Hall.

Angel kembali menghembuskan nafasnya dengan perlahan sambil memejamkan matanya untuk menghilangkan perasaan rasa sesak dihatinya. Walau kejadian sudah bertahun-tahun lamanya tapi Angel tidak bisa melupakannya karena terlalu pahit untuk mengingat nya. Setelah beberapa saat Angel membuka matanya dan menatap wajah satu persatu secara bergantian.

"Waktu aku kecil, perusahaan milik Daddy bangkrut membuat Daddy dan Mommy bertengkar hingga Mommy di usir dari mansion karena gara-gara Mommy yang suka menghamburkan uang. Mommy sangat terpukul karena hidupnya miskin membuat Mommy mengalami gangguan jiwa dan pergi entah kemana," ucap Angel sambil menundukkan kepalanya.

Grep

Entah kenapa Arsene yang tidak tega mendengarkan cerita Angel membuat Arsene memeluk Angel dari arah samping.

"Aku dan Daddy pergi dari mansion yang sangat megah dan tinggal dikontrakkan yang sempit. Daddy yang sangat terpukul hanya diam dan tidak melakukan apa-apa. Saat itu aku berumur delapan tahun terpaksa menjadi seorang pemulung demi mendapatkan sesuap nasi hingga aku bertemu dengan teman-teman sekolahku. Mereka semua menghinaku hal itu membuatku sedih dan menangis," ucap Angel dan tidak berapa lama air matanya keluar.

Angel membalas pelukan Arsene sambil terisak di dada bidang Arsene untuk menghilangkan rasa sesak dihatinya.

"Saat itu aku yang masih kecil berlari ke rumah kontrakan untuk mengadu ke Daddy tapi hiks... hiks.. hiks ... Daddy meninggal karena gantung diri," ucap Angel sambil terisak dan mempererat pelukannya.

Arsene yang merasakan kesedihan Angel hanya membelai punggung Angel agar kesedihan Angel berkurang.

"Aku dimaki oleh pemilik kontrakan karena Daddy bu nuh diri membuat pemilik kontrakan mengusirku dari kontrakan. Aku yang tidak tahu mau kemana hanya mengikuti para warga yang ingin menguburkan Daddy setelah Daddy di kubur aku berjalan tidak tentu arah hingga aku mendengar suara teriakan familiar membuatku berlari ke arah jalan raya dan melihat Ibuku meninggal di tabrak mobil," ucap Angel.

"Aku yang tidak kuat menerima kenyataan karena ke dua orang tuaku meninggal di hari yang sama di tambah perutku yang lapar membuatku tidak sadarkan diri dan tahu-tahu aku sadar sudah berada di panti asuhan," sambung Angel.

"Bertahun-tahun aku tinggal di panti asuhan hingga aku lulus kuliah dan berkerja di rumah sakit jiwa hingga tidak sengaja bertemu dengan kak Arsene," ucap Angel mengakhiri ceritanya.

"Paman, kak Arsene,Alex, Asher dan Axel kini sudah tahu masa laluku yang sangat pahit. Jika seandainya ceritaku mengecewakan Paman, kak Arsene, Alex, Asher dan Axel tentang masa laluku maka aku akan pergi dari mansion ini dan kembali lagi berkerja di tempatku yang dulu," ucap Angel sambil melepaskan pelukannya kemudian turun dari sofa.

"Terima kasih banyak atas semua kasih sayang yang selama ini Angel dapatkan. Angel hanya bisa mendoakan semoga keluarga ini selalu di beri kebahagiaan," sambung Angel sambil menatap satu persatu di ruangan tersebut dan tersenyum.

Terpopuler

Comments

Susi Susiyati

Susi Susiyati

alona kynya angel pernah ketmu mommy alona saat angel kehilangan kedua orangtuanya klo g salh...
wah smga nnti di pertemukan lg Edward sm alona...
mkin seru nie

2023-06-22

1

Susi Susiyati

Susi Susiyati

alona kynya angel pernah ketmu mommy alona saat angel kehilangan kedua orangtuanya klo g salh...
wah smga nnti di pertemukan lg Edward sm alona...
mkin seru nie

2023-06-22

0

Desmeri hepy Elpy

Desmeri hepy Elpy

jgn sampai Angel pergi dari kehidupan Arsene thor lanjut thor cerita nya seru grazi up dong thor.

2022-10-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!