Lebih Berwarna

Angel menganggukkan kepalanya tanda mengerti kemudian Arsene menarik tangannya. Angel mengangkat selimut dan melihat pakaiannya masih lengkap membuat Angel menghembuskan nafasnya dengan lega terlebih bagian privasinya tidak terasa sakit seperti apa yang dikatakan orang dan juga waktu diajarkan sekolah dan kuliah.

Apa yang dilakukan Angel membuat Arsene menahan senyum karena Angel terlihat sangat menggemaskan.

"Kenapa kak Arsene tidur di kamarku?" tanya Angel setelah selesai memeriksa keadaan nya.

"Lihatlah lebih jelas, ini kamarku atau kamarmu?" tanya Arsene.

Angel duduk di sisi ranjang dekat dengan Arsene dan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang. Angel melihat sekeliling kamarnya dan melihat kalau itu benar kamar Arsene membuat Angel mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Angel tersenyum malu karena menuduh Arsene yang tidak-tidak.

"Sudah ingat?" tanya Arsene.

Angel hanya menganggukkan kepalanya tanpa menatap ke arah Arsene karena wajahnya memerah menahan malu.

"Kenapa tidak melihat wajahku?" tanya Arsene sambil menarik dagu Angel agar menatap dirinya.

"Malu," ucap Angel sambil menutup matanya.

Arsene tersenyum sambil menatap wajah cantik Angel hingga dirinya menatap bibir Angel. Arsene mendekati wajah Angel untuk mencium bibir Angel membuat Angel merasakan hembusan nafas Arsene membuat Angel membuka matanya.

"Kak Arsene," panggil Angel.

Tanpa menjawab Arsene menarik tengkuk Angel untuk mencium bibir Angel hingga bibir mereka nyaris bersentuhan membuat Angel menutup ke dua matanya kembali karena entah kenapa dirinya juga ingin merasakan ciuman dari Arsene.

Tok tok tok tok tok

Ketika mendengar suara ketukan pintu membuat Angel mendorong tubuh Arsene dan dengan cepat turun dari ranjang sedangkan Arsene menggenggam ke dua tangannya dengan erat karena rencananya gagal membuat Arsene mendengus.

Angel berjalan ke arah pintu untuk membukanya namun dirinya ingat kalau kuncinya ada di bawah bantal Arsene.

Tok tok tok tok tok

"Kak Arsene dan kak Angel," panggil Alex sambil mengetuk pintu kamar kakaknya.

"Sebentar," jawab Angel sambil membalikkan badannya dan berjalan ke arah Arsene.

"Aku minta kunci pintu nya," pinta Angel sambil mengarahkan tangan kanannya untuk meminta kunci kamarnya.

"Cium kakak dulu nanti aku kasih," jawab Arsene dengan nada cuek.

"Kak Arsene," panggil Angel sambil menatap horor ke arah Arsene.

"Berikan kuncinya," sambung Angel.

"Aku bilang cium dulu baru aku kasih," jawab Arsene.

"Baik aku cium kak Arsene tapi setelah itu aku kembali ke rumahku yang dulu," ucap Angel tidak mau kalah.

"Mau ngapain kamu tinggal di rumahmu?" tanya Arsene.

"Aku akan tinggal di sana selamanya dan kembali berkerja di rumah sakit," jawab Angel.

"Kamu serius?" tanya Arsene.

"Serius, kembalikan kuncinya atau kak Arsene aku cium tapi setelah itu aku akan pergi dari kehidupan kak Arsene." ancam Angel.

Glek

Arsene menelan saliva nya dengan kasar dan dengan terpaksa mengambil kunci kamarnya dari balik bantalnya dan diberikan ke Angel.

"Ini kuncinya," ucap Arsene dengan wajah cemberut.

cup

"Terima kasih," jawab Angel kemudian mencium pipi Arsene singkat

Arsene langsung membatu ketika pipinya di cium oleh Angel hal itu kesempatan untuk Angel membalikkan badannya dan berlari ke arah pintu.

("Aku semakin yakin untuk menikah dengan Angel karena hidupku lebih berwarna jika aku menikah dengan Angel," ucap Arsene dalam hati sambil menyentuh pipinya yang habis di cium oleh Angel).

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***