"Aisyah, kamu belum tidur..?" Tanya Azizah saat dia terbangun dan melihat Aisyah masih terjaga dari tidurnya.
Aisyah menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Azizah yang mendapat jawaban melalui anggukan kepala, pun mengerti. Dia turun dari tempat tidurnya, berjalan kearah Aisyah
"Tidak terasah iya ais, kamu udah satu Minggu berada disini, dan satu kamar dengan kita berdua" seru Aziza, setelah duduk disamping Aisya.
Ya, sudah satu Minggu berlalu, Aisyah menjalani hari-hari dengan baik selama satu Minggu ini.
"Rasanya waktu begitu cepat ziz, sudah satu Minggu pula aku belajar banyak hal dari Gus hafidz," ujar Aisyah sambil tersenyum mengingat waktu-waktu selama ada di pesantren ini, termasuk waktunya bersama Gus hafidz.
Entah Kenapa dia bahagia saat bertemu dengan Gus hafidz, jantungnya berdetak dengan kencang saat melihat Gus hafidz, Selain Karna wajahnya yang tampan, Gus hafidz memiliki sifat yang sangat baik, lemah lembut, Rama dan pintar dalam ilmu agama.
Itulah yang membuat Aisya semakin jatuh dalam pesona seorang Gus hafidz selama seminggu ini.
Azizah tersenyum melihat Aisyah yang sedang melamun sambil senyum-senyum sendiri. Semenjak Aisyah menceritakan kejadian waktu dia dipanggil ke rumah Kiyai, Aziza dan Dea sudah faham kalau teman barunya sudah jatuh cinta pada sang Gus.
"Kenapa kamu belum tidur Syah.?" Tanya Azizah.
"Aku gak bisa tidur ziz" jawab Aisyah, entah kenapa akhir-akhir ini dia tida bisa tidur dengan baik.
"Azizah, boleh aku bertanya..?"
"Tanya aja, kalau tau pasti aku jawab"
"Kamu pernah jatuh cinta sama seseorang.?"
Azizah sedikit terkejut mendengar perkataan Aisyah pada dirinya. Tetapi keterkejutannya tidak bertahan lama karena dia langsung terkekeh, menurutnya pertanyaan Aisyah sangat lah aneh.
"Semua remaja pasti perna merasakan jatuh cinta Ais, termasuk aku" jawab Azizah sambil tersenyum, seakan-akan mengingat sesuatu yang sangat indah.
Aisyah yang mendengar itu pun ikut tersenyum, teringat kenangan sebelum masuk pesantren.
"Kamu benar ziz, aku juga pernah jatuh cinta sama seseorang, tetapi orang itu membuatku semakin jauh dari Allah" mata Aisya berkaca-kaca saat mengingat masa dimana dirinya jauh dari Allah.
"Sudahlah, gak usah diingat lagi, yang lalu biarlah berlalu, saatnya kita fokus belajar untuk menjadi lebih baik lagi" setelah mengatakan itu Azizah tersenyum. Aisyah pun ikut tersenyum.
"Ziz, aku mau cerita sesuatu" ucap Aisyah tanpa menoleh ke arah Azizah.
"Mau cerita apa.?, In syaa Allah aku siap jadi pendengar"
"Ziz, semenjak aku ketemu Gus hafidz di dalem dan mengajariku selama seminggu ini, aku merasa aneh, aku gak bisa konsentrasi saat berada disekitarnya, jantungku berdetak kencang saat di depannya.
aku bukan wanita yang tidak tau apa-apa ziz, aku tau perasaan ini, perasaan cinta yang tumbuh begitu saja tanpa diminta,". Aisyah mengehentikan perkataannya lalu melihat kearah Aziza.
"Terus masalahnya apa..?" Tanya Azizah setelah mendengar ucapan Aisyah.
"Aku ingin menyebut namanya di sepertiga malam, apa aku gak keterlaluan, meminta dia pada Allah.?" Tanya Aisyah
Azizah tersenyum
"Bukankah itu jalan yang terbaik, memintanya langsung pada penciptanya" seru Azizah.
"Tapi aku malu, aku gak sepadan dengannya, dia itu seorang Gus, sedangkan aku hanya santri baru, bukan seorang Ning, apa aku pantas untuknya.? tanya Aisya lagi.
Aisyah jatuh cinta pada Gus hafidz tetapi dia sadar diri akan posisinya yang begitu jauh dari sang Gus.
"Jodoh gak ada yang tau Syah, kita cuman meminta sama Allah agar diberikan yang terbaik menurutnya, gak apa-apa jika kita menyebut nama seseorang dalam do'a kita, itu lebih baikan, daripada berpacaran" jelas Azizah sambil mengelus punggung Aisyah.
"Makasih ziz, kamu mau nemanin aku cerita"
"Sama-sama. hoaahmm...aku udah ngantuk lagi, aku tidur duluan ya, kamu harus tidur juga, nanti subuh susah bangunnya"
setelah mengucapkan itu Azizah pun undur diri untuk kembali ketempat tidurnya.
*****
JAM 04:30 SUBUH.
Terdengar suara adzan subuh berkumandang dengan merdu membuat Aisyah terbangun dari tidurnya.
Begitupun kedua sahabatnya.
Aisyah terduduk diam diatas tempat tidurnya sambil menikmati alunan suara adzan yang begitu merdu di telinga.
"Maa syaa Allah, bagaimana aku tidak jatuh cinta pada ciptaan mu ini ya Rabb" batin Aisyah.
Aisyah turun dari tempat tidurnya, lalu menyiapkan alat sholatnya.
Begitupun dengan Azizah dan Dea.
"Kalian mau mandi dulu atau wudhu aja.?" Tanya Aisyah setelah selesai menyiapkan alat sholatnya.
"Aku wudhu aja deh, dingin soalnya" jawab dea.
"Aku juga, lagian kalau kita mandi dulu, pasti kita telat, Karna antri" ucar Azizah sambil mengambil alat mandinya.
Dea yang melihat itu heran.
"Katanya gak mau mandi, tapi kok bawah alat mandi..?" Tanya Dea
"Kalau gak mandi, setidaknya kita cuci muka Ama sikat gigi deaaaa" jawab Aziza dengan gemassss.
"Oh benar juga, hehhehehe aku lupa ziz" Dea juga mengambil alat mandinya lalu mereka ke tempat wudhu sekalia cuci muka dan seikat gigi.
****
Setelahnya sholat subuh selesai, semua Santriwati belum keluar dari musholla Karna seorang ustadzah sedang memberikan tausyiah. Ini adalah kegiatan rutin santriwati setiap selesai sholat subuh.
"Ada yang mau bertanya mengenai tausyiah yang sudah disampaikan oleh Ustadzah kita, silahkan" seru sang moderator, saat Ustadzah menyelesaikan tausyiah nya.
"Saya ustadzah" seorang santriwati mengangkat tangannya menandakan kalau dirinya ingin bertanya.
"Ya silahkan dek" sang moderator pun mempersilahkan seorang gadis yang bernama Yuliana untuk bertanya.
"Bismillahirrahmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, perkenalkan nama saya Yuliana, izin bertanya ustadzah, jika seorang wanita muslimah memiliki masa lalu yang buruk apakah dia tidak boleh mengharapkan seorang laki-laki yang faham agama untuk menjadi suaminya kelak.?, Mohon jawabannya Ustadzah, terimakasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"
Aisyah terdiam mendengar pertanyaan yang telah ditanyakan oleh seorang gadis yang bernama Yuliana.
Air matanya menetes tanpa dia sadari,
Hatinya sakit saat ingatan masa lalu berputar indah didalam otaknya. Dirinya sangat lah buruk dimasa lalu. Berpacaran, pernah mabuk, membuka aurat, membangkang, lupa pada Allah. Betapa buruknya kehidupannya dulu.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,
Jika seseorang sudah hijrah Menuju ke jalan yang benar, kita tidak boleh lagi mengungkit ataupun membicarakan masa lalunya. Semua orang memiliki masa lalu baik itu masa lalu yang buruk maupun masa lalu yang baik. Tetapi siapapun kamu dimasa lalu itu tidak ada hubungannya tentang keinginan untuk mendapatkan jodoh yang baik. Allah saja tidak melihat masa lalu seorang hamba-Nya.
Laki-laki yang baik untuk wanita yang baik pula, begitupun sebaliknya. Jadi jika ingin mendapatkan jodoh yang terbaik, maka perbaikilah diri kita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments