CH_17 Berada Dimensi Air

Tepat setelah Naga Alpha masuk kedalam pintu dimensi buatannya sendiri, tanah hijau terlihat didepan matanya. Xiao Bao bisa merasakan udara segar dan sejuk. Tubuhnya perlahan menghisap energi positif dari dimensi air. Begitu pun dengan Peri Cahaya. Sayapnya perlahan kembali seperti semula, tetapi energinya belum cukup untuk terbang.

"Apa kita sekarang berada dimensi air?" tanya Xiao Bao yang turun perlahan dari punggung Naga Alpha.

Tanaman tumbuh dengan sangat baik. Dimensi air jauh lebih baik daripada dimensi api. Xiao Bao berjalan mencari orang-orang yang tinggal di dimensi air. Hanya terlihat kupu-kupu indah yang terbang mengitari Xiao Bao.

Bruk...

Tubuh Naga Alpha terjatuh, kakinya tidak kuat berdiri. Peri Cahaya yang berada dipunggungnya, terlempar ke arah Xiao Bao. Beruntung, kedua tangan Xiao Bao cepat menangkapnya.

"Aku akan mencari tempat untuk kalian berteduh." kata Xiao Bao yang meletakkan kembali Peri Cahaya dipunggung Naga Alpha kemudian berlari dengan cepat menjauh dari sana.

Xiao Bao mencari tempat yang cocok untuknya tinggal beberapa hari kedepan. Matanya langsung tertuju pada kerumunan orang-orang yang mempunyai rambut warna putih semua. 'Semua orang disini, sama seperti diriku. Mereka manusia biasa, bukan kurcaci atau mahkluk lain.' guman Xiao Bao yang berjalan menatap semua orang-orang.

Pundak Xiao Bao langsung ditepuk dari belakang, ketika menoleh tubuh Xiao Bao terlempar mundur beberapa langkah.

"Hei! bagaimana bisa kau mewarnai rambutku dengan warna aneh ini. Kau dapat ini darimana?" tanya salah seorang yang bertubuh besar sambil membawa kayu yang penuh dengan duri.

Semua orang menatap kearah Xiao Bao yang berpenampilan aneh. Hanya Xiao Bao yang mempunyai rambut hitam sementara semua orang baik laki-laki maupun perempuan berambut putih.

"A-aku-" kata Xiao Bao terjeda, melihat seorang perempuan yang menggunakan pakaian usang berlari sambil dikejar.

"Hei! kenapa lagi dengan orang tadi?" teriaknya.

"Dia mencuri perhiasanku, Olan!" ucap seorang kakek-kakek sambil menunjuk perempuan yang sudah menjauh.

"Awas saja jika dia ke tangkap. Aku lumpuhkan kedua kakinya!" teriak Olan yang berlari mengejar orang yang dimaksud pencuri.

Xiao Bao menjauh dari kerumunan, dia kembali ke tempat dimana Naga Alpha dan Peri Cahaya berada. Tetapi, seorang perempuan melambaikan tangan padanya. Karena penasaran, Xiao Bao menghampirinya.

"Apa kau orang dari luar dimensi air?" tanya perempuan tersebut yang menatap wajah Xiao Bao lekat-lekat.

Xiao Bao terkejut, sekian banyaknya orang yang melihatnya tadi, hanya perempuan ini yang menyadarinya.

"Kau tahu darimana?" tanya Xiao Bao yang menjawab.

Xiao Bao menatap perempuan tersebut, memperhatikannya dari atas sampai bawah. Otaknya kemudian menangkap jika perempuan tersebut orang sama yang mencuri perhiasan.

"Oh, kau pencuri itu?" tunjuk Xiao Bao yang membulatkan matanya.

"Aku, pencuri?"

"Hei, kau pasti mendengar perkataan pemilik toko tadi?" katanya dengan santai.

"Jadi benar, kau penculiknya?" tanya Xiao Bao memastikan.

"Aku bukan penculik, tetapi kau tidak akan mengerti. Dari luar memang terlihat seperti penculik, tetapi sebenarnya bukan penculik." katanya yang mengangkat salah satu ujung bibirnya ke atas.

"Nama Mona, salam kenal orang baru!" ucapnya uang melompat menjauh dari Xiao Bao. Seketika, Mona tidak terlihat dihadapan Xiao Bao.

"Apa maksud perkataannya?" tanya Xiao Bao bingung.

Tongkat Xiao Bao bergetar mengeluarkan sebuah cahaya biru yang terlihat jelas dimata Xiao Bao. Dimensi air diguyur es dari langit membuat semua orang panik.

"Pertanda apa ini?" tanya Xiao Bao.

"Xiao Bao, ternyata kau disini." kata Naga Alpha yang berjalan menghampiri Xiao Bao yang sedang termenung.

"Kalian kenapa bisa ada disini?" kata Xiao Bao seketika.

"Peri Cahaya mendapat petunjuk, dimensi air dalam bahaya. Entah kapan bahaya itu datang, yang jelas semua orang butuh bantuan kita." jelas Naga Alpha yang menatap lekat mata Xiao Bao.

"Aku juga mendapat petunjuk. Dimensi air sepergi diguyur hujan es, semua orang terlihat panik." kata Xiao Bao.

"Apa hubungannya dengan kita?" lanjut Xiao Bao dengan wajah terheran-heran.

"Kita cari orang yang bisa menjelaskan apa maksudnya. Legenda pernah mengatakan, di dimensi air terdapat kakek tua yang selalu mengasingkan diri. Dia tinggal tidak jauh dari desa. Dia adalah seorang peramal yang dipercayai semua orang dimensi air." kata Peri Cahaya dengan wajah serius.

"Saat ini, lebih baik kita istirahat dulu. Kekuatan kalian belum puluh seutuhnya, begitupun denganku. Semua orang dimensi air, tidak ramah pada pendatang. Meluhat ke aneh sedikit, dia akan langsung menegur." kata Xiao Bao mengingatkan.

"Malam ini, baru kita bisa lanjut menuju desa. Kita akan menemui kakek tua itu," lanjut Xiao Bao yang duduk dibawah pohon.

Malam telah datang, Bintang berlomba-lomba muncul dan bersinar dilangit. Xiao Bao dan kedua temannya, sampai disebuah desa yang tidak mereka ketahui. Gemerlap lampu terlihat jelas dari rumah orang-orang didesa.

"Lalu, apa yang akan kita lakukan?" tanya Naga Alpha yang bingung melihat keadaannya.

"Kita harus sembunyi-sembunyi melalui desa agar tidak ada orang yang melihat kita." ucap Xiao Bao dengan wajah tegang. Dia tidak pernah dalam situasi seperti ini sebelumnya, dimana dirinya harus membawa sembunyi makhluk yang jauh lebih besar darinya.

"Aku bisa terbang dengan mudah, tetapi apa Naga Alpha bisa mengendap-endap tanpa ketahuan?" tanya Peri Cahaya dengan ragu.

"Bagaimana jika aku terbang saja?" sahut Naga Alpha.

"Ide bagus, semua warga tidak akan melihatmu." jawab Peri Cahaya yang setuju.

"Tidak. Mereka semua akan terbangun ketika mendengar suara sayapmu dihentakkan. Lebih baik, berjalan dengan perlahan." kata Xiao Bao dengan cepat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!