Xiao Bao dan kawan-kawan sampai disebuah gubuk setelah berusaha melewati desa kecil dimensi air. Mata Xiao Bao membulat ketika melihat sosok yang pernah dia lihat sebelumnya. Seorang kakek-kakek yang membantu Xiao Bao keluar dari goa terkutuk. Dia juga yang memberikan Xiao Bao kekuatan es yang sangat berguna.
"Kau!" tunjuk Xiao Bao ketika melihat sang kakek berdiri dihadapannya yang membuka pintu gubuk tiba-tiba.
Sang kakek tidak menanggapi, dia kemudian menatap Xiao Bao, Peri Cahaya, dan Naga Alpha bergantian.
"Sudah aku duga, tidak lama kau akan bertemu kembali denganku. Akhirnya, waktu itu sudah tiba." kata sang kakek membuat Xiao Bao bingung.
"Apa maksudnya?" tanya Peri Cahaya menoleh kearah Xiao Bao.
"Dia sudah tahu kita akan datang." sahut Naga Alpha dari belakang Xiao Bao.
Naga Alpha dan Peri Cahaya duduk didedan gubuk sambil membakar kayu api. Sementara Xiao Bao dan sang kakek berada didalam gubuk sedang membicarakan hal penting.
"Terima kasih sudah membantuku keluar dari goa terkutuk." ucap Xiao Bao dengan sopan.
"Aku lupa mengucapkannya waktu itu. Tiba-tiba saja saat aku ingin kembali, atap-atap goa berjatuhan. Aku tidak bisa masuk kembali kedalam menemuimu." jelas Xiao Bao yang duduk didepan sang kakek.
Lama sang kakek diam, dia tiba-tiba mengangguk sambil memejamkan matanya. Setelah mata sang kakek terbuka, Xiao Bao melihat perkelahian hebat di dimensi air. Mereka saling berperang dan membunuh.
"Apa itu?" tanya Xiao Bao yang terkaget. Dirinya sampai bangkit dari tempat duduk.
"Itu adalah gambaran masa depan dimensi air yang akan datang. Kau datang kesini, tentu mempunyai misi." ucap sang kakek yang menatap tajam kearah Xiao Bao.
"Misi? Aku rasa tidak, aku datang karena ingin menyembuhkan kondisi tubuh Naga Alpha dan Peri Cahaya." jelas Xiao Bao.
"Aku mengerti dan siap membantu kamu. Hanya saja, kamu harus mengerjakan misi dariku terlebih dulu. Setelah itu, baru aku bisa menyembuhkan temanmu yang terluka."
"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Xiao Bao menunggu perintah.
"Kau sudah melihat bagaimana masa depan dimensi air yang penuh petumpahan darah. Aku ingin kamu mencari orang dalang yang ingin menghancurkan dimensi air. Siapapun itu, bawa dia kehadapanku saat kau berhasil menemukannya," ucap Sang kakek dengan bola mata berubah menjadi biru.
"Kalau boleh tahu, siapa kau?" tanya Xiao Bao dengan suara perlahan.
Sang kakek menoleh menatap Xiao Bao, melebarkan pandangannya agar Xiao Bao bisa melihat jelas wajahnya. "Aku Lin, sang pengendali air. Aku satu-satunya pengendali air yang tersisa." ucap Lin dengan memandang wajah Xiao Bao dengan lekat-lekat.
"Lin?"
Lin mengangguk, membenarkan. Dia kemudian menceritakan kehidupan dimensi air saat semua pengendali air masih hidup. Tetapi, tiba-tiba seseorang datang dan masuk ke dimensi air. Dia menggunakan jubah hitam dan tak seorang pun bisa melihat wajah aslinya. Orang tersebut mengaku, dirinya adalah seorang kesatria yang diutus untuk menjadi pemimpin dimensi air.
Sebagian ada yang percaya, sebagian tidak. Semua pengendali air terpecah waktu itu, ada yang mengikut pada orang tersebut dan sisanya tinggal dimensi air. Hingga suatu hari pengendali air yang masih tinggal dimensi air, dibantai habis-habisan. Hanya Lin yang tersisa karena dia berhasil kabur dan bersembunyi.
"Siapa yang melakukannya?" tanya Xiao Bao dengan heran.
"Tidak tahu. Aku menduga jika orang yang membawa pengendali air keluar dari dimensi ini. Tetapi, aku sama sekali tidak tahu dimana pengendali air yang lain dibawa, entah dimensi dimana?" kata Lin dengan wajah bingung.
"Lalu, apa yang harus aku lakukan?" tanya Xiao Bao menunggu perintah. Dirinya juga sangat penasaran dengan apa yang terjadi di dimensi air. Sebuah teka-teki yang penuh tantangan dan Xiao Bao sangat menyukai itu.
"Temui salah satu pendeta yang bersembunyi diantara para warga. Dia tinggal dipemukiman, mempunyai rambut dan jakung yang panjang berwarna putih, selalu memakai pakaian hitam dan menggunakan tongkat ditangannya. Kau bisa mendapatkan informasi darinya." perintah Lin dengan wajah serius.
"Apa kau serius? Aku tidak bisa menemukan seseorang dengan ciri-ciri seperti itu. Bagaimana jika diriku salah orang, apa yang akan terjadi?" ucap Xiao Bao sambil menggeleng kepalanya.
"Kau tidak akan salah orang." ucap Lin dengan sangat yakin.
"Bagaimana bisa kau tahu? Kau saja yang pergi mencarinya." ucap Xiao Bao yang menolak.
"Aku tidak bisa. Jika satu langkah memasuki didesa, aku pasti sudah menjadi buronan para warga desa. Kau yang harus membantuku karena itu adalah tugasmu." ucap Lin sambil menepuk pundak Xiao Bao.
"Aku bukan kesatria." kata Xiao Bao yang bangkit keluar dari gubuk.
Diluar, Naga Alpha dan Peri Cahaya sudah tertidur. Xiao Bao berjalan menghampiri mereka, mematikan api kemudian ikut tidur dipunggung Naga Alpha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments