Bab 19 : Kardiomiopati

Malam Hari

Pukul 20.00 Wib. Diana baru sampai di rumah neneknya. Seperti biasanya ia mengetuk pintu Dan membukanya untuk masuk.

Tidak seperti biasanya, Kali ini Diana tidak berhasil membuka pintu rumah Neneknya. Pintu itu terkunci.

Tok... Tok... Tok...

“Lho... Kenapa pintunya di kunci? Bukankah Nenek tidak pernah mengunci pintu sebelum aku pulang saat ia sendiri menunggu kepulangan ku.” Kebingungan Diana di luar

Diana tengah berusaha membuka pintu dari gagangnya di naik turunkan yang dipaksakan untuk terbuka. Ia pikir pintunya macet sampai sulit untuk dibuka, namun slotnya memang mengunci.

“Nenek, Apa nenek ada di dalam? Ini aku Diana. Aku sudah pulang. Tolong buka pintunya, Nek.” Teriak Diana memanggil di luar

Sudah sangat lama tidak ada sahutan Neneknya dari dalam. Nampaknya Diana sendiri merasakan suasana di dalam sangat sepi. Terdengar keheningan dari luar yang menyeruak kedinginan.

“Apa Nenek belum pulang, Ya. Mungkin saja atasan ditempat Nenek bekerja sedang mengadakan acara dan memintanya untuk memasak banyak seperti biasanya.” Dugaan Diana berkata

Di sana Diana tidak menyerah. Ia berusaha mencari kunci untuk membuka pintu rumahnya yang siapa tahu Neneknya menyelipkan kunci di suatu tempat.

Dan tetap saja setelah lama mencari di sekitar luar rumah. Diana tidak dapat menemukan kuncinya.

“Kiranya di mana Nenek sering menyimpan kuncinya. Atau Nenek sering membawanya? Tidak biasanya Nenek tidak ada di rumah selarut ini.” Ucap Diana semakin kebingungan

Tak berselang lama, sosok pemilik rumah tetangga yang berada di samping rumah Nek Ira keluar. Ia berjalan menghampiri Diana.

“Diana, kau belum masuk ke rumah ya.” Tekan Tetangga memulai pembicaraan

“Iya Bu... Nenek sepertinya belum pulang bekerja.” Balas Diana ramah

“Nenek mu memang tidak ada di rumah, Diana. Tapi dia juga tidak sedang bekerja sampai larut malam.” Jelas tetangga

“Tidak sampai larut malam? Saya pikir majikannya sedang membuat acara besar dan seperti biasa Nenek yang memasak.” Pekik Diana

“Jangan sedih, Ya. Tadi ada ambulance yang membawa Nenek mu ke rumah sakit. Saat bekerja, Nek Ira ditemukan pingsan di dapur. Dan dari siang Nenek mu bersama majikannya sudah ada di rumah sakit.” Jelas tetangga yang mengetahui keberadaan Nek Ira

Sontak Diana sangat terkejut. Ia terhenyak dengan membuka mulut lebar-lebar yang tertutup oleh kedua tangannya.

“Apaa?? Dilarikan ke rumah sakit!” Pekik Diana

“Iya Diana... Nenek mu di bawa ke Rumah Sakit Pelita Harapan.”

Diana sangat syok. Ia masih tidak menyangka dalam keadaan ini.

Rumah sakit adalah tempat yang sangat ia takuti. Tempat yang selalu menjadi saksi masuknya orang sakit, pulang atau perginya mereka ke rumah masing-masing ataupun ke tempat baru yang tidak pernah dijangkau sebelumnya.

“Apa yang terjadi pada Nenek? Kenapa dia dibawa ke rumah sakit? Penyakit apa yang dia derita?” Tanya kalang kabut Diana ketakutan yang takut terjadi sesuatu pada Neneknya

“Saya juga tidak tahu bagaimana kabar Nek Ira selanjutnya. Majikannya saja belum pulang dari sejak siang. Mungkin saat ini dia sedang menunggu mu datang, Diana.”

“Iya Bu... Terima Kasih atas informasinya. Sekarang saya akan pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan Nenek.” Pamit Diana

“Iya Diana... Hati-hati di jalannya. Apalagi kau wanita sendirian dan ini sudah malam.” Mewanti-wanti tetangga

Setelah mendapatkan kabar kurang mengenakkan mengenai Neneknya yang masuk rumah sakit. Diana bergegas menuju jalan raya untuk mencari taksi dan membawanya untuk diantarkan ke rumah sakit keberadaan Neneknya di rawat.

Saat sampai di rumah sakit. Diana pun langsung bertemu di luar dengan majikan rumah Nek Ira bekerja sebagai asisten rumah tangga. Majikan menceritakan kronologi yang menyebabkan Nek Ira bisa masuk rumah sakit.

Diana sangat menyayangkan setelah mendengarkan penjelasan dari sang majikan Neneknya. Hatinya jadi resah dan sedih.

Setelah kedatangan Diana sampai, sang majikan yang sudah menemani dari siang, memutuskan untuk pulang. Sedangkan, Diana memutuskan untuk masuk lebih dalam.

Di suatu malam yang sangat dingin, seorang gadis berambut hitam panjang sedang berlarian di koridor rumah sakit dengan peluh yang mengucur deras dari dahinya.

“Dokter, Bagaimana keadaan Nenek Saya?” Tanya Diana kepada seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang rawat Neneknya

Dokter itu tampak lesu memegang pundak Diana. Mereka sudah kenal sangat lama. Dulu ibunya sering berobat ke rumah sakit ini Daan bahkan selalu ditangani oleh dokter yang berada dihadapannya saat ini. Beliau juga yang bahkan menjadi saksi bagaimana ganasnya kecelakaan itu sampai saat ibu Diana ia tangani hingga bisa mengembuskan napas terakhirnya dihadapan Dokter itu.

“Tenangkan dirimu Diana, Nenek mu sudah baik baik saja.” Jawab Dokter

Diana berjalan menuju pintu ruang rawat Nek Ira, ia memperhatikan Neneknya yang sedang terlelap dengan tenang dari balik kaca pintu dengan selang infus yang terpasang.

“Diana, ikutlah denganku ke ruangan Saya sebentar, ada yang perlu Saya bicarakan denganmu.”

Seketika jantung Diana berdetak lebih cepat, entah kenapa perasaannya tak enak. Tidak... tidak, ia harus optimis, tidak akan terjadi apa-apa dengan Neneknya bukan?

Diana menatap Neneknya sekali lagi sebelum ia pergi menuju ruangan dokter.

Diana melangkahkan kakinya memasuki ruangan dokter dengan perasaan yang campur aduk. Diana duduk di kursi tepat di depan meja dokter.

Tangan Diana mengulur mengambil kertas yang baru saja dokter berikan padanya, tangannya sedikit bergetar saat ia membaca isi kertas tersebut, ia tak tahu apapun tentang ilmu kedokteran. Ia juga tak tahu istilah medis yang tertulis di sana, tapi yang ia tahu hanyalah jika kondisi Neneknya semakin memburuk.

“Kondisi jantung Nenek mu semakin memburuk. Dari hasil check yang baru saja keluar Nenek mu juga menderita kardiomiopati, yaitu kondisi di mana otot kardiaknya terganggu dan itu membuat jantung kesusahan untuk memompa darah agar bisa masuk, oleh karena itu Nenek mu pingsan tadi.” Jelas Dokter

Mata Diana berubah sayu mendengar penjelasan dokter tentang kondisi Neneknya.

“Lalu apakah Nenek bisa sembuh?” Lirih Diana

"Jalan satu-satunya adalah transplantasi jantung. Saya sudah mengusahakan banyak cara untuk membantu Nenekmu tapi semua usaha itu tidak berguna. Saya takut jika kita terus menggunakan metode biasanya organ lain akan ikut terganggu.”

Diana menunduk sembari meremas tangannya. Tranplantasi jantung katanya?!

“Untuk saat ini Nenekmu masih bisa bernapas tanpa bantuan alat, tapi kita tidak tahu ini bisa bertahan berapa lama.”

“Lakukan saja transplantasinya Dokter, lakukan apapun asal Nenek sembuh.” Diana menatap Dokter dengan pandangan berkaca-kaca

Dokter menghela napas, lalu ia menuturkan.

“Tapi biayanya sangat mahal, Diana.” Dokter mengambil beberapa lembar berkas yang tersimpan di samping kanannya, lalu memberikannya pada Diana.

“Kau bisa membayar menyicil terlebih dahulu sebagai jaminan, karena kau harus menunggu antriannya, selama itu kau bisa mencari tambahan uang untuk melunasi karena jika sudah ada pendonor yang cocok dengan Nenek mu operasi baru bisa di lakukan setelah semua biaya sudah lunas.”

Diana menatap kertas itu dengan pandangan shock, melihat berapa banyak jumlah nol di belakang angka 8 yang tertera di sana.

8 Milyar Rupiah bukanlah uang yang sedikit. Jika ia harus membayar dengan cicilan pun tidak akan sanggup. Darimana ia mendapatkannya?

Hanya ada 12 juta yang sudah dikantong. Itulah adalah hasil gajinya kemarin.

Biaya operasi transplantasi jantung bisa mencapai USD 1,38 juta atau sekitar Rp19,96 miliar. Rincian biaya itu berasal dari pengadaan organ yang cocok, persiapan yang lama dan mahal, hingga risiko yang begitu tinggi!

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 : Berawal
3 Bab 2 : Terkait Vas Pecah
4 Bab 3 : Keluar Dari Neraka
5 Bab 4 : Menemukan Wanita
6 Bab 5 : Di Sebuah Rumah Asing
7 Bab 6 : Tinggal Di Rumah Nenek
8 Bab 7 : Saat Kejadian Itu 1
9 Bab 8 : Saat Kejadian Itu 2
10 Bab 9 : Mendapatkan Pekerjaan
11 Bab 10 : Driver Mobil Online
12 Bab 11 : Perusahaan Di Amerika
13 Bab 12 : Ban Kempes
14 Bab 13 : Bisa Lebih Cepat?
15 Bab 14 : Kesialan Dalam Bekerja
16 Bab 15 : Pterodactyl
17 Bab 16 : Kehilangan Pekerjaan
18 Bab 17 : Harta dan Takhta
19 Bab 18 : Ketraumaan
20 Bab 19 : Kardiomiopati
21 Bab 20 : Tawaran Pekerjaan
22 Bab 21 : Bad Boy
23 Bab 22 : Tabiat Buruk Marvin
24 Bab 23 : Menjadi Wanita Pelacur
25 Bab 24 : Gadis Milikku
26 Bab 25 : Tawanan Pria
27 Bab 26 : Berhasil Membayar Operasi
28 Bab 27 : Aset Properti Untuk Anak Selir
29 Bab 28 : Wangi Parfum Yang Sama
30 Bab 29 : Hilal Masa Depan Diana
31 Bab 30 : Operasi Berhasil
32 Bab 31 : Mengulik Keberadaannya
33 Bab 32 : Keberadaan Ku
34 Bab 33 : Restoran Pagi
35 Bab 34 : Bekerja
36 Bab 35 : Kalung
37 Bab 36 : Menabrak
38 Bab 37 : Kejar-kejaran
39 Bab 38 : Tidak Jelas
40 Bab 39 : Kesiangan
41 Bab 40 : Menemukan Kalung
42 Bab 41 : Kesalahpahaman
43 Bab 42 : First Kiss
44 Bab 43 : Kebodohan
45 Bab 44 : Menemuinya
46 Bab 45 : Meminta Maaf
47 Bab 46 : Perasaanku Terhadapmu
48 Bab 47 : Kecanduan Diana
49 Bab 48 : Perkosa
50 Bab 49 : Kekhawatiran
51 Bab 50 : Menjadi Pelindung mu
52 Bab 51 : Mencari Istri Seutuhnya
53 Bab 52 : Seperti Nyonya Rumah Ini
54 Bab 53 : Peristiwa Kejadian
55 Bab 54 : Ketulusan Damian
56 Bab 55 : Ucapan Maaf
57 Bab 56 : Saling Berahasia
58 Bab 57 : Semakin Hancur
59 Bab 58 : Bersiap Menjadi Nyonya
60 Bab 59 : Meminta Restu
61 Bab 60 : Ciuman Ungkapan Perasaan
62 Bab 61 : Box Kartu Undangan
63 Bab 62 : Ingin Anak Berapa?
64 Bab 63 : Fitting Gaun Pengantin
65 Bab 64 : Menikah Itu Indah
66 Bab 65 : Kehadirannya Sang Ayah
67 Bab 66 : Hari Penuh Kejutan
68 Bab 67 : Pembuat Onar
69 Bab 68 : Menahan
70 Bab 69 : Pemuas Nafsu (Part 1)
71 Bab 71 : Baju Dinas Malam
72 Bab 72 : Kegagalan Malam Pengantin Baru
73 Bab 73 : Perkara Baju Lingerie
74 Bab 74 : Momen Memperkuat Cinta
75 Bab 75 : Membangun Hubungan
76 S2 76 : Hubungan Yang Romantis
77 S2 77 : Pulangnya Sandra
78 S2 78 : Cinta Diantara Kebenaran dan Kebohongan
79 Pengumuman
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 : Berawal
3
Bab 2 : Terkait Vas Pecah
4
Bab 3 : Keluar Dari Neraka
5
Bab 4 : Menemukan Wanita
6
Bab 5 : Di Sebuah Rumah Asing
7
Bab 6 : Tinggal Di Rumah Nenek
8
Bab 7 : Saat Kejadian Itu 1
9
Bab 8 : Saat Kejadian Itu 2
10
Bab 9 : Mendapatkan Pekerjaan
11
Bab 10 : Driver Mobil Online
12
Bab 11 : Perusahaan Di Amerika
13
Bab 12 : Ban Kempes
14
Bab 13 : Bisa Lebih Cepat?
15
Bab 14 : Kesialan Dalam Bekerja
16
Bab 15 : Pterodactyl
17
Bab 16 : Kehilangan Pekerjaan
18
Bab 17 : Harta dan Takhta
19
Bab 18 : Ketraumaan
20
Bab 19 : Kardiomiopati
21
Bab 20 : Tawaran Pekerjaan
22
Bab 21 : Bad Boy
23
Bab 22 : Tabiat Buruk Marvin
24
Bab 23 : Menjadi Wanita Pelacur
25
Bab 24 : Gadis Milikku
26
Bab 25 : Tawanan Pria
27
Bab 26 : Berhasil Membayar Operasi
28
Bab 27 : Aset Properti Untuk Anak Selir
29
Bab 28 : Wangi Parfum Yang Sama
30
Bab 29 : Hilal Masa Depan Diana
31
Bab 30 : Operasi Berhasil
32
Bab 31 : Mengulik Keberadaannya
33
Bab 32 : Keberadaan Ku
34
Bab 33 : Restoran Pagi
35
Bab 34 : Bekerja
36
Bab 35 : Kalung
37
Bab 36 : Menabrak
38
Bab 37 : Kejar-kejaran
39
Bab 38 : Tidak Jelas
40
Bab 39 : Kesiangan
41
Bab 40 : Menemukan Kalung
42
Bab 41 : Kesalahpahaman
43
Bab 42 : First Kiss
44
Bab 43 : Kebodohan
45
Bab 44 : Menemuinya
46
Bab 45 : Meminta Maaf
47
Bab 46 : Perasaanku Terhadapmu
48
Bab 47 : Kecanduan Diana
49
Bab 48 : Perkosa
50
Bab 49 : Kekhawatiran
51
Bab 50 : Menjadi Pelindung mu
52
Bab 51 : Mencari Istri Seutuhnya
53
Bab 52 : Seperti Nyonya Rumah Ini
54
Bab 53 : Peristiwa Kejadian
55
Bab 54 : Ketulusan Damian
56
Bab 55 : Ucapan Maaf
57
Bab 56 : Saling Berahasia
58
Bab 57 : Semakin Hancur
59
Bab 58 : Bersiap Menjadi Nyonya
60
Bab 59 : Meminta Restu
61
Bab 60 : Ciuman Ungkapan Perasaan
62
Bab 61 : Box Kartu Undangan
63
Bab 62 : Ingin Anak Berapa?
64
Bab 63 : Fitting Gaun Pengantin
65
Bab 64 : Menikah Itu Indah
66
Bab 65 : Kehadirannya Sang Ayah
67
Bab 66 : Hari Penuh Kejutan
68
Bab 67 : Pembuat Onar
69
Bab 68 : Menahan
70
Bab 69 : Pemuas Nafsu (Part 1)
71
Bab 71 : Baju Dinas Malam
72
Bab 72 : Kegagalan Malam Pengantin Baru
73
Bab 73 : Perkara Baju Lingerie
74
Bab 74 : Momen Memperkuat Cinta
75
Bab 75 : Membangun Hubungan
76
S2 76 : Hubungan Yang Romantis
77
S2 77 : Pulangnya Sandra
78
S2 78 : Cinta Diantara Kebenaran dan Kebohongan
79
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!