Damian pergi dengan mobil itu dengan melupakan seseorang...
Diana, melihat mobilnya yang seharusnya melaju malah menjadi berlari dalam pandangannya. Itu terjadi karena pengemudinya yang tidak waras menggunakan kecepatan tinggi di jalan raya.
"Hey, mobilku, Aku belum naik. Kau membawa mobilku... Hey, berhenti..."
Teriak seorang Diana sendirian di sisi jalan raya itu. Ia menyaksikan bagaimana mobilnya di bawa pergi oleh seorang penumpang pria tidak dikenal.
"Mobilku, hey, kau membawa mobilku. kembalikan!!" Teriak Diana sangat kuat. Ingin berlari untuk mengejar, dia sudah tidak sanggup. Mobil itu sudah melaju sangat jauh dari pandangannya bahkan mungkin sudah sampai di tempat tujuan.
Damian membawa mobil milik Dania tanpa pemiliknya masuk. Diana ditinggalkan sendiri di jalan raya yang awalnya dimintai untuk turun dan belum sempat membuka pintu, mobilnya itu sudah lari di atas kecepatan tinggi.
Entah Damian lupa atau sengaja. Diana benar-benar frustasi melihat mobil milik kantor di bawa pergi orang lain.
"Akkrrrghh... Mobilku di curi!" Rengek Diana ingin menangis
Orang sekitar pun sampai menghampiri Diana.
"Ada apa, Nona??" Salah satu orang sekitar yang berlalu lalang di sana bertanya
"Mobilku di bawa oleh pria tidak di kenal. Dia mencuri mobilku..." Jelas Diana dengan suaranya getir ketakutan
"Aduhh bagaimana... Mobilnya pasti sudah di bawa pergi sangat jauh dan tidak ada jejak. Lapor saja pada polisi, Nona..." Saran orang sekitar
"Saat ini memang rawan kejahatan, Nona. Sebaiknya lain kali anda lebih hati-hati..." Sambung orang sekitar lainnya
"Iya bapak-bapak, Ibu-ibu, terima kasih atas sarannya. Saya akan segera melapor ke polisi..." Jawab Diana
Semua pun bubar dan tidak bisa membantu lebih karena mobil Diana yang di curi pasti sudah lenyap dan hanya tinggal pasrah saja untuk pemiliknya.
"Tck, dasar! Tampangnya saja seperti bos besar, memakai jas, dasi, kemeja rapi, jam tangan mahal. Tapi ternyata dia pencuri!" Umpat Diana
"Bagaimana ini, Apa yang harus ku katakan pada atasanku? Masalahnya mobil itu milik kantor, jika milikku sama sekali tidak masalah." Frustrasi Diana
"Aku harus bagaimana sekarang?? Handphone dan tas ku ada di mobil. Semuanya ada di sana. Aku berikan selamat saja pada pencuri itu mendapatkan jackpot besar hari ini." Sambung Diana masih kebingungan dan kesal
Yang bisa dilakukan Diana saat ini adalah pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kehilangan.
Setelah sampai dan mengatakan semua kronologinya, Diana kurang mendapatkan respon baik dari kepolisian. Polisi menegaskan kehilangan yang dilaporkan harus sudah mencapai 1 × 24 jam lapor untuk bisa ditindaklanjuti.
Diana semakin tidak bisa berharap pada siapapun. Ia kecewa pada semua orang di dunia ini. Polisi yang tugasnya mengayomi masyarakat pun rela mengkhianati kepercayaan. Diana semakin merasa sendiri di dunia ini!
...***...
Brakkk...
Suara keras gebrakan meja oleh seorang pria.
Diana terperanjat tak berani menatap atasannya yang sedang marah ketika Diana melaporkan kehilangan mobilnya pada sang atasan.
"Dianaaa... Kau sudah membuat kesalahan besar. Apa kau tidak tahu berapa harga mobil saya itu? Mobil itu baru di beli dari hasil keuntungan bisnis saya ini. Dan mobil itu diberikan khusus untukmu agar kau bisa mendapatkan orderan penumpang yang banyak. Baru saja bekerja belum satu bulan kau sudah membuat ku rugi. Semuanya sudah hancur, penumpang pria berjas berkedok pencuri mengambil mobilku!" Marah atasan. Rahangnya semakin mengeras.
"Maaf Pak, Saya juga tidak tahu jika pria itu ternyata pencuri. Dia hanya seorang penumpang yang Saya taruh harapan pundi-pundi uang saat membayarnya nanti. Dia menyuruh Saya untuk turun karena sempat mengeluhkan kecepatan yang lambat, maka dari itu awalnya hanya ingin mengganti posisi mengemudi." Jawab Diana menunduk
Brakk...
Sekali lagi sebuah meja di depannya dipukul.
"Jangan berbicara! Saya belum selesai berbicara!!" Bentak atasannya menggebrak meja itu lagi dan membuat Diana terkejut lagi
"Kau sudah membuat bisnis Saya rugi. Saya tahu kau gadis miskin, maka dari itu Saya menerima mu bekerja di tempat Saya karena kau pasti membutuhkan uang. Meminta ganti rugi padamu adalah kesalahan besar."
"Lalu, Saya harus bagaimana, Pak?" Tanya Diana
"Kau malah bertanya. Tentu saja kau dipecat!!" Bentak atasan lagi
"Hah? Tolong jangan pecat saya, Pak." Pekik Diana terkejut dan memelas
"Tidak, tidak... Sana cepat pergi! Saya tidak ingin mendengarkan permohonan mu. Ingat, karena jumlah ganti rugi mu itu sangat besar. Gaji yang Saya janjikan itu tidak diberikan padamu. Malah jumlah itu masih kurang untuk membayar kesalahan mu..." Tega sang atasan
"Tapi Pak..." Diana lemas
"PERGIIII...!!" Teriak atasan mengusir Diana
Diana pun terpaksa pergi penuh penyesalan dan sakit hati.
Mobil milik kantor yang tidak hanya hilang beserta tas yang berisi semua barang-barang miliknya itu ikut terbawa. Diana benar-benar sial hari ini. Ia berjalan dengan hampa menelusuri jalan trotoar perkotaan. Merasakan kesedihan yang sangat mendalam kenapa nasibnya selalu sial.
"Awas saja pencuri itu. Jika aku bertemu dengannya lagi, akan ku bakar dia!!" Umpat Diana kesal. Ia meluapkan kekesalannya sambil menendang-nendang batu kecil di jalan yang ia lalui.
"Ibuuu... Bawa aku kehadapan Tuhan. Masalah begitu sulit saat ini, Bu... Selain kehilangan pekerjaan, Aku pun kehilangan gaji itu. Padahal aku sudah berusaha sangat keras bisa mendapatkan uang..." Tidak semangat Diana
"Benar kata Nenek. Kejahatan bisa terjadi di mana saja tanpa mengenal tempat. Firasat seorang orang tua tidak pernah salah. Aku saja yang keras kepala terlalu yakin pada dunia ini. Seseorang bisa menyamar dengan pakaiannya, dan ternyata dia pencuri yang mengincar mobilku."
Walaupun sejak siang Diana diberhentikan dari pekerjaannya dan tidak memiliki aktivitas lain. Tetap saja ia pulang ke rumah neneknya malam-malam.
Hanya bertemankan diri sendiri, Suara jangkrik dan kesunyian yang menemani berjalan di gang. Ia belum bisa mengahadapi neneknya yang akan terkejut mendengarnya tidak bekerja lagi ditambah gajinya hangus.
Diana berada di sebuah gang jalan persimpangan menuju rumah neneknya. Dia berbelok ke arah kiri dan tidak jauh dari sana itu adalah rumah neneknya.
Dari kejauhan, dekat depan rumah neneknya. Sebuah mobil hitam yang mewah sedang terparkir. Diana sampai terhenti dari langkahnya dan menelisik mobil itu sampai berkerung-kerung.
"Ehh mobilku!! Iya, ini mobil milikku. Aaa... akhirnya mobilku ditemukan juga. Lebih tepatnya mobil kantor sih, Tapi ini adalah mobilku saat bekerja." Senang Diana berlari sampai memeluk mobilnya
Tragedi di siang hari yang membuat Diana kehilangan mobil kerjanya hingga sampai frustasi. Kini mobil itu terparkir di depan rumah neneknya.
"Tapi siapa yang mengantarkannya? Tidak ada orang di sini. Siapa seseorang yang sudah mengembalikan mobil ku kesini?" Bertanya-tanya Diana menelisik sekitar yang tampak kosong tidak ada siapapun
"Tidak peduli. Yang terpenting mobilku kembali dan pasti tidak akan di pecat. Aku akan mendapatkan pekerjaan ku lagi." Akhirnya senang dia kembali pada jiwanya
Sosok seseorang pun melihat kebahagiaan Diana bersembunyi dari balik dinding rumah tetangga yang kekurangan pencahayaan. Ia tersenyum menatap gadis yang tidak lagi bersedih!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments