"Nenek...!!" Panggil Diana masuk
"Diana kau sudah pulang. Tadi ada pria yang tampan menanyakan mu..." Ujar Nek Ira langsung
Diana pun terdiam.
"Siapa Nek?" Tanya Diana serius
"Pria itu! Sepertinya dia kekasihmu, Ya. Kau sangat cocok dengannya, lagipula dia sangat tampan dan kau cantik, hehe..."
"Nenek aku tidak sedang dekat dengan pria manapun." Cekal Diana
"Jangan berbohong pada Nenek. Buktinya pria itu mengantarkan mobilmu tadi..."
"Aduh Nenek, mobilku itu dicuri siang tadi. Aku mendapatkan penipuan. Tapi sepertinya ia ada di kejadian saat itu dan melihat mobilku di maling, Lalu ia menemukan mobilku itu dan membawa pulang kemari." Jawab Diana
"Eh tapi tunggu, jika dia penolong, bagaimana dia bisa tahu itu mobilku dan alamat untuk bisa mengantarkan ke rumah ini??" Jadi bingung Diana
"Tidak perlu dipikirkan. Yang pastinya Tuan itu pasti orang baik. Dia juga menitipkan ini pada Nenek, Tas dan juga handphone mu." Kata Nek Ira menyodorkan tas dan handphone Diana
"Dia juga berhasil membawakan barang-barang milik ku. Syukurlah akhirnya tidak hilang." Senang Diana bersyukur
"Lain kali jangan ceroboh..." Nasihat Nek Ira
"Aku tidak ceroboh, Nek. Hanya saja pencuri itu yang keterlaluan." Kata Diana
"Tapi Nek, Kenapa Nenek bisa tahu? Nenek tadi bertemu dengan pria penolong itu?" Sambung Diana bertanya
"Iya Nenek bertemu dengan Tuan itu. Dia sendiri yang mengetuk pintu. Bahkan tadi sempat meminum teh sambil menunggumu pulang, Katanya ingin bertemu dengan mu. Tapi dia sudah pulang sekarang. Memangnya kau tidak bertemu pas-pasan dengan Tuan itu di jalan?" Jelas dan Tanya Nek Ira
"Tidak Nek... Tidak ada siapapun saat aku pulang. Aku sangat berterima kasih pada Tuan itu." Ujar Diana jadi melamunkan pria yang dibicarakan Neneknya yang sudah menolong Diana
"Sebentar... Aku akan mengambil barang ku yang lain di bagasi mobil. Semoga saja pencuri itu tidak mencuri barang ku yang lain juga di sana." Ujar Diana. Ia bergegas keluar rumah dan menghampiri mobilnya untuk memastikan barang lain yang ia simpan di bagasi.
Diana bernapas lega.
"Hufft... Syukurlah ternyata barang ku semua aman. Tidak ada yang berhasil di bawa oleh pencuri." Kata Diana
Saat sibuk menutup bagasi mobil. Diana terkejut sampai pintu bagasi itu menutup dengan sendirinya sangat keras lepas dari pegangan tangan Diana.
Bugh...
Suara pintu bagasi yang menggebug.
"Sedang mencari apa, Nona?" Suara itu sangat jelas terdengar di dekat telinga Diana
Kyaaa...
Teriakannya sangat keras, namun tidak sampai membuat Neneknya keluar.
Diana refleks berbalik dan mendapati seorang pria di belakangnya dengan jarak sangat dekat tengah menyeringai dan menarik satu alisnya.
"Kau!!" Pekik Diana
"Ya Saya. Seorang penumpang yang mencuri mobil anda. Saya heran kenapa anda bisa menyebut saya sebagai pencuri, padahal penampilan saya tidak menunjukkan sebagai pencuri. Dan saya sudah mengembalikan mobil anda juga." Kata Damian
Damian. Ia adalah orang itu. Saat ini ia sedang bersama Diana dan ia juga yang sudah mengantarkan mobil Diana yang sempat ia bawa kabur.
"Kau!! Dasar pria pencuri itu! Akhirnya aku bertemu dengan mu juga." Gertak Diana memukul dada bidang Damian
Damian tidak marah. Ia malah tersenyum senang melihat Diana marah padanya.
"Iya Saya. Inilah yang saya inginkan dari siang tadi. Mendengar mulut anda yang mengingat diri saya untuk kedua kali seharusnya." Ucap Damian demikian
Mungkinkah Damian sengaja membawa kabur mobil Diana untuk memberikan pelajaran. Ia sendiri sempat berjanji pada dirinya sendiri akan mengerjai Diana yang tidak mengingatnya saat menolongnya di hari hujan itu.
Memang hampir 1 bulan baik Diana ataupun Damian tidak pernah bertemu lagi setelah hari itu. Diana sendiri tidak mengingat wajah pria yang menolongnya saat terbangun di kamar mewah itu. Namun, Damian malah mencap Diana kacang lupa kulitnya.
"Apa? Aku hanya mengingat mu sebagai pencuri mobil ku. Memangnya kita pernah saling bertemu sebelumnya." Tanya Diana heran
"Lebih tepatnya membawa kabur mobil milik anda." Mengakui Damian sambil menyeringai
"Apa yang kau inginkan dari mobil ku? Kau miskin ya sampai membawa mobilku? Penampilan bisa mengelabui seseorang. Penampilan mu ini, tidak menjamin kau orang berada. Jika miskin, kenapa berpakaian jas dan memesan mobil kelas atas." Ketus Diana menghina
Ini pertama kalinya Damian terkena mental oleh ucapan dari seorang wanita. Biasanya, Damian lah yang membuat lawan bicaranya mati Kitu.
Damian tidak gentar melayani Diana yang berdebat dengannya. Untuk pertama kalinya lagi ia membuka suaranya panjang lebar sampai digunakan untuk berdebat. Damian sendiri memiliki kepribadian cuek, dengan cuek itu menjadikan sosok Damian yang pendiam tak banyak bicara dan selalu kesal jika harus berbicara panjang lebar, Namun kali ini pembicaraannya dengan Diana sangat menarik dan nyaman baginya.
"Kau tidak lihat tadi, ya. Di sampingku terparkir mobil yang mewah jauh dari mobil yang kau miliki." Geram Damian dari 'Anda menjadi Kau'
"Lalu, untuk apa kau memesan mobil online?"
"Ban mobil Saya kempes. Tidak ada banyak waktu untuk memperbaikinya. Sedangkan Saya harus segera sampai di perusahaan karena semua sudah menunggu." Jawab Damian berdebat
"Heh... Sombong! Tetap saja kau mencuri mobil. Untung saja polisi tidak menerima laporan ku, jika iya, kau sudah menjadi buronan polisi." Cerca Diana memicingkan bibirnya
"Mobil mu? Bukannya itu mobil milik kantor bekerja, Ya." Ucap Damian memberikan penyerangan
"Iya. Tapi kau membuatku dipecat dari pekerjaan ku yang sekarang."
"Pppffttt... Laju mobil mu itu sangat lambat. Aku bahkan sampai geram kau tidak menancap gasnya kuat-kuat. Padahal aku sangat terlambat tadi dan semua klien ku hari ini marah padaku hanya karena kecepatan mobilmu sangat lambat. Aku memintamu turun agar aku bisa mengemudi, dan ya, aku lupa jika mobil itu milik orang lain. Saat duduk di jok depan, Kemewahan mobilmu membuatku lupa diri, dan menganggap itu adalah mobil milikku. Aku tidak menyangka ada seorang driver mobil yang memiliki mobil mewah." Jelas Damian
"Jadi, Maaf... Aku langsung menancap gas saja melupakan dirimu." Sambung Damian lagi
"Ternyata di dunia ini ada ya orang seperti dirimu. Aku baru menemukan pria aneh seperti mu di dunia ini. Jika dinosaurus yang sudah lama hidup dan punah, aku adalah seorang arkeolog yang menemukan fosil mu." Ketus Diana menyindir
"Terdengar menarik. Jadi, kau ingin memanggilku Pria pencuri, Pria penolong atau Dinosaurus??"
"Pterodactyl!!" Sebut Diana asal berbicara saja Damian mirip Pterodactyl. Damian sampai kebingungan dengan arti kata yang asing di telinganya
Dengan kesal tanpa mengucapkan terima kasih seperti keinginannya untuk pria yang sudah menolong itu, Diana masuk ke dalam rumah meninggalkan Damian yang masih berada di tempat karena ternyata pria yang ia cap baik hati ternyata pria yang menyebalkan baginya.
Damian menatap punggung Diana yang semakin hilang dari pandangannya. Saat masuk, Diana menutup pintu sangat keras sampai terdengar keluar.
Damian yang masih di luar hanya tersenyum gemas melihat tingkah Diana yang marah padanya.
"Pterodactyl. Apa itu? Aku tidak pernah mendengar kata itu seumur hidup ku." Ujar Damian tersenyum-senyum
"Diana! Nama yang indah dan cantik seperti pemiliknya. Akhirnya aku mengetahui namanya. Sayangnya dia memiliki sifat emosi saat bertemu dengan ku..." Sambung Damian masih tertawa gemas pada Diana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments