Bab 2 : Terkait Vas Pecah

Kontes kecantikan yang diadakan di universitas Alexa telah usai dan menemukan pemenangnya. Alexa lah yang dinobatkan menjadi pemenang tahun ini.

Saat pulang, Alexa memamerkan kejuaraan nya pada keluarga. Selain mendapatkan pujian dari semua orang di universitas, dia juga tidak luput mendapatkan pujian dari ayahnya.

"Alexa, putri Ayah ini memang sangat cantik dan juga hebat. Alexa memang pantas mendapatkan kemenangan ini." Ujar Pak Mahendra

"Tentu saja Ayah. Kecantikan Alexa ini turun dari ibunya..." Timpal Bu Adriana

Pak Mahendra hanya tertawa.

"Tidak ada. Kecantikan putriku Alexa tidak ada duanya..." Ucapnya tidak segan

Mereka bercanda bersama di sana. Sedangkan satu anggota keluarga mereka, Diana, hanya bisa termenung menatap mereka dari arah dapur yang tidak jauh dari sana. Diana hanya tersenyum kecut, begitu besar kasih sayang ayahnya pada anak tiri.

Diana merindukan belaian kasih sayang yang diberikan ayah seperti saat ibunya masih hidup. Tak di sangka air matanya sudah menampung di pelupuk mata.

Dari kejauhan Bu Adriana yang tengah tertawa riang bersama yang lain melihat ke arah Diana berada. Bu Adriana berhenti tertawa, ia bangkit dan menghampiri anak tirinya.

"Sedang apa kau di sini? Kau itu tidak di ajak, Ya." Ketus Bu Adriana

Saat Adriana datang, Diana terkejut. Ia pun segera menghapus linangan air matanya.

"Kau pasti sedih, Ya. Uhh... Kasihan sekali dirimu anak malang. Ayahmu itu sekarang begitu menyayangi putriku dibandingkan dengan anak kandungnya sendiri. Salah mu sendiri dulu mengizinkanku menikah dengan ayahmu, kau tahu sendiri kan apa yang terjadi sekarang."

Diana hanya menatap Ibu tirinya tanpa mengatakan sepatah katapun. Ia terlalu malas dan bosan mendengar ocehan ibu tiri yang mengejeknya.

"Kebahagiaan yang ibu rasakan tidak akan bertahan lama. Ayah hanya berdamai dengan keadaan, tapi aku tahu hati ayah hanya memiliki ibuku. Aku yakin dibalik keromantisan kalian, dia masih memiliki kenangan yang tidak bisa terlupakan bersama ibuku." Jawab Diana

"Oh iya, Itu dulu. Aku berikan ucapan selamat atas ibumu yang bisa memiliki hati ayah mu itu. Aku tidak peduli, kenyataannya dia tidak mengingat ibumu lagi, Toh jika dia ingat mana mungkin ingin mencari wanita baru untuk dinikahi hanya dalam 1 bulan kepergian ibumu itu. Dan yang terpenting anak-anak ku bisa hidup enak di sini memakan uang hasil Ayahmu!"

"Ibu tiri tetap ibu tiri, seperti bawang merah bawang putih, dan Cinderella. Dongengnya tidak akan berubah menggambarkan bagaimana sikap sebenarnya ibu tiri itu." Sarkas Diana

Diana marah mendengar pengakuan ibu tiri yang bisa disimpulkan ternyata hanya memanfaatkan keadaan ayahnya. Iya hanya ingin menumpang hidup mewah dan menguras harta ayahnya. Pertanyaan yang ada di benak Diana mengenai ibu tirinya adalah, Apakah dia tidak memiliki rasa cinta sedikit pun pada Ayahnya?

*

*

*

Hari demi hari berlalu semua terasa tidak ada bedanya. Ia selalu menderita dan tidak pernah merasakan kebahagiaan. Kata bahagia pun terdengar asing di telinganya, bahkan jika boleh, tidak ada kata bahagia dalam kamus hidupnya. Apa itu bahagia?

Berkali-kali kesalahan yang dilakukan adik tiri selalu menjadi Diana yang dijadikan tumbal kemarahan Ayahnya.

Akibat kesalahan Alexa yang tingkahnya terlalu aktif, dia menari-nari balet dalam rumah dan akibat dari perbuatannya itu ia menyenggol sebuah vas milik Pak Mahendra sampai jatuh pecah berkeping-keping.

Katanya, Vas itu dibeli dari hasil pelelangan yang dijual fantastis, Pak Mahendra berani membayar mahal karena termasuk langka dan antik hingga mencapai US$ 600 ribu. Konon Vas itu berasal dari dinasti Qing China abad ke-18 yang dianggap langka.

Vas itu dibeli sebagai hadiah untuk istri pertamanya, Ibu Kandung Diana. Ibu Diana memang sering mengkoleksi barang antik di mulai dari Vas. Ia memiliki ketertarikan pada sebuah unsur seni di dalamnya.

Namun sayang, Alexa tidak mengakui kesalahannya. Ia ketakutan jika ayah tirinya akan memarahi dia, sebagai penghindar masalah, ia malah menunjuk Diana yang memecahkan Vas itu.

Pak Mahendra tentunya sangat marah. Ia sangat marah sampai menampar pipi putrinya sendiri.

PLAAKKK...

Kepala yang dimiliki gadis cantik, terpaksa harus memalingkan wajahnya ke samping. Pipi mulus putih itu sekarang sudah memiliki bekas tamparan berwarna merah.

Diana menangis. Ini pertama kali ayahnya menampar Diana seperti itu. Tamparan itu terasa menyakitkan baginya. Apalagi tamparan yang diberikan seorang ayah padanya.

"APA KAU TIDAK TAHU VAS ITU AYAH BELI MAHAL, HAH?" Marah Pak Mahendra. Terlihat rahangnya mengeras, giginya bergemeretuk, dan urat di lehernya sampai terlihat.

"Aku tidak memecahkannya, Ayah. Sejak tadi aku berada di dapur bersama yang lain. Aku tidak tahu kenapa Vas itu bisa pecah." Ucap Diana bersama tangisannya yang menyakitkan

"Dia bohong Ayah, Aku sendiri yang melihat dengan mata kepalaku jika dia menari-nari di rumah ini dan Vas itu tersenggol olehnya hingga jatuh." Provokasi Alexa

Pak Mahendra kembali meremang. Ia menatap Diana bagai elang yang ingin memangsa anak ayam.

PLAAKK...

Satu tamparan lagi mendarat di pipi kiri Diana.

Telinga Diana sampai bergeming dan mengeluarkan darah segar dari dalamnya.

"KAU ANAK BAJ**GAN!! KAU SUDAH MEMBUAT AYAHMU INI MALU MEMILIKI ANAK PEMBOHONG SEPERTI DIRIMU. AYAH SUDAH DIBUAT RUGI OLEH SIKAP KEKANAK-KANAKAN MU. JIKA KAU INGIN MENARI, BUKAN DI RUMAH TEMPATNYA, CARILAH SANGGAR YANG BISA MEMBUAT MU PUAS MENARI DI SANA. VAS ITU SUDAH HANCUR DAN AYAH SUDAH RUGI."

Hiks...hiks...hiks...

"Aku tidak benar-benar melakukannya, Ayah. Tolong percayai aku sebagai putri kandung mu."

"Kenapa masih mengelak. Alexa sendiri sebagai saksinya. Vas itu juga adalah milik ibumu, ibumu sangat menyukai Vas itu. Tapi anaknya sendiri sudah menghancurkannya." Masih marahnya

"Di sini ada cctv, bukan. Kenapa ayah tidak mencaritahu lebih dulu menggunakan cctv sebelum memarahiku. Kita bisa melihat kebenarannya di sana." Usul Diana

Pak Mahendra tertegun. Usulan Diana ada benarnya. Kenapa dia bersikap bodoh, tidak mengecek kebenarannya di cctv yang terpasang di setiap sudut rumahnya.

Semua bergegas menuju ruang pengecekan cctv. Pak Mahendra mengarahkan kursor untuk mulai mengecek tayangan cctv yang terjadi 15 menit lalu di ruang keluarga.

Anehnya cctv itu tidak bisa di akses. Tidak ada rekaman apapun yang ditayangkan, hanya sebuah gambar hitam yang tertampil.

Alexa dan Adriana semakin mendesak Pak Mahendra jika semua kejadian ini adalah kesalahan Diana.

Semua sudah sepakat Diana lah yang memecahkan Vas itu.

"Kerja yang bagus, Kakak. Kau sudah menyelamatkan aku dari amukan Ayah. Jika kakak tidak bertindak jenius, maka hari ini aku akan di usir dari rumah ini." Bisik Alexa bersama kakak laki-laki di balik sebuah dinding

"Kau harus membayar mahal akan jasa ku ini. Itulah fungsi tuhan menciptakan otak untuk manusia. Hanya tinggal mematikan cctv dan menghapus perekamannya, dia sudah tidak bisa menemukan bukti lagi." Jawab Gavin, Kakak kandung Alexa dan Kakak tiri Diana.

Alexa dan Gavin tertawa terbahak-bahak. Mereka saling tos tangan. Berhasil menjalankan misi kejahatan mereka.

Hanya sebuah vas yang lebih berharga, Mereka rela menyakiti mental seorang anak yang seharusnya lebih berharga!

Bersambung✍️

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 : Berawal
3 Bab 2 : Terkait Vas Pecah
4 Bab 3 : Keluar Dari Neraka
5 Bab 4 : Menemukan Wanita
6 Bab 5 : Di Sebuah Rumah Asing
7 Bab 6 : Tinggal Di Rumah Nenek
8 Bab 7 : Saat Kejadian Itu 1
9 Bab 8 : Saat Kejadian Itu 2
10 Bab 9 : Mendapatkan Pekerjaan
11 Bab 10 : Driver Mobil Online
12 Bab 11 : Perusahaan Di Amerika
13 Bab 12 : Ban Kempes
14 Bab 13 : Bisa Lebih Cepat?
15 Bab 14 : Kesialan Dalam Bekerja
16 Bab 15 : Pterodactyl
17 Bab 16 : Kehilangan Pekerjaan
18 Bab 17 : Harta dan Takhta
19 Bab 18 : Ketraumaan
20 Bab 19 : Kardiomiopati
21 Bab 20 : Tawaran Pekerjaan
22 Bab 21 : Bad Boy
23 Bab 22 : Tabiat Buruk Marvin
24 Bab 23 : Menjadi Wanita Pelacur
25 Bab 24 : Gadis Milikku
26 Bab 25 : Tawanan Pria
27 Bab 26 : Berhasil Membayar Operasi
28 Bab 27 : Aset Properti Untuk Anak Selir
29 Bab 28 : Wangi Parfum Yang Sama
30 Bab 29 : Hilal Masa Depan Diana
31 Bab 30 : Operasi Berhasil
32 Bab 31 : Mengulik Keberadaannya
33 Bab 32 : Keberadaan Ku
34 Bab 33 : Restoran Pagi
35 Bab 34 : Bekerja
36 Bab 35 : Kalung
37 Bab 36 : Menabrak
38 Bab 37 : Kejar-kejaran
39 Bab 38 : Tidak Jelas
40 Bab 39 : Kesiangan
41 Bab 40 : Menemukan Kalung
42 Bab 41 : Kesalahpahaman
43 Bab 42 : First Kiss
44 Bab 43 : Kebodohan
45 Bab 44 : Menemuinya
46 Bab 45 : Meminta Maaf
47 Bab 46 : Perasaanku Terhadapmu
48 Bab 47 : Kecanduan Diana
49 Bab 48 : Perkosa
50 Bab 49 : Kekhawatiran
51 Bab 50 : Menjadi Pelindung mu
52 Bab 51 : Mencari Istri Seutuhnya
53 Bab 52 : Seperti Nyonya Rumah Ini
54 Bab 53 : Peristiwa Kejadian
55 Bab 54 : Ketulusan Damian
56 Bab 55 : Ucapan Maaf
57 Bab 56 : Saling Berahasia
58 Bab 57 : Semakin Hancur
59 Bab 58 : Bersiap Menjadi Nyonya
60 Bab 59 : Meminta Restu
61 Bab 60 : Ciuman Ungkapan Perasaan
62 Bab 61 : Box Kartu Undangan
63 Bab 62 : Ingin Anak Berapa?
64 Bab 63 : Fitting Gaun Pengantin
65 Bab 64 : Menikah Itu Indah
66 Bab 65 : Kehadirannya Sang Ayah
67 Bab 66 : Hari Penuh Kejutan
68 Bab 67 : Pembuat Onar
69 Bab 68 : Menahan
70 Bab 69 : Pemuas Nafsu (Part 1)
71 Bab 71 : Baju Dinas Malam
72 Bab 72 : Kegagalan Malam Pengantin Baru
73 Bab 73 : Perkara Baju Lingerie
74 Bab 74 : Momen Memperkuat Cinta
75 Bab 75 : Membangun Hubungan
76 S2 76 : Hubungan Yang Romantis
77 S2 77 : Pulangnya Sandra
78 S2 78 : Cinta Diantara Kebenaran dan Kebohongan
79 Pengumuman
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 : Berawal
3
Bab 2 : Terkait Vas Pecah
4
Bab 3 : Keluar Dari Neraka
5
Bab 4 : Menemukan Wanita
6
Bab 5 : Di Sebuah Rumah Asing
7
Bab 6 : Tinggal Di Rumah Nenek
8
Bab 7 : Saat Kejadian Itu 1
9
Bab 8 : Saat Kejadian Itu 2
10
Bab 9 : Mendapatkan Pekerjaan
11
Bab 10 : Driver Mobil Online
12
Bab 11 : Perusahaan Di Amerika
13
Bab 12 : Ban Kempes
14
Bab 13 : Bisa Lebih Cepat?
15
Bab 14 : Kesialan Dalam Bekerja
16
Bab 15 : Pterodactyl
17
Bab 16 : Kehilangan Pekerjaan
18
Bab 17 : Harta dan Takhta
19
Bab 18 : Ketraumaan
20
Bab 19 : Kardiomiopati
21
Bab 20 : Tawaran Pekerjaan
22
Bab 21 : Bad Boy
23
Bab 22 : Tabiat Buruk Marvin
24
Bab 23 : Menjadi Wanita Pelacur
25
Bab 24 : Gadis Milikku
26
Bab 25 : Tawanan Pria
27
Bab 26 : Berhasil Membayar Operasi
28
Bab 27 : Aset Properti Untuk Anak Selir
29
Bab 28 : Wangi Parfum Yang Sama
30
Bab 29 : Hilal Masa Depan Diana
31
Bab 30 : Operasi Berhasil
32
Bab 31 : Mengulik Keberadaannya
33
Bab 32 : Keberadaan Ku
34
Bab 33 : Restoran Pagi
35
Bab 34 : Bekerja
36
Bab 35 : Kalung
37
Bab 36 : Menabrak
38
Bab 37 : Kejar-kejaran
39
Bab 38 : Tidak Jelas
40
Bab 39 : Kesiangan
41
Bab 40 : Menemukan Kalung
42
Bab 41 : Kesalahpahaman
43
Bab 42 : First Kiss
44
Bab 43 : Kebodohan
45
Bab 44 : Menemuinya
46
Bab 45 : Meminta Maaf
47
Bab 46 : Perasaanku Terhadapmu
48
Bab 47 : Kecanduan Diana
49
Bab 48 : Perkosa
50
Bab 49 : Kekhawatiran
51
Bab 50 : Menjadi Pelindung mu
52
Bab 51 : Mencari Istri Seutuhnya
53
Bab 52 : Seperti Nyonya Rumah Ini
54
Bab 53 : Peristiwa Kejadian
55
Bab 54 : Ketulusan Damian
56
Bab 55 : Ucapan Maaf
57
Bab 56 : Saling Berahasia
58
Bab 57 : Semakin Hancur
59
Bab 58 : Bersiap Menjadi Nyonya
60
Bab 59 : Meminta Restu
61
Bab 60 : Ciuman Ungkapan Perasaan
62
Bab 61 : Box Kartu Undangan
63
Bab 62 : Ingin Anak Berapa?
64
Bab 63 : Fitting Gaun Pengantin
65
Bab 64 : Menikah Itu Indah
66
Bab 65 : Kehadirannya Sang Ayah
67
Bab 66 : Hari Penuh Kejutan
68
Bab 67 : Pembuat Onar
69
Bab 68 : Menahan
70
Bab 69 : Pemuas Nafsu (Part 1)
71
Bab 71 : Baju Dinas Malam
72
Bab 72 : Kegagalan Malam Pengantin Baru
73
Bab 73 : Perkara Baju Lingerie
74
Bab 74 : Momen Memperkuat Cinta
75
Bab 75 : Membangun Hubungan
76
S2 76 : Hubungan Yang Romantis
77
S2 77 : Pulangnya Sandra
78
S2 78 : Cinta Diantara Kebenaran dan Kebohongan
79
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!