Bab 12 : Ban Kempes

Di luar, Nyonya Marie yang selalu menguping sedang tertawa bangga di sana.

"Akhirnya... Putraku akan ke Amerika. Akan ku pastikan dia yang akan menduduki singgasan itu..." Girang nya

Nyonya Rosaline yang melihat hal itu tentu saja tidak tinggal diam.

Nyonya Rosaline menggiring Nyonya Marie ke tempat sepi.

"Perlu diingat baik-baik. Hanya putra pertama sah yang mendapatkan kekuasaan harta milik Ayahnya. Kau hanya istri kedua dan anakmu itu hanya benalu yang tidak memiliki hak fatal atas kepemilikan apapun." Cerca Nyonya Rosaline

"Mengapa kau begitu peduli? Apa kau yang akan pergi bersama anakmu? Dan menentukan siapa yang menjadi pemilik perusahaan itu." Tanya Nyonya Marie sinis

"Aku bertanya karena aku tidak bisa pergi. Aku harus tahu niatmu yang ingin menjatuhkan putraku."

"Siapa putramu? Anak yang serakah itu seperti ibunya?! Brata memiliki dua anak dari ku dan dari mu. Tentu saja dia harus bersikap adil pada anak-anaknya." Kata Nyonya Marie sinis

"Siapa Anakmu? Apa kau lupa bahwa Damian adalah putraku? Putra yang dibanggakan oleh Ayahnya. Dia sudah banyak berbalas Budi pada Ayahnya. Sedangkan Anakmu, Dia hanya mengejar angin dan belum mendapatkan sepeser apapun dari sekian banyak harta Ayahnya. Seorang selir beserta anak yang dimiliki bersama raja, tidak akan membuatnya menjadi ratu dan pangeran mahkota!" Hardik Nyonya Rosaline

"Oh ya,,, Ini adalah dunia modern, bukan dunia kerajaan yang menerapkan banyak peraturan. Aku dan dirimu, kita hidup masing-masing. Hukum itu tidak berlaku di dunia kita sekarang. Seorang Raja saja bisa berpaling pada selirnya, Ratu hanya dijadikan tumbal untuk menguatkan kekuasaan pemerintahan. Kenapa raja bisa berpaling? Karena semua cintanya ada pada selirnya. Jika Raja mencintai Ratu, dia tidak akan mungkin memiliki selir seagung apapun jabatannya." Ucap Nyonya Marie berbangga diri

"Jangan terlalu pamer. Kau akan menyesalinya nanti. Damian tidak akan senang mengetahui ibunya diperlakukan semena-mena seperti ini." Kata Nyonya Rosaline

"Tentu saja Damian tidak akan suka. Ibunya ini adalah korban pengkhianatan suaminya. Tentu saja Damian harus memperhatikan Ibunya yang ditakutkan terkena sakit jiwa." Cerca Nyonya Marie

"Kau ini penuh omong kosong. Kau pikir kau ini benar-benar nyonya rumah hanya karena mereka memanggilmu Nyonya Marie? Selama aku masih hidup, kau tidak akan pernah menjadi istri seutuhnya suamiku. Aku akan memastikan kau tetap jadi wanita simpanan. Apa kau mengerti?" Kata Nyonya Rosaline dengan nada menghina

Perkataan Nyonya Rosaline tepat mengenai sasaran. Nyonya Marie tak mampu membalas.

Setelah kepergiannya, Nyonya Rosaline baru mengungkapkan kekesalannya lagi.

"Lihat saja. Putraku sudah datang lagi. Dia kembali ke Mansionnya dan akan menjadi pemilik seluruh kekayaan Ayahnya. Putraku akan dikenal sebagai orang hebat di seluruh jagat raya ini."

...***...

Kepadatan kendaraan di jalan raya. Motor, mobil dan angkutan umum melaju bersamaan.

Sebuah mobil mewah tengah melaju di tengah-tengah kendaraan lainnya dengan pengemudi sambil menerima sebuah telepon.

Setelah keluar dari Mansion Sander, Damian pergi dan melanjutkan pekerjaan yang tertunda. Dan kini ia sedang menerima sebuah panggilan dari Asisten Joo di mobil yang ia kemudikan sendiri. Meminta Damian untuk segera datang menghadiri rapat penting.

"Hmm,,, Aku dalam perjalanan menuju kesana. Katakan pada mereka mohon untuk menunggu sebentar. Jika mereka tidak sabar untuk menunggu ku, Usir saja mereka dan jangan membuat laporan permintaan kerja sama lagi dengan perusahaan ku." Ketus Damian

"Baik Tuan, Saya akan tutup teleponnya. Semoga perjalanan anda tidak ada hambatan." Tutup panggilan Asisten Joo

Damian frustasi. Ia memegang kedua pelipisnya setelah menerima panggilan dari Asisten Joo. Handphone yang ia pegang, dibanting ke jok belakang.

"Ada apa dengan semua orang di dunia ini? Mereka menyuruhku untuk sekali saja datang menemui pria tua itu di Mansionnya. Tapi setelah aku datang, mereka menyuruhku untuk cepat-cepat kembali." Frustasinya

Damian pun kembali fokus mengemudikan mobil yang ia lajukan di bagian jalan yang lurus. Dan untung saja jalan raya siang ini terlihat sedikit lengang karena mungkin anak sekolah ataupun semua pekerja belum jadwalnya untuk pulang. Sehingga keadaan yang sedang berkecamuk dalam diri Damian saat ini tidak terjadi hal yang bisa saja membahayakan dia ataupun orang lain.

Lima menit sudah berlalu saat Damian kembali fokus mengendarai mobilnya untuk sampai ke perusahaannya. Mobilnya ia lajukan lumayan sangat cepat karena ia terburu-buru.

Namun dipertengahan jalan, mobilnya tiba-tiba berhenti dengan sendirinya. Sontak Damian kebingungan apa yang terjadi dengan mobilnya yang berhenti tepat di sebelah sisi dekat trotoar dalam sebuah jalan jembatan layang, sehingga untungnya ia tidak menghalangi pengendara lain.

Damian mencoba untuk menyalakan mobilnya tapi semuanya dalam keadaan menyala. Lalu, apa yang menyebabkan mobilnya berhenti.

Dengan terpaksa Damian mematikan mesinnya dan pergi keluar. Saat dilihat, ternyata ban mobilnya yang kempes.

"Sial!! Hari ini aku sial setelah menginjakkan kaki dan keluar dari Mansion itu. Jika dia tidak mendesak ku, Aku tidak akan pernah masuk ke Mansionnya. Saat ini seharusnya aku sudah berada di ruang meeting. Semua sedang hilang kendali dan sekarang ban mobilku bocor!"

Dughh...

Kesal Damian sampai kakinya menendang ban mobil.

"Mobil elit, Ban saja sulit! Tetap saja aku harus membayar penggantian ban setelah membeli mobil ini mahal-mahal." Darah tinggi Damian

"Dosa apa yang ku perbuat hari ini sampai ban mobilku kempes. Aku sudah terlambat datang ke perusahaan. Semua orang pasti semakin kesal..." Emosi Damian lagi

Damian pun mengambil handphone dan segera menelepon Asisten Joo untuk menjemputnya.

Namun, Panggilan telepon pada Asisten Joo tidak tersambung. Justru itu semakin membuat Damian kesal tingkat pencakar langit!

"Kemana Asisten itu... Tck... Baru saja dia menutup telepon, bukan? Kenapa saat ini handphonenya tidak bisa dihubungi. Tidak mungkin juga dia mematikan handphonenya saat bisa saja untuk berjaga-jaga seharusnya agar saat aku memiliki kebutuhan penting dengannya dia siap membantuku. Awas saja, akan ku potong gajinya."

Dughh...

Kesal Damian sampai kakinya sekali lagi menendang ban mobil itu lagi. Saat menendang, Tidak muncul rasa sakit yang terlihat dari raut wajah Damian padahal tendangannya sangat keras.

Tak ada yang bisa dilakukannya saat ini. Menunggu seorang montir saja yang datang, itu akan membuatnya lama waktu terbuang sia-sia dan masih harus menunggu perbaikan bannya pula.

Satu pun sebuah taksi yang lewat di jalan jembatan layang saat itu tidak ada. Damian sampai muak menunggu sebuah taksi yang rencananya akan ia naiki untuk sampai ke perusahaannya dan rela untuk dibayar mahal saat sampai nanti pada supirnya.

Damian naik ke atas jalan trotoar untuk pejalan kaki agar ia tidak tertabrak.

"Rasanya aku ingin bunuh diri saat ini juga." Kata Damian mengacak-acak rambutnya

Damian melihat ke belakang dan melihat sebuah danau tenang di bawahnya. Di bawah jalan layang itu adalah sebuah penghubung perbatasan di atas air danau.

"Apa mobil ini berhenti untuk menyuruhku bunuh diri juga? Dia berhenti tepat di jembatan layang dan di bawahnya ada danau. Mungkin saat ini waktu sedang berbicara." Pikir Damian konyol

"Tapi apa aku harus bunuh diri sekarang juga? Apa iya? Bagaimana jika dunia digegerkan dengan penemuan mayat ku. Jika aku menjatuhkan diri, maka dunia akan kehilangan satu pria tampan di dunia ini. Tidak, aku tidak ingin membuat penghuni bumi kecewa." Kata Damian berbicara sendiri. Membuatnya seperti orang gila yang dilihat oleh setiap pengendara yang melihatnya di sana.

"Dasar mobil sial! Kau saja yang terjun ke danau itu. Tapi tidak, kau adalah mobil kesayangan ku, Aku membeli mu bukan sembarang angka yang berdigit-digit aku keluarkan." Ucap Damian yang terlanjur frustasi dan berusaha menghibur dirinya sendiri dengan kekonyolannya

Damian pun kembali menyalakan handphone nya. Melihat Taksi yang ia tunggu tidak ada satupun yang berlelangan. Ia memanfaatkan teknologi canggih yang sudah ada di zaman sekarang, yakni membuka platfrom aplikasi yang memudahkan masyarakat saat ini untuk mendukung perjalanan seseorang.

Sebuah Aplikasi driver mobil online ia buka, dan ia pesan. Pesanannya sudah masuk dan hanya tinggal menunggu seorang driver mobil yang akan menjemputnya untuk sampai ke tujuan sesuai aplikasi.

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 : Berawal
3 Bab 2 : Terkait Vas Pecah
4 Bab 3 : Keluar Dari Neraka
5 Bab 4 : Menemukan Wanita
6 Bab 5 : Di Sebuah Rumah Asing
7 Bab 6 : Tinggal Di Rumah Nenek
8 Bab 7 : Saat Kejadian Itu 1
9 Bab 8 : Saat Kejadian Itu 2
10 Bab 9 : Mendapatkan Pekerjaan
11 Bab 10 : Driver Mobil Online
12 Bab 11 : Perusahaan Di Amerika
13 Bab 12 : Ban Kempes
14 Bab 13 : Bisa Lebih Cepat?
15 Bab 14 : Kesialan Dalam Bekerja
16 Bab 15 : Pterodactyl
17 Bab 16 : Kehilangan Pekerjaan
18 Bab 17 : Harta dan Takhta
19 Bab 18 : Ketraumaan
20 Bab 19 : Kardiomiopati
21 Bab 20 : Tawaran Pekerjaan
22 Bab 21 : Bad Boy
23 Bab 22 : Tabiat Buruk Marvin
24 Bab 23 : Menjadi Wanita Pelacur
25 Bab 24 : Gadis Milikku
26 Bab 25 : Tawanan Pria
27 Bab 26 : Berhasil Membayar Operasi
28 Bab 27 : Aset Properti Untuk Anak Selir
29 Bab 28 : Wangi Parfum Yang Sama
30 Bab 29 : Hilal Masa Depan Diana
31 Bab 30 : Operasi Berhasil
32 Bab 31 : Mengulik Keberadaannya
33 Bab 32 : Keberadaan Ku
34 Bab 33 : Restoran Pagi
35 Bab 34 : Bekerja
36 Bab 35 : Kalung
37 Bab 36 : Menabrak
38 Bab 37 : Kejar-kejaran
39 Bab 38 : Tidak Jelas
40 Bab 39 : Kesiangan
41 Bab 40 : Menemukan Kalung
42 Bab 41 : Kesalahpahaman
43 Bab 42 : First Kiss
44 Bab 43 : Kebodohan
45 Bab 44 : Menemuinya
46 Bab 45 : Meminta Maaf
47 Bab 46 : Perasaanku Terhadapmu
48 Bab 47 : Kecanduan Diana
49 Bab 48 : Perkosa
50 Bab 49 : Kekhawatiran
51 Bab 50 : Menjadi Pelindung mu
52 Bab 51 : Mencari Istri Seutuhnya
53 Bab 52 : Seperti Nyonya Rumah Ini
54 Bab 53 : Peristiwa Kejadian
55 Bab 54 : Ketulusan Damian
56 Bab 55 : Ucapan Maaf
57 Bab 56 : Saling Berahasia
58 Bab 57 : Semakin Hancur
59 Bab 58 : Bersiap Menjadi Nyonya
60 Bab 59 : Meminta Restu
61 Bab 60 : Ciuman Ungkapan Perasaan
62 Bab 61 : Box Kartu Undangan
63 Bab 62 : Ingin Anak Berapa?
64 Bab 63 : Fitting Gaun Pengantin
65 Bab 64 : Menikah Itu Indah
66 Bab 65 : Kehadirannya Sang Ayah
67 Bab 66 : Hari Penuh Kejutan
68 Bab 67 : Pembuat Onar
69 Bab 68 : Menahan
70 Bab 69 : Pemuas Nafsu (Part 1)
71 Bab 71 : Baju Dinas Malam
72 Bab 72 : Kegagalan Malam Pengantin Baru
73 Bab 73 : Perkara Baju Lingerie
74 Bab 74 : Momen Memperkuat Cinta
75 Bab 75 : Membangun Hubungan
76 S2 76 : Hubungan Yang Romantis
77 S2 77 : Pulangnya Sandra
78 S2 78 : Cinta Diantara Kebenaran dan Kebohongan
79 Pengumuman
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 : Berawal
3
Bab 2 : Terkait Vas Pecah
4
Bab 3 : Keluar Dari Neraka
5
Bab 4 : Menemukan Wanita
6
Bab 5 : Di Sebuah Rumah Asing
7
Bab 6 : Tinggal Di Rumah Nenek
8
Bab 7 : Saat Kejadian Itu 1
9
Bab 8 : Saat Kejadian Itu 2
10
Bab 9 : Mendapatkan Pekerjaan
11
Bab 10 : Driver Mobil Online
12
Bab 11 : Perusahaan Di Amerika
13
Bab 12 : Ban Kempes
14
Bab 13 : Bisa Lebih Cepat?
15
Bab 14 : Kesialan Dalam Bekerja
16
Bab 15 : Pterodactyl
17
Bab 16 : Kehilangan Pekerjaan
18
Bab 17 : Harta dan Takhta
19
Bab 18 : Ketraumaan
20
Bab 19 : Kardiomiopati
21
Bab 20 : Tawaran Pekerjaan
22
Bab 21 : Bad Boy
23
Bab 22 : Tabiat Buruk Marvin
24
Bab 23 : Menjadi Wanita Pelacur
25
Bab 24 : Gadis Milikku
26
Bab 25 : Tawanan Pria
27
Bab 26 : Berhasil Membayar Operasi
28
Bab 27 : Aset Properti Untuk Anak Selir
29
Bab 28 : Wangi Parfum Yang Sama
30
Bab 29 : Hilal Masa Depan Diana
31
Bab 30 : Operasi Berhasil
32
Bab 31 : Mengulik Keberadaannya
33
Bab 32 : Keberadaan Ku
34
Bab 33 : Restoran Pagi
35
Bab 34 : Bekerja
36
Bab 35 : Kalung
37
Bab 36 : Menabrak
38
Bab 37 : Kejar-kejaran
39
Bab 38 : Tidak Jelas
40
Bab 39 : Kesiangan
41
Bab 40 : Menemukan Kalung
42
Bab 41 : Kesalahpahaman
43
Bab 42 : First Kiss
44
Bab 43 : Kebodohan
45
Bab 44 : Menemuinya
46
Bab 45 : Meminta Maaf
47
Bab 46 : Perasaanku Terhadapmu
48
Bab 47 : Kecanduan Diana
49
Bab 48 : Perkosa
50
Bab 49 : Kekhawatiran
51
Bab 50 : Menjadi Pelindung mu
52
Bab 51 : Mencari Istri Seutuhnya
53
Bab 52 : Seperti Nyonya Rumah Ini
54
Bab 53 : Peristiwa Kejadian
55
Bab 54 : Ketulusan Damian
56
Bab 55 : Ucapan Maaf
57
Bab 56 : Saling Berahasia
58
Bab 57 : Semakin Hancur
59
Bab 58 : Bersiap Menjadi Nyonya
60
Bab 59 : Meminta Restu
61
Bab 60 : Ciuman Ungkapan Perasaan
62
Bab 61 : Box Kartu Undangan
63
Bab 62 : Ingin Anak Berapa?
64
Bab 63 : Fitting Gaun Pengantin
65
Bab 64 : Menikah Itu Indah
66
Bab 65 : Kehadirannya Sang Ayah
67
Bab 66 : Hari Penuh Kejutan
68
Bab 67 : Pembuat Onar
69
Bab 68 : Menahan
70
Bab 69 : Pemuas Nafsu (Part 1)
71
Bab 71 : Baju Dinas Malam
72
Bab 72 : Kegagalan Malam Pengantin Baru
73
Bab 73 : Perkara Baju Lingerie
74
Bab 74 : Momen Memperkuat Cinta
75
Bab 75 : Membangun Hubungan
76
S2 76 : Hubungan Yang Romantis
77
S2 77 : Pulangnya Sandra
78
S2 78 : Cinta Diantara Kebenaran dan Kebohongan
79
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!