Bab 7 : Saat Kejadian Itu 1

Bagian Satu...

Pukul 18.00 Wib.

Kota dengan cerita jalan rayanya yang selalu macet mengundang kekesalan banyak orang. Pagi hari ketika semua orang berangkat bekerja selalu macet, sore hari menjelang malam saat selesai bekerja tidak ada bedanya selalu macet. Entah kapan lengahnya jalan raya oleh kendaraan di kota yang padat penduduk.

Untuk sampai di rumah mereka setelah seharian bekerja dan melepaskan rasa penat, mereka rela mengikuti arus jalan yang macet sampai membuang-buang waktu untuk diperjalanan saja.

Contohnya Damian yang ikut terimbas kemacetan sore hari. Dia sudah berusaha pulang lebih awal, Namun tetap saja terlambat sampai ke rumah.

Pukul 19.15 Wib.

"Tuan sudah pulang. Akan Saya siapkan air hangat untuk membersihkan diri." Ujar Ketua pelayan menyambut Damian yang pulang tidak biasanya lebih awal ke rumah.

"Apakah wanita itu memutuskan untuk pergi dari rumah ini?" Damian bertanya mengenai Diana. Matanya tidak henti melihat ke atas kamarnya.

Ketua pelayan mengerti wanita mana yang Tuannya maksud.

"Nona sudah pergi dari pagi sekali, Tuan."

Terdengar napas berat dihembuskan oleh Damian. Tatapannya pun menunduk sayu seolah ada penyesalan.

"Kau sudah memberikan pakaian yang ku belikan padanya?" Tanya Damian kini mulai menatap ketua pelayan yang sudah lama bekerja bersamanya di rumah itu.

"Sudah Tuan. Nona sangat menyukainya dan beliau sangat cantik. Pakaian itu pas di badannya." Jawab Ketua Pelayan

"Baguslah jika dia menyukainya. Bukankah itu lebih baik daripada pakaian yang ia kenakan kemarin." Ujar Damian terlihat sedikit mengukir senyum

Ketua Pelayan yang bernama Bu Isma. Berumur 50 tahun. Sangat setia menjadi pelayan di rumah Damian bak istana itu. Ia bahkan diangkat menjadi Ketua Pelayan yang memimpin pelayan junior lainnya, gajinya setahun mampu membeli mobil seharga 1 milyar. Profesi pelayan saja digaji mahal oleh Damian di rumahnya.

Bu Isma terlihat tersenyum malu-malu untuk menahan tawanya. Kedekatan dengan atasan tidak bisa ia jalin begitu saja dengan sangat dekat. Apalagi melihat kepribadian Damian yang serius, dingin dan cuek itu tidak mudah baginya untuk bertindak seenaknya.

Flashback Off~

Hujan deras yang sudah mulai reda saat sampai di rumah. Damian masih menggendong Diana yang tidak sadarkan diri itu di bawa dari luar menuju rumahnya untuk diistirahatkan.

"Cepat buka pintunya!" Titah Damian pada Asisten Joo

Asisten Joo sangat tergesa-gesa menyeimbangi langkah Tuannya yang sangat panjang. Itu disebabkan karena tinggi badannya yang sangat tinggi dengan kakinya panjang.

Dalam keadaan semuanya basah. Mereka masuk ke dalam rumah dan Damian membawa Diana menuju kamarnya untuk dibaringkan.

"Hah, Ya Tuhan, Apa yang terjadi ini. Tubuh Tuan semuanya basah. Cepat Emma, segera siapkan air hangat dan pakaian untuk Tuan. Buatkan jahe hangat juga agar tubuh Tuan hangat dan Tuan tidak sakit." Titah Bu Isma pada pelayan junior

Mereka berhamburan keluar dari dapur saat melihat Damian pulang dalam keadaan basah dan membawa wanita yang digendongnya.

Keadaan semakin ricuh. Ada yang mengkhawatirkan Tuannya sakit sehingga sedang mempersiapkan segalanya, Ada yang sedang merawat wanita tidak sadarkan diri, Ada juga yang kesal karena pelayan Damian tidak ada yang mempedulikan Asisten Joo, padahal dia juga ikut basah dan merupakan Asisten Damian.

Diana sudah terbaring di kamar Damian yang mewah itu. Tubuh lemahnya kedinginan dan dengan telaten Damian menyelimuti Diana tanpa mempedulikan ranjangnya yang basah.

"Tuan, Siapa wanita ini? Maaf saya lancang bertanya." Tanya Bu Isma menyusul ke kamar Damian

"Wanita malang ini ku temukan sedang menangis sendirian dengan sengaja mengguyur diri di bawah air hujan. Sepertinya dia mengalami keputusasaan. Dan seperti yang terlihat, ia tidak sadarkan diri sekarang." Jelas Damian

"Agh, Malang sekali beliau. Sudah cantik malah menderita." Pungkas Bu Isma memuji

"Aku akan mengganti pakaian ku lebih dulu. Semuanya sudah basah dan kedinginan. Tolong jaga dia sebentar." Kata Damian. Pergi ke ruang ganti dan kamar mandi.

"Baik Tuan. Saya akan menjaga Nona ini." Jawab Bu Isma menunggu sambil menjaga Diana

Setelah mengurus diri sendiri dengan mengganti pakaiannya, mandi air hangat dan meminum secangkir jahe hangat untuk menghangatkan tubuh dan menangkal demam yang bisa saja terjadi setelah hujan-hujanan. Damian segera kembali menuju kamarnya yang terdapat Dania masih belum sadarkan diri.

"Keadaan Tubuhnya Nona tidak panas, Tapi tubuhnya menggigil, Tuan. Saat saya sentuh tubuhnya memang dingin sekali. Sepertinya Nona sangat kedinginan walaupun selimut tebal menyelimutinya." Ucap Bu Isma

Dalam tidak sadar, Diana memang terlihat menggigil.

"Dia masih memakai pakaiannya yang basah. Kita harus mengganti pakaiannya." Ujar Damian

"Saya tidak memiliki pakaian yang cocok untuk usia Nona. Semua pakaian saya hanya terdiri pakaian khusus untuk pelayan dan baju milik saya untuk orang tua. Nona tidak mungkin memakai pakaian saya, Tuan." Jelas Bu Isma

Damian kembali kebingungan. Ia berpikir keras untuk mengganti pakaian Dania yang basah. Ingin memesan pakaian wanita di luar, Ini sudah sangat malam, mana ada mall yang masih buka.

"Kita cari apa yang bisa didapatkan di lemari ku. Kau tunggu di sini." Damian bergegas menuju ruang ganti yang terdapat barang-barang dan termasuk pakaiannya.

Sudah jelas di sana hanya ada pakaian pria. Jas, kemeja, kaos, celana, termasuk pakaian dalam, semuanya adalah milik Damian seorang pria. Damian tidak mungkin memakaikan pakaian pria miliknya termasuk pakaian dalam untuk Dania. Konyol!

Damian tidak menyerah. Ia mencari sesuatu dalam lemarinya yang pantas untuk dikenakan wanita.

Hingga pada akhirnya, suatu hal yang tidak ia sangka dan diketahui, dari lemarinya terselip sebuah pakaian untuk wanita.

Pakaian itu bukanlah dress, atau gaun, namun melainkan sebuah lingerie berwarna putih lengkap, terdapat pakaian dalam dan bahan menerawang nya.

Damian berdigik ngeri melihat benda itu. Ia sendiri bingung, kenapa tersimpan barang itu di lemarinya.

Damian pun memutuskan keluar dengan membawa lingerie putih itu kehadapan Bu Isma. Ia menyarankan agar Diana memakai lingerie itu saja daripada harus kedinginan memakai pakaian yang basah.

Bersambung✍️

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 : Berawal
3 Bab 2 : Terkait Vas Pecah
4 Bab 3 : Keluar Dari Neraka
5 Bab 4 : Menemukan Wanita
6 Bab 5 : Di Sebuah Rumah Asing
7 Bab 6 : Tinggal Di Rumah Nenek
8 Bab 7 : Saat Kejadian Itu 1
9 Bab 8 : Saat Kejadian Itu 2
10 Bab 9 : Mendapatkan Pekerjaan
11 Bab 10 : Driver Mobil Online
12 Bab 11 : Perusahaan Di Amerika
13 Bab 12 : Ban Kempes
14 Bab 13 : Bisa Lebih Cepat?
15 Bab 14 : Kesialan Dalam Bekerja
16 Bab 15 : Pterodactyl
17 Bab 16 : Kehilangan Pekerjaan
18 Bab 17 : Harta dan Takhta
19 Bab 18 : Ketraumaan
20 Bab 19 : Kardiomiopati
21 Bab 20 : Tawaran Pekerjaan
22 Bab 21 : Bad Boy
23 Bab 22 : Tabiat Buruk Marvin
24 Bab 23 : Menjadi Wanita Pelacur
25 Bab 24 : Gadis Milikku
26 Bab 25 : Tawanan Pria
27 Bab 26 : Berhasil Membayar Operasi
28 Bab 27 : Aset Properti Untuk Anak Selir
29 Bab 28 : Wangi Parfum Yang Sama
30 Bab 29 : Hilal Masa Depan Diana
31 Bab 30 : Operasi Berhasil
32 Bab 31 : Mengulik Keberadaannya
33 Bab 32 : Keberadaan Ku
34 Bab 33 : Restoran Pagi
35 Bab 34 : Bekerja
36 Bab 35 : Kalung
37 Bab 36 : Menabrak
38 Bab 37 : Kejar-kejaran
39 Bab 38 : Tidak Jelas
40 Bab 39 : Kesiangan
41 Bab 40 : Menemukan Kalung
42 Bab 41 : Kesalahpahaman
43 Bab 42 : First Kiss
44 Bab 43 : Kebodohan
45 Bab 44 : Menemuinya
46 Bab 45 : Meminta Maaf
47 Bab 46 : Perasaanku Terhadapmu
48 Bab 47 : Kecanduan Diana
49 Bab 48 : Perkosa
50 Bab 49 : Kekhawatiran
51 Bab 50 : Menjadi Pelindung mu
52 Bab 51 : Mencari Istri Seutuhnya
53 Bab 52 : Seperti Nyonya Rumah Ini
54 Bab 53 : Peristiwa Kejadian
55 Bab 54 : Ketulusan Damian
56 Bab 55 : Ucapan Maaf
57 Bab 56 : Saling Berahasia
58 Bab 57 : Semakin Hancur
59 Bab 58 : Bersiap Menjadi Nyonya
60 Bab 59 : Meminta Restu
61 Bab 60 : Ciuman Ungkapan Perasaan
62 Bab 61 : Box Kartu Undangan
63 Bab 62 : Ingin Anak Berapa?
64 Bab 63 : Fitting Gaun Pengantin
65 Bab 64 : Menikah Itu Indah
66 Bab 65 : Kehadirannya Sang Ayah
67 Bab 66 : Hari Penuh Kejutan
68 Bab 67 : Pembuat Onar
69 Bab 68 : Menahan
70 Bab 69 : Pemuas Nafsu (Part 1)
71 Bab 71 : Baju Dinas Malam
72 Bab 72 : Kegagalan Malam Pengantin Baru
73 Bab 73 : Perkara Baju Lingerie
74 Bab 74 : Momen Memperkuat Cinta
75 Bab 75 : Membangun Hubungan
76 S2 76 : Hubungan Yang Romantis
77 S2 77 : Pulangnya Sandra
78 S2 78 : Cinta Diantara Kebenaran dan Kebohongan
79 Pengumuman
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 : Berawal
3
Bab 2 : Terkait Vas Pecah
4
Bab 3 : Keluar Dari Neraka
5
Bab 4 : Menemukan Wanita
6
Bab 5 : Di Sebuah Rumah Asing
7
Bab 6 : Tinggal Di Rumah Nenek
8
Bab 7 : Saat Kejadian Itu 1
9
Bab 8 : Saat Kejadian Itu 2
10
Bab 9 : Mendapatkan Pekerjaan
11
Bab 10 : Driver Mobil Online
12
Bab 11 : Perusahaan Di Amerika
13
Bab 12 : Ban Kempes
14
Bab 13 : Bisa Lebih Cepat?
15
Bab 14 : Kesialan Dalam Bekerja
16
Bab 15 : Pterodactyl
17
Bab 16 : Kehilangan Pekerjaan
18
Bab 17 : Harta dan Takhta
19
Bab 18 : Ketraumaan
20
Bab 19 : Kardiomiopati
21
Bab 20 : Tawaran Pekerjaan
22
Bab 21 : Bad Boy
23
Bab 22 : Tabiat Buruk Marvin
24
Bab 23 : Menjadi Wanita Pelacur
25
Bab 24 : Gadis Milikku
26
Bab 25 : Tawanan Pria
27
Bab 26 : Berhasil Membayar Operasi
28
Bab 27 : Aset Properti Untuk Anak Selir
29
Bab 28 : Wangi Parfum Yang Sama
30
Bab 29 : Hilal Masa Depan Diana
31
Bab 30 : Operasi Berhasil
32
Bab 31 : Mengulik Keberadaannya
33
Bab 32 : Keberadaan Ku
34
Bab 33 : Restoran Pagi
35
Bab 34 : Bekerja
36
Bab 35 : Kalung
37
Bab 36 : Menabrak
38
Bab 37 : Kejar-kejaran
39
Bab 38 : Tidak Jelas
40
Bab 39 : Kesiangan
41
Bab 40 : Menemukan Kalung
42
Bab 41 : Kesalahpahaman
43
Bab 42 : First Kiss
44
Bab 43 : Kebodohan
45
Bab 44 : Menemuinya
46
Bab 45 : Meminta Maaf
47
Bab 46 : Perasaanku Terhadapmu
48
Bab 47 : Kecanduan Diana
49
Bab 48 : Perkosa
50
Bab 49 : Kekhawatiran
51
Bab 50 : Menjadi Pelindung mu
52
Bab 51 : Mencari Istri Seutuhnya
53
Bab 52 : Seperti Nyonya Rumah Ini
54
Bab 53 : Peristiwa Kejadian
55
Bab 54 : Ketulusan Damian
56
Bab 55 : Ucapan Maaf
57
Bab 56 : Saling Berahasia
58
Bab 57 : Semakin Hancur
59
Bab 58 : Bersiap Menjadi Nyonya
60
Bab 59 : Meminta Restu
61
Bab 60 : Ciuman Ungkapan Perasaan
62
Bab 61 : Box Kartu Undangan
63
Bab 62 : Ingin Anak Berapa?
64
Bab 63 : Fitting Gaun Pengantin
65
Bab 64 : Menikah Itu Indah
66
Bab 65 : Kehadirannya Sang Ayah
67
Bab 66 : Hari Penuh Kejutan
68
Bab 67 : Pembuat Onar
69
Bab 68 : Menahan
70
Bab 69 : Pemuas Nafsu (Part 1)
71
Bab 71 : Baju Dinas Malam
72
Bab 72 : Kegagalan Malam Pengantin Baru
73
Bab 73 : Perkara Baju Lingerie
74
Bab 74 : Momen Memperkuat Cinta
75
Bab 75 : Membangun Hubungan
76
S2 76 : Hubungan Yang Romantis
77
S2 77 : Pulangnya Sandra
78
S2 78 : Cinta Diantara Kebenaran dan Kebohongan
79
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!