Bagian Satu...
Pukul 18.00 Wib.
Kota dengan cerita jalan rayanya yang selalu macet mengundang kekesalan banyak orang. Pagi hari ketika semua orang berangkat bekerja selalu macet, sore hari menjelang malam saat selesai bekerja tidak ada bedanya selalu macet. Entah kapan lengahnya jalan raya oleh kendaraan di kota yang padat penduduk.
Untuk sampai di rumah mereka setelah seharian bekerja dan melepaskan rasa penat, mereka rela mengikuti arus jalan yang macet sampai membuang-buang waktu untuk diperjalanan saja.
Contohnya Damian yang ikut terimbas kemacetan sore hari. Dia sudah berusaha pulang lebih awal, Namun tetap saja terlambat sampai ke rumah.
Pukul 19.15 Wib.
"Tuan sudah pulang. Akan Saya siapkan air hangat untuk membersihkan diri." Ujar Ketua pelayan menyambut Damian yang pulang tidak biasanya lebih awal ke rumah.
"Apakah wanita itu memutuskan untuk pergi dari rumah ini?" Damian bertanya mengenai Diana. Matanya tidak henti melihat ke atas kamarnya.
Ketua pelayan mengerti wanita mana yang Tuannya maksud.
"Nona sudah pergi dari pagi sekali, Tuan."
Terdengar napas berat dihembuskan oleh Damian. Tatapannya pun menunduk sayu seolah ada penyesalan.
"Kau sudah memberikan pakaian yang ku belikan padanya?" Tanya Damian kini mulai menatap ketua pelayan yang sudah lama bekerja bersamanya di rumah itu.
"Sudah Tuan. Nona sangat menyukainya dan beliau sangat cantik. Pakaian itu pas di badannya." Jawab Ketua Pelayan
"Baguslah jika dia menyukainya. Bukankah itu lebih baik daripada pakaian yang ia kenakan kemarin." Ujar Damian terlihat sedikit mengukir senyum
Ketua Pelayan yang bernama Bu Isma. Berumur 50 tahun. Sangat setia menjadi pelayan di rumah Damian bak istana itu. Ia bahkan diangkat menjadi Ketua Pelayan yang memimpin pelayan junior lainnya, gajinya setahun mampu membeli mobil seharga 1 milyar. Profesi pelayan saja digaji mahal oleh Damian di rumahnya.
Bu Isma terlihat tersenyum malu-malu untuk menahan tawanya. Kedekatan dengan atasan tidak bisa ia jalin begitu saja dengan sangat dekat. Apalagi melihat kepribadian Damian yang serius, dingin dan cuek itu tidak mudah baginya untuk bertindak seenaknya.
Flashback Off~
Hujan deras yang sudah mulai reda saat sampai di rumah. Damian masih menggendong Diana yang tidak sadarkan diri itu di bawa dari luar menuju rumahnya untuk diistirahatkan.
"Cepat buka pintunya!" Titah Damian pada Asisten Joo
Asisten Joo sangat tergesa-gesa menyeimbangi langkah Tuannya yang sangat panjang. Itu disebabkan karena tinggi badannya yang sangat tinggi dengan kakinya panjang.
Dalam keadaan semuanya basah. Mereka masuk ke dalam rumah dan Damian membawa Diana menuju kamarnya untuk dibaringkan.
"Hah, Ya Tuhan, Apa yang terjadi ini. Tubuh Tuan semuanya basah. Cepat Emma, segera siapkan air hangat dan pakaian untuk Tuan. Buatkan jahe hangat juga agar tubuh Tuan hangat dan Tuan tidak sakit." Titah Bu Isma pada pelayan junior
Mereka berhamburan keluar dari dapur saat melihat Damian pulang dalam keadaan basah dan membawa wanita yang digendongnya.
Keadaan semakin ricuh. Ada yang mengkhawatirkan Tuannya sakit sehingga sedang mempersiapkan segalanya, Ada yang sedang merawat wanita tidak sadarkan diri, Ada juga yang kesal karena pelayan Damian tidak ada yang mempedulikan Asisten Joo, padahal dia juga ikut basah dan merupakan Asisten Damian.
Diana sudah terbaring di kamar Damian yang mewah itu. Tubuh lemahnya kedinginan dan dengan telaten Damian menyelimuti Diana tanpa mempedulikan ranjangnya yang basah.
"Tuan, Siapa wanita ini? Maaf saya lancang bertanya." Tanya Bu Isma menyusul ke kamar Damian
"Wanita malang ini ku temukan sedang menangis sendirian dengan sengaja mengguyur diri di bawah air hujan. Sepertinya dia mengalami keputusasaan. Dan seperti yang terlihat, ia tidak sadarkan diri sekarang." Jelas Damian
"Agh, Malang sekali beliau. Sudah cantik malah menderita." Pungkas Bu Isma memuji
"Aku akan mengganti pakaian ku lebih dulu. Semuanya sudah basah dan kedinginan. Tolong jaga dia sebentar." Kata Damian. Pergi ke ruang ganti dan kamar mandi.
"Baik Tuan. Saya akan menjaga Nona ini." Jawab Bu Isma menunggu sambil menjaga Diana
Setelah mengurus diri sendiri dengan mengganti pakaiannya, mandi air hangat dan meminum secangkir jahe hangat untuk menghangatkan tubuh dan menangkal demam yang bisa saja terjadi setelah hujan-hujanan. Damian segera kembali menuju kamarnya yang terdapat Dania masih belum sadarkan diri.
"Keadaan Tubuhnya Nona tidak panas, Tapi tubuhnya menggigil, Tuan. Saat saya sentuh tubuhnya memang dingin sekali. Sepertinya Nona sangat kedinginan walaupun selimut tebal menyelimutinya." Ucap Bu Isma
Dalam tidak sadar, Diana memang terlihat menggigil.
"Dia masih memakai pakaiannya yang basah. Kita harus mengganti pakaiannya." Ujar Damian
"Saya tidak memiliki pakaian yang cocok untuk usia Nona. Semua pakaian saya hanya terdiri pakaian khusus untuk pelayan dan baju milik saya untuk orang tua. Nona tidak mungkin memakai pakaian saya, Tuan." Jelas Bu Isma
Damian kembali kebingungan. Ia berpikir keras untuk mengganti pakaian Dania yang basah. Ingin memesan pakaian wanita di luar, Ini sudah sangat malam, mana ada mall yang masih buka.
"Kita cari apa yang bisa didapatkan di lemari ku. Kau tunggu di sini." Damian bergegas menuju ruang ganti yang terdapat barang-barang dan termasuk pakaiannya.
Sudah jelas di sana hanya ada pakaian pria. Jas, kemeja, kaos, celana, termasuk pakaian dalam, semuanya adalah milik Damian seorang pria. Damian tidak mungkin memakaikan pakaian pria miliknya termasuk pakaian dalam untuk Dania. Konyol!
Damian tidak menyerah. Ia mencari sesuatu dalam lemarinya yang pantas untuk dikenakan wanita.
Hingga pada akhirnya, suatu hal yang tidak ia sangka dan diketahui, dari lemarinya terselip sebuah pakaian untuk wanita.
Pakaian itu bukanlah dress, atau gaun, namun melainkan sebuah lingerie berwarna putih lengkap, terdapat pakaian dalam dan bahan menerawang nya.
Damian berdigik ngeri melihat benda itu. Ia sendiri bingung, kenapa tersimpan barang itu di lemarinya.
Damian pun memutuskan keluar dengan membawa lingerie putih itu kehadapan Bu Isma. Ia menyarankan agar Diana memakai lingerie itu saja daripada harus kedinginan memakai pakaian yang basah.
Bersambung✍️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments